HIPERTENSI
Kelompok 2
Kelas A
Nama Kelompok
1. M. Suhada Al kahfi (18340001)
2. Wenni Anggreani (18340008)
3. Angga Afri Andi (18340014)
4. Rika Nidiati (18340018)
5. Iin Sugianti (18340022)
6. Nurul Ariyani (18340028)
7. Olivia Pebrianti Daty (18340031)
8. Rianadery Mahardita (18340034)
Konseling Obat
•Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terk
ait terpai obat dari apoteker kepada pasien dan atau keluarganya.
1. Obesitas
2. Diabetes
3. Hipertensi
4. Kolesterol
5. Aktifitas fisik yang kurang
6. Gaya hidup yang buruk
7. Stress
8. Keturunan
9. Usia dan jenis kelamin
10. Lingkungan
Resep Obat
1. Skrining Administrasi
2. Skrining Farmasetik
3. Skrining klinik
Digoksin
Indikasi :
Gagal jantung, aritmia supraventrikular (terutama fibrilasi atrium).
Peringatan :
Infark jantung baru; sindrom penyakit sinus; penyakit tiroid; kurangi dosis
pada usia lanjut; hindari hipokalemia dan pemberian intravena yang sangat
cepat (nausea dan risiko aritmia); gangguan fungsi ginjal; kehamilan.
Kontraindikasi :
Blok jantung komplit yang intermiten; blok AV derajat II; aritmia supraven
trikular karena sindrom Wolf-Parkinson-White; takikardi atau fibrilasi vent
rikular; kardiomiopati obstruktif hipertrofik.
Digoksin (Lanjutan)
Efek Samping:
Biasanya karena dosis yang berlebihan, termasuk anoreksia,
mual muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan penglihatan,
sakit kepala, rasa capai, mengantuk, bingung, pusing; depresi;
delirium, halusinasi; aritmia, blok jantung; rash yang jarang;
iskemi usus; ginekomastia pada pemakaian jangka panjang;
trombositopenia.
Dosis:
oral, untuk digitalisasi cepat: 1-1,5 mg/24 jam dalam dosis
terbagi; bila tidak diperlukan cepat: 250 - 500 mcg sehari
(dosis lebih tinggi harus dibagi).
Lasix
Indikasi:
Udem karena penyakit jantung, hati, dan ginjal. Terapi tambahan pad
a udem pulmonari akut dan udem otak yang diharapkan mendapat on
set diuresis yang kuat dan cepat.
Peringatan :
hipotensi, pasien dengan risiko penurunan tekanan darah, diabetes m
elitus, gout, sindrom hepatorenal, hipoproteinemia, bayi prematur.
Kontraindikasi :
Gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, defisiensi el
ektrolit, hipovolemia, hipersensitivitas.
.
Lasix (Lanjutan)
Efek Samping:
Sangat umum: gangguan elektrolit, dehidrasi, hipovolemia,
hipotensi, peningkatan kreatinin darah. Umum: hemokonsentrasi,
hiponatremia, hipokloremia, hipokalemia, peningkatan kolesterol
darah, peningkatan asam urat darah, gout, enselopati hepatik pada
pasien dengan penurunan fungsi hati, peningkatan volume urin.
Dosis:
Oral: Udem. Dewasa, dosis awal 40 mg pada pagi hari, penunjang
20-40 mg sehari, tingkatkan sampai 80 mg sehari pada udem yang
resistensi. Anak, 1-3 mg/kg BB sehari, maksimal 40 mg sehari.
Oliguria. Dosis awal 250 mg sehari. Jika diperlukan dosis lebih
besar, tingkatkan bertahap dengan 250 mg, dapat diberikan setiap 4-6
jam sampai maksimal dosis tunggal 2 g (jarang digunakan).
Aspar-K
Indikasi:
Profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi.
Peringatan:
Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri yang ada memburuk da
lam waktu singkat setelah awal pengobatan; cadangan jantung yang
buruk; gagal jantung atau gangguan fungsi ventrikel kiri yang berma
kna (memburuknya gagal jantung teramati); hipotensi berat; kurangi
dosis pada gangguan hati; diabetes mellitus; dapat menghambat pers
alinan; menyusui; hindari sari buah grapefruit (mempengaruhi metab
olisme).
Nifedipin (Lanjutan)
Kontraindikasi:
Syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan (toksisitas pada st
udi hewan); porfiria.
Efek Samping:
Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi, palpitasi; juga e
dema kaki, ruam kulit (eritema multiform dilaporkan), mual, sering k
encing; nyeri mata, hiperplasia gusi; depresi dilaporkan; telangiektasi
a dilaporkan.
Dosis:
Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional, dosis awal 10
mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3 kali sehari dengan atau set
elah makan; dosis penunjang lazim 5-20 mg 3 kali sehari; untuk efek
yang segera pada angina: gigit kapsul dan telan dengan cairan.
Captopril
Indikasi:
Hipertensi ringan sampai sedang (sendiri atau dengan terapi tiazid) dan h
ipertensi berat yang resisten terhadap pengobatan lain; gagal jantung kon
gestif (tambahan); setelah infark miokard; nefropati diabetik (mikroalbu
minuri lebih dari 30 mg/hari) pada diabetes tergantung insulin.
