AGAMA DAN KEBUDAYAAN KAHARINGAN DIKALIMANTAN TENGAH Karya: Mustika Diana Dewi
Nama: Zuraida Fitri
NIM: 12117064 Prodi: Tadris Bahasa Inggris Kelas: 3B Link:
A. Kaharingan Sebagai agama asli suku Dayak diKalimantan Tengah
Kaharingan adalah nama agama orang Dayak Ngaju Kalimantan Tengah.
Menurut masyarakat Dayak Ngaju, Kaharingan sudah ada ribuan tahun sebelum datangnya agama Hindu, Budha, Islam dan Kristen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2007 di Kalimantan Tengah (terdiri dari 13 pemerintahan dan satu kotamadya), terdapat 223.349 pemeluk agama Kaharingan (Kalimantan Tengah pada Gambar 2008). Karena kebijakan negara yang hanya mengakui 5 agama resmi, apakah Kaharingan kemudian dianggap sebagai adat, budaya atau kepercayaan? Jadi apakah pengikut Kaharingan secara tidak langsung tergolong non-religius, atau non-religius? Stigma ini membuat masyarakat Dayak Kaharingan menjadi sasaran serangan para misionaris Kristen dan misionaris Muslim.
Karena dianggap tidak beragama, dalam iklim politik khas Indonesia
mereka dapat dengan mudah dituduh sebagai komunis, pemberontak, dan musuh negara. Untuk eksis sebagai entitas sosial, politik, budaya dan agama dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah dan Indonesia, para aktivis Kaharingan (baca aktor sosial) secara sadar melakukan praktik sosial tertentu. Sejumlah strategi dan taktik telah dirancang dan dikembangkan untuk mencapai hubungan dan posisi yang menguntungkan secara sosial, ekonomi, politik dan budaya.
Artikel ini menunjukkan bagaimana kebijakan budaya dan agama
dirumuskan dan dikonstruksi oleh penganut agama Kaharing dalam menghadapi struktur objektif yang melingkupinya. Dalam artikel ini, orang Kaharing dipandang sebagai individu yang aktif, atau sebagai subjek yang menjalani proses dialektis dari dialog berkelanjutan dengan aktor lain. Mereka dianggap sebagai sekelompok orang yang memiliki teori tentang dunia dan tempat mereka di dalamnya.