Diktat Statistika S1
Diktat Statistika S1
A. Analisis data adalah proses mengolah data dan penginterpretasian hasil olahan data.
1. Analisis deskriptif adalah analisis yang menekankan pada pembahasan data data
dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik dan tidak
penelitian.
normal, dll.
2. Metode statistik non parametrik yaitu metode analisis data tanpa menggunakan
C. Hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan masalah penelitian yang belum
menggunakan kata signifikan. Misalnya “Ada pengaruh yang signifikan antara iman
dan pertumbuhan rohani.” Signifikan ini mengandung arti bahwa hipotesis yang telah
terbukti pada sampel dapat diberlakukan pada populasi. Dalam hipotesis terdapat
1
1. Hipotesis nihil atau nol hipotesis (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada
2. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan
Tingkat signifikansi 5% atau 0,05 artinya peneliti mengambil resiko salah dalam
kepercayaan). Ukuran 0,05 untuk penelitian sosial, ukuran 0,01 untuk penelitian
eksakta.
Degree of freedom adalah derajat ketergantungan banyakya observasi (n) dan banyak
E. SPSS
SPSS (Statistical Product and Service Solution) adalah program bantu pengolah data
statistik di komputer yang digunakan untuk analisis data. Dengan adanya program
SPSS ini maka pekerjaan analisis data menjadi lebih cepat, singkat, dan akurasi hasil
F. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilaksanakan melalui alat ukur dengan
menggunakan istrumen yang obyektif dan baku yang memenuhi standar validitas dan
reabilitas yang tinggi dan dilanjutkan dengan analisis statistik, sehingga hasilnya
G. Penelitian survey, yaitu penelitian yang digunakan pada populasi skala besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
2
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, pengaruh dan
pertanyaan terstruktur/ sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian
seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisa.2 Obyek
1
Fred N. dan Howard B. Lee, Foundation of Behavioral Research (Forth Worth:
Harcout Collage Publisher, 2000), 599.
2
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori
dan Aplikasi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005),143.
3
2. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
3. Variabel Moderator
4
Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
5. Variabel Kontrol
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1
maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim
kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah
perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
5
B. Bentuk-bentuk Hubungan Antar Variabel (Paradigma Penelitian)
1. Paradigma Sederhana
Himbauan
Kehadiran
Ajakan
beribadah
Himbauan
Ajakan
Kehadiran
beribadah
Kunjungan (visitasi)
Atau
6
4. Paradigma Ganda dengan lebih dari dua Variabel Independen
Profesionalitas Pelayan
Perilaku religius
6. Paradigma Ganda dengan dua Variabel Independen dan dua Variabel Dependen
7
7. Paradigma Jalur (Path) (Path Analysis
Kualitas Kotbah di
Gereja
Kerajinan Membaca
Alkitab Pengetahuan Takut akan Tuhan
tentang Firman
Allah
Kerajinan mengikuti
Ibadah
Teknik analisis statistik yang digunakan adalah Path Analysis (Analisis Jalur) dengan
menggunakan korelasi dan regresi.
Penelitian ini terdiri dari variabel endogenous dan exogenous. Variabel endogenous
adalah dependent variable itu sendiri (Y), yang keragamannya terjelaskan oleh variabel
exogenous variable (X) atau independent variable dan variable lainnya (moderator variable)
dalam implementasi.3 Sedangkan variabel exogenous (X) adalah indikator yang ditemukan
melalui kajian teoritis dari varabel endogenous (Y). Dengan kata lain, exogenous variable
dalam penelitian ini merupakan dimensi dan indikator dari endogenous variable. Variabel
exogenous adalah variabel yang keragamannya tidak dipengaruhi oleh penyebab di dalam
sistem, dan variabel ini tidak dapat ditetapkan hubungan kausalnya, serta variabel ini
ditetapkan sebagai variabel pemula yang memberi efek kepada variabel lain. Dalam
sisa/error.4
3
Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmatori, 303.
