Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TOLAK PELURU

Disusun Oleh :
1. Afin Cahya Setiawan (01)
2. Ananda Subastian F. (04)
3. Belisia Amor Harianto (06)
4. Fatimatul Zahro (13)
5. Nazwa Shabiqa K. (21)
6. Nofi Anggraini (23)
7. Selvy Dwi Amelia (31)

SMA NEGERI AMBULU


2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena
telah memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Tolak Peluru” dengan
tepat waktu.
“Makalah Tolak Peluru” disusun guna memenuhi tugas Ibu
Emania Agestin, S.Pd pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan
kesehatan. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang permainan tolak peluru.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu
Emania Agestin, S.Pd selaku guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait sejarah permainan tolak peluru,
teknik dasar tolak peluru, ukuran & bentuk tolak peluru, beserta
peraturan permainan tolak peluru. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Ambulu, 10 Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................(i)


Daftar Isi ...........................................................................(ii)

Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang ...........................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................2
C. Tujuan .........................................................................2

Bab 2 Pembahasan
A. Sejarah Materi ............................................................3
B. Gaya dalam Tolak Peluru ...........................................4
C. Berat Peluru ................................................................6
D. Ukuran dan Bentuk Lapangan ....................................6
E. Teknik Dasar ...............................................................7
F. Peraturan Tolak Peluru .................................................9

Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan .................................................................11
B. Saran ...........................................................................12
C. Daftar Pustaka .............................................................12
BAB 1 (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang
olahraga (mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada
dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh
sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah
mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata
pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para
siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu
penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan
peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan
nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik.
Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam
pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang
olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru.
Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya : bakat, emosi,
suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat
eksternal diantaranya: faktor pelatih, sarana dan prasarana,
lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat
dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu
yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang
ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan
persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.

1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sejarah permainan tolak peluru berkembang?
2. Apa sajakah teknik dasar dalam memainkan tolak peluru?
3. Bagaimanakah bentuk lapangan tolak peluru beserta ukurannya?
4. Apa sajakah peraturan permainan tolak peluru?

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah permainan tolak peluru
2. Mengetahui teknik dasar permainan tolak peluru
3. Mengetahui bentuk lapangan tolak peluru beserta ukurannya
4. Mengetahui peraturan permainan tolak peluru
3
BAB 2 (PEMBAHASAN)

A. Sejarah Materi
Sejarah Tolak Peluru di Dunia
Sejarah tolak peluru dimulai dari kegiatan orang Yunani Kuno
yang melempar batu sebagai olahraga. Kemudian pada abad
pertengahan, para tentara perang memiliki kebiasaan melempar bola
meriam yang menjadi cikal bakal tolak peluru hingga saat ini.
Bentuk modern cabang olahraga atletik ini diketahui berasal
dari Skotlandia pada abad ke-19, tepatnya melalui ajang Highlands
games di mana para peserta akan melempar batu atau logam berat
dari belakang garis untuk mendapatkan jarak jauh.
Pada ajang Olimpiade modern, olahraga tolak peluru.
Menggunakan bola dengan material besi atau kuningan dengan
bobot tertentu. Cabang olahraga ini baru dipertandingkan untuk pria
sejak tahun 1896, sementara cabang olahraga ini dibuka untuk
wanita secara resmi baru pada tahun 1948.

