Karya Cipta Teknologi Pa Ujang Bag - Abstrak & Kata Pengantar
Karya Cipta Teknologi Pa Ujang Bag - Abstrak & Kata Pengantar
Karya Cipta Teknologi ini, adalah Teknik Pembuatan Pupuk Organik Cair untuk Tanaman
Padi Sawah, dengan memanfaatkan Limbah Organik Industri. Untuk Mengantisipasi
Kelangkaan Pupuk Posfor (P) dan Kalium (K) Impor Akibat Krisis Global. Teknik
Pembuatan Pupuk Organik Cair, dimulai dengan memformulasi nutrisi-nutrisi yang tepat
dan disesuaikan dengan kebutuhan Tanaman Padi dan tanah sawah. Manakala terjadi
kelangkaan bahan baku pupuk impor : Posfor (P) dan Kalium (K). Pada dasarnya, di
dalam Tanah sawah, telah tertimbun dalam jumlah besar endapan Pupuk dengan
kandungan Nitrogen (N), Posfor (P) dan Kalium (K). Karena setiap pemberian pupuk
tersebut, tanaman Padi hanya menyerap 30%-35% dari pupuk yang diberikan. Sebagian
besar sisanya mengendap di dalam tanah dan mengalir ke saluran air. Endapan Nitrogen
(N), Posfor (P) dan Kalium (K) ini mengganggu keseimbangan fisika, kimia dan
mikrobiologi tanah. Tanah menjadi lebih keras, keasaman meningkat dan berkurangnya
populasi mikrobia baik dan menguntungkan. Endapan Nitrogen (N), Posfor (P) dan Kalium
(K) dalam tanah sawah, masih bisa dimanfaatkan untuk tanaman Padi. Dengan cara
pemberian Pupuk Organik Cair, yang diformulasi dari nutrisi-nutrisi berupa enzim, asam
amino, mikromineral, vitamin dan asam organik, yang dibutuhkan tanah dan tanaman.
Perlakuan Pupuk Organik Cair ini, diaplikasikan dengan dua cara : perendaman tanah
sawah pada awal tanam dan hari 30 hst serta penyemprotan ke tanaman Padi secara
berkala. Uji efektifitas (demplot) dilakukan di sekitar Kerawang, Subang dan Indramayu,
pada periode Oktober 2021 hingga Mei 2022. Hasil panen Gabah menggunakan Pupuk
Organik Cair, mencapai : 7,8-8,4 Ton Gabah per hektar. Adapun rata-rata hasil panen
periode tersebut tanpa Pupuk Organik Cair : 5,6-6,1 Ton Gabah per hektar. Dengan
rendemen gabah beras 74%, dari rata-rata 66%. Dengan dosis 5-7 ml Pupuk Organik Cair
per Liter air. Kandungan Pupuk Organik Cair terbuat dari bahan-bahan Limbah Organik
Industri, di sekitar Bekasi. Yang ketersediaan bahan bakunya melimpah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Karya Cipta Teknologi ini yang berjudul :
Teknik Pembuatan Pupuk Organik Cair Untuk Tanaman Pangan Padi Sawah.
Dengan Memanfaatkan Limbah Organik Industri.
Untuk Mengantisipasi Kelangkaan Pupuk Posfor (P) dan Kalium (K) Impor Akibat
Krisis Global.
Karya Cipta Teknologi ini di susun dalam rangka mengikuti Lomba Karya Cipta
Teknologi (KCT) Dan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Prajurit Dan PNS Di Lingkungan TNI AD,
Tahun 2023.
Ketahanan Pangan Nasional adalah program yang terkait dengan Pertahanan
Negara. Tanaman Padi sawah, adalah sumber bahan pangan utama nasional. Yang
secara rutin, pada setiap siklus tanam, membutuhkan jenis pupuk dengan kandungan
unsur Nitrogen (N), Posfor (P) dan Kalium (K) yang cukup. Pasokan Nitrogen (N) dalam
bentuk pupuk Urea, selama ini telah tercukupi dari sumber dalam negeri. Adapun bahan
baku pupuk Posfor (P), dan Kalium (K), 74% masih impor.
