Anda di halaman 1dari 19

Meskipun bahasa programming itu macam-macam, Anda tetap bisa kok

mempelajari semuanya.

Untungnya, ada konsep yang menjadi tulang punggung seluruh bahasa


komputer. Memahami konsep ini, belajar coding akan jauh lebih mudah.
Bahkan ketika Anda bertransisi ke bahasa lainnya:

 Variable: wadah penyimpanan dengan nama yang mewakili tipe data


tertentu. Misalnya, tipe data string yang diwakili dengan variabel
$value;

 Meskipun bahasa programming itu macam-macam, Anda tetap bisa


kok mempelajari semuanya.Untungnya, ada konsep yang menjadi
tulang punggung seluruh bahasa komputer. Memahami konsep ini,
belajar coding akan jauh lebih mudah. Bahkan ketika Anda bertransisi
ke bahasa lainnya:

 Data structure: metode tertentu untuk menyimpan hingga mengolah


data atau variabel secara efisien. Misalnya, developer hanya perlu
membuat satu variabel untuk menampung seluruh data (List), daripada
satu variabel untuk satu data;

 Syntax: seperangkat aturan yang mengatur bagaimana ejaan suatu


perintah atau bahasa dapat diterjemahkan oleh komputer. Misalnya,
menggunakan <>, ( ), @, dsb;
 Tools: program komputer yang Anda perlukan untuk membangun
hingga mengeksekusi kode. Misalnya: Android Studio, Atom by
Github, dll.

Kalau Anda belum terlalu mengerti penerapan kelima konsep di atas, tidak
masalah. Pada bagian Contoh Coding nanti, Anda akan melihat penerapan
coding dari beberapa bahasa pemrograman.
HTML

Agar tidak bingung, sebaiknya Anda mengenal dulu beberapa istilah


untuk belajar HTML:

 Tag: awalan instruksi atau perintah yang akan dibaca browser.


Misalnya: tag <bold>.
 Elemen: keseluruhan kode yang terdiri dari tag pembuka (< >) hingga
tag penutup (/< >).
 Atribut/property: informasi atau perintah tambahan yang berada di
dalam elemen (Contoh: style)
TIPE DATA

1.NUMBER

A.Bilangan Bulat

Integer digunakan untuk menampilkan bilangan tanpa desimal.


Contohnya seperti 123, 85723, atau 5. Kamu juga bisa menggunakannya
untuk bilangan yang bersifat minus selama angkanya tidak mengandung
desimal, seperti -19 atau -2362.
Nah, bilangan bulat sendiri terdiri dari empat tipe, yaitu byte, short,
int, dan long. Berikut adalah ukuran dan rentang masing-masing tipe:
Tipe Ukuran Range
Data (bit)

Byte 8 -128 hingga 127

Short 16 -32768 hingga 32767

Int 32 -2147483648 hingga 2147483647

Long 64 -9223372036854775808 hingga


9223372036854775807

B.Bliangan Pecahan

Selanjutnya ada bilangan pecahan alias floating point. Sesuai dengan


namanya, tipe ini menampilkan bilangan yang mengandung desimal.
Contohnya seperti 3,14, 7,5, atau -5,6.
Berbeda dengan integer, floating point hanya terdiri dari dua tipe saja,
yaitu float dan double. Keduanya dapat dibedakan dari ukuran, range, dan
jumlah digitnya:
Tipe Ukuran Range Jumlah Digit
Data (bit)

Float 32 -3,4 x 1038 hingga 3,4 x 1038 6 hingga 7


digit

Double 64 -1,8 x 10308 hingga 1,8 x 15 digit


10308
2.CHARACTER(CHAR)

Berbeda dengan integer dan floating point, char adalah tipe data yang
memungkinkan kamu untuk menyimpan informasi berupa karakter.
Jenis karakternya pun bervariasi. Mulai dari huruf dan angka hingga
karakter spesial seperti tanda baca.

Selain itu, tipe ini juga tidak memiliki variasi:


3.BOOLEAN

Tipe data boolean merupakan tipe yang memiliki dua nilai


yaitu benar (true) atau salah (false). Nilai yang digunakan
pada tipe ini sangat penting dalam mengambil keputusan
suatu kejadian tertentu.

Karena fungsinya hanya untuk menyatakan apakah suatu nilai benar


(true/1) atau salah (false/0).

TYPE DATA COMPOSITE

Tipe ini merupakan gabungan dari data primitive. Penggabungan tipe ini
juga kerap disebut sebagai struktur data.

