Tipe data real akan ditampilkan dalam format angka scientific. Huruf E disini mewakili
pangkat sepuluh, sehingga angka:
- 3.14000000000000E+000 = 3.14 * 100 = 3.14
- 9.99990000000000E+002 = 9.9999 * 102 = 999.99
- 1.00000000000000E+003 = 1 * 103 = 1000
Tipe data ini hanya bisa diisi dengan salah satu dari 2
nilai: TRUE atau FALSE. Tipe data boolean banyak
digunakan untuk percabangan kode program, atau
untuk memutuskan apa yang mesti dijalankan ketika
sebuah kondisi terjadi.
Membuat variabel a sebagai boolean, kemudian
mengisinya dengan true dan false. Pada contoh ketiga
dan keempat, menggunakan perintah not untuk
membalik nilai boolean. Perintah not true akan
menghasilkan false, sedangkan not false akan
menghasilkan true.
Tipe data Char adalah tipe data yang hanya bisa diisi
dengan 1 karakter saja. Karakter ini harus ditulis
diantara tanda kutip. Karena hanya bisa diisi dengan 1
karakter saja, tipe data char hanya membutuhkan 1
byte memory (1 byte = 8 bit).
Dalam contoh diatas, mendefenisikan variabel a dengan tipe data
char, sehingga kita bisa mengisinya dengan 1 karakter saja.
Yang perlu diperhatikan, penulisan angka untuk tipe data char juga
harus menggunakan tanda kutip. Karakter 9 tidak boleh ditulis
sebagai 9 (tanpa tanda kutip), karena jika tanpa tanda kutip, ini
adalah tipe data integer
Tipe data String adalah tipe data yang bisa
menampung banyak karakter sekaligus. Secara internal
di dalam pascal, string merupakan array dari tipe data
char.
Contoh :
Const
phi =3.14;
nama=dimas';
Begin
{----
---- }
End.
Variabel adalah identifier yang berisi data yang dapat diubah-ubah
nilainya didalam program. Menggunakan kata cadangan Var sebagai
judul didalam bagian deklarasi variable dan diikuti oleh satu atau lebih
identifier yang dipisahkan koma, diikuti dengan titik dua dan tipe dari
datanya diakhiri dengan titik koma.
Contoh :
Var
r:integer;
nama:string;
luas:real;
Begin
{---
---}
End.
Pascal menyediakan beberapa macam tipe data, yaitu :
Contoh :
Type
Desimal = real ;
Bulat = integer ;
Huruf = string [50] ;
Begin
{---
---}
End .
Jika program menggunakan statement Goto untuk meloncat ke suatu statement
yang tertentu, maka dibutuhkan suatu label pada statement yang dituju dan label
tersebut harus di deklarasikan terlebih dahulu pada bagian deklarasi.
Menggunakan kata cadangan (keyword) Label diikuti oleh kumpulan identifier
label dengan dipisahkan oleh koma dan diakhiri dengan titik koma.
Contoh :
Label
100, selesai;
Begin
Writeln(Bahasa);
Goto 100;
Writeln(Sunda);
Writeln(Jawa);
100:
Writeln(Pascal);
Goto selesai;
Writeln(Daerah);
Selesai:
End.
Prosedur merupakan bagian yang terpisah dari program dan
dapat diaktifkan dimanapun didalam program. Prosedur dibuat
sendiri bilamana program akan dibagi-bagi menjadi beberapa
blok-blok modul. Prosedur dibuat didalam program dengan cara
mendeklarasikannya dibagian deklarasi prosedur. Menggunakan
kata cadangan Procedure.
Contoh :
Procedure hitungluas(p,l:integer);
Var
ls:integer;
begin
ls:=p*l;
Writeln(Luas: , ls);
End;
Fungsi juga merupakan bagian program yang terpisah
mirip dengan prosedur, tetapi ada beberapa
perbedaannya. Kata cadangan yang digunakan Function.
Contoh :
function hitung (a, b : integer):integer;
begin
if a>b then hitung :=(a*b)+2
else
hitung :=(a+b)*2;
end;
PEMETAAN (MAPPING) KE STORAGE : INTEGER
R = 2N
Mapping dengan R = 2N dikenal sebagai sistem two's complement. Tabel berikut
menunjukkan binary sign-and-magnitude, dan two's complement (menggunakan N = 4) dari
integer -7 sampai 7.
Sign and Magnitude
Hubungan antara satuan data tersebut membentuk salah satu ciri dari
struktur yang bersangkutan. Jika sebuah struktur data langsung tersedia
dalam bahasa pemrograman (misalnya Array terdapat dalam Fortran), maka
struktur data tersebut langsung dapat dipakai. Jika struktur tersebut tidak
tersedia, maka pemrogram harus membuatnya terlebih dahulu dari type data
yang tersedia.
Di sini berarti bahwa nilai yang disimpan di dalam lokasi pointer adalah 50,
sesuai dengan alamat dari data pertama komponen B. Pointer (link) berfungsi
menetapkan bagaimana organisasi dari struktur data yang bersangkutan.
Penyajian data secara sekuensial bersifat sangat kaku. Hal ini disebabkan
karena untuk menghapus komponen dari struktur dan menyisipkan
komponen ke dalamnya, hanya dapat dilakukan melalui reorganisasi fisik dari
struktur di dalam memori. Oleh karena itu, ia baru dapat diaplikasikan
dengan baik apabila komposisi dari struktur tersebut tidak banyak berubah
selama pelaksanaan program yang bersangkutan.
Waktu pelaksanaan program tergantung pada beberapa faktor, di antaranya
input yang diberikan pada program, mutu dari kode pada kompilator untuk
menghasilkan program obyek, keadaan serta kecepatan instruksi pada mesin
untuk melaksanakan program dan waktu kompleksitas algoritma yang
mendasari program tersebut.
Suatu contoh yang baik adalah proses pengurutan atau sorting. Dalam
problema sorting, sebagai input adalah sebuah daftar bilangan atau kata yang
akan diurutkan. Sebagai output adalah daftar yang sudah terurut.
Contohnya, diberikan bilangan 2,1,3,1,5,8 sebagai input. Setelah dilakukan
sorting diperoleh daftar 1,1,2,3,5,8 sebagai output. Ukuran input dalam
problema sorting ini adalah banyaknya bilangan. Waktu pelaksanaan program
pengurutan ini tergantung kepada banyaknya data atau panjangnya input,
kecuali dalam hal-hal khusus.
Kita menulis T(n) sebagai fungsi waktu pelaksanaan program dengan
ukuran input n. Contohnya, suatu program mempunyai fungsi
pelaksanaan T(n)= cn2, c adalah suatu konstanta. Satuan dari T(n)
tidak kita spesifikasikan, namun kita boleh berpikir bahwa T(n) adalah
banyaknya instruksi yang dilaksanakan pada komputer ideal.