Krisis global akibat konflik militer, menyebabkan pemasok utama bahan Kalium (K),
seperti Rusia dan Belarusia terkendala kegiatan ekspor mereka. Akibatnya terjadi
kelangkaan pasokan bahan baku Posfor (P) dan Kalium (K), serta meningkatnya harga.
Program swasembada pangan telah dimulai lebih dari 40 tahun yang lalu, oleh
bapak Presiden Suharto. Beliau memperkenalkan program pemupukan Urea, disusul
TSP, KCl dan NPK untuk tanaman pangan Padi Sawah. Penelitian terbaru, menunjukkan
bahwa dari 100% dosis pupuk yang diberikan kepada tanaman Padi sawah, hanya 30%-
35% yang terserap langsung oleh tanaman. Sisanya mengendap di lapisan Topsoil dan
Subsoil tanah sawah (40%-50%) dan 20% atau lebih mengalir ke saluran air.
Aneka bahan pupuk Urea, TSP, KCl dan NPK yang mengendap di tanah tersebut,
merubah keseimbangan fisika, kimia serta mikrobiologi tanah sawah. Lapisan topsoil dan
subsoil tanah, secara fisika menjadi lebih keras, kurang gembur. Secara kimia, tanah
sawah meningkat keasamannya. Dan secara mikrobiologi, hilang dan berkurangnya
koloni mikrobia baik dan menguntungkan buat tanaman padi sawah.
Karya Cipta Teknologi (KCT) ini, bertujuan mengantisipasi kelangkaan pasokan
bahan baku pupuk Posfor (P) dan Kalium (K) yang masih mengandalkan pasokan impor.
Dengan memanfaatkan konsentrasi endapan pupuk Urea, TSP, KCl dan NPK dalam
tanah sawah. Sebagai solusi ancaman kelangkaan pasokan pupuk, akibat krisis Global
sekaligus memperbaiki keadaan tanah yang sakit akibat endapan pupuk Urea, TSP, KCl
dan NPK dalam tanah. Khususnya untuk tanaman Padi sawah.
Karya Cipta Teknologi (KCT) ini, menerapkan teknik Sinbiotik, dalam Pembuatan
Pupuk Organik Cair Untuk Tanaman Pangan Padi Sawah. Yaitu perpaduan antara
probiotik (mikrobia baik) dengan prebiotik (sediaan bahan nabati). Dengan memanfaatkan
semaksimal mungkin Limbah Organik Industri. Yang jumlahnya melimpah di sekitar
Jabodetabek. Limbah yang selama ini, jadi masalah bagi para perusahaan pengangkut
dan pengolah limbah industri non-B3. Limbah industri berupa : Susu sapi cair, ampas
kedelai, air kelapa, kulit nanas. Dan dapat dikembangkan dengan memanfaatkan Limbah-
limbah organik industri lainnya.
Pupuk Organik Cair tersebut, mulai diformulasi sejak pertengahan tahun 2021.
Untuk tujuan membongkar, mengurai dan melarutkan endapan pupuk Urea, TSP, KCl dan
NPK dalam tanah sawah. Agar larutannya dapat diserap oleh akar tanaman Padi sawah.
Formulasi Pupuk Organik Cair, memiliki kandungan nutrisi, berupa Enzim, Asam Amino,
Mikromineral dan Vitamin yang dibutuhkan tanaman Padi sawah. Semua nutrisi tersebut
berasal hasil ekstraksi bahan-bahan limbah Industri yang dimanfaatkan.
Dalam penyusunan Karya Cipta Teknologi (KCT) ini, kami telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa,
kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata
bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya
ini, meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga Karya Cipta Teknologi (KCT) ini dapat membawa manfaat bagi
Ketahanan Pangan Nasional, sebagai bagian dari Pertahanan Negara. Kami
mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Juni, 2023
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Pembuatan Pupuk Organik Cair
Padi Sawah
BAB I PENDAHULUAN
Pupuk organik cair adalah : Larutan hasil dari fermentasi bahan-bahan organik
yang berasal dari bahan nabati dan organik lainnya, yang kandungan nutrisinya lebih dari
satu unsur. Pada umumnya Pupuk Organik Cair, tidak merusak tanah dan tanaman
meskipun digunakan sesering mungkin. Selain itu, Pupuk Organik Cair juga dapat
dimanfaatkan sebagai aktivator untuk membuat kompos (Lingga dan Marsono, 2003).
