Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN LOKAKARYA

MUATAN LOKAL PENCAK SILAT


SMK NEGERI 1 CILEGON

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Pelajaran Muatan Lokal
di SMK NEGERI 1 CILEGON
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Disusun Oleh:

IMELDA NEFI APRILIA


KELAS XI REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1

SMK NEGERI 1 CILEGON


Jl. Kedung baya No.21, Kalitimbang, Kec. Cibeber, Kota Cilegon, Banten, 42426.

TAHUN PELAJARAN 2023-2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Laporan Kegiatan Lokakarya Muatan Lokal Pencak


Silat SMK Negeri 1 Cilegon
DILAKSANAKAN : Jumat, 24 November 2023

Cilegon, 27 November 2023


Menyetujui:

Pembina Osis, Guru Mata Pelajaran


Muatan Lokal,

Ujang Dindin Rosdiawan, M.Pd Nasrudin, S.Kom


NIP. 197809132010011004 NIP. 197907182011011001

Mengetahui:
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cilegon,

Widodo, M.Pd
NIP. 197504222003121007

2
IDENTITAS PENULIS

A. Identitas Pribadi

NIK : 3604076104070001
NISN : 0071167624
Nama : Imelda Nefi Aprilia
Tempat/Tanggal Lahir : Cilegon, 21 April 2007
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cigodag RT 01/RW 01, Desa Harjatani
Kec. Kramatwatu, Kab. Serang, Banten,
42161
Email : imeldanefiaprilia@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

PAUD/TK : PAUD HIDAYATUN NAZWA – Lambag Sari, Kec.


Bojonegara, Kab. Serang, banten
SD : SD NEGERI LAMBANG SARI – Lambang Sari, Kec.
Bojonegara, Kab. Serang, Banten
SMP : SMP NEGERI 3 KRAMATWATU – Harjatani, Kec.
Kramatwatu, Kab. Serang, Banten
SMA/SMK : SMK NEGERI 1 CILEGON – Kalitimbang, Kec. Cibeber,
Kota Cilegon, Banten

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
IDENTITAS PENULIS...........................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................5
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................5
1.2. NAMA KEGIATAN.................................................................................5
1.3. METODOLOGI PENYAMPAIAN MATERI..........................................5
BAB II : HASIL KEGIATAN.................................................................................6
2.1. MATERI LOKAKARYA I ALIRAN PENCAK SILAT BANDRONG.....6
2.2. MATERI LOKAKARYA II ALIRAN PENCAK SILAT TERUMBU......7
2.3. MATERI LOKAKARYA III ALIRAN PENCAK SILAT TTKKDH........8
Alur menjadi santri / siswa Kesti TTKKDH...................................................9
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................10
3.1. KESIMPULAN..........................................................................................10
3.2. SARAN......................................................................................................10
BAB IV : PENUTUP.............................................................................................11

4
BAB I : PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Latar belakang kegiatan ini adalah untuk mengenalkan lebih dalam


mengenai pencak silat kepada peserta didik SMK Negeri 1 Cilegon.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta pemahaman
peserta didik mengenai pencak silat, tiga aliran pencak silat (Bandrong,
Terumbu, TTKKDH), dan gerakan-gerakan yang ada di dalamnya.

1.1. NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini bernama “Lokakarya Muatan Lokal Pencak Silat”.

1.2. METODOLOGI PENYAMPAIAN MATERI

Metode penyampaian materi yang digunakan mencakup presentasi


dan praktik. Pemateri menjelaskan materi disandingi dengan anggotanya
yang mempraktikan gerakan-gerakan yang disebutkan. Peserta didik aktif
terlibat dalam penyampaian materi, mereka diberikan kesempatan untuk
dijadikan pengimplementasian atas materi yang disampaikan.

5
BAB II : HASIL KEGIATAN

2.1. MATERI LOKAKARYA I ALIRAN PENCAK SILAT


BANDRONG

Apa itu bandrong?


Dari mana bandrong?
Untuk apa bandrong?

Bandrong adalah nama seekor ikan yang sangat gesit dan ganas pada
masa kesultanan Banten, yang menjadi lambang perguruan silat bandrong
Banten-Indonesia dengan mercusuar Banten berada di tengahnya.

Bandrong berada di Pesisir Pulau Jawa. Karena pada masa penjajahan


Belanda, bandrong dijadikan salah satu pasukan garda terdepan di barisan
pasukan angkatan laut kesultanan Banten.

