Anda di halaman 1dari 2

Keadilan Basa-basi

Karya : Andika Pangestu

Datang memaksa diri

Menyuarakan semarak ambisi

Menyuarakan ribuan aspirasi

Dengan kata basa-basi

Menari-nari di atas mimbar demokrasi,

Mendongengkan segala ambisi,

melawan ilusi dengan harmonisasi.

Mereka senang sekali,

Mereka girang sekali,

Mereka liar sekali,

Hingga kini menjadi kiri.

Ada rasa yang gusar

Ada rasa yang mulai melawan

Memaksa kemunafikan

Terlihat air matanya deras mengalir dalam kata,

Atas ketidakadilan yang mereka bawa,

Ketidakadilan yang memaksa,

bercumbu dengan kekerasan negara,

Rupanya, bahagia menjelma duka.

Duka atas pengakuan,

Duka atas cinta yang tak terbalaskan,

Duka atas cemoohan kekalahan

Duka atas kemunafikan


Ternyata bukan keadilan

apa lagi kemenangan,

Ia hadir bukan karena pengakuan

yang terus dirawat oleh sejarawan.

Keadilan itu kini tinggal pengakuan,

Keadilan itu kini dibungkam

Di balik euforia perayaan

terdengar jeritan,

Di bawah atap dunia anak Kuliahan,

yang dibungkam oleh kekerasan.

Dan untuk kesekian kalinya kita kembali,

berdesakan merayakan ilusi,

pengakuan atas resolusi yang usang ini,

Kapan akan berarti

Kapan akan berhenti

Kapan akan terjadi

Jangan berhenti

Jangan mati

Terus susuri

Keadilan basa-basi

Tangerang, 27 Agustus 2022

Anda mungkin juga menyukai