Anda di halaman 1dari 46

Introduction to Akuntansi Restoran

Akuntansi Restoran

Akuntansi adalah suatu proses untuk mencatat seluruh data atau transaksi

keuangan lalu mengolah data tersebut menjadi suatu informasi (laporan) yang

nantinya akan digunakan untuk mengambil keputusan.

Mengapa Akuntansi?

Beberapa alasan yang mendasarinya yaitu:

● Kombinasi menarik antara teori dan angka

● Mengolah suatu data menjadi informasi

● Mengasah kemampuan untuk membuat perencanaan hingga

mengambil keputusan

● Profesi yang tidak bisa digantikan oleh mesin

● Mudah dalam mencari pekerjaan

Selain itu, seorang akuntan di restoran sangat dibutuhkan untuk memudahkan

dan membantu para pemilik dalam menentukan harga, merencanakan

ekspansi bisnis, memudahkan pelaporan pajak, hingga membantu untuk

membuat inovasi terbaru. Hal tersebut dapat diperoleh dan dibantu dari hasil

laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan.


Siklus dalam Akuntansi

Siklus Akuntansi terdiri dari aktivitas: Identifikasi-Analisis-Mencatat-

Penyusunan.

Seorang akuntan di Restoran wajib mengetahui istilah-istilah dasar seperti:

● PnL (Profit & Loss): Laba/Rugi

● Food Cost/COGS: Harga Pokok Penjualan (HPP)

● Spoil: Bahan Makanan yang Basi/Busuk/Tidak Layak Digunakan

● Waste: Bahan Makanan yang Terbuang


Akuntansi restoran tidak begitu berbeda dengan kebanyakan industri lainnya.

Komponen-komponen di dalamnya meliputi:

● Rekap Pendapatan

● Rekonsiliasi Bank dengan Pendapatan

● Rekap Pengeluaran

● Pembayaran Pajak

● Laporan Penggunaan Stok

● Laporan Pembuatan Barang Setengah Jadi & Barang Jadi

● Stock & Cash Opname

● Laporan Keuangan

Hal yang harus diperhatikan di restoran adalah pencatatan. Seorang akuntan

maupun pemilik tidak boleh salah dalam mencatat transaksi, karena akan

berdampak kepada hasil Laporan Keuangan.

Dalam sistem akuntansi, ketika laporan yang disajikan salah, maka keputusan

yang akan diambil pun akan salah, yang nantinya akan berdampak ke Restoran

tersebut.

Untuk melakukan pencatatan di restoran, seorang akuntan akan berkomunikasi

dengan berbagai pihak sehingga harus mampu bekerja secara independen dan

memiliki sikap ragu-ragu, karena akuntansi di restoran akan melibatkan banyak

pihak, yaitu kasir, admin dan juru masak.


● Kasir

Kasir merupakan pihak pertama yang mengetahui dan terjun langsung

mencatat pendapatan dan beban di hari tersebut, yang kemudian akan

dilaporkan ke akuntan.

● Admin

Admin akan mencatat transaksi yang bersangkutan dengan jobdesknya

dan akan dilaporkan ke akuntan.

● Juru Masak

Juru masak akan mencatat bahan-bahan yang digunakan, basi/busuk,

hilang, hingga habis yang akan dilaporkan ke akuntan.

Oleh karena itu, akuntan tidak bisa mencerna secara langsung dan harus

memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, maupun melakukan pengecekan

atas apa yang dilaporkan oleh pihak-pihak tersebut. Apa yang dilaporkan oleh

pihak-pihak tersebut akan berakhir menjadi dasar pencatatan untuk menjadi

Jurnal dan menjadi Laporan Keuangan.


Laporan Keuangan

Definisi Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dari

suatu periode akuntansi. Laporan Keuangan nantinya harus disajikan kepada

para pemilik, investor dan kreditor.

Umumnya, periode tersebut berlangsung selama satu bulan kalender. Untuk

laporan keuangan tahunan, akuntan hanya perlu melakukan konsolidasi

(gabungan) di setiap gabungannya.

Fungsi Laporan Keuangan

Fungsi Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

● Menganalisis kinerja Restoran selama periode tersebut

● Membantu dalam perencanaan tentang masa depan restoran

● Bahan pertimbangan untuk pihak yang berkepentingan (pemerintah,

pemilik, investor, dan kreditur)

● Acuan untuk mengambil keputusan

● Bentuk transparansi dan kredibilitas restoran

Jenis Laporan Keuangan

Jenis-Jenis Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

1. Laporan Posisi Keuangan (neraca)

● Melaporkan aset, liabilitas, dan ekuitas

● Aset adalah segala sesuatu yang restoran punya seperti uang, bangunan,
hak cipta

● Liabilitas (utang)

● Ekuitas (modal)

2. Laporan Laba Rugi

● Melaporkan pendapatan dan pengeluaran restoran

● Laba/Untung: Pendapatan > pengeluaran

● Rugi: Pendapatan < pengeluaran

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan mengenai perubahan modal

dari para pemilik.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menunjukkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan.

Biasanya dilihat dari transaksi di bank dan kas kecil.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah catatan tambahan yang diberikan

pada isi laporan keuangan, serta sebagai penjelas pada laporan keuangan.

Sifat Laporan Keuangan

Tidak semua Laporan wajib dibuat dan disajikan. Untuk restoran, yang wajib

disajikan hanyalah Laporan Posisi Keuangan, Laba Rugi, dan Arus Kas. Bahkan, di

beberapa Restoran, Arus Kas sifatnya opsional.