STRING

Oke, sekarang kita masuk ke data composite. Tipe data composite


pertama yang akan kita bahas adalah string. Karena string adalah salah
satu tipe yang paling populer.
Jika char hanya bisa merepresentasikan satu karakter saja, string dapat
digunakan untuk menyimpan sekumpulan karakter.
Berikut adalah perbedaan nilai dari char dan string:
o Char: A, B, C, 1, 2 dan 3
o String: “Hello World” atau “Tes 123”

ARRAY

Array adalah tipe data yang berisi sekumpulan variabel bertipe sama. Jadi,
jika kamu melihat sekumpulan data yang tipenya berbeda, berarti itu
bukan array.
Contohnya, misalkan kamu menyimpan nilai “C”, “D”, “E”, “F” dan “G” pada
suatu variabel yang bertipe array. Berarti, kumpulan nilai tersebut bisa juga
disebut array of characters. Sebab, nilai “C” hingga “G” merupakan nilai
yang bertipe sama, yaitu char.

Jenis tipe data DATE dalam MySQL


MySQL memiliki beberapa format untuk tipe data date. Format tipe data date
tersebut adalah: DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, dan YEAR. Perbedaan
dari tipe-tipe tersebut terletak pada format penyimpanan data. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
 CCYY : input untuk tahun, dimana YY berupa tahun 2 digit, seperti 98, 78,
dan 00, sedangkan untuk CCYY adalah tahun dengan 4 digit, seperti 2001,
1987, 2012. Untuk tahun dengan 2 digit, MySQL mengkonversinya dengan
aturan 70-99 menjadi 1970-1999 dan 00-69 menjadi 2000-2069.
 MM: bulan dalam format dua digit, seperti 05,07,dan 12.
 DD: tanggal dalam format dua digit, seperti 14, 06 dan 30.
 hh: jam dalam format 2 digit, seperti 06,09, dan 12.
 mm: menit, dalam format 2 digit, seperti 15, 45, dan 59.
 ss: detik, dalam format 2 digit, seperti 10, 40, dan 57.
Jika MySQL tidak dapat membaca format, atau data tidak tersedia, maka data
akan diisi sesuai dengan nilai pada Zero Value.
Perhatikan pada saat mendefinisikan tipe data YEAR, pada
query DESCRIBE kita dapat melihat bahwa MySQL memberikan
nilai YEAR(4) sebagai nilai default. Kita dapat secara langsung
mendefinisikan YEAR(2) jika menginginkan data tahun dengan 2 digit, namun
hal ini tidak disarankan, karena dengan mendefinisikan tahun 26, akan
menjadi ambigu, apakah itu tahun 1926 atau 2026, walaupun MySQL memiliki
aturan akan mengkonversinya menjadi 2026.
MySQL menyediakan fungsi NOW() untuk memberikan tanggal server pada saat
ini, dan kita akan menggunakannya sebagai nilai tiap kolom pada
tabel contoh_date:

Khusus untuk tipe data YEAR, fungsi NOW() akan menghasilkan error, oleh karenanya,
pada contoh diatas saya menginput manual ‘2012’ untuk kolom YEAR.
Tutorial Belajar Java Part 29:
Percabangan Kondisi IF Bahasa Java
Setelah membahas tentang operator bahasa Java, dalam beberapa tutorial ke depan
kita akan mempelajari struktur percabangan kode program dalam bahasa Java. Segmen
materi ini dibuka dengan membahas bentuk percabangan yang paling sederhana, yakni
kondisi IF.

Pengertian Kondisi IF bahasa Java


Dalam pembuatan program, ada saatnya kita butuh suatu percabangan, yakni
jika sebuah kondisi terpenuhi, jalankan kode program ini, jika tidak jalankan
kode program yang lain. Menggunakan bahasa Java, konsep tersebut dibuat
menggunakan struktur IF dengan aturan penulisan sebagai berikut:

if (condition)

//Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai True

Bagian condition berperan sebagai penentu dari struktur percabangan.


Jika condition terpenuhi (menghasilkan nilai boolean TRUE), blok kode program
akan dijalankan. Jika condition tidak terpenuhi (menghasilkan nilai
boolean FALSE), blok kode program tidak akan dijalankan.
Blok kode program yang di maksud adalah semua kode yang berada di antara
tanda kurung kurawal "{" dan "}". Condition biasanya terdiri dari operasi
perbandingan, seperti apakah variabel a berisi angka 18, atau apakah variabel
password berisi string 'qwerty'.
Mari kita bahas dengan contoh kode program.
Contoh Kode Program Percabangan IF Bahasa Java
Sebagai contoh pertama saya akan buat kode program sederhana untuk melihat
apakah sebuah angka lebih besar dari angka lain, lalu tampilkan hasilnya jika
kondisi terpenuhi:

Hasil kode program:

Nilai variabel a lebih besar dari variabel b


Di awal kode program saya mengisi variabel a dengan angka 12 serta
variabel b dengan angka 10. Kemudian di baris 7 terdapat kondisi if (a > b), yakni
apakah variabel a berisi angka yang lebih besar dari b? Apakah 12 lebih besar
dari 10? betul (true), maka blok kode program akan dijalankan.

