Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS BERBAGAI JENIS INVESTASI DI KABUPATEN BINTAN

Mata Kuliah :EUM 306 - Manajemen Keuangan


Dosen Pengampu : Salihi S.E M.Ak

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2
Billy Marbiyanov 22622123
David Tan 22622125
Della Aprianingrum 22622126
Friska Marlianda Sari 22622131
Illya Firna Febriyanti 22622132
Mariana Sitompul 22622102
Melva Sinaga 22622139
Muhammad Naufal Fitrah 22622141
Nadhia Febriyani 22622142
Novi Andriani 22622143
Nurul Oktaviani 22622144
Nurwanda Dwi Maulidia 22622145
Raja Amelia Agustinawati 22622050
Salsabilla Nimas Brilianza 22622058
Shandia Saqinah 22622148
Silvy Pricilia Fernanda 22622149
Siti Aisyah Rukmana 22622150
Tri Utami Miranty 22622152
Yoma Arda Wiratama 22622154

Kelas : Akuntansi Malam 2


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG
ABSTRAK

Jurnal ini memuat informasi mengenai investasi yang menjadi pilihan masyarakat
dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik jenis investasi pada masyarakat Kabupaten
Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pendekatan investasi yang digunakan adalah investasi
berbasis Syariah karena sebagai daerah yang mayoritas penduduk melayu beragama Islam.
Islam menjadi norma hidup dalam praktik sehari-hari. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Kuantitatif yang datanya dikumpulkan dari Survei yang telah dilakukan terhadap responden
terpilih. Penelitian ini menunjukkan bahwa usia dan pengalaman sangat mempengaruhi
pilihan investasi masyarakat dan pilihan investasi yang paling umum adalah Aset rill dan
keuangan. Pilihan investasi masyarakat Bintan sangat bergantung pada tingkat literasi mereka
dalam bidang investasinya, karena semakin besar keuntungan di masa depan, maka semakin
tinggi pula risiko suatu investasi. Oleh karena itu, aset riil paling banyak dipilih disektor
pertanahan, sedangkan keuangan dalam bentuk tabungan. Masyarakat juga sangat
mempertimbangkan perihal norma-norma Islam dalam pilihan investasinya sehingga banyak
masyarakat yang memilih untuk berinvestasi pada aset riil. Dari penelitian tersebut,
setidaknya dapat dijadikan sebagai pintu masuk untuk penelitian lebih lanjut mengenai
investasi karena saat ini jenis investasi semakin beragam.
Kata Kunci: preferensi investasi; Kabupaten Bintan; Aset Riil, Keuangan