Bandrong terlahir di Banten pada abad ke-15. Ada beberapa versi yang
menerangkan bahwa perguruan bandrong jauh lebih tua dikisaran abad 15
dikarenakan asbabunnuzul-nya.

Pada abad ke-13 ada seorang waliullah yang bernama Ki Buyut Beji
turun ke lereng bukit Gunung Santri. Pada sebuah Desa yang bernama
kampung Beji di daerah Bojonegara, ada sebuah pesantren yang sangat
besar namanya “Pesantren Kali Cakup” yang dibina oleh Ki Buyut Beji.
Saat itu beliau mensyiarkan agama, menyebarkan ajaran-ajaran agama
Islam. Selain mengajarkan ilmu agama, beliau juga mengajarkan ilmu-
ilmu kedigdayaan yaitu “pence / mence” (pencak silat) yaitu bandrong dan
terumbu.

Pada zaman dahulu tidak ada pemisahan antara ilmu bandrong dan
ilmu terumbu. Karena tuntutan budaya pemerintah legalitas organisasi,
bandrong dikukuhkan sebagai peninggalan warisan tak benda oleh
Kementrian Pendidikan Republik Indonesia, yang sertifikatnya sudah
turun di tahun 1990.

Dengan seiring berjalannya waktu, pada zaman kesultanan Banten.


Pada abad ke-15 ada beberapa murid Ki Buyut beji salah satunya Ki
Syaraf / Ki Asyraf yang memperagai jurus-jurus bandrong.

6
Bandrong diajarkan dan disebarkan oleh salah satu guru yang
asbabunnuzul-nya dari Ki Buyut Beji sampai ke buyut-buyutnya Ki
Asyraf yang saat itu, pada abad ke-15 bertempur dengan salah seorang
panglima hidupnya kesultanan Banten yaitu Ki Semar. Kemudian pada
pertarungan itu Ki Semar gugur dalam pertempuran kedigdayaan oleh Ki
Asyraf.

Ki Asyraf mendapat julukan Patih Banggabayang atau Patih Pangeran


Gagah Nampan atau juga si Siti Nurbaya.

Bandrong dilahirkan untuk mendidik mental, ketahanan, dan


membentengi diri sendiri dari ancaman-ancaman tiba-tiba.

Terumbu dan bandrong asbabunnuzul-nya sama. Dan 3 pilar


perguruan silat terbesar di banten adalah Bandrong, Terumbu dan
Cimande / TTKKDH.

2.2. MATERI LOKAKARYA II ALIRAN PENCAK SILAT TERUMBU

Jurus dasar terumbu itu ada sembilan, namanya jurus satu sampai
dengan jurus sembilan. Dari jurus sembilan ada yang namanya tingkatan
ke sepuluh, yaitu jurus kembang kalangan.

Dulunya, terumbu merupakan nama seseorang, nama seorang ulama


terdahulu yaitu Ki Ahmad Terumbu. Ki Ahmad Terumbu ini ahli dalam
menciptakan jurus-jurus, sehingga disebutlah “pence terumbu”.

Karena pada saat itu adalah zaman kerajaan, para penerus sering
berkolaborasi dn bertanya pada sesama perguruan karena takut salah
menceritakan.

Dan ternyata setiap cerita yang dijabarkan itu sama. Jadi Ki Ahmad
Terumbu memiliki tujuan untuk menjaga alam agar kita menjadi islam
yang sejati di Banten. Sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa
“Kalau mau mengislamkan Banten jangan hanya melalui satu orang atau
sekelompok orang saja, tetapi kalau mau mengislamkan banten harus dari
putra daerah Bantennya, salah satunya adalah penerus Sultan Hasanudin”.

7
2.3. MATERI LOKAKARYA III ALIRAN PENCAK SILAT TTKKDH

Negara yang hebat adalah negara yang mampu menghargai jasa


pahlawannya dan pemuda yang hebat adalah pemuda yang mampu
menjaga harkat dan martabat budaya yang dibuatkan oleh para leluhurnya.

Budaya pencak silat sudah ada sejak abad ke-7 pada masa Kerajaan
Majapahit. Pencak silat adalah ketangkasan dan kepandaian melindungi
diri dari serangan yang tidak terkira yang berdasar pada sigap dan tangkas
dari setiap gerak-gerik lawan.

