Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi maka Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) mengadakan program pendidikan yang diupayakan dapat menciptakan

daya manusia yang handal dan dapat berorientasi kepada tenaga kerja yang

memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan

semangat kerja sesuai dengan tuntutan pasar kerja.

Di mana kegiatan ini juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian

Akhir Nasional atau Ujian Akhir Sekolah di SMK Negeri 1 Gadingrejo.

1.2. Batasan Penulisan Laporan

Mengingat banyaknya kegiatan yang dilaksanakan di industri, maka dalam

penulisan laporan ini penulis hanya membahas tentang proses pembuatan film

animasi 3 dimensi di Starcom Pringsewu.

1.3 Sistematika Penulisan

SAMPUL JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGUJIAN

KATA PENGANTAR

MOTTO

DAFTAR ISI

1
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Batas Penulisan Laporan

1.3. Tujuan Praktik Kerja Industri

1.3.1 Tujuan Umum

1.3.2 Tujuan Khusus

1.4. Sistematika Laporan

BAB II GAMBARAN UMUM INDUSTRI

2.1. Sejarah Berdirinya Industri

2.2. Letak Geografis Industri

2.3. Struktur Organisasi Industri

2.4. Lay Out Industri

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Deskripsi Teori

3.2. Fungsi dan Cara kerja

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Alat dan Bahan

4.2. Langkah Kerja

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II

GAMBARAN UMUM INDUSTRI

2.1. SejarahIndustri

Starcom berdiri pada tanggal 22 Januari 2004 dengan lokasi dijalan Palapa

No. 231 Pringsewu Selatan sebagai tempat operasional dan kegiatan usaha.

Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang

berkesinambungan, usaha ini terus berkembang.

Pada tanggal 4 Juli 2007, karena banyaknya peminat dan pesatnya

pertumbuhan, Starcom berkembang menjadi Lembaga Pendidikan Komputer

dengan nama Starcom Training Center Pringsewu. Untuk mengembangkan

usahannya Starcom menjalin kerjasama dengan berbagai intansi dan

melaksanakan pelatihan komputer. Adapun program yang dilaksanakan

antara lain adalah Pelatihan Desain Grafis, Teknisi komputer, Animasi,

Design Website, Teknik Komputer Jaringan, UI/UX Design dan Multimedia.

2.1.1 Visi dan Misi Starcom Pringsewu

A. Visi

Menjadi instansi perusahaan pendidikan komputer luar sekolah

yang unggul dan berdayaguna.

B. Misi

1. Menjadi lembaga pendidikan luar sekolah yang handal.

2. Menjadi tempat pengembangan pribadi yang berprestasi.

3. Menjadi mitra kerja yang terpercaya bagi relasi.

3
4. Menjadi tempat bagi karyawan untuk mewujudkan

kesejahteraan bersama.

5. Menjadiaset pendidikan nasional dan kebanggaan bangsa.

2.2. Letak Geografis Industri

Starcom pringsewu beralamat di Jalan Palapa Kelurahan Pringsewu Selatan

Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung

Gambar 2.1 Letak geografis Industri

2.3. Struktur Organisasi Industri

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Industri

4
2.4. Lay Out Industri

Gambar 2.3. Lay Out Industri

Gambar 2.3 Lay Out Industri

5
BAB III

3.1 Metode Pembuatan Film

Pembuatan film meliputi tahap pra produksi, tahap produksi dan tahap paska

produksi.Tahap pra produksi adalah tahap dimana penulis melakukan proses

pembuatan konsep agar dapat sesuai film animasi 3D serta layak dan baik di

publikasikan. Kemudian mengumpulkan berbagai data untuk nantinya dapat

digunakan dalam proses pembuatan film animasi 3D. Tahap pra produksi

terdiri dari beberapa langkah, antara lain konsep visual dan storyboard.

Tahap produksi merupakan tahap pelaksanaan pra-produksi dimana semua

objek yang telah dibuat akan eksport dalam bentuk PNG dan video lalu

dimasukkan ke dalam bagian produksi. Secara umum tahap produksi antara

lain proses konsep yang akan digunakan pada proses animasi di software

Blender 3D, Proses editing, evaluasi dan revisi.

