Anda di halaman 1dari 9

STT MIGAS BALIKPAPAN

PROBLEM EMULSI
Problem Emulsi
Emulsi merupakan campuran dari dua macam cairan dalam
kondisi normal tidak tercampur. Dalam emulsi, salah satu cairan
dihamburkan dalam cairan yang lain dalam bentuk butiran-
butiran kecil.

Kondisi yang memungkinkan terjadinya emulsi :


- Adanya dua macam zat cair yang immiscible (tidak saling
bercampur) pada keadaan kondisi tertentu.
- Adanya suatu zat koloid yang dapat membantu terjadinya
emulsi (emulsifying agent)
- Adanya agitasi (pengadukan) yang mampu untuk
menghamburkan salah satu cairan sehingga menjadi droplet
dari cairan lainnya.
Berdasarkan viscositasnya, emulsi dapat
dibedakan menjadi :

1. Emulsi kental, jika jumlah droplet (butiran-butiran didalam


cairan relatif banyak.
2. Emulsi encer, jika droplet yang dihamburkan didalam cairan
relatif sedikit.

Berdasarkan stabilitasnya, emulsi dapat


dibedakan menjadi :

1. Emulsi stabil, jika suatu emulsi tidak mau berpisah sebelum


diberikan demulsifying agent (pemecah emulsi)
2. Emulsi tidak stabil, jika suatu emulsi dapat berpisah dengan
sendirinya tanpa diberi demulsifying agent.
Kestabilan emulsi tergantung pada faktor-faktor
berikut ini :

1. Emulsifying agent : faktor penentu kestabilan emulsi.


Tanpa emulsifying agent tidak akan terjadi emulsi yang stabil.
2. Viskositas yang merupakan sifat keengganan fluida untuk
mengalir. Minyak bervikositas tinggi cenderung menahan
butiran air dalam jumlah besar.
Minyak bervikositas tinggi membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk untuk memecahkan emulsinya.
3. Specific gravity (SG) yang merupakan berat zat dalam
cairan per satuan volume tertentu.
Perbedaan SG yang besar menyebabkan waktu pemisahan
emulsi (settling)lebih cepat sehingga minyak berat (SG besar,
0 API kecil) kecenderungan untuk menahan butiran-butiran
air dalam bentuk suspensi lebih lama.
4. Prosentase air yang besar cenderung membentuk emulsi tidak
stabil, sehingga mudah dipisahkan dari minyaknya.
Berdasarkan fasa-fasanya, emulsi dapat
dibedakan menjadi :

1. Oil in water emulsion, jika minyak menjadi internal phase


sedangkan air sebagai external phase.
2. Water in oil emulsion, jika minyak menjadi external phase
sedangkan air sebagai internal phase.
Identifikasi Emulsi

- Identifikasi secara langsung dapat dilihat dari hasil tes


produksi yang berupa water oil ratio dari WOR dapat di lihat
semakin besar harga WOR maka kandungan air dalam
minyak juga besar.
- Tipe tenaga pendorong air (water drive mechanism) juga
menimbulkan emulsi karena semakin banyak air yang ikut
terproduksi selama proses produksi jika di bandingkan
dengan minyak yang ada
Pencegahan problem emulsi

- Tidak memproduksikan minyak dengan air secara serentak.


- Mencegah timbulnya agitasi yang dapat membentuk emulsi.

Penanggulangan problem emulsi

Terdapat beberapa macam cara untuk pemecahan emulsi :


1. Metode Settling Time (Pengendapan)
Dengan cara ini diharapkan air, emulsi dan minyak akan
terpisah secara gravitasi (karena perbedaan densitasnya).
Peralatan yang dipakai dapat berupa : gun barrrel atau
wash tank, free water knock out, storage tank, atau oil
skimmer.
2. Metode Kimiawi (penggunaan demulsifer)
Dengan metode ini dapat merusak film dari emulsifying
agent yaitu dengan membuat kaku dan mengkerutkannya.
3. Metode pemanasan
Menyebabkan lapisan film yang dibentuk emulsifying agent
menjadi pecah, dan viskositas cairan makin berkurang
yang menyebabkan air terpisah .
Di lapangan metode ini diterapkan pada alat-alat Heater
Treater.
4. Metode elektrik (listrik)
Prinsip metode ini adalah merusak atau menetralkan film
penyelubung butiran-butiran air yang diinduksi oleh medan
listrik statis, sedangkan minyak sebagai continious phase
diinduksikan sehingga butiran-butiran air yang lebih besar
akan cepat mengendap dibanding butiran air yang kecil .
5. Metode kombinasi
Di lapangan : metode panas-kimiawi dan kimiawi-listrik,
metode kombinasi dengan sistem mekanik, yaitu :
- Filtering, dimana emulsi dipaksa mengalir melalui
filter (saringan) sehingga film yang menyelubungi
dispersed phase pecah, namun demikian ternyata tidak
semua terpecahkan.
- Centrifuging, dimana emulsi dipecah dengan gaya
centrifugal
Seringkali metode pemecahan problem emulsi juga
dikombinasikan dengan pemecahkan problem korosi.

Anda mungkin juga menyukai