Pencak silat pertama kali ditemukan di Provinsi Riau pada zaman


Kerajaan Sriwijaya.

Memasuki masa kemerdekaan, sejarah pencak silat di Indonesia


tercatat terus mengalami perkembangan. Hingga dibentuk organisasi resmi
Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI) 10 Mei 1948 di Surakarta
melalui musyawarah para pendekar di masa tersebut. Saat organisasi IPSSI
ini diketuai oleh Mr. Wongsonegoro, kemudian berubah nama menjadi
IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan menjadi nama organisasi yang
dikenal masyarakat sampai sekarang.

IPSI juga dikenal sebagai organisasi silat nasional tertua, dan


setelahnya terbentuk organisasi lain yakni Persatuan Pencak Silat
Antarbangsa (Persilat). Didirikan oleh Eddie. M. Nalapraya.

Kesti TTKKDH (Kebudayaan Seni Tari dan Silat Indonesia Tjimande


Tari Kolot Kebun Djeruk Hilir) adalah organisasi yang menghimpun
pecinta pencak silat aliran Cimande.

Cimande lahir di paparan tanah Pasundan, Jawa barat. Lahir sekitar


tahun 1720, dicetuskan oleh Mbah Khair di Cianjur, Jawa Barat.

Pada saat itu, ketika Mbah Khair hendak berwudhu di dekat talang
aliran sungai bernama Cimande, beliau melihat macan dan monyet sedang
berkelahi, dari sinilah nama Cimande itu muncul.

Cimande berasal dari kata Tji / Cai (air) dan mande (suci).

8
Alur menjadi santri / siswa Kesti TTKKDH

 Taleq
Taleq adalah janji, untuk menjadi siswa kesti TTKKDH harus
berjanji untuk hal-hal berikut:
 Manut ka guru, ka ratu lan wong tua karo.
(Nurut pada guru, pada pemerintah, dan kedua orang tua)
 Dilarang 5m
o Mateni (Membunuh manusia)
o Maen (Bermain judi)
o Mabok (Mabuk-mabukan)
o Maling (Mencuri)
o Madon (Berzina)
 Menjalankan perintah agama
 Menjaga nama baik pribadi, organisasi, agama, dan negara
 Peupeh (Urut)
Urut ini bertujuan untuk melenturkan anggota tubuh dan
memberikan pemahaman kepada murid atas kalimat “jangan
menyakiti jika tidak ingin disakiti”.
 Peureh / Kecer
Peureh / Kecer adalah meneteskan air racikan rempah-rempah
pada kedua mata yang bertujuan untuk menjernihkan penglihatan.
 Latihan rutin

9
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, dapat penulis simpulkan


bahwa kegiatan tersebut berhasil menyampaikan informasi secara efektif
kepada peserta didik. Materi yang disampaikan mencakup aspek teknis,
sejarah, dan nilai-nilai budaya pencak silat. Peserta didik menunjukkan
antusiasme dan keterlibatan yang baik selama kegiatan berlangsung.
Dengan demikian, kegiatan ini dapat dianggap berhasil dalam mencapai
tujuan penyampaian materi dan pemahaman yang lebih baik tentang
pencak silat.

3.2. SARAN

Berikut adalah beberapa saran untuk kegiatan lokakarya di sekolah


pada masa mendatang:

1. Melibatkan peserta didik secara aktif melalui sesi tanya jawab


atau latihan ringan agar dapat meningkatkan keterlibatan
peserta didik dan memudahkan pemahaman terhadap konsep-
konsep pencak silat.
2. Mengajak peserta didik untuk berbagi pengalaman atau
pandangan mereka terkait pencak silat agar dapat memfasilitasi
pertukaran informasi antar peserta didik.

10
BAB IV : PENUTUP

Suatu kesenian daerah akan hilang nilai dan eksistensinya jika


tidak dilestarikan oleh generasi penerusnya. Semangat persaudaraan dan
semangat juang yang terpancar dari para pemateri dan juga peserta didik,
menjadi landasan kuat untuk terus mengembangkan dan melestarikan seni
bela diri pencak silat ini. Semoga keberlanjutan prestasi dan semangat
kebersamaan akan terus mengukir sejarah positif bagi pencak silat kita.

Dengan demikian, laporan kegiatan ini memberikan gambaran


lengkap mengenai kegiatan yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh,
serta saran-saran untuk pengembangan kegiatan di masa mendatang.

11

Anda mungkin juga menyukai