4
Ibid.
8
Secara sederhana, rencana/ramalan implementasi hubungan antar variabel penelitian
Exogenous Variable
i1-4 D1
Endogenous
Variable
i5-8 D2 Y
i9-12 D3
Moderator Variabel
L1 – 10
Keterangan:
D2 = Dimensi ...
i5 = Indikator ...
i6 = Indikator ...
i7 = Indikator ...
i8 = Indikator ...
D3 = Dimensi ...
9
i9 = Indikator ...
i10 = Indikator ...
i11 = Indikator ...
i12 = Indikator ...
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda,
Penelitan membutuhkan sample karena jumlah populasi yang sangat besar, hanya
Teknik pengambilan sampel sebanyak dua kali, pertama, untuk menentukan besar
sampel digunakan tabel Krejcie dan Morgan. Sampel ini dianggap merupakan contoh yang
Kedua, untuk mengetahui jumlah sampel tiap kelas/ kelompok maka digunakan teknik
acak terlapis (stratified random sampling) yang proporsional. Rumus teknik acak terlapis adalah
sebagai berikut:8
otomatis, nomor-nomor yang muncul dalam undian akan terpilih menjadi sampel penelitian. 9
Peneliti akan membuat nomor undian berdasarkan database anggota dan nomor yang
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori
8
dan Aplikasi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), 130; Haris Hardiansyah, Metodologi
Penelitian Kualitatif (Jakarta: Selemba Humanika, 2011), 105; Nasution, Metode Research
(Jakarta: Bumi Aksara, 2000), 90-93; Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan
(Surabaya: SIC, 2001), 73; Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 115-116. Pengertian tentang stratified random sampling
dijelaskan demikian, “Stratified sampling involves dividing the population into homogenous
groups, each group containing subjects with similar characteristics.” Louis Cohen, Lawrence
Manion and Keith Morrison, Research Methods in Education (London, New York:
Routledge, 2006), 111.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama dalam penelitian karena
tujuan utama penelitian adalah untuk mendapat data.10 Teknik pengumpulan data yang diakui
penggunaan kuesioner dan wawancara.11 Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
angket atau kuesioner, yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang disusun logis, sistematis,
tentang konsep yang menerangkan variabel-variabel yang diteliti kepada responden untuk
dijawab.12
Teknik dipilih sampel merupakan subjek yang menyadari diri sendiri, dimana apa
yang dikatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi
subjek mengenai pernyataan dan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada subjek sama
sebuah penelitian dalam usaha mendapatkan data.14 Instrumen juga merupakan alat yang
dipakai untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat.15 Sasmoko mengatakan,
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2011), 308.
11
Iqbal Hasan, Analisa Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara,
2004), 24.
12
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), 77.
13
Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2 (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada, 2002), 57.
14
Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), 177.
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, 231.
12
bahwa instrumen berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehingga jika instrumen
yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliable, maka data
Instrumen uji coba yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dengan kuesioner
Likert dengan skala 1 sampai 5. Ada dua bentuk pernyataan skala Linkert yaitu pernyataan
positif untuk mengukur sikap positif (favourable) dan bentuk pernyataan negative
Adapun hubungan antara bentuk pernyataan, alternatif jawaban dan skor untuk skala
Untuk mendapatkan instrumen yang baik, perlu diuji kesahihan (validity) dan
kehandalan (reliability) sebuah instrumen. Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data yang sahih dan dapat digunakan mengukur apa yang
hendak diteliti dengan tepat.18 Sedangkan instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila
16
Sasmoko, Metode Penelitian, 101.
17
Ibid, 95.
18
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, 102.