Restoran termasuk ke dalam bisnis yang belum begitu kompleks, maka laporan

yang biasa disajikan hanya itu saja. Berbeda jika restoran tersebut sudah IPO

atau terbuka (PT TBk), maka ia wajib melampirkan semua jenis laporan

keuangan kepada para investor.

Komponen Laporan Keuangan

1. Laporan Posisi Keuangan (neraca)

● Aset adalah sesuatu yang dimiliki (kas dan bank, piutang, bangunan, hak

cipta, persediaan bahan makanan)

● Liabilitas: Utang kepada pihak eksternal (bank beserta bunganya),

supplier, karyawan, pemilik)

● Ekuitas: Modal pemilik. Umumnya, nilai ini jarang memiliki perubahan

setiap bulannya, karena pemilik restoran hanya memberikan modal di

awal saja, tanpa adanya penambahan modal pada periode berjalan.

2. Laporan Laba Rugi

● Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas

penjualan produknya. Di restoran, setiap penjualan perlu diklasifikasikan

jenisnya untuk memudahkan identifikasi di kemudian hari.

● Contoh, jika ada penjualan minuman, makanan, catering, dan/atau

penjualan lainnya seperti konsinyasi, itu perlu dipisahkan dan tidak

disarankan untuk disajikan sbg satu jenis pendapatan.

● Beban adalah pengeluaran yang membutuhkan uang keluar, baik

dikeluarkan pada saat yang sama atau di kemudian hari. Sama halnya

dgn pendapatan, beban jg tidak bisa dibuat hanya satu jenis, dan harus
dipisahkan sesuai kategorinya.

● Contoh: Beban gaji, beban pokok penjualan, beban sewa, beban bunga,

beban iklan, dan lainnya.

3. Laporan Arus Kas

● Kas masuk dan kas keluar dari bank dan/atau kas kecil.

● Kas masuk berasal dari pendapatan dan penerimaan piutang dari

pelanggan.

● Kas keluar berasal dari pengeluaran yang dibayarkan restoran untuk

berbagai kegiatan (operasional, investasi, dan pendapatan).


Laporan Laba Rugi

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan apakah restoran tersebut

mengalami untung atau rugi dalam periode tertentu. Disebut untung adalah

ketika pendapatan lebih besar dari beban (pengeluaran) dan rugi adalah ketika

pendapatan lebih kecil dari beban (pengeluaran).

Komponen Laporan Laba Rugi

Komponen dari Laba Rugi sendiri hanya ada dua, yaitu Pendapatan dan Beban.

Namun yang membuat kompleks adalah pengelompokan dari akun-akun

tersebut. Secara garis besar, pendapatan merupakan nilai yang didapat dari

hasil penjualan perusahaan dan beban adalah nilai yang kita keluarkan untuk

memperoleh suatu manfaat.

Perhitungan Laba Rugi

Untuk menghitung laba rugi, pertama, mengurangi dahulu penjualan bersih

dengan beban pokok penjualan. Dari perhitungan tersebut akan ditemukan laba

bruto atau laba kotor.

Dari laba kotor tersebut, perlu menambahkan nilainya dengan pendapatan di

luar usaha, yang kemudian dikurangi juga dengan beban-beban yang timbul.
Lalu, akan menemukan hasil laba bersih.

Dari laporan tersebut, dapat diketahui persentase margin. Margin adalah

persentase keuntungan dari produk yang kita jual. Cara menghitungnya adalah

laba bersih : penjualan bersih x 100%.

Untuk restoran, margin yang normal dan cenderung bagus berada di angka

30-40%. Jika margin berada di atas itu, tentu lebih bagus, namun akuntan juga

perlu melakukan review kembali mengapa hal tersebut bisa terjadi. Umumnya

ada beberapa faktor, yaitu:

1. Akhir tahun

Untuk usaha restoran, akhir tahun termasuk ke dalam “high season”

dimana restoran akan penuh dan penjualan meningkat, sehingga

memungkinkan terjadinya kenaikan margin di atas 30-40%.

2. Target pasar yang berubah

Ketika margin meningkat, hal itu menandakan bahwa laba juga

meningkat. Salah satu faktor kenaikan laba bisa dikarenakan harga jual

produk yang terlalu tinggi daripada harga pembuatan produknya. Berarti,


kualitas produk juga menurun karena harga pembuatan produk yang

menjadi lebih rendah dan tidak sebanding dengan harga produk yang

dijual.

3. HPP yang menurun

Ketika HPP menurun, maka laba akan lebih besar sehingga margin juga

akan naik.

Perlu diketahui bahwa hasil akhir dari laporan laba rugi akan mempengaruhi

seberapa besar pajak yang perlu dibayar. Semakin besar untung yang

diperoleh, maka semakin besar pajak yang dibayar. Oleh karena itu, beberapa

restoran umumnya menggunakan jasa konsultan atau mempekerjakan tax staff

untuk membantu melakukan “window dressing” laporan tersebut agar pajak

yang dibayar tidak terlalu besar. Pajak yang harus dibayar dan berdasarkan

pendapatan adalah PPh Pasal 25 Badan.

Ketika restoran mengalami rugi, bukan berarti restoran tersebut tidak memiliki

uang. Namun, restoran harus mengevaluasi ulang strategi yang dirancang.

Serta, restoran perlu menekan pengeluaran agar tidak terlalu membengkak.

