Anda di halaman 1dari 53

KONSELING OBAT JANTUNG DAN

HIPERTENSI

Kelompok 2
Kelas A
Nama Kelompok
1. M. Suhada Al kahfi (18340001)
2. Wenni Anggreani (18340008)
3. Angga Afri Andi (18340014)
4. Rika Nidiati (18340018)
5. Iin Sugianti (18340022)
6. Nurul Ariyani (18340028)
7. Olivia Pebrianti Daty (18340031)
8. Rianadery Mahardita (18340034)
Konseling Obat

•Menurut peraturan menteri


kesehatan RI nomor 72 tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.

•Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terk
ait terpai obat dari apoteker kepada pasien dan atau keluarganya.

•Tujuan pemberian konseling obat adalah untuk mengoptimalkan hasil te


rapi, meminimalkan resiko reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) d
an meningkatkan cost effectiveness yang pada akhirnya meningkatkan ke
amanan penggunaan obat bagi pasien.
Hipertensi

1. Tekanan darah di atas normal yang sifatnya permanen


2. Tekanan darah sistololik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥
90 mmHg atau bila pasien menggunakan obat
antihipertensi.
FAKTOR PENYEBAB
PENYAKIT JANTUNG

1. Obesitas
2. Diabetes
3. Hipertensi
4. Kolesterol
5. Aktifitas fisik yang kurang
6. Gaya hidup yang buruk
7. Stress
8. Keturunan
9. Usia dan jenis kelamin
10. Lingkungan
Resep Obat

1. Skrining Administrasi
2. Skrining Farmasetik
3. Skrining klinik
Digoksin

Indikasi :
Gagal jantung, aritmia supraventrikular (terutama fibrilasi atrium).

Peringatan :
Infark jantung baru; sindrom penyakit sinus; penyakit tiroid; kurangi dosis
pada usia lanjut; hindari hipokalemia dan pemberian intravena yang sangat
cepat (nausea dan risiko aritmia); gangguan fungsi ginjal; kehamilan.

Kontraindikasi :
Blok jantung komplit yang intermiten; blok AV derajat II; aritmia supraven
trikular karena sindrom Wolf-Parkinson-White; takikardi atau fibrilasi vent
rikular; kardiomiopati obstruktif hipertrofik.
Digoksin (Lanjutan)

Efek Samping:
Biasanya karena dosis yang berlebihan, termasuk anoreksia,
mual muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan penglihatan,
sakit kepala, rasa capai, mengantuk, bingung, pusing; depresi;
delirium, halusinasi; aritmia, blok jantung; rash yang jarang;
iskemi usus; ginekomastia pada pemakaian jangka panjang;
trombositopenia.
Dosis:
oral, untuk digitalisasi cepat: 1-1,5 mg/24 jam dalam dosis
terbagi; bila tidak diperlukan cepat: 250 - 500 mcg sehari
(dosis lebih tinggi harus dibagi).
Lasix

Indikasi:
Udem karena penyakit jantung, hati, dan ginjal. Terapi tambahan pad
a udem pulmonari akut dan udem otak yang diharapkan mendapat on
set diuresis yang kuat dan cepat.
Peringatan :
hipotensi, pasien dengan risiko penurunan tekanan darah, diabetes m
elitus, gout, sindrom hepatorenal, hipoproteinemia, bayi prematur.
Kontraindikasi :
Gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, defisiensi el
ektrolit, hipovolemia, hipersensitivitas.
.
Lasix (Lanjutan)
Efek Samping:
Sangat umum: gangguan elektrolit, dehidrasi, hipovolemia,
hipotensi, peningkatan kreatinin darah. Umum: hemokonsentrasi,
hiponatremia, hipokloremia, hipokalemia, peningkatan kolesterol
darah, peningkatan asam urat darah, gout, enselopati hepatik pada
pasien dengan penurunan fungsi hati, peningkatan volume urin.
Dosis:
Oral: Udem. Dewasa, dosis awal 40 mg pada pagi hari, penunjang
20-40 mg sehari, tingkatkan sampai 80 mg sehari pada udem yang
resistensi. Anak, 1-3 mg/kg BB sehari, maksimal 40 mg sehari.
Oliguria. Dosis awal 250 mg sehari. Jika diperlukan dosis lebih
besar, tingkatkan bertahap dengan 250 mg, dapat diberikan setiap 4-6
jam sampai maksimal dosis tunggal 2 g (jarang digunakan).
Aspar-K