13
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama karena memiliki konsistensi sebagai alat ukur sehingga hasilnya dapat dipercaya.19
konstruksi (construc validation). Sudarwan Danim mengatakan bahwa validitas ini menunjuk
sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang diketahui.20 Dalam penelitian ini,
validitas isi yang dipergunakan adalah face validity dan juga logical validity, yang
pelaksanaannya dengan rational judgment melalui penilaian pembimbing tesis. Setiap butir
angket pada instrumen dinyatakan valid apabila berada pada minimal nilai rata-rata 3.0
seberapa jauh instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, atau mengukur sifat atau
konstruksi teoritik tertentu yang dikembangkan peneliti berdasarkan uraian penelitian sebagai
construc paradigma.21 Untuk mewujudkannya maka dilakukan uji coba instrumen.22 Validitas
konstrak akan dilaksanakan melalui dua tahapan: pertama, validitas konstrak dengan uji coba
instrumen dengan sampel uji coba 30 orang,23 yang analisanya dilakukan melalui iterasi
orthogonal.
Kedua, uji coba instrumen dengan reliabilitas. Reliabilitas sebuah instrumen adalah
“derajat keajegan alat tersebut mengukur apa yang diukurnya.”24 Kartini Kartono
mendefinisikan reliabilitas sebagai keandalan suatu test yang ditunjukkan melalui keajegan
setiap butirnya setelah melalui pengukuran yang berulang-ulang terhadap kelompok yang
19
Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam
Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 30.
20
Sudarwan Danim, Metode Penelitian untuk Ilmu-ilmu Perilaku (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), 196.
21
Sasmoko 114-115
22
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), 176.
23
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), 257.
24
Amat Mukhadis, Dasar-dasar Metodologi Penelitian (Malang: Universitas Negeri
Malang, 2003), 60; Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmatori, 171.
14
sama.25 Menurut Masri Singarimbun, bahwa reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya.26 Disamping itu, reliabilitas juga berfungsi
untuk mengetahui konsistensi dari sebuah instrumen yang digunakan sebagai alat ukur.27
Perhitungan indeks reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 for
Windows.
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat untuk mendapatkan data atau menjadi seperti alat ukur dalam
pekerjaan teknik, maka diperlukan syarat-syarat tertentu agar data yang diperoleh dari
pengukuran tersebut sahih (valid) dan terandalkan (reliable). Instrumen yang dimaksud
Kalibrasi Instrumen.
Kalibrasi Instrumen adalah uji coba instrumen dengan pendekatan validitas dan
reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti dengan iterasi orthogonal.28 Kalibrasi uji coba ini
iterasi orthogonal yakni melakukan validitasi beberapa kali terhadap butir-butir yang
digunakan dalam instrumen, yang kemudian disebut iterasi dimana nilai iterasi orthogonal
ditetapkan lebih dahulu dengan menggunakan rkriteria sebesar 0.361 dengan signifikansi 0.05
two tailed.29 Nilai kritis koefisien korelasi ditentukan dengan menggunakan derajat
kebebasan (degree of freedom = df) n - 2. Jumlah responden uji coba sebanyak 30, maka df,
1990), 140.
26
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta:
LP3ES, 1989), 140.
27
Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, 37.
28
Iterasi Orthogonal adalah perhitungan setiap butir variabel hingga semua butir
serempak valid. Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmatori, 294, 357.
29
Duwi Priyatno, Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS (Yogyakarta:
MediaKom, 2010), 114.
15
30-2 = 28 pada taraf signifikansi 0.05 two tailed didapatkan nilai tabel koefisien korelasi
sebesar 0.361.30
menjelaskan bahwa Koefisien validitas (rxy) menunjuk seberapa jauh ketepatan skor tes
tersebut (X) dapat meramalkan kriteria (Y). Semakin besar nilai rxy semakin tinggi pula
keajegan instrumen dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.32 Semua butir instrumen
yang sudah valid dimasukkan ke dalam uji reliabilitias. Standard minimal yang
dipersyaratkan untuk indeks reliabilitas adalah ≥ 0.6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
Solution (SPSS
Teknik analisa data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data dengan tujuan
mengolah menjadi informasi, sehingga karakteristik dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. 34 Penelitian
ini menggunakan statistik untuk pengumpulan, pengolahan, dan kesimpulan dalam bentuk
angka-angka. Statistik itu adalah deskriptif (membuat kesimpulan yang hanya berlaku pada
30
Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam
Penelitian, 35.