Laba/rugi hanya berisi pendapatan dan beban, maka dari itu, secara

perhitungan laba/rugi tergolong mudah. Namun, bukan berarti hal tersebut

dapat disepelekan, karena laba/rugi selalu dijadikan acuan untuk strategi

selanjutnya.
Study Case Laporan Laba Rugi

Sari Restoran memperoleh pendapatan selama Desember 2022 sebesar

250.000.000 dari hasil penjualan:

- makanan senilai 150.000.000

- minuman senilai 75.000.000

- paket makanan dan minuman senilai 20.000.000

- serta souvenir senilai 5.000.000

Lalu, pada Desember 2022, di Restoran tersebut juga timbul HPP, beban gaji,

sewa, pajak, pemasaran, konsultan, listrik, depresiasi dengan masing-masing

nilai:

- HPP 75.000.000

- beban gaji 77.500.000

- sewa 15.000.000

- pajak 8.000.000

- pemasaran 10.000.000

- konsultan 4.000.000

- listrik 10.000.000

- depresiasi 9.000.000

Maka pada Desember 2022, Restoran tersebut mengalami keuntungan sebesar

41.500.000.
Akun Pendapatan

Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah masukan yang didapat atas penjualan barang/jasa

di suatu perusahaan. Pendapatan tidak sama dengan uang yang diterima.

Sebagai contoh, ketika restoran menjual makanan seharga 50.000, lalu karena

satu dan lain hal uang yang masuk ke restoran hanya 40.000, maka

pendapatan yang dicatat tetap 50.000.

Pendapatan diakui dan dicatat ketika sudah terjadi penjualan. Penjualan yang

dimaksud adalah ketika makanan/minuman maupun jasa yang diberikan

sudah diterima dengan baik oleh pelanggan. Jangan mencatat pendapatan

pada saat pelanggan baru memesan, karena ketika pelanggan memesan, itu

artinya masih utang. Pihak restoran belum memberikan makanan, maka hal

tersebut belum bisa diakui sebagai pendapatan.

Dalam Restoran, pendapatan bisa bermacam-macam seperti: Pendapatan

makanan, minuman, souvenir, jasa (berupa playroom), wedding, banquet, dan

sebagainya. Usahakan pendapatan setiap kategori dipisahkan, namun tidak

perlu terlalu spesifik, dapat dilakukan secara garis besar. Contoh: Makanan,

minuman, souvenir, jasa, dan event dipisahkan. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan identifikasi pendapatan setiap periodenya.


Selain pendapatan utama dari restoran, perlu diperhatikan bahwa restoran juga

mendapatkan pendapatan lainnya, yaitu pendapatan bunga. Pendapatan

bunga ini biasa diperoleh secara bulanan dari bank yang digunakan.

Terdapat banyak cara untuk customer melakukan pembayaran di restoran, baik

secara cash maupun cashless. Untuk cashless, akan ada biaya yang dipotong

oleh pihak bank sehingga pendapatan yang terjadi di hari senin tidak akan

sama dengan uang yang diterima di hari selasa.

Hal ini terjadi karena uang dari pembayaran cashless baru diterima oleh

restoran di keesokan harinya, dan sudah dipotong biaya QR sekitar 0.7 – 1%.

Namun, pihak restoran harus tetap mencatat pendapatan yang diakui adalah

pendapatan sebelum dipotong biaya QR.

Service Charge

Service charge adalah salah satu apresiasi atas jasa pelayanan kepada para

pelayan dan memang perlu dibagikan pula ke karyawan. Namun, persentase

yang dibagikan ke karyawan tidak 100%. Umumnya, restoran hanya

membagikan sebanyak 65%-75% kepada karyawan, dan sisanya diakui oleh

restoran sebagai pendapatan service.


Study Case Pencatatan Pendapatan

Pada tanggal 1 Des 2022, pelanggan bernama Andin membeli bakmie, lemon

tea, serta souvenir berupa card holder. Harganya masing-masing sebesar:

- bakmie 30.000

- lemon tea 12.000

- souvenir (card holder) 15.000

sehingga totalnya sebesar 57.000. Namun karena muncul PPN dan service

charge, nilai yang dibayarkan oleh Andin adalah sebesar 63.951.

Maka pendapatan yang dicatat adalah sebesar 57.000, bukan 63.951.


Akun Beban

Pengertian Beban

Beban adalah nilai yang dikeluarkan karena adanya penurunan manfaat atas

apa yang diperoleh. Berbeda dengan pendapatan yang harus selalu berupa

uang, beban tidak selalu berupa uang. Beban dapat berbentuk sesuatu yang

tidak dinilai menggunakan uang. Contohnya adalah depresiasi.

Depresiasi adalah penurunan manfaat aset. Contoh, restoran yang memiliki

mobil operasional, dalam akuntansi, masa manfaat mobil itu sekitar 5 tahun, di

mana setiap bulannya nilai mobil akan turun karena manfaatnya pun sudah

menurun yang disebabkan oleh penggunaan setiap hari. Maka dari itu, setiap

bulannya akuntan harus mencatat nilai depresiasi mobil tersebut.

Sama halnya dengan pendapatan, beban pun perlu dikategorikan ke beberapa

kategori, yaitu beban operasional dan beban administrasi.

● Beban Operasional

Beban operasional adalah beban yang timbul karena aktivitas

operasional sehari-hari. Contoh: Beban perbaikan kendaraan, beban

sewa gedung/kendaraan, beban gaji, beban transportasi, beban

depresiasi, beban tunjangan.

● Beban Administrasi

Beban administrasi adalah beban yang timbul atas aktivitas

non-operasional dan bersifat jarang. Contoh: Beban bunga pinjaman,

beban kerugian atas kehilangan, beban sumbangan.


Beban termasuk masuk ke dalam komponen Laporan Laba/Rugi. Untuk

melakukan perhitungan beban, sebelum mengurangi pendapatan dengan dua

komponen beban, harus mengurangi pendapatan dengan beban yang paling

utama yaitu COGS (Cost of Goods Sold) atau Harga Pokok Penjualan(HPP).