Indikasi: Suplemen Vitamain K pada penyakit jantung, penyakit hati, hi


pokalemia karena pemberian antihipertensi diuretik, steroid adrenokortik
al, digitalis dan insulin, gangguan metabolisme K lainnya (Pra dan paska
operasi, diare, muntah)
Peringatan: asidosis sistemik, dehidrasi akut, disfungsi ginjal kronik. Ja
ngan diberikan jika terjadi gangguan GI seperti ulcerasi gaster dan intesti
nal.
Kontraindikasi: gangguan ginjal berat, penyakit addison tanpa terapi, d
ehidrasi akut, hiperkalemia pada pasien pemakai diuretik hemat K.
Efek Samping: gangguan GI dan hiperkalemia
Dosis: 1-3 tablet tiga kali sehari
Nifedipin

Indikasi:
Profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi.

Peringatan:
Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri yang ada memburuk da
lam waktu singkat setelah awal pengobatan; cadangan jantung yang
buruk; gagal jantung atau gangguan fungsi ventrikel kiri yang berma
kna (memburuknya gagal jantung teramati); hipotensi berat; kurangi
dosis pada gangguan hati; diabetes mellitus; dapat menghambat pers
alinan; menyusui; hindari sari buah grapefruit (mempengaruhi metab
olisme).
Nifedipin (Lanjutan)

Kontraindikasi:
Syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan (toksisitas pada st
udi hewan); porfiria.
Efek Samping:
Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi, palpitasi; juga e
dema kaki, ruam kulit (eritema multiform dilaporkan), mual, sering k
encing; nyeri mata, hiperplasia gusi; depresi dilaporkan; telangiektasi
a dilaporkan.
Dosis:
Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional, dosis awal 10
mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3 kali sehari dengan atau set
elah makan; dosis penunjang lazim 5-20 mg 3 kali sehari; untuk efek
yang segera pada angina: gigit kapsul dan telan dengan cairan.
Captopril
Indikasi:
Hipertensi ringan sampai sedang (sendiri atau dengan terapi tiazid) dan h
ipertensi berat yang resisten terhadap pengobatan lain; gagal jantung kon
gestif (tambahan); setelah infark miokard; nefropati diabetik (mikroalbu
minuri lebih dari 30 mg/hari) pada diabetes tergantung insulin.
Peringatan :
Diuretika (lihat keterangan di atas); dosis pertama mungkin menyebabka
n hipotensi terutama pada pasien yang menggunakan diuretika, dengan d
iet rendah natrium, dengan dialisis, atau dehidrasi; penyakit vaskuler per
ifer atau aterosklerosis menyeluruh karena risiko penyakit renovaskuler
yang tidak bergejala; pantau fungsi ginjal sebelum dan selama pengobata
n, dan kurangi dosis pada gangguan ginjal; mungkin meningkatkan risik
o agranulositosis pada penyakit vaskuler kolagen (disarankan hitung jeni
s); reaksi anafilaktoid (lihat keterangan di bawah); menyusui; mungkin
menguatkan efek hipoglikemi insulin atau antidiabetik oral
Captopril (Lanjutan)

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap penghambat ACE (termasuk angiodema); penyakit
renovaskuler (pasti atau dugaan); stenosis aortik atau obstruksi keluarnya
darah dari jantung; kehamilan (lihat lampiran 4); porfiria.
Efek Samping:
Hipotensi; pusing, sakit kepala, letih, astenia, mual (terkadang muntah),
diare, (terkadang konstipasi), kram otot, batuk kering yang persisten,
gangguan kerongkongan, perubahan suara, perubahan pencecap
(mungkin disertai dengan turunnya berat badan), stomatitis, dispepsia,
nyeri perut; gangguan ginjal; hiperkalemia; angiodema, urtikaria, ruam
kulit (termasuk eritema multiforme dan nekrolisis epidermal toksik), dan
reaksi hipersensitivitas
Captopril (Lanjutan)

