Anda di halaman 1dari 10

JEMBATAN HIDROLIK

DISUSUN OLEH:

Fahmi Hidayat (41318010030)

Muhammad Ismail Azhari (41318010037)

Sarif Arifin Hidayatullah (41318010041)

Yoga Pangestu (41318010035)

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2020
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi
tingkat kepentingannya berbeda bagi setiap orang. Jembatan adalah suatu
konstruksi yang berfungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Melihat pentingnya fungsi dari jembatan, maka pembuatan
jembatan (khususnya yang terbuat dari popsicle stick sebagai bahan utama
pembuat jembatan kami) harus memenuhi berbagai macam standar atau syarat
yang ada. Salah satunya adalah ketahanan jembatan tersebut dalam menahan
beban yang diberikan.

Konstruksi jembatan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai


aspek, seperti jenis material yang digunakan dalam pembuatan jembatan
tersebut (kayu, beton, baja, atau lainnya), bentuk struktur atau rangka
jembatan tersebut, dan sebagainya.

Secara umum, komponen jembatan dibagi menjadi 2 komponen


utama, yaitu bangunan atas dan bangunan bawah. Tiap-tiap komponen utama
disusun oleh beberapa komponen yang terintegrasi menjadi suatu kesatuan
sistem. Tiap-tiap komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam
mendukung fungsi jembatan secara keseluruan. Bangunan atas menerima
beban secara langsung dengan tambahan tekanan angin dan berat
konstruksinya.

Ada tiga jenis bahan utama yang digunakan dalam konstruksi


bangunan ini, yaitu kayu, baja, dan beton. Bahan-bahan tersebut memiliki
kelebihan-kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bahan-bahan lainnya.
Kelebihan pada kayu yakni ringan, mudah dibuat (untuk jembatannya), dan
relatif terjangkau harganya. Kelebihan pada baja yaitu mempunyai kuat tarik
yang tinggi. Sementara kelebihan pada beton yaitu mempunyai kuat tekan
yang tinggi. Namun, dari ketiga bahan diatas, bahan yang lebih baik untuk
digunakan dalam membangun jembatan adalah kayu karena kayu lebih ringan
bila dibandingkan dengan baja ataupun beton. Ditinjau dari segi struktur, kayu
cukup baik dalam menahan gaya tarik, tekan, dan lentur. Ditinjau dari
arsitektur, jembatan yang menggunakan kayu dalam proses pembuatannya
mempunyai nilai estetika yang lebih tinggi daripada jembatan yang
menggunakan baja dan beton.

Ketersediaan bahan kayu sangat berkaitan erat dengan potensi sumber


daya alam yang dimiliki oleh Indonesia yakni potensi hutan. Indonesia
memiliki hutan yang cukup luas yang akan sangat menunjang dalam proses
konstruksi jembatan yang terbuat dari kayu.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah jembatan yang terbuat dari kayu (stik es krim) bisa menahan
beban yang diberikan dalam waktu yang telah ditentukan.
2. Mungkinkah jembatan yang terbuat dari kayu (stik es krim) dapat
bertahan lama dengan bahan yang ringan dan relatif terjangkau.
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari proyek ini adalah agar kita mengetahui bagaimana menganalisa
atau mendesain suatu struktur jembatan yang terbuat dari kayu, oleh karena
itu kita harus dapat memastikan suatu tingkat keamanan agar tidak terjadi
kegagalan jembatan dalam menahan beban yang diberikan. Tujuan yang
hendak dicapai adalah untuk mendapatkan cara penanganan yang efisien dan
efektif dalam pencapaian mutu jembatan yang memenuhi standar.
2. Diagram Alir & Prosedur Penyelesaian

Sesuai yang Setting out


diperlukan

Kontruksi abutmen
Kontruksi pilar
Alternative
Alternative
A . Tipe dinding
A . Tipe dinding
B . Tipe spill
1. digunakan pile
2. digunakan sterefom
3. pondasi langsung

Wingwall
Alternative
1) pondasi sendiri Pekerjaan
pengamanan

Konstruksi
1. sterefom
2. komposisi ( stik es krim
+lem )
3. rangka
4. suntikan
5. selang 5mm
3. Hasil & Pembahasan
A. Alat & Bahan
a) Alat :
1. Gunting
2. Lem kayu
3. Penggaris
4. Spidol
b) Bahan :
1. Stik Es Krim
2. 2 buah Suntikan
3. Selang ukuran 1 m
4. Styrofoam