HPP adalah total pengeluaran dari restoran untuk memproduksi hingga menjual

makanan dan minuman ke konsumen. HPP bukan total pengeluaran atau

pembelanjaan restoran ke supplier atau pemasok, namun hanya pengeluaran

atas makanan dan minuman yang diolah dan dijual ke konsumen.

HPP bersifat sedikit kompleks, bahkan akan berbahaya jika terjadi salah hitung.

Nilai HPP kurang lebih harus 30% dari penjualan. Jadi, ketika penjualan restoran

100 juta, maka HPP yang wajar hanya 30 juta. Apabila sudah di atas itu, berarti

ada yang salah, baik mungkin karena kenaikan harga, atau harga jual yang

terlalu rendah.

Menghitung HPP

Untuk melakukan perhitungan HPP dapat menggunakan rumus:

Maka akan diketahui berapa banyak bahan pokok yang terpakai untuk

memproduksi makanan/minuman, dan itulah yang disebut HPP.


Contoh:

Restoran ingin mengetahui berapa besar HPP untuk membuat kue. Komponen

dalam membuat kue adalah: Telur, terigu, dan susu. Sedangkan, harga beli telur,

terigu, dan susu tidak selalu sama. Maka dari itu, harga yang dipakai adalah

harga rata-rata bukan harga awal atau harga akhir pembelian.

Nilai dari persediaan awal, pembelian, dan persediaan akhir adalah quantity

dikali rupiah. Dimana rupiah adalah harga rata-rata dari komponen/ bahan

makanan.

Jika ada bahan yang basi, hilang, dan/atau rusak, maka dicatat sebagai beban

kehilangan dikategorikan dalam beban operasional. Jika ingin lebih spesifik,

bisa diklasifikasikan lebih khusus menjadi beban waste (rusak/basi), dan lost

(hilang). Beban tersebut juga berlaku untuk alat makan yang kemungkinan

hilang atau pecah.

Pengakuan dan Pencatatan

Sama halnya dengan pendapatan, beban dicatat pada saat beban sudah

timbul, bukan ketika ada uang yang keluar. Contoh paling sederhana adalah

gaji.

Jika gaji karyawan baru dibayarkan di tanggal 1 bulan berikutnya, maka

akuntan harus tetap mencatat gaji tersebut di tanggal terakhir rekap absen

karyawan. Jika tanggal terakhir rekap absen adalah tanggal 25, maka beban

dicatat di tanggal 25, bukan di tanggal 1. Lalu, beban yang dicatat juga harus
sudah termasuk pajak, karena pajak juga termasuk beban , hanya saja

klasifikasinya yang berbeda.

Sejatinya, beban itu adalah pengurang pendapatan, makanya ia dikategorikan

di laporan yang sama dengan pendapatan, yaitu Laba/Rugi.

Study Case Depresiasi

Terdapat sebuah restoran yang memiliki aset berupa mobil dan bangunan

dengan detail aset seperti berikut:

Aset Umur Aset Nilai Perolehan Aset Nilai Residu

Mobil 7 tahun Rp50.000.000 Rp3.000.000

Bangunan 20 tahun Rp300.000.000 Rp10.000.000

Maka, nilai depresiasi per bulan untuk masing-masing aset sebesar 559.524 dan

1.208.333

Study Case HPP

Ada sebuah perusahaan yang memiliki persediaan awal tanggal 1 Des 2022

untuk bahan baku dan bahan setengah jadi masing-masing 25.000.000.

Terdapat pembelian selama bulan Desember 2022 sebesar 30.000.000 dengan

retur dan diskon pembelian masing-masing 5.000.000 dan 500.000. Pada 31

Desember 2022, stok akhir persediaan bahan baku adalah 15.000.000 dan bahan

setengah jadi adalah 10.000.000.

Maka, HPP selama Des 2022 adalah 39.500.000.


Laporan Arus Kas

Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang bertujuan untuk mengetahui kas

yang masuk/keluar di restoran. Laporan ini betul-betul hanya mengandalkan

transaksi di bank dan juga kasir, karena hanya melihat uang yang masuk dan

keluar.

Beberapa orang akan mengira bahwa laporan laba/rugi adalah acuan utama

untuk melihat keuangan perusahaan. Tapi nyatanya, arus kas lebih mampu

menginterpretasikan keuangan perusahaan. Dari laporan ini, dapat dilihat

berapa banyak uang yang masuk dan keluar untuk sebuah restoran.

Komponen Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas ini terdiri dari 3 komponen:

1. Kas Operasional

Arus kas bersifat operasional adalah arus kas yang masuk/keluar dari

kegiatan operasional sehari-hari. Kas masuk dari kegiatan operasional itu

adalah pendapatan dari pelanggan. Sedangkan kas keluar dari kegiatan

operasional itu adalah pembayaran gaji, sewa, perbaikan, refund ke

pelanggan dan komisi.

2. Kas Investasi

Arus Kas Investasi adalah uang yang masuk/keluar dengan tujuan

investasi. Untuk arus kas ini, jarang sekali uang yang masuk, karena
biasanya justru restoran yang mengeluarkan uang untuk melakukan

investasi. Investasi disini memiliki artian bahwa uang yang dikeluarkan

merupakan pembelian suatu aset untuk restoran tersebut.

Contoh: membeli mobil, tanah, renovasi, membeli bangunan.

Jadi, ketika ada uang keluar untuk investasi, maka maksudnya adalah,

restoran tersebut harus merasakan manfaat jg dari uang yang

dikeluarkan.