Dosis:
hipertensi, digunakan sendiri, awalnya 12,5 mg 2 kali sehari; jika digunakan
bersama diuretika (lihat keterangan), atau pada usia lanjut; awalnya 6,25 mg
2 kali sehari (dosis pertama sebelum tidur); dosis penunjang lazim 25 mg 2
kali sehari; maksimal 50 mg 2 kali sehari (jarang 3 kali sehari pada hipertensi
berat).
Gagal jantung (tambahan), awalnya 6,25 - 12,5 mg di bawah pengawasan
medis yang ketat (lihat keterangan di atas); dosis penunjang lazim 25 mg 2 -
3 kali sehari; maksimal 150 mg sehari.
Konseling Obat

Pasien

Apoteker
Anak
Pasien
Konseling Obat
Tempat : Ruang konseling apoteker Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati
Alamat : jl. RS Fatmawati-Cilandak. Jakarta selatan
Jam : 14.00 WIB

Apoteker Pasien Anak pasien

Muh. Suhada Al kahfi, Olivia Pebrianti Rika Nidiati


S. Farm., Apt Daty
REKA ADEGAN DIMULAI …….
Halo Selamat
siang ibu,
silahkan duduk

Siang, iya
terimakasih
Gimana
kabarnya ibu
siang ini ?

Alhamdulillah
baik
Baik bu, perkenalkan saya
Apoteker Suhada, saya
apoteker yang bertugas di
rumah sakit Fatmawati hari
ini. Sebelumnya benar saya
berbicara dengan ibu Olivia
Pebrianti Dati
pasien dari dr. Prasna ?

Iya benar pak


Maaf ini yang
disebelah ibu anak
ibu ?

Iya ini anak saya pak

Iya saya anaknya, perkenalkan


nama saya Rika Nidiati
Iya terima kasih ibu dan mba
rika sudah mau menyempatkan
datang kemari, disini saya akan
memberikan informasi dan
edukasi terkait obat yang ibu
terima.
Sebelum memulai konseling saya
mau tanya terlebih dahulu apa
keluhan ibu saat ini ?

Dari semalam saya pusing


pak, tadi siang dada saya
terasa nyeri. Sebenarnya
sudah waktunya juga sih
saya check up pak.
Tensinya tadi
berapa bu ?

Tadi 160/100
pak
Tekanan darah ibu cukup
tinggi ya bu, itu yang
menyebabkan ibu
pusing. Tadi dokter
meresepkan apa ke ibu ?

Tadi dokter
meresepkan obat
untuk menurunkan
tekanan darah dan
obat nyeri dada saya
pak…
Lalu apalagi yang
dikatakan dokter ke
ibu ?

Apa lagi ya nak ? ibu


lupa

Oh iya tadi ibu saya


disuruh banyak istirahat,
tidak boleh stress.
Baiklah disini ibu
diresepkan 5 macam
obat. Ada digoksin,
lasik, aspar k,
nifedipin, dan
captopril ya bu

Itu obatnya
untuk apa
saja ya pak?
Baik ibu saya akan
menjelaskan cara pakai
obatnya, agar ibu
mendapatkan manfaat
dari obatnya. sebelum itu
saya akan menanyakan
jam berapa biasa ibu
bangun pagi ?

Saya bangun jam


5 pagi pak..
Oke baik bu, jadi saya akan
jelaskan tentang obatnya dan
cara minumnya ya bu. Jadi, tadi
ibu diresepkan obat untuk
menurunkan tekanan darah dan
obat nyeri dadanya ya bu, disini
ibu mendapatkan obat digoksin
tablet 0,25 mg 1 x sehari 1
tablet, ini obat untuk jantung ya
bu. Disini ada leaflet saya akan
menjelaskan terlebih dahulu
tentang obat digoksin
Jadi untuk cara minum obat digoksin,
diminum saat ibu bangun tidur, 2 jam
sebelum/sesudah makan, tanpa makan
terlebih dahulu diminum dalam
keadaan perut kosong bu, jika ibu
minum obat ini bersamaan dengan
makan maka obatnya tidak diserap
sempurna oleh usus sehingga efeknya
juga berkurang. Tetapi jika ibu lupa
dan terlanjur sudah makan maka ibu
bisa menjeda minum obatnya 2 jam
setelah ibu makan.

