PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perpaduan dalam berbagai
aspek kehidupan bermasyarakat yaitu, suku, Agama, dan Budaya. Di dalam agama, Indonesia
hanya mengakui enam Agama resmi, dan yang lain hanyalah sebuah kepercayaan. Dengan
adanya beragam agama muncul juga berbagai kepercayaan baru atau yang telah diwariskan
sejak dahulu.
Agama juga sering dipahami sebagai suatu cara pandang dunia atau serangkaian
kepercayaan, berkaitan dengan perwujudan dan ungkapan sistem nilai dan jalan hidup dari
kepercayaan-kepercayaan tersebut. Dalam sejarah manusia agama telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari manusia. Sebagaimana apa yang dikatakan Karen Amstrong bahwa
manusia bukan saja homo sapiens namun juga homo religius . Pantas juga pada dunia
manusia yang kita sebut modern bahkan post modern kemudian muncul bentuk-bentuk
kepercayaan baru atau kita sebut sebagai gerakan agama baru. Agama sebagai ajaran yang
diturunkan melalui nabi atau orang yang dianggap paling dekat dengan Tuhan mengharuskan
adanya sosok penerusnya. Harun Nasution, menjelaskan bahwa “Agama adalah suatu sistem
kepercayaan dan perilaku yang berasal dari suatu kekuatan yang gaib1.
Agama adalah sebuah kenyataan yang selalu melingkupi manusia. Agama muncul
dalam kehidupan manusia dalam berbagai dimensi dan sejarahnya. Agama suku sendiri
memiliki arti sebagai suatu kepercayaan dan praktek agamawi yang dilakukan oleh
1
Ibnu Farhan “Gerakan Agama Baru di Indonesia", Study Aliran
Kepercayaan Agama Suku Dayak Hindu, Budha Bumi Segandu Indramayu ,No.2 (Juni 2017)30-38, jurnal http.
1
sekelompok masyarakat tertentu kepada sesuatu yang mampu memberikan perlindungan,
yang sumbernya dari pengalaman hidup atau warisan dari nenek moyang. Agama sebagai
hasil kebudayaan, hidup, dan perkembangan dalam masyarakat yang memiliki peranan
penting. Fenomena budaya dari suku-suku di daerah terpencil dan terkebelakang tak habis-
habisnya menawarkan ruang dan kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam kehidupan
umat manusia, baik dalam sikap, perilaku, keyakinan dan apa yang dimiliki sebagai suatu
Meskipun paradigma dunia saat ini pada umumnya cendrung lebih mengutamakan
pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi masalah kepercayaan dan praktek agama suku
dari beberapa desa tertentu menurut mereka adalah suatu kebiasaan yang telah diwariskan
secara turun-temuran dan telah mendarah daging dalam diri mereka yang artinya tidak dapat
empiris bahwa jauh sebelum agama-agama yang disebutkan di atas serta agama dari luar
Indonesia masuk lewat penyebaran para misionaris, leluhur atau masyarakat kuno yang telah
mewariskan ajaran tuntutan keselamatan hidup dan spiritualitas yang dapat didefinisikan
sebagai agama. Paling tidak berdasarkan ketentuan normatif dalam konteks hak asasi
manusia, masyarakat yang mewarisi nilai-nilai adat leluhur yang disebut sebagai masyarakat
hukum adat, karena dalam tata kehidupan sosialnya baik dalam tata upacara kelahiran,
perkawinan dan kematian masih menggunakan tuntunan adat dan kebijaksanaan para
leluhurnya.
2
Agama-agama luluhur/lokal yang masih hidup di Indonesia antara lain Parmalim di
Sumatra Utara, Kaharingan di Kalimantan, Sunda Wiwitan di Jawa Barat, Jawa Kawitan di
Jawa Tengah, Tonaas Walian di Sulawesi Utara, Tolotang di Sulawesi Selatan, Marapu dan
Boti di Nusa Tenggara, Naurus di Pulau Seram Maluku, Halmahera dan lainnya sebagainya2.
adanya praktek Agama suku yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang
yakni penyembahan terhadap roh nenek moyang dan juga kepada benda-benda yang di
anggap memiliki kekuatan sakti dan dipercaya mampu menyelamatkan manusia dari bahaya.
Orang Halmahera juga selalu menjaga tutur bahasa dan tindakan perbuatan dalam pergaulan
tidak dapat menggeser keyakinan masyarakat tradisional terhadap sesuatu yang bersifat
mistis/gaib,sama halnya dengan masyarakat desa Toliwang yang masih percaya akan hal-hal
gaib. Terdapat dua agama besar yakni agama Islam dan agama Kristen hal ini tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam kehidupan masyarakat setempat yang kuat dalam ajaran agama
Masyarakat desa Toliwang, yang masih terikat dengan tata-cara kehidupan yang
disebut dengan adat-istiadat, yang dimana penduduk masyarakat desa Toliwang masih
memegang teguh akan kepercayaannya terhadap praktek agama suku yakni kepercayaan
terhadap kekuatan gaib,roh nenek moyang, bahkan benda-benda yang dipercayai memiliki
kekuatan gaib yang sampai sekarang ini melekat dalam diri masyarakat Toliwang. Selain
2
Erna Ratnaningsih, "Pengakuan Negara Terhadap Agama Leluhur/Lokal", Business-Law , (Agustus 2017), http.
