mempelajari semuanya.
Kalau Anda belum terlalu mengerti penerapan kelima konsep di atas, tidak
masalah. Pada bagian Contoh Coding nanti, Anda akan melihat penerapan
coding dari beberapa bahasa pemrograman.
HTML
1.NUMBER
A.Bilangan Bulat
B.Bliangan Pecahan
Berbeda dengan integer dan floating point, char adalah tipe data yang
memungkinkan kamu untuk menyimpan informasi berupa karakter.
Jenis karakternya pun bervariasi. Mulai dari huruf dan angka hingga
karakter spesial seperti tanda baca.
Tipe ini merupakan gabungan dari data primitive. Penggabungan tipe ini
juga kerap disebut sebagai struktur data.
STRING
ARRAY
Array adalah tipe data yang berisi sekumpulan variabel bertipe sama. Jadi,
jika kamu melihat sekumpulan data yang tipenya berbeda, berarti itu
bukan array.
Contohnya, misalkan kamu menyimpan nilai “C”, “D”, “E”, “F” dan “G” pada
suatu variabel yang bertipe array. Berarti, kumpulan nilai tersebut bisa juga
disebut array of characters. Sebab, nilai “C” hingga “G” merupakan nilai
yang bertipe sama, yaitu char.
Khusus untuk tipe data YEAR, fungsi NOW() akan menghasilkan error, oleh karenanya,
pada contoh diatas saya menginput manual ‘2012’ untuk kolom YEAR.
Tutorial Belajar Java Part 29:
Percabangan Kondisi IF Bahasa Java
Setelah membahas tentang operator bahasa Java, dalam beberapa tutorial ke depan
kita akan mempelajari struktur percabangan kode program dalam bahasa Java. Segmen
materi ini dibuka dengan membahas bentuk percabangan yang paling sederhana, yakni
kondisi IF.
if (condition)
//Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai True
Kita juga bisa membuat struktur if beberapa kali tergantung kebutuhan seperti
contoh berikut:
Hasil kode program:
Supaya lebih interaktif, saya akan modifikasi kode sebelumnya untuk meminta
user menginput angka ke dalam variabel a dan b:
Selain tambahan perintah input.nextInt() dan pembuatan Scanner object agar
user bisa menginput angka, kode program kita masih sama seperti sebelumnya,
yakni mencari variabel mana berisi angka yang lebih besar.
Contoh terakhir, mari buat kode program untuk menebak apakah sebuah angka
merupakan bilangan genap atau bilangan ganjil:
Hasil kode program:
if (condition)
{
// Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai True
}
else
{
// Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai False
}
Bagian condition berperan sebagai penentu dari struktur percabangan ini.
Jika condition terpenuhi (menghasilkan nilai TRUE), blok kode program
milik IF akan dijalankan. Jika condition tidak terpenuhi (menghasilkan
nilai FALSE), blok kode program bagian ELSE-lah yang akan diproses.
Mari kita lihat contoh praktek dari struktur IF ELSE.
1 if (a % 2 == 0) {
2 System.out.println(a + " adalah angka genap");
3 }
4 if (a % 2 == 1) {
System.out.println(a + " adalah angka ganjil");
5
}
6
Alur ini sebenarnya akan lebih sederhana (dan lebih efisien) jika diubah ke
dalam struktur IF ELSE.
Jika sebuah angka tidak genap, maka pasti itu adalah angka ganjil. Sehingga
apabila kondisi if (a % 2 == 0) tidak terpenuhi (false), maka variabel a haruslah
berisi angka ganjil. Dengan demikian kode programnya bisa ditulis ulang sebagai
berikut:
Di sini saya membuat kondisi if (a >= 75), yakni jika variabel a berisi angka lebih
besar atau sama dengan 75 maka jalankan perintah System.out.println("Selamat,
anda lulus!"). Jika tidak, blok ELSE lah yang akan di eksekusi,
yakni System.out.println("Maaf, silahkan coba lagi tahun depan").
Pada tutorial kali ini kita telah membahas kondisi percabangan IF ELSE bahasa
Java yang cocok dipakai jika terdapat 2 kondisi yang saling bertentangan, yakni
"Jika kondisi sesuai jalankan kode ini, jika tidak jalankan kode itu".