Oh begitu, jadi
selama ini saya
salah untuk cara
minumnya. Lalu
yang lain pak ?
Lalu ada obat Lasix 2x sehari
1 tablet, pagi hari jam 7 pagi
dan jam 7 malam, sesaat
setelah ibu sarapan pagi dan
untuk malam sebelum tidur
sebaiknya jika ibu ingin tidur
4 jam setelah minum obat ini
dikarenakan obat ini akan
sedikit membuat ibu tidak
nyaman dikarenakan ibu akan
mengalami buang air kecil.
Obat aspar K ini, diresepkan 3 x
sehari 1 tablet, diminum
bersamaan dengan obat lasix pada
pagi hari jam 7 lalu jam 3 siang
dan 11 malam setelah makan.
Guna obat aspar k ini membantu
meningkatkan elektrolit ibu,
karena obat lasix akan
menyebabkan ibu buang air kecil
tiap saat dan membuat ibu
menjadi lemas.

Kalau begitu kenapa tidak


disamakan 2x sehari sama
seperti obat lasix tadi bu
penggunaannya biar saya
gak lupa ?
Obat aspar K di gunakan 3 x
sehari, itu untuk membantu
menjaga cairan dalam tubuh agar
ibu tidak lemas dan lesu karena
kekurangan cairan oleh obat lasix,
obat lasix akan bekerja kuat dalam
tubuh maka untuk itu untuk
melindungi tubuh dari kekurangan
cairan maka diberikan aspar k
dengan dosis 3 x sehari untuk
mengcover itu ibu.

Oh begitu ya pak, oke yang


lainnya bagaimana ?
Selanjutnya ada obat nifedipin 3x
sehari 1 tablet, diminum pagi hari
bersamaan dengan lasix dan aspar k
ya bu, setelah makan. Jadi untuk
waktunya sama dengan obat aspkar
k nya, jadi ibu bisa ingat ada 2 obat
yang diminum bersamaan yaitu jam
7 pagi, 3 siang dan 11 malam. Obat
ini untuk obat hipertensinya bu.
karena tensi ibu tinggi tadi
disarankan diminum dengan teratur
agar tekanan darah ibu kembali
stabil, tetapi nanti disarankan untuk
mengecek tensinya kembali ya bu
agar tahu perkembangannya setelah
menggunakan obat.
Yang terakhir ada obat captopril
diminum 1 tablet 2x sehari 2 jam
setelah atau sebelum makan,
obat ini bisa ibu minum
bersamaan dengan obat
digoksinnya saat bangun jam 5
dan dilanjutkan jam 5 sore. Obat
ini untuk hipertensi juga sama
seperti nifedipin tadi bu, tetapi
disini dikombinasi captoprilnya
untuk membantu kerja digoksin
agar lebih efektif kerja obatnya.
Dan saya akan menjelaskan lagi cara
pakai obatnya dari awal agar ibu ingat
dan bisa mengenalnginya ya bu,
setelah ibu bangun jam 5 ibu bisa
minum obat digoksin dan captoprilnya
1x 1 tablet, lalu ibu bisa makan pagi
jam 7 di lanjutkan dengan minum
obat lasix, aspar k dan nifedipin, lalu
jam 3 siang dilanjutkan dengan obat
aspar k dan nifedipin, setelah itu jam
5 ibu minum captoprilnya kembali
tanpa makan, setelah jam 7 malam
ibu setelah makan malam dilanjutkan
dengan minum obat lasix dan terakhir
jam 11 malam dilanjutkan dengan
makan obat aspar k dan nifedipinnya
setelah makan.
Apakah ada
pantangan untuk
ibu saya saat
minum obat ini ?

Obat-obat ini jangan dikonsumsi saat


mengkonsumsi makanan berserat tinggi
seperti daging-dagingan dan garam,
untuk meminum obatnya sebaiknya
menggunakan air putih, jangan
menggerus atau mematahkan tablet,
atau dengan menggigit karena akan
mempengaruhi efek obatnya.. Dan
simpan obat pada suhu kamar dan jauh
dari matahari
Bagaimana ibu
Olivia, apakah
penjelasan saya
bisa dimengerti ?