Jenis Pupuk Organik Cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun,
bunga dan batang. Namun bisa juga difungsikan sebagai pembenah tanah. Pupuk
Organik Cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai
bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang
pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang
diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
(http://cybex.pertanian.go.id/artikel/100569/cara-pembuatan-pupuk-organik-cair/).
Pupuk Organik Cair, sebagai pembenah tanah. Harus mengandung nutrisi berupa :
enzim, asam amino dan asam organik serta mikrobia baik. Pemilihan enzim yang spesifik,
seperti enzim bromeilin, bekerja untuk melunakkan endapan pupuk Urea, TSP, KCl dan
NPK dalam tanah sawah. (http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/99138/
PEMANFAATAN-ECO-ENZYM-UNTUK-PERTANIAN/ ). Adapun asam organik dan
mikrobia baik berfungsi mengangkat larutan yang mengandung unsur Nitrogen (N), Posfor
(P) dan Kalium (K) ke akar tanaman Padi sawah. Yang dibarengi dengan proses
perendaman air sawah.
Pupuk Organik Cair, harus pula mengandung kombinasi asam amino, mikromineral
dan vitamin yang dibutuhkan untuk fase vegetatif dan generatif tanaman. Asam Amino
berfungsi untuk menghindari stress tanaman, meningkatkan kandungan klorofil dan laju
fotosintesis, sebagai hormon pengatur tumbuh, mengatur pembukaan stomata,
meningkatkan aktifitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas buah, biji dan umbi
tanaman. (https://distan.babelprov.go.id/content/asam-amino-dan-manfaatnya-bagi-
tanaman)
Pupuk Organik Cair, idealnya mengandung vitamin C yang cukup untuk tanaman.
Fungsinya : mengatasi stress tanaman akibat kondisi lingkungan dan pertumbuhan
tanaman mulai dari fase pembibitan.
(https://www-sciencedaily-com.translate.goog/releases/2007/09/070923205844.htm?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc ).
Untuk memperoleh nutrisi-nutrisi yang mengandung unsur-unsur : enzim (terutama
bromeilin), aneka macam asam amino, mikromineral dan vitamin C serta mikrobia baik
(jenis Lactobasillus). Dengan memanfaatkan bahan-bahan Limbah Organik Industri, yang
sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanah dan tanaman, maka dipilihlah bahan-bahan limbah
organik untuk pembuatan Pupuk Organik Cair, sebagai berikut :
https://www.uc.ac.id/ftp/mana-yang-
lebih-baik-untuk-kesehatan-susu-
sapi-atau-susu-kedelai/
https://slideplayer.info/slide/
13797456/
https://nanas-buah.blogspot.com/
2017/03/kandungan-gizi-buah-nanas-
per-100-gram.html
file:///C:/Users/user/Downloads/
17508-46606-1-PB.pdf
Nanas mengandung enzim bromelin. Bromelin
merupakan enzim proteolitik yang termasuk
kedalam kelompok enzim protease sulfhidril yang
mampu menguraikan struktur molekul protein
menjadi asam-asam amino.
Ampas Kedele Kandungan nutrisinya terdiri dari : Protein kasar
18,67%, serat kasar 24,43%, lemak kasar
https://bbpp-binuang- 9,43%, abu 3,42%. Ampas kedelai juga
ppid.pertanian.go.id/index.php/news/ mengandung unsur-unsur mineral mikro maupun
view/2348 makro yaitu Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm,
Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih
dari 50 ppm. Ampas kedelai dalam keadaan
segar berkadar air sekitar 84,5 % dari bobotnya
(Hernaman, 2005 ; Noor, 2012).
Air Kelapa 100 gram (gr) air kelapa memiliki komposisi gizi
sebagai berikut: Energi: 17 Kalori (Kal), Protein:
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta- 0.2 g, Lemak : 0.1 g, Karbohidrat: 3.8 g, Kalsium:
gizi/berbagai-manfaat-air-kelapa- 15 miligram (mg), Fosfor: 8 mg, Besi: 0.2 mg,
bagi-kesehatan/ Natrium: 1 mg, Kalium: 149 mg