3. Kas Pendanaan

Hampir sama dengan investasi, arus kas pendanaan adalah uang yang

masuk/keluar dengan tujuan menambah dana restoran. Ketika ada uang

keluar untuk menambah modal di restoran cabang (jika ada), maka ia

termasuk ke kategori ini.

Lalu untuk uang masuk, bisa dikategorikan untuk transaksi dari pinjaman

bank. Contoh: restoran meminjam uang ke bank atau pihak ketiga

lainnya, maka ia termasuk ke kategori ini. Saldo akhir dari laporan ini

harus sama dengan saldo di bank ditambah saldo kas tunai restoran.
Menghitung Arus Kas
Membuat Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Perubahan Ekuitas

Selain Laba/Rugi dan Arus Kas, masih banyak laporan keuangan yang dapat

disajikan oleh restoran. Namun, masih jarang restoran yang menyajikan

laporan-laporan ini karena tidak terlalu berpengaruh dan sedikit perubahan

yang terjadi di setiap periodenya.

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan

penambahan/pengurangan modal dari para pemilik restoran. Untuk industri

restoran, pemilik jarang melakukan penambahan modal setiap periodenya,

karena biasanya, pemilik memberikan modal yang besar di awal. Begitu pula

untuk pengurangan, jarang sekali pemilik mengurangi atau menarik kembali

modal yang sudah diberikan.

Maka dari itu, laporan ini jarang disajikan di banyak restoran karena factor tadi.

Lalu jika ada penambahan/pengurangan akuntan tetap bisa menyajikannya

dengan rumus:

Saldo awal + penambahan – pengurangan

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan cukup berbeda dengan laporan keuangan yang

lain. Umumnya, laporan keuangan yang lain menyajikan angka, maka laporan

ini justru menyajikan catatan tambahan.


Dalam laporan ini, akuntan menjelaskan akun-akun di setiap laporan keuangan.

Contoh: Laba/rugi. Akuntan memberikan catatan di setiap akun pendapatan

dan beban mengenai penjelasan komponen akun tersebut dan mengapa angka

dari akun tersebut berubah secara signifikan .

Membuat Laporan Keuangan Resto

Contoh Laporan Keuangan


Neraca

Pengertian Neraca

Neraca atau Laporan Posisi Keuangan berfungsi untuk menjelaskan berapa nilai

aset, liabilitas, dan ekuitas yang restoran punya. Rumus untuk neraca adalah:

● Aset adalah seluruh kekayaan yang dimiliki restoran. Komponen dari aset

meliputi: Kas & bank, piutang, tanah, bangunan, kendaraan.

● Liabilitas adalah utang (seluruh utang yang dimiliki restoran). Komponen

dari liabilitas meliputi: Utang ke supplier, karyawan dan pelanggan

● Ekuitas adalah modal (seluruh modal yang dimiliki pemilik)

Urutan pencatatan untuk laporan posisi keuangan itu adalah aset, liabilitas, lalu

ekuitas.
Fungsi Neraca

1. Mengetahui saldo akhir dari setiap komponen laporan yang kita punya.

2. Membuat estimasi pengeluaran kas untuk periode berikutnya.

3. Meyakinkan bank terkait pembayaran pinjaman (jika ada).

Laporan posisi keuangan atau neraca disajikan setiap bulan (sama dengan

laba/rugi dan arus kas). Setiap saldo akun di neraca harus sama dengan saldo

aktual yang dimiliki. Maka dari itu, neraca harus disajikan dan dibuat ketika

seluruh transaksi sudah benar-benar tercatat.

Struktur Neraca

Struktur Neraca sendiri bisa dilihat dalam gambar berikut:


Jurnal dalam Neraca

Dalam Neraca akuntan perlu melakukan beberapa analisis dengan Jurnal,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jurnal umum: Sebuah jurnal yang digunakan untuk pencatatan segala

jenis transaksi keuangan dalam suatu bisnis pada periode tertentu.

2. Jurnal khusus: Dikelompokan menjadi 4 jenis berdasarkan fungsinya. Lalu

berikut jenis-jenis fungsi jurnal khusus:

- Jurnal Pembelian

Berfungsi untuk mencatat semua transaksi pembelian barang usaha

secara kredit

- Jurnal Penjualan

Untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penjualan

barang usaha secara kredit

- Jurnal Penerimaan Kas

Untuk mencatat semua transaksi penerimaan uang dari berbagai sumber

pemasukan

- Jurnal Pengeluaran Kas

Untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang dari berbagai

sumber pengeluaran
Membuat Laporan Neraca

Contoh Jurnal untuk Membuat Neraca

Contoh Neraca
Pencatatan, Budgeting & Planning

Metode Pencatatan Akuntansi

Terdapat dua metode pencatatan untuk seluruh transaksi dalam akuntansi,

yaitu:

● Basis akrual

Basis akrual adalah basis pencatatan transaksi dimana seluruh transaksi

dicatat ketika transaksi tersebut terjadi. Contoh: Pelanggan membeli

makanan (belum membayar sepenuhnya), maka transaksi tersebut

sudah dicatat meskipun uangnya belum diterima full. Namun apabila

pelanggan hanya memesan dan tidak membayar maka tidak perlu

dicatat karena hal tersebut menandakan tidak pernah ada transaksi

keuangan yang terjadi.

● Basis kas

Basis kas adalah basis pencatatan transaksi dimana seluruh transaksi

dicatat ketika sudah ada uang yang masuk/keluar. Contoh: Pelanggan

memesan makanan (belum membayar), maka tidak perlu mencatat

transaksi tersebut pada saat pelanggan membeli. Namun baru dicatat

saat pelanggan membayar.