Peringatan :
Diuretika (lihat keterangan di atas); dosis pertama mungkin menyebabka
n hipotensi terutama pada pasien yang menggunakan diuretika, dengan d
iet rendah natrium, dengan dialisis, atau dehidrasi; penyakit vaskuler per
ifer atau aterosklerosis menyeluruh karena risiko penyakit renovaskuler
yang tidak bergejala; pantau fungsi ginjal sebelum dan selama pengobata
n, dan kurangi dosis pada gangguan ginjal; mungkin meningkatkan risik
o agranulositosis pada penyakit vaskuler kolagen (disarankan hitung jeni
s); reaksi anafilaktoid (lihat keterangan di bawah); menyusui; mungkin
menguatkan efek hipoglikemi insulin atau antidiabetik oral
Captopril (Lanjutan)
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap penghambat ACE (termasuk angiodema); penyakit
renovaskuler (pasti atau dugaan); stenosis aortik atau obstruksi keluarnya
darah dari jantung; kehamilan (lihat lampiran 4); porfiria.
Efek Samping:
Hipotensi; pusing, sakit kepala, letih, astenia, mual (terkadang muntah),
diare, (terkadang konstipasi), kram otot, batuk kering yang persisten,
gangguan kerongkongan, perubahan suara, perubahan pencecap
(mungkin disertai dengan turunnya berat badan), stomatitis, dispepsia,
nyeri perut; gangguan ginjal; hiperkalemia; angiodema, urtikaria, ruam
kulit (termasuk eritema multiforme dan nekrolisis epidermal toksik), dan
reaksi hipersensitivitas
Captopril (Lanjutan)
Dosis:
hipertensi, digunakan sendiri, awalnya 12,5 mg 2 kali sehari; jika digunakan
bersama diuretika (lihat keterangan), atau pada usia lanjut; awalnya 6,25 mg
2 kali sehari (dosis pertama sebelum tidur); dosis penunjang lazim 25 mg 2
kali sehari; maksimal 50 mg 2 kali sehari (jarang 3 kali sehari pada hipertensi
berat).
Gagal jantung (tambahan), awalnya 6,25 - 12,5 mg di bawah pengawasan
medis yang ketat (lihat keterangan di atas); dosis penunjang lazim 25 mg 2 -
3 kali sehari; maksimal 150 mg sehari.
Konseling Obat
Pasien
Apoteker
Anak
Pasien
Konseling Obat
Tempat : Ruang konseling apoteker Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati
Alamat : jl. RS Fatmawati-Cilandak. Jakarta selatan
Jam : 14.00 WIB
Siang, iya
terimakasih
Gimana
kabarnya ibu
siang ini ?
Alhamdulillah
baik
Baik bu, perkenalkan saya
Apoteker Suhada, saya
apoteker yang bertugas di
rumah sakit Fatmawati hari
ini. Sebelumnya benar saya
berbicara dengan ibu Olivia
Pebrianti Dati
pasien dari dr. Prasna ?
Tadi 160/100
pak
Tekanan darah ibu cukup
tinggi ya bu, itu yang
menyebabkan ibu
pusing. Tadi dokter
meresepkan apa ke ibu ?
Tadi dokter
meresepkan obat
untuk menurunkan
tekanan darah dan
obat nyeri dada saya
pak…
Lalu apalagi yang
dikatakan dokter ke
ibu ?
Itu obatnya
untuk apa
saja ya pak?
Baik ibu saya akan
menjelaskan cara pakai
obatnya, agar ibu
mendapatkan manfaat
dari obatnya. sebelum itu
saya akan menanyakan
jam berapa biasa ibu
bangun pagi ?
Oh begitu, jadi
selama ini saya
salah untuk cara
minumnya. Lalu
yang lain pak ?
Lalu ada obat Lasix 2x sehari
1 tablet, pagi hari jam 7 pagi
dan jam 7 malam, sesaat
setelah ibu sarapan pagi dan
untuk malam sebelum tidur
sebaiknya jika ibu ingin tidur
4 jam setelah minum obat ini
dikarenakan obat ini akan
sedikit membuat ibu tidak
nyaman dikarenakan ibu akan
mengalami buang air kecil.
Obat aspar K ini, diresepkan 3 x
sehari 1 tablet, diminum
bersamaan dengan obat lasix pada
pagi hari jam 7 lalu jam 3 siang
dan 11 malam setelah makan.
Guna obat aspar k ini membantu
meningkatkan elektrolit ibu,
karena obat lasix akan
menyebabkan ibu buang air kecil
tiap saat dan membuat ibu
menjadi lemas.
Oh begitu, iya
terimakasih ya
pak.
Apakah masih ada
yang ingin ditanyakan
bu ?
5 lasix Furosemide 40 - - 12,21 3,5,17,21 - Digunakan pada pagi hari (MTM dan
mg USP DI) dapat di berikan bersamaan
makanan/susu menurunkan
efektifitasnya karena menyebabkan
banyak kehilangan kalium maka
dapat diberi suplemen/makanan yang
mengandung kalium (DIH)
ATURAN PAKAI
NO Nama Aturan Pagi Siang Sore Malam
Obat Pakai Sblm Ssdh Sblm Ssdh Sblm Ssdh Sblm Ssdh
makan makan makan makan makan makan Makan Makan
1 Captopril 2x1 1 1
2 Digoksin 1x1 1
3 Lasix ( 2x1 1 1
Furosemid)
4 Aspar K (K l- 3x1 1 1 1
5 aspartete) 3x1 1 1 1
Nifedipin