Iya pak, saya


mengerti.
Kalau ibu sudah mengerti
bisa kah ibu mengulangi
yang saya ucapkan tadi
untuk cara minum obatnya ?

Iya bisa pak, jadi saya disini mendapatkan 5 macam


obat, ini digoksin, captopril, lasix, aspar k dan
nifedipin. Jadi cara minumnya digoksin 1x sehari dan
captopril 2x sehari di minum jam 5 dan jam 5 sore
untuk captoprilnya, 2 jam sebelum makan pagi, lanjut
jam 7 nya setelah makan saya minum obat lasix 2x
sehari jam 7 dan 7 malam, aspar k dan nifedipin 3x
sehari jam 7, jam 3 siang dan jam 11 malam setelah
makan. Untuk pantangan saya tidak boleh makan
daging, garam-garaman, untuk obatnya tidak boleh di
patahkan digerus atau digigit, dan penyimpanannya
disuhu kamar dan terhindar dari matahari
Baiklah jika ibu sudah
mengerti, apakah
masih ada yang ingin
ditanya kan ?

Oh iya pak apoteker,


jika ibu saya lupa
minum salah satu
obatnya, bagaimana
?
Oh iya, untuk itu saya mengharapkan agar
mba rika sebagai alarm ibu ya, sering-
sering mengingatkan jika ibu lupa, tetapi
jika sudah terlanjur lupa, maka minum
obatnya dilanjutkan dan disegerakan
setelah ingat tanpa perlu mengulang dari
awal. tetapi sebaiknya jangan sampai lupa
ya karena tensi ibu akan tidak stabil, dan
jangan lupa untuk terus kontrol tekanan
darah ibu, untuk mengetahui kerja
obatnya

Oh begitu, iya
terimakasih ya
pak.
Apakah masih ada
yang ingin ditanyakan
bu ?

Tidak pak, terima


kasih untuk
informasinya
Baik sama-sama bu
olivia dan mas rika
terimakasih telah
meluangkan
waktunya.

Kami permisi ya pak


selamat siang
Pasien dan anak pasien meninggalkan ruangan konseling dengan
membawa terapi obat yang didapat. Hari ini mereka mendapatkan
Informasi yang lebih mengenai obat yang akan dikonsumsinya.
Pasien dan anak pasien pun meninggalkan RS menuju kembali ke rumah
Labeling Obat
NO Nama Obat Komposisi label keterangan
Obat dih ioni MIM USP DI MIMS

1 Aspar-k KL-Aspartate 3 - - - 3 Diberikan sesudah makan (mims)


300mg

2 Captopril Katropil 2/11 - 2/11,12 2/12,12,17 2/11 Makanan menurunkan efektifitas


tab 12,5mg ,25 captropil, jjangan digunakan ada
mg,50 mg wanita hamil (MTM)

3 Digoksin Digoksin 0,25 - - 5,12,17 12 - Jika menggunakan colestrytamin atau


tab mg colestipol,gunakan 2 jam setelah
digoksin untuk mencegah interfeksi
(MTM). Pemberian digoksin harus
berjarak paling sedikit 2 jam sebelum
atau sesudah pemberian
kolestritamin, kolestipol,
kaolin/pectin/karboadsoben (ionin)

4 Nifedipin Table salut - 21,25 - - - Pelepasan diperlambat


selaput 10 mg

5 lasix Furosemide 40 - - 12,21 3,5,17,21 - Digunakan pada pagi hari (MTM dan
mg USP DI) dapat di berikan bersamaan
makanan/susu menurunkan
efektifitasnya karena menyebabkan
banyak kehilangan kalium maka
dapat diberi suplemen/makanan yang
mengandung kalium (DIH)
ATURAN PAKAI
NO Nama Aturan Pagi Siang Sore Malam
Obat Pakai Sblm Ssdh Sblm Ssdh Sblm Ssdh Sblm Ssdh
makan makan makan makan makan makan Makan Makan

1 Captopril 2x1 1 1
2 Digoksin 1x1 1
3 Lasix ( 2x1 1 1
Furosemid)
4 Aspar K (K l- 3x1 1 1 1
5 aspartete) 3x1 1 1 1
Nifedipin

Anda mungkin juga menyukai