Kedua basis tersebut juga berlaku tidak hanya untuk pendapatan, namun untuk

beban.
Untuk restoran, akan lebih baik jika kita mencatatnya secara akrual, dimana

transaksi sudah tercatat meskipun uang belum 100% keluar/masuk. Mengapa?

Hal itu untuk meminimalisir kurang catat, serta menjadikan laporan lebih akurat

karena semua transaksi sudah tercatat sesuai yang terjadi.

Budgeting & Planning

Pencatatan dilakukan tidak hanya untuk mencatat yang present, tapi juga yang

future. Budgeting & Planning termasuk ke dalam kategori future. Budgeting &

planning perlu disesuaikan dengan harga jual competitor, HPP, dan kondisi

pasar. Kompetitor yang dimaksud harus sesuai dengan target market restoran.

Untuk pendapatan, budgeting & planning yang dibuat lebih baik berdasarkan

quantity makanan yang ingin dan harus terjual di periode selanjutnya. Dari

quantity tersebut, maka bisa dikalikan dengan rata-rata harga jual tiap kategori

makanan.

Untuk beban, budgeting yang dibuat berdasarkan nominal saja, karena beban

yang timbul tidak bisa diperkirakan akan muncul berapa banyak dalam satu

periode.

Budgeting & planning tidak memiliki rumus tersendiri layaknya laporan

keuangan yang lain. Namun yang pasti tiga factor yang sudah disebutkan

(harga jual competitor, HPP, dan kondisi pasar) sangat mempengaruhi

anggaran yang dibuat untuk periode selanjutnya.


Anggaran ini kaitannya sangat ketat dengan Laporan Laba/Rugi, karena pada

dasarnya, format yang dibuat pun sama. Hanya saja, angkanya sangat

berbeda. Jika laba/rugi dibuat berdasarkan transaksi yg berjalan, maka

beban/pendapatan dibuat berdasarkan transaksi yang harus berjalan.

Membuat Budgeting and Planning

Contoh Budgeting dan Planning


Budgeting dan planning dapat disandingkan dengan laporan laba rugi atau

actual dari periode sebelumnya.

Tools dalam Akuntansi Resto

Untuk membantu melakukan pencatatan, banyak software yang sudah dirilis

untuk memudahkan tugas akuntan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jurnal by Mekari

2. MYOB

3. Zahir

4. Accurate

5. Solis
Pajak

Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib setiap masyarakat kepada pemerintah. Tidak

hanya orang pribadi, setiap usaha pun harus membayar dan melaporkan pajak

ke pemerintah. Bahkan, setiap usaha juga membantu membayarkan pajak

setiap karyawannya yang sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan

pemerintah.

Untuk usaha Restoran, omset atau pendapatan yang dimiliki harus di atas 4,8 M

dalam 1 tahun agar bisa dikenakan pajak. Diartikan dikenakan pajak itu berarti

harus membayar dan melaporkan pajaknya. Jika masih di bawah 4,8 M, maka

mereka tidak harus membayar tapi tetap melapor. Pastikan Restoran sudah

terdaftar dan memiliki NPWP, aplikasi e-faktur, dan DJP Online untuk

memudahkan pembayaran dan pelaporan.

Jenis Pajak

Terdapat beberapa jenis pajak, diantaranya:

1. PPh 23: PPh atas jasa, sewa di luar sewa gedung

Restoran sudah dipastikan akan menggunakan jasa pihak ketiga (eksternal)

untuk mendukung kegiatan usahanya, bisa seperti konsultan, kebersihan,

keamanan, dan lainnya.

Ketika menggunakan jasa eksternal, maka Restoran perlu memotongnya

sebesar 2% untuk dibayarkan ke pemerintah. Contoh: Restoran

menggunakan jasa kebersihan bulan Januari di PT. X. Pada Februari, PT. X


memberikan tagihan ke Restoran sebesar 10.000.000 atas jasa selama

Januari, Restoran tidak boleh membayar penuh 10.000.000 tetapi harus

dikurangi sebesar 2% untuk dibayarkan ke pemerintah. Jadi yg dibayarkan

ke PT. X hanya 9.800.000.

2. PPh 21

● PPh 21 ini bisa dikategorikan untuk karyawan maupun bukan. Untuk

pembayaran bukan ke karyawan itu biasanya merupakan pembayaran

ke Tenaga Ahli seperti konsultan. Tarifnya adalah 50% dikali 5%.

Contoh: Perusahaan menggunakan jasa konsultan sebesar 50.000.000,

nah tarif PPh 21 yang harus dibayarkan & dilaporkan ke pemerintah itu

sebesar 50.000.000 x 50% x 5%. Sisanya baru dibayarkan ke konsultan

terkait.

● Sedangkan untuk karyawan, perusahaan perlu mengetahui dahulu

bagaimana status karyawan tersebut, status yang dimaksud adalah:

1. Apakah karyawan tersebut termasuk ke kategori yang wajib

dipungut pajak atau tidak?

Untuk bisa mengetahui jawabannya, maka kita hanya perlu melihat

dari nominal gajinya.

- Jika gajinya sebesar Rp4.500.000 ke atas, maka ia harus

dipotong pajak.

- Jika di bawah Rp4.500.000, maka ia dibebaskan dari

pemotongan pajak
2. Status Perkawinan dan Keturunan

3. PPH 25 Badan

● PPh 25 Badan = Pajak yang dipungut pemerintah atas keuntungan bisnis.

PPh 25 Badan ini bisa diangsur per bulannya. PPh ini melakukan

pemungutan kepada usaha yang sudah memiliki omset 4,8 miliar

dan/atau lebih selama setahun. Tarifnya adalah:

- Jika omset kurang dari dan hingga 4,8M = 1% x penghasilan kotor.