3
Magani " Bahterah Injil di Halamhera" , ed. Rudy Tindage & Rauny MP Hutabarat ( Halmahera Utara : BUNG-
GMIH, 2012), 7-27
3
percaya dan beribadah kepada Tuhan yang adalah Juruselamat Umat Kristen,masyarakat
Toliwang juga mempercayai satu benda gaib yang dipercaya dapat menyelamatkan mereka
dari bahaya maut,mereka menyebut benda gaib ini dengan sebutan Puhaka.
Masyarakat desa Toliwang percaya bahwa Puhaka adalah benda gaib yang diwariskan
oleh nenek moyang mereka dan dipercaya mampu menyelamatkan masyarakat Toliwang dari
berbagai bahaya bahkan mampu menyelamatkan mereka dari bahaya maut. Pusaka sudah
dipercayai oleh masyarakat desa Toliwang sejak lama yang telah diwariskan oleh nenek
moyang mereka, fakta lain yang ditemukan pada masyarakat desa Toliwang sampai sekarang
mereka masih percaya akan hal-hal yang berhubungan dengan setan atau suangi, mantra dan
sihir bahkan roh-roh orang mati. Masyarakat desa Toliwang memang melakukan aktifitas
beribadah di hari Minggu, dan dihari-hari lain(berdoa dan baca Alkitab) selayaknya sabagai
orang yang percaya kepada Tuhan yang adalah Juruselamat umat manusia, namun disisi lain
seperti yang telah dijelaskan mereka masih memegang teguh akan kepercayaan terhadap
Pusaka sampai sekarang ini, karena masyarakat desa Toliwang benar-benar meyakini akan
Oleh sebab itu penelitian ini mencoba menelusuri peran dari agama suku di desa
Kekristenan”.
1. 2 Identifikasi masalah
Dari latar belakang diatas masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :
Toliwang
4
1. 3 Tinjauan Literatur
A. Dalam jurnal UNKLAB yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan dan Praktek Agama
Suku Terhadap Komunitas Kristen Suku Dani, Papua, Indonesia” yang memuat
yang masih dilakukan dalam suku Dani. Meskipun sebagian besar suku Dani
B. Dalam buku Pdt.M.Th. Magany yang berjudul “Bahterah Injil di Halmahera” yang
memuat catatan sejarah perjalanan Gereja Tuhan di Halmahera, dalam buku ini juga
C. Dalam buku penghormatan 70thn prof James Haire yang berjudul “Orang Halmahera
Dari Negeri Seberang” yang didalamnya juga membahas beberapa hal yang
berhubungan dengan magis, roh-roh orang mati( nenek moyang) bahkan hal-hal gaib
yang masih dipercayaai oleh orang Halmahera. Salah satunya adalah suangi yang
adalah satu warisan praksis suangi dari masyarakat primitif, yang kemudian
dituangkan sebagai pahan masyarakat tentang roh jahat dan mitologi ( baik dan
jahat)6.
pada kepercayaan dan praktek Agama suku yang masih dipercayai oleh masyarakat.
tetapi ketika mereka dalam peristiwa bahaya yang mengancam nyawa, mereka akan
Masalah utama dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan pengaruh atau Peran
1. Bagaimana praktek agama suku di desa Toliwang apakah masih berdampak pada
iman Kristen ?
suku yang masih diyakini dan dipraktekkan oleh masyarakat desa Toliwang ?
1. Menjelaskan kepada kita semua terlebih khusus masyarakat desa Toliwang agar
supaya dapat membentuk Iman Kristen yang lebih baik lagi sebagai orang yang
6
Dalam upaya untuk melakukan penelitian tentang Peran Kepercayaan
metode kualitatif. Pendekatan dalam metode ini agar dapat memperoleh keterangan
yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal yang menjadi pembahasan. Metode
kulitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti suatu kondisi pada obyek
yang alamiah.
a. Wawancara
b. Observasi
yang diteliti.
d. Analisis Data
7
Aktivitas ini dimulai dengan menetapkan seseorang sebagai infomasi
atau pertanyaan dalam penelitian, tujuan penelitian , batasan masalah dan focus
b) Pada Bab II menjelaskan teori yang akan dipakai sebagai bahan analisis yang
c) Pada Bab III menguraikan Hasil penelitian mengenai Peran Kepercayaan Puhaka
d) Pada Bab IV menganalisis terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan dan
e) Pada Bab V membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan disertai saran yang
7
H.Zuchri Abdussamad, ‘’Metode Penelitian Kualitatif’’ , ed. Patta Rapanna,
(Desember, 2010), 47-67.
8
Daftar Pustaka
Abu Ahmadi, Sejarah Agama , CV. Ramadhani, Solo, 1984, hlm 14.
Sirayandris Jitro Botara & Arkipus Djurubasa "James Haire- Orang Halmahera
dari Negeri Seberang" ed.Melny Nova Katuuk, Heber B.R.P. Hatauruk , Rika
Uli Simarangkir-Napitupulu Lautan Asma Siregar. ( PT BKB Gunung Mulia.Jl. Kwitang, 22-
23, Jakarta 2016. Hal, 325- 327.