Kita juga bisa membuat struktur if beberapa kali tergantung kebutuhan seperti
contoh berikut:
Hasil kode program:

Nilai variabel a lebih kecil dari variabel b


Kode program ini merupakan hasil modifikasi dari kode sebelumnya. Di sini saya
membuat 3 buah kondisi, yakni if (a > b), if (a < b), serta if (a == b). Setiap kondisi
if akan diperiksa dan jika operasi perbandingan menghasilkan nilai true, maka
blok tersebut akan diproses. Silahkan coba ubah isi variabel a dan b untuk
melihat blok kode program mana yang akan dijalankan.

Supaya lebih interaktif, saya akan modifikasi kode sebelumnya untuk meminta
user menginput angka ke dalam variabel a dan b:
Selain tambahan perintah input.nextInt() dan pembuatan Scanner object agar
user bisa menginput angka, kode program kita masih sama seperti sebelumnya,
yakni mencari variabel mana berisi angka yang lebih besar.

Contoh terakhir, mari buat kode program untuk menebak apakah sebuah angka
merupakan bilangan genap atau bilangan ganjil:
Hasil kode program:

Input sembarang angka: 10


10 adalah angka genap

Input sembarang angka: 123


123 adalah angka ganjil

Input sembarang angka: 0


0 adalah angka genap
Sekarang kondisi yang diperiksa adalah if (a % 2 == 0) dan if (a % 2 == 1). Di
dalam bahasa Java, tanda persen ( % ) adalah operator modulus yang dipakai
untuk mencari sisa hasil bagi. Lebih lanjut tentang operator ini pernah kita
bahas di Operator Aritmatika Bahasa Java.

Kondisi pertama, yakni if (a % 2 == 0) akan bernilai true jika variabel a habis


dibagi 2. Ini artinya variabel a berisi angka genap.

Sedangkan kondisi kedua, yakni if (a % 2 == 1) akan bernilai true jika variabel a


bersisa 1 pada saat dibagi 2. Ini artinya variabel a berisi angka ganjil.
Tutorial Belajar Java Part 30:
Percabangan Kondisi IF ELSE Bahasa
Java
Pengertian Kondisi IF ELSE bahasa Java
Pada dasarnya, kondisi IF ELSE merupakan modifikasi tambahan dari kondisi
IF yang sudah kita pelajari pada tutorial sebelumnya.
Blok kode program IF tetap akan dijalankan ketika kondisi true, namun sekarang
terdapat tambahan bagian ELSE akan dijalankan ketika kondisi false.
Berikut format dasarnya:

if (condition)
{
// Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai True
}
else
{
// Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai False
}
Bagian condition berperan sebagai penentu dari struktur percabangan ini.
Jika condition terpenuhi (menghasilkan nilai TRUE), blok kode program
milik IF akan dijalankan. Jika condition tidak terpenuhi (menghasilkan
nilai FALSE), blok kode program bagian ELSE-lah yang akan diproses.
Mari kita lihat contoh praktek dari struktur IF ELSE.

Contoh Kode Program Percabangan IF ELSE Java


Pada tutorial sebelumnya kita membuat program penentu bilangan genap /
ganjil menggunakan 2 buah kondisi IF sebagai berikut:

1 if (a % 2 == 0) {
2 System.out.println(a + " adalah angka genap");
3 }
4 if (a % 2 == 1) {
System.out.println(a + " adalah angka ganjil");
5
}
6
Alur ini sebenarnya akan lebih sederhana (dan lebih efisien) jika diubah ke
dalam struktur IF ELSE.
Jika sebuah angka tidak genap, maka pasti itu adalah angka ganjil. Sehingga
apabila kondisi if (a % 2 == 0) tidak terpenuhi (false), maka variabel a haruslah
berisi angka ganjil. Dengan demikian kode programnya bisa ditulis ulang sebagai
berikut:

Sekarang jika kondisi if (a % 2 == 0) menghasilkan false, bagian ELSE lah yang


akan di proses. Kode program akan jadi lebih efisien karena pemeriksaan
kondisi hanya perlu dilakukan 1 kali saja.

Berikut contoh lain dari struktur kondisi IF ELSE:


Hasil kode program:

Di sini saya membuat kondisi if (a >= 75), yakni jika variabel a berisi angka lebih
besar atau sama dengan 75 maka jalankan perintah System.out.println("Selamat,
anda lulus!"). Jika tidak, blok ELSE lah yang akan di eksekusi,
yakni System.out.println("Maaf, silahkan coba lagi tahun depan").
Pada tutorial kali ini kita telah membahas kondisi percabangan IF ELSE bahasa
Java yang cocok dipakai jika terdapat 2 kondisi yang saling bertentangan, yakni
"Jika kondisi sesuai jalankan kode ini, jika tidak jalankan kode itu".

Anda mungkin juga menyukai