Tahap Paska Produksi adalah tahap penyelesaian produksi film animasi yang

menjadi hasil akhir. Pada tahap Pasca produksi atau Post Production meliputi

proses compositing yaitu menggabungkan kembali objek-objek yang terpisah

sebelum dirender menjadi video animasi. Selanjutnya editing yaitu proses

penggabungan video dan audio recording, lalu pemberian sound effect pada

video. Proses finishing menggunakan Sony Vegas meliputi rendering dan

proses revisi agar dapat menjadi layak untuk dipublishing.

6
3.1.1 Tahap Pra produksi

Pada tahap ini penulis melakukan proses pembuatan konsep agar dapat

sesuai dengan film animasi 3D yang dibuat dan layak serta baik

dipublikasikan. Kemudian menyusun konsep visual, storyboard, yang

nantinya dapat digunakan dalam proses produksi.

3.1.1.1 Konsep Ide Cerita Film

Merupakan hal yang paling mendasar dan penting yang nantinya

akan digunakan untuk pembangunan sebuah cerita. Setelah

mendapatkan ide cerita, langkah menulis naskah film berikutnya

adalah menentukan premis cerita.Premis adalah kalimat singkat yang

menggambarkan cerita secara umum. Premis digunakan untuk

menjadi kalimat kunci pertama ketika menjelaskan cerita film yang

akan dibuat. Premis dari film “MAGIC PENCIL” adalah sebagai

berikut :

Seorang gadis kecil yang hobby menggambar, sayangnya kini ia

tidak bisa menggambar karena pensil yang ia gunakan patah.

3.1.1.2 Sinopsis

Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita secara garis besar

dari film. Sinopsis dari film “MAGIC PENCIL” adalah sebagai

berikut :

7
Seorang gadis kecil bernama layla, ia sangat hobby

menggambar.Sayangnya kini ia tidak dapat menggambar Karena

pensil yang ia gunakan patah, ia pun sangat bersedih hati.

Dalam kesehariannya layla selalu membantu ibunya untuk mencari

kayu bakar dihutan. Saat berjalan mencaari kayu bakar layla

menemukan pensil didekat dedaunan kering.Dengan senang hati

layla pun menggambil pensil tersebut.

Layla pun berpikir ingin mempunyai perlengkapan dalam

rumah.Setiba nya dirumah layla rumahnya sudah dipenuhi oleh

keinginannya.

Kini ia menyadari bahwa pensil yang ia temukan adalah sebuah

pensil ajaib.Layla dan ibunya pun pun sangat bahagia karena

rumahnya sudah dipenuhi oleh keingan mereka

3.1.1.3 Desain Karakter

Rancangan karakter digambar dalam berbagai view tampak depan,

tampak samping, tampak belakang, tampak atas, tampak bawah

lengkap dengan kostum dan aksesori beserta berbagai ekspresi

seperti marah, senang, dan lain-lain.

8
Gambar 3.1 Desain karakter

3.1.1.4 Storyboard

Storyboard yang dibuat penulis dengan cara sketsa dikertas

menggunakan pensil sehingga mendapat sebuah gambaran seperti

apa nantinya hasil dari proyek film animasi yang dikerjakan ketika

telah selesai.

Gambar 3.2 Storyboard

3.1.1.5 Alat dan Bahan

Proses yang digunakan dalam pembuatan film animasi 3D ini memiliki

beberapa software, alat, dan bahan yang digunakan untuk mendukung

proyek sehingga berjalan dengan baik. Berikut beberapa software antara

9
lain Blender 3D dan Sony Vegas Pro. Alat yang digunakan antara lain

Penggaris, kertas, dan pensil.

3.1.2 Tahap Produksi

Pada tahap ini penulis menggunakan beberapa software untuk mendukung

proses dalam pengerjaan proyek yaitu Blender 3D sebagai software untuk

membuat animasi. Penulis menggunakan software ini dalam proses

pembuatan properti, dan karakter serta melakukan proses animasi.

Sementara dalam proses video editing penulis menggunakan software

Sony Vegas Pro.

3.1.2.1 Proses membuat properti

Proses ini merupakan tahapan pembuatan objek yang akan digunakan sebagai

komponen dalam animasi.

a. Proses pembuatan meja TV

Proses membuat meja TV dengan Blender 3D sebagai properti yang

nantinya digunakan dalam adegan film.