31
Sasmoko, Metode Pengukuran dan Analisis Data, 120.
32
Priyatno, Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS, 97.
33
Ibid, 98.
34
Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, 19.
16
tingkat partisipan) dan dilanjutkan dengan statistik inferensial (menganalisis data sampel dan
Tahap-tahap yang dilakukan untuk analisis data meliputi: (1) mendeskripsikan data
untuk setiap variabel penelitian; (2) melakukan uji persyaratan analisis, yang terdiri dari uji
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsi ciri-ciri variabel yang diteliti atau
merampungkan hasil penelitian yang telah dilakukan tanpa membuat kesimpulan yang
berlaku secara umum dari data yang diperoleh.37 Salah satu teknik statistik deskriptif adalah
dilihat dari mean, median, standard deviasi, varian, dan modus.38 Iskandar menjelaskan
pengamatan.39 Hasil perhitungan SPSS 19.0 dari analisa ini dijelaskan melalui tabel.
Uji Normalitas
Nanang Martono, Statistik Sosial: Teori dan Aplikasi Program SPSS (Yogyakarta:
35
normal atau tidak.40 Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 dengan
signifikansi α = 0.05 dengan memakai pendekatan estimasi proporsi dari rumus Blom melalui
normal probability plot (normal P-Plot), dengan maksud bahwa setiap nilai data yang diamati
dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi normal. Jika data berasal dari populasi yang
berdistrubusi normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih pada satu garis
lurus.41 Untuk Uji Normalitas (Liliefors) dapat dilihat pada output Test of Normality
Uji Linieritas
Uji Linearitas digunakan untuk memprediksi variabel terikat (Y) berdasarkan nilai
variabel bebas (X), atau untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y).43 Dalam uji Linearitas digunakan uji F atau uji Anova untuk melihat apakah
persamaan regresi yang dihasilkan linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS
dengan menggunakan Test of Linearity pada taraf signifikansi 0.05 dengan maksud, dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear jika signifikansi (linearity) kurang dari
0.05.44
8. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada prinsipnya merupakan proses yang terus menerus karena ilmu
merupakan suatu proses, namun didalam menganalisis hasil uji hipotesis, hal yang perlu
40
Priyatno, Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS, 71.
lainnya.
dengan rumus confidence interval (μ), yakni dengan menghitung lower dan upper bound
dengan taraf signifikansi α = 0.05 ; dan (2) Classification and Regression Trees (CRT) atau
confidence interval (μ), yakni dengan menghitung lower dan upper bound dengan taraf
(range) / k (kategori). Dengan membagi kelas ke dalam 5 kategori (sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi, sangat tinggi), maka hasil hitung intervalnya adalah i = R/k. Untuk
menentukan batas masing-masing kelas, lebih dahulu ditentukan batas bawah kelas sangat
R
i=
rendah dengan rumus: Rumus: K ; dengan : i.k ≥ R+1
Classification and Regression Trees (CRT) atau Categorial Regression Trees (CART).
Caranya dengan menetapkan lebih dahulu Prunning, yaitu Maximum Tree Depth sebesar 2,
Minimun Cases in Parent Node sebesar 2, dan Minimum Cases in Child Node sebesar 1;
tingkat implementasi sebagai variabel endogenous (Y). Uji ini dilakukan setelah melakukan
analisis koefesien korelasi, analisis koefisien determinasi, persamaan garis linear, uji
koefesien regresi secara parsial (uji t), analisis korelasi berganda, uji signifikansi regresi (uji
Analisis korelasi terbagi dua yakni analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi
berganda. Analisis korelasi sederhana disebut juga bivariate correlation, yang biasanya
digunakan untuk mengetahui keeratan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah
antara variabel bebas dan variabel terikat, baik dan buruknya, atau tinggi dan rendahnya
dengan kecenderungan lemah, sedang dan kuat sehingga terbagi menjadi positif dan negatif.