- Jika omset 4,8 M – 50 M = 25% - (0,6M : penghasilan kotor) x PKP.

- Jika omset di atas 50 M = 25% x PKP.

PKP = penghasilan neto = penghasilan bruto – biaya yang dikenakan

dalam UU PPh
Tata Cara Pembayaran Pajak

Berikut ini langkah-langkah untuk membayar pajak secara online:

● Membuka website djp online. Untuk mengaktifkannya, harus ke KPP

terlebih dahulu

● Log in, lalu membuat ID Billing

● Membayar melalui bank

Seluruh jenis pajak bahkan hingga denda pajak, perlu dibuat terlebih dahulu ID

Billing. Perlu diketahui bahwa masa tenggat pembayaran PPh adalah tanggal 15

di bulan berikutnya.

Tata Cara Pelaporan Pajak

Sama halnya dengan pembayaran, pelaporan pun dilakukan di website djp

online. Berikut ini langkah untuk melakukan lapor pajak:

● Memilih menu e-filing

● Mereview angka yang sudah terbentuk

Denda Pajak

Sama halnya dengan pembayaran pajak, denda pajak pun dibayar

menggunakan ID Billing di djp online. Namun, untuk pembayaran denda pajak,

sebaiknya menunggu surat yang diterbitkan oleh KPP ke perusahaan.


Bangkrut Perusahaan F&B dari Sisi Finance

Latar Belakang Bangkrut Perusahaan F&B

Perusahaan Food and Beverages merupakan salah satu industri yang selalu

mengalami tingkat persaingan yang tinggi di Indonesia dan merupakan salah

satu sektor perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan selalu meningkat dalam beberapa

kurun waktu terakhir.

Selain itu, perusahaan Food and Beverages memiliki karakteristik, yaitu

mudahnya perusahaan baru untuk memasuki industri sehingga akan

menyebabkan peningkatan persaingan antar perusahaan. Sebagian besar

masyarakat Indonesia berpendapat bahwa perusahaan Food and Beverages

tidak akan mengalami kebangkrutan atau kemungkinannya kecil bahwa

perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan. Hal tersebut tidak terlepas

dari banyaknya kasus yang sedang dihadapi oleh industri makanan dan

minuman.
Analisis Bangkrut dalam Bisnis Resto

Dari sisi finance, bangkut nya suatu perusahaan bukan dilihat dari laba/ruginya

restoran tersebut, melainkan dari cash flow restoran tersebut.

Pada dasarnya, Ketika suatu perusahaan mengalami kerugian, hal tersebut

hanya menunjukkan bahwa pengeluaran lebih besar dari pemasukan, namun

pengeluaran tersebut bukan berarti menunjukkan uang yang keluar.

Cash flow menunjukkan alur masuk dan keluarnya uang. Acuan dasar untuk

membuat cash flow didapat dari saldo kas dan bank perusahaan. Jika uang

yang keluar selalu lebih besar dari uang yang masuk selama 3 periode

berturut-berturut, maka restoran perlu berhati-hati. Jika kas keluar selalu lebih

besar, maka kemungkinan untuk membayar beban-beban yang timbul akan

lebih sulit.

Selain dari cash flow, restoran juga perlu melihat nilai utang (liabilitas) di

laporan posisi keuangan/neraca. Jika nilai utang masih besar dan arus kas

keluar juga masih lebih besar dari kas masuk. Maka kemungkinan perusahaan

akan bangkrut, karena kemungkinan untuk membayar utang keluar menjadi

lebih kecil.
Dokumen dan Kegiatan Akuntansi Resto

Inventory

Inventory atau persediaan adalah stok dari suatu item yang digunakan oleh

restoran. Umumnya, persediaan yang ada di restoran terdiri dari bahan baku,

bahan setengah jadi, dan bahan jadi.

● Bahan baku adalah bahan mentah yang dibeli dan diolah untuk menjadi

bahan jadi. Contoh: bawang, ayam, mentega.

● Bahan setengah jadi adalah bahan mentah yang telah diolah namun

tidak dan/atau belum sampai selesai. Contoh: ayam yang dimarinasi.

● Bahan jadi adalah barang yang langsung dikonsumsi oleh konsumen dan

tidak akan diolah menjadi makanan lain. Contoh: ayam goreng.

Receivable

Receivable atau piutang adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang

mengurusi penagihan konsumen yang berhutang ke restoran. Di restoran,

biasanya konsumen melakukan reservasi dan akan membayar DP atau uang

muka terlebih dahulu. Nah, ketika mereka membayar uang muka, maka sisa

dari uang muka tersebut disebut piutang. Untuk industri restoran, piutang ini

biasanya selalu dikategorikan dalam bentuk uang, bukan jasa.

Payable

Payable atau utang adalah uang atau jasa yang terutang oleh restoran ke

konsumen. Contoh: Beberapa konsumen akan melakukan reservasi dan

pembayaran secara penuh terlebih dahulu. Transaksi tersebut biasa dikenal


sebagai DP atau uang muka. Ketika kita sudah menerima uang tapi belum

memberikan jasanya, maka transaksi tersebut dikategorikan sebagai utang.

Sehingga untuk industri ini, utang itu tidak selalu berbentuk uang, bisa juga

berupa jasa.

Kegiatan Pendukung

Beberapa kegiatan pendukung dalam akuntansi restoran, diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Stock Opname

Stock Opname adalah kegiatan menghitung seluruh bahan makanan

maupun persediaan di restoran (bisa berupa alat makan) yang tersisa

dan penghitungan ini dilaksanakan setiap akhir bulan. Nilai akhir yang

diperoleh akan berupa quantity atau banyaknya persediaan akhir yang

merupakan salah satu komponen untuk menghitung HPP.