Gambar 3.3 proses membuat meja TV

b. Proses pembuatan objek rumah

Proses pembuatan objek rumah dengan Blender 3D, sebagai properti

bangunan yang nantinya digunakan dalam pembuatan film animasi.

10
Gambar 3.4 proses pembuatan rumah

c. Proses pembuatan objek lemari

Proses pembuatan objek lemari dengan Blender 3D yang nantinya

digunakan dalam pembuatan film animasi.

Gambar 3.5 proses pembuatan lemari

d. Proses Pembuatan Environment

Pada proses ini dibuat lingkungan berupa tanah, jalan, gunung, laut, langit

yang disusun sebagai environment yang akan digunakandalam beberapa

adegan film.

11
Gambar 3.6 proses pembuatan Tanah

Gambar 3.7 proses pembuatan pohon

e. Proses pembuatan karakter manusia

Merupakan Proses pembuatan beberapa karakter manusia yang akan

menjadi bagian penting dari film animasi yang dibuat.

12
Gambar 3.8 proses pembuatan karakter tubuh manusia

Gambar 3.9 Proses pembuatan karakter wajah manusia

f. Proses rigging pada karakter manusia

Rigging adalah metode pemberian atau pemasangan tulang pada karakter

animasi agar bisa digerakkan.Proses ini membuat satu persatu pergerakan

tulang untuk mempermudah dalam menggerakan karakter yang nantinya

berguna dalam proses penggerakan karakter dalam film animasi.

13
Gambar 3.10 proses rigging pada karakter

g. Proses lipsync dan ekspresi pada karakter manusia

Lipsync adalah metode pemberian atau pengaturan gerak mulut mengikuti

audio yang telah disiapkan dalam proses pembuatan animasi di blender 3d.

semengtara ekspresi wajah karakter memberikan kesan perubahan raut

wajah pada karakter seperti marah, sedih, gembira dengan memberikan

efek perubahan posisi otot wajah. Pada proses ini membuat mulut dan

ekpresi agar karakter yang dibuat seolah-olah hidup yang dinantinya untuk

menambahkan kesan nyata dalam pembuatan film animasi.

Gambar 3.11 ekspresi pada karakter manusia

14
h. Proses rendering

Rendering adalah proses membangun gambar dari sebuah model melalui

komputer. Sebuah berkas adegan terdiri dari objek-objek dalam sebuah

bahasa atau data struktur, bisa berupa geometri, sudut pandang, tekstur,

pencahayaan, dan informasi bayangan sebagai sebuah deskripsi dari

adegan virtual.Data yang terisi dalam berkas adegan kemudian melewati

program rendering untuk diproses dan menjadi hasil keluaran untuk

sebuah gambar digital. Intinya rendering adalah membangun atau

menggabungakan sebuah model atau objek menjadi 1 file berupa images

atau movie.

Gambar 3.12 proses rendering

i. Proses editing film

Editing video atau film merupakan sebuah proses kegiatan yang

dikerjakan oleh seorang Editor, yaitu memangkas, meramu, memadukan

gambar-gambar sehingga menjadikan sebuah cerita yang lengkap dan

dapat dipahami.

15
Pada saat ini sudah banyak software -software editing video yang berputar

di seluruh dunia sejak dari yang khusus pemula hingga yang diperlukan

oleh kalangan Profesional.Contohnya ialah Sony Vegas Pro, Adobe

Premiere Pro, Final Cut Pro, Corel Video Studio, Finacle, dan masih

banyak software yang lainnya.

Dalam editing film animasi ini digunakan software Sony Vegas dalam

prosesnya

Gambar 3.13 proses editing

j. Scoring music pada film

film score adalah musik orisinil yang memang dibuat untuk mengiring

gambar atau visual dari sebuah film. Bentuknya bisa berupa soundtrack,

dialog, sound effects, atau bahkan hanya berupa potongan perpaduan suara

instrumental yang dapat meningkatkan dramatisasi suatu adegan.Bentuk

film score berupa perpaduan instrumental (tanpa lirik) memang lebih

banyak kita temukan saat ini

16
Penggabungan dari dua elemen yakni visual dan audio dilakukan dalam

proses ini. Tidak ada pemisahan antara apa yang kita lihat dengan apa

yang kita dengar serta membawa imajinasi pemirsa di dalam menikmati

dan meresapi film secara lebih mendalam. Selain berfungsi mengiringi

suatu adegan dalam film, film score juga harus dapat merealisasikan

konsep atau nuansa dari film itu, serta melibatkan emosional penontonnya

untuk tenggelam ke dalam nuansa tersebut lewat suara. Konsep atau

nuansa yang dibentuk dari film score dapat menggambarkan situasi, lokasi,

waktu dan emosi karakter dalam sebuah adegan.

Dalam pembuatan film ini digunakan Sony Vegas Pro dan Audio

Recording untuk membuat film score.Selain dapat digunakan sebagai

video editing Sony Vegas Pro juga memiliki fitur yang mendukung audio

editing.

Gambar 3.14 proses editing audio di Sony Vegas Pr

17
BAB IV

4.1 Pembahasan

Dalam pembuatan film animasi 3D perlu ide yang matang karena harus

menghidupkan karakter sesuai cerita dan tokoh yang diperankan. Proses ini

adalah proses pencarian ide dan konsep serta gagasan untuk animasi yang

akan dibuat. Ide bisa datang dari berbagai hal, seperti kisah nyata, dongeng,

legenda, kisah klasik, fantasi/fiksi, teknologi dan lain-lain.Ide harus memiliki

keistimewaan, keunggulan, dan keunikan yang khas sehingga menarik untuk

diangkat.Yang terpenting adalah selalu kreatif dalam mencari dan mengolah

serta mengembangkan ide tersebut. Animasi 3 dimensi harus memiliki ide

cerita yang menarik sehingga dapat maksimal dalam proses pengerjaan dan

hasilnya.Proses pengerjaan adegan dalam film animasi bejudul “MAGIC

PENCIL” terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.15 Proses adegan 1

18
Gambar 4.16 Proses adegan 2

Gambar 4.17 Proses adegan 3

19
Gambar 4.18 Proses adegan 4

Gambar 4.19 Proses adegan 5

20
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Melalui pembuatan film animasi dengan judul “MAGIC PENCIL“ penulis dapat

menyampaikan gagasan kepada audien dengan cara yang kreatif.

Pembuatan Film animasi 3D berjudul “ MAGIC PENCIL“ bercerita tentang

Serang gadis kecil yang hobby menggambar ia selalu membantu ibunya mencari

kayu bakar.Cerita tersebut mengajarkan bahwa niat yang baik akan menghasilkan

sesuatu yang baik juga, Film Animasi 3D “MAGIC PENCIL” dibuat untuk

meningkatkan kreatifitas siswa dan sebagai bekal keterampilan menghadapi dunia

kerja setelah lulus sekolah.

5.1. Saran

A. Saran untuk sekolah

Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang

berlaku pada instansi pemerintahan maupun swasta. Dengan demikian,

para siswa lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.Sekolah juga perlu

memberikan penguasaan ketrampilan yang relevan dengan kemajuan

teknologi di dunia kerja saat ini. Dengan demikian, para siswa dapat

mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang diperolehnya secara

maksimal.

B. Saran untuk Starcom Training Center Pringsewu

21
1. Kepada Pimpinan Starcom, penulis berharap agar tidak bosan-

bosannya memberikan bimbingan kepada penulis dan peserta PKL

2. Untuk karyawan, penulis berharap agar dapat menjelaskan,

membimbing dan mengarahkan berbagai jenis kegiatan dalam

lingkungan praktik sehingga peserta PKL dapat belajar dengan

maksimal.

3. Penulis juga berharap kepada Starcom agar terus meningkatkan

kualitas usahanya, baik dalam hal pelayanan customer maupun

kualitas teamwork yang solid sehingga bisa meningkatkan kualitas dan

mutu perusahaan yang lebih baik.

C. Saran Untuk Guru Pendamping

Hendaknya guru pembimbing memanfaatkan proses monitoring di

industry dengan baik sehingga dapat memahami perkembangan siswa saat

kegiatan PKL. Siswa juga dapat berkonsultasi mengenai informasi-

informasi terbaru dari sekolah.

D. Saran untuk adik kelas

1. Rajinlah belajar dan jangan mudah putus asa.

2. Utamakan sekolah demi masa depan.

3. Bila sedang praktik patuhi tata tertib yang berlaku.

4. Bertindaklah dewasa dalam perilaku agar pelaksanaan PKL dapat

berjalan dengan baik dan lancar.

22

Anda mungkin juga menyukai