B. Cara Membuat
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengukur stik yg akan dipasang
3. Memotong stik yg sudah diukur
4. Mulai menempelkan stik sesuai bentuk yg akan dibuat
5. Lalu memasang/merakit jembatan dan tiang penyangga
6. Tunggu sampai lem mengering
7. Memasang suntikan/hidrolik dibagian bawah jembatan.
8. Setelah semua sudah terpasang lalu diuji coba
9. Dan dinyatakan layak dan tdk bermasalah

C. Cara Kerja
A. Jembatan Hidrolik ini hanya akan bekerja secara bersamaan jika terdapat
tekanan yang diberikan pada suntik A. Jadi cara kerja jembatan ini yaitu
dengan mendorong atau memberikan gaya / tekanan pada kedua suntikan
A secara bersama-sama sehingga jembatan tersebut bisa terangkat secara
bersama-sama juga.
B. Cara Kerja Rangkaian Simulator

Rangkaian Simulator Jembatan Hidrolik (PH13)

1.0 Suntikan A2 1.1 Suntikan A4

A B A B A B A B

A B A B

1.3 KKA 4/3 Suntikan A1 P T 1.4 KKA 4/3 Suntikan A3 P T

P T

Ts

Simbol Pompa Lengkap

Designation Description
1.0 Suntikan A2 Double acting cylinder with shock adsorber at stroke end
One-way f low control valve
1.3 KKA 4/3 Suntikan A1 4/3-way hand-lever valve with shutof f position
One-way f low control valve
1.1 Suntikan A4 Double acting cylinder with shock adsorber at stroke end
One-way f low control valve
1.4 KKA 4/3 Suntikan A3 4/3-way hand-lever valve with shutof f position
One-way f low control valve
Simbol Pompa Lengkap Pump unit
Pump unit (simplif ied representation)
Tank
Tank
Langkah pertama Pump unit akan bekerja sebagai pemasok atau penyalur
awalan fluida sistem hidrolik menuju 1.3 dan 1.4 KKA 4/3 masuk melalui
lubang P. saat 1.3 dan 1.4 ditekan/diberikan dorongan, fluida akan mengalir
menuju 1.0 dan 1.1 melewati one-way flow control valve sebagai pengatur
kecepatan gerakan SKG. Selanjutnya kedua Silinder Kerja Ganda tersebut
akan bergerak maju perlahan sampai titik akhir.

Untuk berada diposisi normal atau kembali maka 1.3 dan 1.4 ditekan
kembali sampai posisi P dari kedua KKA 4/3 bergeser ke bagian paling kanan,
setelah itu fluida akan mengalir melewati 1.3 dan 1.4 yang kemudian menuju
kedua Silinder Kerja Ganda dan fluida tersebut akan memberi tekanan untuk
mendorong SKG bergerak mundur sampai titik awal/normal kembali.

C. Pembahasan
Gambar 1

Gambar 2
Pada saat suntik A diberikan gaya secara bersamaan, maka tekanan akan
menuju pada suntik B.
saat katup suntikan A ditekan menyebabkan air menekan katup suntikan B
sehingga katup suntikan B naik. Hal ini disebabkan karena tekanan pada air
akan diteruskan ke semua arah jika berada dalam ruang tertutup. Sesuai
dengan bunyi hukum pascal yaitu :

“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan
ke segala arah dengan sama besar)”

Berdasarkan hukum pascal diperoleh prinsip bahwa dengan memberikan


gaya yang kecil akan dihasilkan gaya yang lebih besar.
Prinsip inilah yang dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak
dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak hidrolik, pompa
hidrolik, dan rem hidrolik. Salah satunya adalah Jembatan Hidrolik ini.
Secara matematis hukum pascal dirumuskan sebagai berikut :

 P1,P2 = Tekanan (Pa atau N/m2)


 F1,F2 = Gaya (N)
 A1, A2 = Luas penampang (m2)

Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair
pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di
atasnya. Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut.
Sebaliknya, semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan
zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan rgh (r = massa jenis, g =
percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman).

Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama.
Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak
bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar
misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan
dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar,
setiap bagian zat cair mendapat jatah tekanan yang sama.
4. Kesimpulan & Saran
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruang tertutup di teruskan sama besar kesegala arah.
2. Dengan pembuatan tugas ini mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja
pada system kerja hidrolik dan aplikasinya pada dunia otomotif
3. Dengan pembuatan tugas ini mahasiswa dapat menhgetahui kerusakan
pada system kerja hidrolik , penyebab dan cara mengatasinya

B. Saran

Sebagai mahasiswa pendalam prinsip dasar system kerja hidrolik sangat


penting, terlebih lagi fasilitas pembelajaran yang memadai itu akan lebih
bermanfaat dan sangat membantu mahasiswa dalam pencapaian ilmu yg di
pelajari.

Anda mungkin juga menyukai