2. Cash Opname

Cash Opname ini adalah kegiatan menghitung kas, baik kas kasir,

maupun kas kecil. Perhitungan ini harus dilaksanakan setiap hari, untuk

meminimalisir adanya pencurian uang.

3. Kontra Bon atau Tukar Faktur

Kegiatan ini adalah kegiatan tukar faktur dengan para supplier. Contoh:

Restoran memiliki 5 supplier. Restoran melakukan pembelian ke 5 supplier

tersebut setiap hari, tapi, tidak langsung dilakukan pembayaran, namun

faktur pembelian tersebut dikumpulkan selama satu bulan penuh. Lalu, di

tanggal 1 bulan berikutnya, Restoran dengan para supplier melakukan


tukar faktur atas pembelian bulan sebelumnya untuk dicek dan dilakukan

pembayaran.

Dokumen Pendukung

Selain kegiatan pendukung dalam Akuntansi Resto, terdapat juga beberapa

jenis dokumen pendukung lain, diantaranya sebagai berikut:

1. Laporan Penggunaan Stock

Laporan ini biasanya diisi oleh tim kitchen setiap harinya. Mereka mengisi

berapa banyak bahan baku yang digunakan di hari tersebut. Lalu, di akhir

bulan, mereka harus mencocokkan quantity akhir dengan hasil dari stock

opname.

2. Laporan Pendapatan Kasir

Kasir harus melakukan rekapitulasi setiap harinya atas pendapatan yang

diperoleh. Pendapatan di kasir harus sama dengan uang yang diterima

(secara tunai), yang nantinya akan disesuaikan dan/atau dicek dengan

hasil cash opname. Untuk pembayaran cashless, kasir perlu melakukan

settlement di setiap mesin yang digunakan dan dicek oleh akuntan

dengan uang yang diterima keesokan harinya.

Pada dasarnya, laporan pendapatan kasir ini dilakukan oleh kasir,

sehingga akuntan resto akan bertugas untuk melakukan pengecekan

atas laporan dari kasir tersebut.


3. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi sebetulnya adalah kegiatan yang sangat mendukung

pencatatan akuntan. Rekonsiliasi yang paling umum dilakukan adalah

rekonsiliasi bank.

Akuntan harus menyamakan saldo akhir bank yang tercatat oleh akuntan

dengan saldo akhir yang tercatat di bank. Jika ada selisih, maka

menandakan adanya transaksi di bank yang belum tercatat oleh

akuntan, dan begitu sebaliknya.

Rekonsiliasi pula perlu dilakukan di utang dan piutang. Akuntan harus

menyamakan saldo utang dengan para supplier. Serta akuntan harus

menyamakan saldo piutang dengan para pelanggan, hal ini bisa dibantu

komunikasi dengan tim kasir. Rekonsiliasi hanya perlu dilakukan secara

bulanan.
Career Path

Prospek & Jenjang Karier

Ada beberapa prospek dan jenjang karier yang bisa ditempuh oleh seorang

Akuntan resto, diantaranya:

1. Consultant

Kehadiran consultant menjadi salah satu profesi yang sangat dibutuhkan

dalam industri kuliner dan hospitality. Umumnya, hotel dan restoran

memiliki setidaknya satu consultant yang berperan untuk menjaga

kualitas restoran.

2. Pengusaha

Industri ini mempunyai berbagai bidang yang dapat dieksplorasi. Mulai

dari persiapan dan pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan baku,

peracikan, pengolahan, pengemasan dan distribusi, hingga penyajian

dan pelayanan. Dengan berkarier di industri food and beverage, akuntan

berkesempatan untuk memahami alur kerja pada bisnis – yang nantinya

dapat kamu gunakan sebagai bekal untuk membangun bisnis sendiri.


Tips and Tricks menjadi Akuntan Resto

● Teliti

Angka dan uang adalah dua hal terpenting dalam akuntansi. Di mana,

seorang akuntan harus bisa menggunakan uang perusahaan secara

akuntabel atau dapat mempertanggungjawabkan. Ketika kamu

menjalankan aktivitas bisnis, kamu hanya boleh mengakui transaksi yang

mendukung dengan bukti transaksi valid.

● Detail

Dalam masalah akuntansi, sifat detail ini terlihat dari bagaimana kamu

mencatat suatu transaksi. Contoh: mencatat transaksi pembelian

menggunakan satuan terkecil.

● Logis

Meski akuntansi berkaitan dengan angka, tapi akuntansi bukanlah ilmu

pasti, di mana masih bisa menggunakan prinsip dan asumsi. Dalam hal

mengambil keputusan, seorang akuntan harus melihat bagaimana

kondisi keuangan perusahaan melalui laporan keuangan.

Oleh sebab itu, dalam kegiatan bisnis, biasanya seorang akuntan adalah

orang yang paling banyak menggunakan logikanya dan tidak mudah

menerima hal-hal yang tidak masuk akal.


● Skeptis

Seorang akuntan yang baik, Anda tidak boleh percaya informasi dengan

mudah tanpa adanya fakta dan data. Kumpulkan data, lalu verifikasi

kembali.

● Jujur

Kejujuran adalah hal terpenting dalam proses akuntansi. Kejujuran dalam

akuntansi berarti seorang akuntan harus melaporkan kondisi keuangan

perusahaan apa adanya dan tidak ada niat untuk melakukan

kecurangan.Seorang akuntan juga harus jujur mengakui jika ada

kesalahan atau terjadi kecurangan dalam keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai