LAPORAN PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO POLRES KUTAI
TIMURTAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Pengelolaan Manajemen Risiko diselenggarakan oleh Polres Kutai Timur
untuk dapat:
1. Meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan, sasaran dan indikator
kinerja utama organisasi serta peningkatan kinerja;
2. Mendorong manajemen yang proaktif;
3. Memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan;
4. Meningkatkan efektivitas alokasi dan efisiensi penggunaan sumber daya
organisasi;
5. Meningkatkan kepatuhan kepada ketentuan; dan
6. Meningkatkan pencegahan terjadinya penyimpangan dalam operasional
organisasi.
Kebijakan. . . . . .
-2-
No. . . . . .
-3-
KEGAGALAN/
KEBERHASILAN KEAMANAN/
NO. SKALA REPUTASI OPERASIONAL KINERJA
PENCAPAIAN KESELAMATAN
TUJUAN
1. Sangat Kegagalan kerugian fisik pada Keluhan auditi Pelaksanaan Pencapaian
rendah perencanaan personel pengawas terhadap tugas fungsi target kinerja
mencapai tujuan dan/atau auditi layanan Itwasda tertunda kurang antara 100%
tugas Itwasda tidak ada dalam 1 Polda Kaltim dari1 (satu) sampai 95%
Polda Kaltim (satu) tahun jumlahnya sampai 5 (lima)
25% - 35% antara 3 (tiga) kali hari dari Renwas
dalam 1 (satu) tahunan berbasis
tahun risiko dengan
alasan dapat
diterima
organisasi
2. rendah Kegagalan kerugian fisik pada Keluhan auditi Pelaksanaan Pencapaian
perencanaan personel pengawas terhadap tugas fungsi target kinerja
mencapai tujuan dan/atau audit 1 layanan Itwasda tertunda 6 (enam) antara 95,1%
tugas Itwasda (satu) orang dalam Polda Kaltim hari sampai 10 sampai 77%
Polda Kaltim 1 (satu) tahun jumlahnya (sepuluh) hari dari
35,1% - 40% kurang dari 4 Renwas tahunan
(empat) sampai 6 berbasis risiko
(enam) kali dalam dengan alasan
1 (satu) tahun dapat diterima
organisasi
3. sedang Kegagalan kerugian fisik pada Keluhan auditi Pelaksanaan Pencapaian
perencanaan personel pengawas terhadap tugas fungsi target kinerja
mencapai tujuan dan/atau audit 2 layanan Itwasda tertunda 11 antara 77,1%
tugas Itwasda (dua) orang dalam Polda Kaltim (sebelas) hari sampai 57%
Polda Kaltim 1 (satu) tahun jumlahnya sampai 15 (lima
40,1% - 50% kurang dari 7 belas) hari dari
(tujuh) sampai 8 Renwas tahunan
(delapan) kali berbasis risiko
dalam 1 (satu) dengan alasan
tahun dapat diterima
organisasi
4. tinggi Kegagalan kerugian fisik pada Keluhan auditi Pelaksanaan Pencapaian
perencanaan personel pengawas terhadap tugas fungsi target kinerja
mencapai tujuan dan/atau audit 3 layanan Itwasda tertunda 16 (enam antara 57,1%
tugas Itwasda (tiga) orang dalam Polda Kaltim belas) hari sampai sampai 47%
Polda Kaltim 1 (satu) tahun jumlahnya 19 (sembilan
50,1% - 60% kurang dari 9 belas) hari dari
(sembilan) sampai Renwas tahunan
10 (sepuluh) kali berbasis risiko
dalam 1 (satu) dengan alasan
tahun dapat diterima
organisasi
5. Sangat Kegagalan kerugian fisik pada Keluhan auditi Pelaksanaan Pencapaian
tinggi perencanaan personel pengawas terhadap tugas fungsi target kinerja
mencapai tujuan dan/atau audit 4 layanan Itwasda tertunda 20 (dua antara 47,1%
tugas Itwasda (empat) orang Polda Kaltim puluh) hari ke bawah
Polda Kaltim dalam 1 (satu) jumlahnya sampai 22 (dua
60,1% - 70% tahun kurang dari 11 puluh dua) hari
(sebelas) sampai dari Renwas
12 (dua belas) kali tahunan berbasis
dalam 1 (satu) risiko dengan
tahun alasan dapat
diterima
organisasi
Skala. . . . . .
-4-
3. Tingkat. . . . . .
-5-
Probabilitasrisiko 5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 Konsekuensirisiko
dari area peta Risiko akan tampak profil masing-masing risiko, sesuai area
warna dapat digambarkan respon terhadap risiko:
AREA PETA
NO. KETERANGAN
RISIKO
1. berpotensi tinggi mengancam pencapaian
tujuan organisasi sehingga prioritas untuk
direspon
2. berpotensi sedang mengancam pencapaian
tujuan organisasi sehingga akan direspon
setelah area merah dan orange berjalan.
No. . . . . .
-6-
AREA PETA
NO. KETERANGAN
RISIKO
3. berpotensi rendah mengancam pencapaian
tujuan organisasi sehingga dapat direspon jika
ada sumber daya tersisa.
4. berpotensi sangat rendah mengancam
pencapaian tujuan organisasi sehingga dapat
diabaikan (diterima).
II. DASAR
Dasar Hukum dari penyelenggaraan pengelolaan risiko atas pengendalian
intern ini,adalah :
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4890);
c. Peraturan. . . . . .
-8-
a. Visi Polres Kutai Timur yaitu terwujudnya Kutai Timur yang aman dan tertib.
b. Misi Polres Kutai Timur melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat di
Kutai Timur’
V. HASIL CAPAIAN
Hasil capaian pengelolaan risiko di lingkungan Polres Kutai Timur
tercantum pada lampiran tentang laporan penerapan Manajemen Risiko,
dilengkapi lampiran:
1. Kertas kerja Manajemen Risiko Polres kutai Timur berisi tentang tugas
fungsi dan hasil identifikasi sub satfung di lingkungan Polres kutai Timur
dan;
2. Hasil identifikasi dan analisis risiko serta Rencana Tindak Pengendalian
(RTP) yang disusun dalam bentuk tabel terdiri atas:
a. identifikasi risiko meliputi:
1) pernyataan risiko;
2) kategori risiko; dan
3) sebab internal dan eksternal;
b. analisis risiko, meliputi:
1) probabilitas risiko;
2) konsekuensi risiko;
3) ukuran risiko merupakan hasil perkalian probabilitas risiko
dan konsekuensi risiko; dan
4) tingkat risiko dan gambaran risiko;
VI. PENUTUP
Demikian laporan pengelolaan risiko di lingkungan Polres kutai Timur ini
disusun sebagai bahan pimpinan menetapkan kebijakan atas pengelolaan risiko
di Polres Kutai Timur.
KERTAS KERJA
MANAJEMEN RISIKO SATPOLAIRUD
POLRES KUTAI TIMUR
HASIL. . . . .
- 16 -
A. Risiko Operasional
1 Alokasi pagu ideal Satpolairud Perencanaan Alokasi Anggaran D Kurangnya
yang diterima kegiatan yang anggaran dukungan
Satpolairud tidak ditetapkan yang anggaran
sesuai dengan disesuaikan diberikan oleh Sehingga
usulan yang dengan alokasi Bagren kegiatan
diajukan anggaran yang kepada Satpolairud Tidak
Satpolairud berjalan Dengan
tidak sesuai maksimal
dengan
usulan
2 Kurangnya Satpolairud Keterbatasan SDM D Kegiatan
personil yang personil pada Satpolairud tidak
Menduduki Polres Kutai berjalan optimal
jabatan Perwira Timur
pada Satpolairud
HASIL . . . . .
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN TIMUR
RESOR KUTAI TIMUR
HASIL ANALISIS DAN IDENTIFIKASI RISIKO SERTA RENCANA TINDAK PENGENDALIAN RISIKO
SATPOLAIRUD POLRES KUTAI TIMUR TAHUN 2023
RENCANA TINDAK
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS RISIKO HASIL EVALUASI
SUMBER PENGENDALIAN
NO SEBAB RISIKO PROBA UKURAN PERBAIKAN
PERNYATAAN KATAGORI KEMUNG TINGKAT
INTERNAL EKSTERNAL BILITAS RISIKO PENGENDA WAKTU BIAYA DISKRESI
RISIKO RISIKO KINAN RISIKO
RISIKO (7x8) LIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I SATPOLAIRUD
Pemilik Risiko Satpolairud Polres Kutai Timur
1 Alokasi pagu Risiko Perencanaan Alokasi anggaran Anggaran 2 4 8 rendah Pelaksanaan 1 tahun -
ideal yang Operasional kegiatan yang di yang diberikan koordinasi
diterima tetapkan oleh bagren dengan bag
Satpolairud disesuaikan kepada ren sebelum
tidak sesuai dengan alokasi Satpolairud tidak ada kegiatan Dapat
dengan yang anggaran sesuai dengan pengajuan terealisasi
di ajukan usulan anggaran pengajuan
anggaran
sesuai yang
sudah
diajukan
TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN MANAJEMEN RISIKO SATKER POLRES KUTAI TIMUR
POLDA KALTIM
N URAIAN KEGIATAN PELAKSANAAN MUTU BAKU KELENGKAPAN CEKLIST
O KAPOLRESTA BAG/SAT/POLSEK KASIWAS KELOMPOK OUTPUT WAKTU SESUAI TIDAK SESUAI
JAJARAN MANAJEMEN
RESIKO
1 Kapolresta Surat Perintah 3 hari
memerintahkan untuk Kapolresta
membuat sprin Tim
Pokja Penyusunan
Manajemen Risiko
Polres Kutim
2 Kasiwas Draf Identifikasi awal 2 hari
memerintahkan Risiko
Bag/Sat/Polsek
Jajaran di
lingkungannya
identifikasi resiko
yang terjadi dalam
pelaksanaan tugas
3 Masing – masing Draf Identifikasi 1 hari
Bag/Sat/Polsek rancangan Risiko
Jajaran menyerahkan
data hasil identifikasi
analisis dan rencana
tindak pengendalian
risiko kepada Siwas
= ALTERNATIF GIAT
= MULAI GIAT = AKHIR GIAT