Sejarah Tolak Peluru di Indonesia


Awal mula masuknya olahraga tolak peluru ke Indonesia tentu
saja dibawa oleh pemerintah Belanda. Pada era kolonial, pemerintah
Belanda mulai memasukkan salah satu cabang olahraga atletik ini
ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah. Akan tetapi, olahraga ini
hanya dapat dilakukan oleh para siswa bangsawan Belanda. Namun,
seiring dengan berjalannya waktu pihak pemerintah Belanda juga
memasukkan olahraga ini ke dalam kurikulum sekolah pribumi.
Akhirnya, tolak peluru semakin dikenal dan tersebar secara meluas
di kalangan warga pribumi.
4
B. Gaya dalam Tolak Peluru
Gaya Ortodoks
Teknik pemula yang harus dikuasai yaitu gaya menyamping
dengan cara menolak peluru ke arah samping setelah loncatan datar
dilakukan. Berikut teknik tolak peluru gaya ortodoks:
a. Berdiri tegak posisi tubuh menyamping.
b. Posisi kaki kiri lurus kedepan, bagian kanan lutut dan kaki
kanan dibengkokkan lalu posisikan ke serong kanan.
c. Posisi berat badan condong ke samping kanan.
d. Tangan kanan memegang peluru pada bahu.
e. Tangan kiri dan siku dibengkokkan ke depan, posisi serong ke
atas yang berfungsi menjaga keseimbangan.
f. Pandangan mata tertuju ke arah tolakan.
g. Pukulan tangan kiri harus didorong dengan maksimal untuk
menuju tolakan.
h. Saat tangan kiri menuju tolakan, kaki kanan yang di belakang
diangkat untuk menambah daya tolakan.
5
Gaya O’brien
Gaya yang dilakukan membelakangi arah tolakan, dengan
menghadap 180 derajat dari arah tolakan. Lalu berputar terlebih dahulu
sebelum melakukan tolakan peluru. Gaya yang membelakangi pada
tolak peluru biasanya di sebut dengan istilah glide. Berikut teknik tolak
peluru gaya O’Brien:
a. Posisi badan menghadap 180 derajat dari arah tolakan.
b. Pelempar akan melakukan setengah putaran sebelum
melontarkan peluru, sehingga pemain akan menghadap belakang
kemudian berbalik ke depan.
c. Pelempar akan melakukan setengah putaran sebelum
melontarkan peluru, sehingga pemain akan menghadap belakang
kemudian berbalik ke depan.
d. Lalu badan membungkuk dan bertumpu pada kaki kanan sambil
lutut ditekuk.
e. Kaki kiri diangkat lurus menuju arah tolakan.
f. Posisi peluru berada di antara leher dekat dengan dagu.
g. Memegang peluru pada bagian pangkal jari bukan telapak tangan.
h. Posisi siku menghadap keluar dengan membentuk sudut 45
derajat.
i. Saat peluru melambung, kaki kiri diayun ke belakang untuk
menjaga keseimbangan lalu kaki kanan diangkat sedikit ke depan.
6
C. Berat Peluru
Berat bola tolak peluru untuk laki-laki dan perempuan ialah:
untuk laki-laki senior maka berat bola ialah 7,257 kg, sedangkan
untuk kategori senior Putri maka berat bola ialah 4 kg .dan untuk
kategori junior putra berat bola ialah 5 kg sedangkan untuk junior
Putri berat bola ialah 3 kg.

D. Ukuran dan Bentuk Lapangan

Untuk ukuran lapangan yang digunakan dalam cabang


olahraga tolak peluru harus berbentuk lingkaran, dengan diameter
2,135 meter pada lapangan beton dan sektor pendaratan yang
ditandai busur pada lapangan rumput dengan sudut 34,92 derajat.
Selain itu, lingkaran yang terdapat dalam lapangan tolak peluru
7
memiliki papan penghenti setinggi 10 cm pada bagian depan
sebelum memasuki sektor pendaratan.

E. Teknik Dasar

Teknik memegang peluru:


Teknik memegang peluru ada tiga, yaitu dengan telapak
tangan, ujung telapak tangan, dan ruas-ruas jari. Ketiga teknik itu
memiliki perbedaan yang tidak berbeda jauh.
1. Teknik pertama menempatkan peluru di tengah telapak tangan
dengan jari-jari berada dalam posisi bebas. Cara itu kurang
menguntungkan karena jari-jari tidak maksimal membantu saat
menolak peluru.
2. Teknik selanjutnya adalah dengan menempatkan peluru di ujung
telapak tangan sehingga beban ada di pangkal jari telunjuk,
tengah, dan manis sementara itu, ibu jari menekan peluru,
sedangkan kelingking menjaga peluru agar tidak terjatuh. Teknik
ini memberdayakan jari-jari untuk menolak peluru.
3. Teknik terakhir adalah dengan menempatkan peluru di ruas-ruas
jari telunjuk, tengah, dan manis. Selain jari, pergelangan tangan
juga berperan pada teknik ini. Biasanya atlet dengan jari-jari kuat
menggunakan teknik ini untuk menolak peluru.
8

Teknik meletakkan peluru:


Teknik meletakkan peluru cukup mempengaruhi hasil akhir
tolakan yang dilakukan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Pegang peluru dengan benar dengan salah satu teknik
sebelumnya.
2. Tempatkan peluru dekat dengan pangkal leher dan berada
diantara rahang bawah dan tulang selangka.
3. Lengan kanan di posisikan siku-siku dengan sudut tidak lebih dari
90 derajat.

Teknik menolak peluru


Teknik menolak peluru sangat penting karena membutuhkan
kesempurnaan dari teknik-teknik sebelumnya dan kekuatan saat
melempar. Oleh sebab itu, dibutuhkan posisi yang benar saat
melakukannya. Berikut cara menolak peluru.
1. Berdiri selebar bahu agak ke belakang dengan posisi
menyamping di dalam lingkaran tolak supaya punya ruang yang
cukup untuk melakukan awalan.
9

2. Letakkan peluru pada tangan kanan, lalu tempatkan ke dekat


pangkal leher dan di antara tulang selangka serta rahang bawah.
Tangan kiri ada di depan, sedikit ditekut dengan rileks.
3. Setelah tubuh seimbang, putar badan ke arah tolakan, siku ditarik
serong ke arah samping kiri. Pinggul dan pinggang serta perut
didorong agak ke atas hingga dada terbuka ke arah tolakan.
4. Usai badan menghadap ke arah tolakan, lalu tolak peluru dengan
sekuat tenaga ke atas agar terlempar dengan jauh. Jaga kaki Anda
tetap di dalam lingkaran tolakan supaya hasil tolakan dianggap
sah.
Sikap akhir
Setelah menolak peluru, sikap akhir Anda harus tepat agar
tidak menderita cedera. Berikut cara melakukannya.
1. Saat peluru lepas dari tangan, seluruh badan, bahu, dan tangan
mengarah ke depan.
2. .Seimbangkan badan Anda agar tidak jatuh setelah melakukan
tolakan.

F. Peraturan Tolak Peluru


Penentuan pemenang dalam cabang olahraga tolak peluru
ditentukan berdasarkan jarak tolakan yang mampu dicapai. Seorang
atlet yang berhasil mendapatkan jarak tolakan peluru terjauh berhak
menjadi pemenang pertandingan atau perlombaan.
10

Dalam sebuah kompetisi resmi tolak peluru, atlet umumnya


akan mendapatkan kesempatan melakukan tolakan sebanyak empat
hingga enam kali. Apabila terdapat hasil imbang atau seri, maka para
atlet akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk menentukan
pemenangnya.
Selain peraturan permainan dalam menentukan pemenang
cabang olahraga tolak peluru, ada juga beberapa peraturan lain yang
perlu diperhatikan pada saat mengikuti kompetisi tolak peluru,
antara lain:
1. Seorang atlet atau pelempar harus bersiap setelah namanya
diumumkan. Para atlet hanya diberikan waktu 60 detik untuk
memulai gerakan.
2. Agar memenuhi tujuan keamanan, atlet harus memakai taping
pada jari tangan tetapi tidak diperbolehkan mengenakan sarung
tangan.
3. Bola logam dapat diletakan di dekat leher sepanjang gerakan.
Apabila bola logam terlepas dan tidak menempel dekat leher
selama melakukan gerakan, maka hasil tolakan dapat dianggap
tidak sah.
4. Gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan satu tangan dan
tembakan harus berada di atas ketinggian bahu.
5. Seorang atlet bisa memakai seluruh lingkaran, tetapi bagian kaki
tidak diperbolehkan melakukan gerakan keluar lingkaran atau
menapak pada papan penghenti di daerah depan lingkaran.
6. Tolakan dianggap sah apabila bola logam mendarat pada sektor
pendaratan dengan sudut 34,92 derajat. Wasit atau juri akan
melakukan penghitungan titik pendaratan pertama bola logam.
7. Seorang atlet tidak bolehkan meninggalkan lingkaran sebelum
bola logam atau lemparan mendarat di sektor pendaratan, serta
hanya boleh meninggalkan lingkaran dari belakang.
11
BAB 3 (PENUTUP)

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat kami simpulkan
bahwa tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang
termasuk dalam nomor lempar. Ada tiga tekhnik dalam memainkan
olahraga tolak peluru yaitu teknik memegang peluru, teknik
meletakkan peluru pada bahu, dan teknik menolak peluru. Alat yang
digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia,
Peluru, Obrient, Ortodox.
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135
m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan
lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari
semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm
lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus
dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan
kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian
dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari
kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan
sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak,
sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2 cm – 30 cm, panjangnya
1,21 m – 1,23 m di dalam, tebal 9,8 cm -10,2 cm.
Penentuan pemenang dalam cabang olahraga tolak peluru
ditentukan berdasarkan jarak tolakan yang mampu dicapai. Seorang
atlet yang berhasil mendapatkan jarak tolakan peluru terjauh berhak
menjadi pemenang pertandingan atau perlombaan.
12
B. Saran
Cabang atletik tolak peluru merupakan salah satu cabang
atletik yang harus dikembangkan di sekolah dalam mata pelajaran
Olahraga supaya pengenalan tentang tolak peluru dapat dimengerti
oleh siswa dan siswi selain itu untuk memotivasi dan merangsang
siswa dan siswi di sekolah dalam pertumbuhan dan perkembangan
untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia
olahraga bertambah.

C. Daftar Pustaka
Rudi. 2013. Makalah Tolak Peluru, [Online].
Tersedia: http://rudichum.blogspot.co.id. [08 Februari 2016]
Admin. 2015. Peraturan dan Teknik Tolak Peluru, [Online].
Tersedia: http://www.materisma.com. [08 Februari 2016]
Anonim. 2014. Pengertian dan Sejarah Atletik di Dunia dan
Indonesia, [Online]. Tersedia: http://dodolanweb.blogspot.co.id.
[08 Februari 2016]

Anda mungkin juga menyukai