Nilai korelasi dinyatakan positif apabila ternyata bila variabel bebas semakin tinggi, maka
semakin tinggi pula variabel terikat; atau sebaliknya, jika variabel bebas semakin rendah,
maka akan rendah pula variabel terikat. Nilai korelasi dinyatakan negative apabila ketika
variabel bebas semakin tinggi, variabel terikat semakin rendah; atau sebaliknya, jika variabel
bebas semakin rendah, variabel terikat justru semakin tinggi.49 Pedoman untuk memberikan
47
Ibid, 314.
48
Priyatno, Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS, 16.
49
Ibid.
20
0.20 hingga 0.39 atau -0.20 hingga -0.399 Rendah
0.01 hingga 0.19 atau -0.01 hingga -0.199 Sangat Rendah
0.00 Tidak ada korelasi
dilakukan analisis korelasi berganda.50 Apabila r2 = 0 berarti tidak ada sumbangan variabel
exogenous terhadap variabel endogenous. Namun bila r2 = 1 maka sumbangan pengaruh yang
diberikan 100%.
dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya hubungan yang terjadi berlaku untuk populasi.51
secara bersama-sama terhadap variabel endogenous digunakan Uji F.52 Analisis koefesien
beta untuk menunjukkan nilai kenaikan tiap dimensi bila Y mengalami kenaikan sebesar 1
unit.
Bentuk uji hipotesis ketiga akan dilakukan untuk menentukan secara bersama-sama
kategori latar belakang yang dominan dalam menentukan tingkat implementasi suatu
variabel. Uji hipotesis ini dilakukan dengan perhitungan Classification and Regression Trees
(CART) atau Categorial Regression Trees (CRT). Caranya dengan menetapkan lebih dahulu
Prunning, yaitu Maximum Tree Depth sebesar 2, Minimun Cases in Parent Node sebesar 2,
dan Minimum Cases in Child Node sebesar 1; dengan taraf signifikansi α < 0.05,53 dengan
melakukan uji Varian Satu Jalur (One Way ANOVA) pada taraf signifikansi α< 0.05.
50
Ibid, 66.
51
Ibid, 26.
52
Ibid., 67.
53
Sasmoko, Penelitian Konfirmatori dan Eksplanatori, 314.
21
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian dilakukan sebagai tindak lanjut dari deskripsi dan hasil
dideskripsikan sebelumnya.
Pembahasan dilakukan dengan sub judul pembahasan hipotesis pertama, kedua dan
ketiga. Isi pembahasan berupa hasil temuan yang dikorelasikan dengan pengamatan di
lapangan. Dengan demikian, setiap masalah penelitian dapat terjawab. Pembahasan hasil
penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian yang diajukan ditolak. Banyak
faktor yang menyebabkan sebuah hipotesis ditolak. Pertama, faktor non-metodologis, seperti
adanya intervensi variabel lain sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan
hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang
dipakai tidak sahih atau kurang terpercaya. Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut
atau kesalahan-kesalahan yang ada akan menjadi salah satu pijakan untuk menyarankan
Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terkait secara substansi terhadap temuan-
temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar
22
Saran
pembahasan, dan kesimpulan `hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari ruang
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusan yang bersifat rinci dan operasional.
Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
Di samping itu saran yang diajukan hendaknya telah spesifik. Saran dapat ditujukan
kepada perguruan tinggi, lembaga pemerintah maupun swasta, atau pihak lain yang dianggap
layak.
23