PROBLEM EMULSI Problem Emulsi Emulsi merupakan campuran dari dua macam cairan dalam kondisi normal tidak tercampur. Dalam emulsi, salah satu cairan dihamburkan dalam cairan yang lain dalam bentuk butiran- butiran kecil.
Kondisi yang memungkinkan terjadinya emulsi :
- Adanya dua macam zat cair yang immiscible (tidak saling bercampur) pada keadaan kondisi tertentu. - Adanya suatu zat koloid yang dapat membantu terjadinya emulsi (emulsifying agent) - Adanya agitasi (pengadukan) yang mampu untuk menghamburkan salah satu cairan sehingga menjadi droplet dari cairan lainnya. Berdasarkan viscositasnya, emulsi dapat dibedakan menjadi :
1. Emulsi kental, jika jumlah droplet (butiran-butiran didalam
cairan relatif banyak. 2. Emulsi encer, jika droplet yang dihamburkan didalam cairan relatif sedikit.
Berdasarkan stabilitasnya, emulsi dapat
dibedakan menjadi :
1. Emulsi stabil, jika suatu emulsi tidak mau berpisah sebelum
diberikan demulsifying agent (pemecah emulsi) 2. Emulsi tidak stabil, jika suatu emulsi dapat berpisah dengan sendirinya tanpa diberi demulsifying agent. Kestabilan emulsi tergantung pada faktor-faktor berikut ini :
Tanpa emulsifying agent tidak akan terjadi emulsi yang stabil. 2. Viskositas yang merupakan sifat keengganan fluida untuk mengalir. Minyak bervikositas tinggi cenderung menahan butiran air dalam jumlah besar. Minyak bervikositas tinggi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk untuk memecahkan emulsinya. 3. Specific gravity (SG) yang merupakan berat zat dalam cairan per satuan volume tertentu. Perbedaan SG yang besar menyebabkan waktu pemisahan emulsi (settling)lebih cepat sehingga minyak berat (SG besar, 0 API kecil) kecenderungan untuk menahan butiran-butiran air dalam bentuk suspensi lebih lama. 4. Prosentase air yang besar cenderung membentuk emulsi tidak stabil, sehingga mudah dipisahkan dari minyaknya. Berdasarkan fasa-fasanya, emulsi dapat dibedakan menjadi :
1. Oil in water emulsion, jika minyak menjadi internal phase
sedangkan air sebagai external phase. 2. Water in oil emulsion, jika minyak menjadi external phase sedangkan air sebagai internal phase. Identifikasi Emulsi
- Identifikasi secara langsung dapat dilihat dari hasil tes
produksi yang berupa water oil ratio dari WOR dapat di lihat semakin besar harga WOR maka kandungan air dalam minyak juga besar. - Tipe tenaga pendorong air (water drive mechanism) juga menimbulkan emulsi karena semakin banyak air yang ikut terproduksi selama proses produksi jika di bandingkan dengan minyak yang ada Pencegahan problem emulsi
- Tidak memproduksikan minyak dengan air secara serentak.
- Mencegah timbulnya agitasi yang dapat membentuk emulsi.
Penanggulangan problem emulsi
Terdapat beberapa macam cara untuk pemecahan emulsi :
1. Metode Settling Time (Pengendapan) Dengan cara ini diharapkan air, emulsi dan minyak akan terpisah secara gravitasi (karena perbedaan densitasnya). Peralatan yang dipakai dapat berupa : gun barrrel atau wash tank, free water knock out, storage tank, atau oil skimmer. 2. Metode Kimiawi (penggunaan demulsifer) Dengan metode ini dapat merusak film dari emulsifying agent yaitu dengan membuat kaku dan mengkerutkannya. 3. Metode pemanasan Menyebabkan lapisan film yang dibentuk emulsifying agent menjadi pecah, dan viskositas cairan makin berkurang yang menyebabkan air terpisah . Di lapangan metode ini diterapkan pada alat-alat Heater Treater. 4. Metode elektrik (listrik) Prinsip metode ini adalah merusak atau menetralkan film penyelubung butiran-butiran air yang diinduksi oleh medan listrik statis, sedangkan minyak sebagai continious phase diinduksikan sehingga butiran-butiran air yang lebih besar akan cepat mengendap dibanding butiran air yang kecil . 5. Metode kombinasi Di lapangan : metode panas-kimiawi dan kimiawi-listrik, metode kombinasi dengan sistem mekanik, yaitu : - Filtering, dimana emulsi dipaksa mengalir melalui filter (saringan) sehingga film yang menyelubungi dispersed phase pecah, namun demikian ternyata tidak semua terpecahkan. - Centrifuging, dimana emulsi dipecah dengan gaya centrifugal Seringkali metode pemecahan problem emulsi juga dikombinasikan dengan pemecahkan problem korosi.