ABSTRACT
This journal contains information about investments that are people’s choices with the
aim of knowing the characteristics of investment types in the people of Bintan district, Riau
Islands Province.This investment approach used is sharia-based investment because as an
area where the majority of the Malay population is Muslim, Islam has become the norm of
lift in daily practice. This type of research is quantitative research whose data is collected
from surveys conducted on selected respondents. This research shows that age and experience
greatly influence people’s investment choices and the most common investment choices are
real and financial assets. The investment choices of the people of Bintan really depend on
their level of literacy in the field of investment, because the greater the future profits, the
hinger the risk of an investment. Therefore, acetyl is modt often chosen in the land sector,
while financing is in the form of savings. People also really consider islamic norms in their
investment choices, so many people choose to invest in real assets. This research can at least
be used as an entry point for further research on investment because currently the types of
investment are increaingly diverse.
Keywords: Investment preferences, Bintan district, real Assets, Finance
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Investasi merupakan suatu bentuk pengorbanan kekayaan dimasa sekarang untuk
mendapatkan keuntungan dimasa depan dengan tingkat resiko tertentu. Investasi ini termasuk
dalam kategori praktik muamalah yang tidak hanya sekedar jual beli dan transaksi barang
yang sederhana. Saat ini praktik muamalah dikenal juga adanya asuransi, saham, giro, dan
lain sebagainya yang sudah termasuk kedalam bagian dari khazanah muamalah kontemporer.
Sebagai umat islam, setiap perbuatan muamalah haruslah mengikuti norma-norma dalam
islam, dimana harta yang dimiliki dan digunakan harus sesuai dengan syariat.
Khusus tentang investasi, bahwa praktik ini sudah berkembang sangatlah pesat seiring
berjalannya waktu. Minat masyarakat untuk berinvestasi juga tumbuh karena investasi ini
dianggap sebagai simpanan yang bisa dimanfaatkan untuk keuntungan dimasa yang akan
datang. Apabila ada kelebihan kekayaan diluar kebutuhan konsumsi, maka kelebihan tersebut
dapat digunakan untuk aktivitas investasi. Dalam ajaran islam, tujuan investasi bukan hanya
semata-mata untuk menambah harta kekeyaan saja, namun juga untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Oleh karena itulah, investasi dalam islam sangat ditentukan beberapa
variable yang diantaranya adalah ekspektasi dan keuntungan pada sebuah projek, pendapatan
dan kondisi perekonomian.
Jika dilihat dalam kegiatan investasi secara umum, islam tidak hanya melihat optimalisasi
hasil akhirnya namun islam melihat niat awal dan proses yang dijalani dengan mengikuti
anjuran syariat. Secara garis besar, Norma islam mengedepankan kehalalan dan manfaat yang
termasuk di dalamnya seperti larangan untuk berbuat riba, ikhtikar dan lain sebagainya.
Maka dari itu masyarakat muslim harus sangat berhati-hati dalam berinvestasi serta dalam
mengambil keputusannya, karena berinvestasi sesuai dengan anjuran dan tuntutan islam
sangatlah penting.
Minat investasi tumbuh karena adanya perkembangan perekonomian disuatu daerah dan
meningkatnya pendapatan masyarakat. Salah satu daerahnya adalah Bintan yang
perkembangan perekonomiannya cukup stabil dengan mengandalkan sektor pariwisata,
industri, pertanian, dan kelautan. Hal inilah yang menjadi pendorong masyarakat untuk
meningkatkan minat dalam berinvestasi. Ada beberapa instrumen investasi yang sangat
menarik bagi masyarakat seperti tabungan dan deposito, saham, properti, emas, mata uang
asing, obligasi yang menjadi jenis asset financial dan asset rill.
Setiap investor memiliki strateginya masing-masing, untuk mendapatakan sebuah
keuntungan. Dalam investasi, hubungan antara return dan resiko yang akan diterima investor
bersifat searah, sehingga untuk mendapatkan return yang tinggi dengan resiko yang minimal
kemungkinannya sangatlah kecil. Pada faktanya pada saat ini, perilaku investasi dipengaruhi
oleh rasionalitas ekonomi, motivasi dan niat. Artinya, dengan beragam jenis investasi dan
resiko yang akan diterima nantinya, bagi umat islam inilah yang menjadi penekanan dalam
pilihan untuk tidak boleh mengandung unsur riba, ikhtikar dan lain sebagainya.
Dengan tingkat literasi keuangan sangat berpengaruh terhadap preferensi investasi
masyarakat Bintan, karena tingkat pengetahuan mereka yang kurang terhadap ragam investasi
modern yang berkembang saat ini. Literasi keuangan merupakan alat yang berguna untuk
membuat keputusan keuangan yang terinformasi. Literasi keuangan berkaitan erat dengan
menejemen keuangan secara individu atau pribadi yang mencakup keputusan investasi,
pendanaan, serta pengelolaan asset dengan baik. Namun, secara umum masyarakat Bintan
banyak berinvestasi Aset rill. Jenis investasi aset riil merupakan jenis investasi yang sudah
dikenal dan dianggap profitable oleh semua lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, ketika
masyarakat yang akan berinvestasi pada aset riil tidak memerlukan proses yang rumit,
berbeda bila di bandingkan dengan jenis investasi pada pasar modal seperti saham yang jauh
memilik tingkat risiko high risk serta memerlukan analisis khusus serta pengetahuan yang
luas dalam berinvestasi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan bahwa permasalahannya yaitu
pemahaman keagamaan (religius) muslim dan pemahaman dalam tingkat literasi
keuangan terhadap preferensi investasi yang dapat mempengaruhi perilaku investasinya
serta apa saja jenis pilihan investasi Masyarakat di Bintan.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada kita bahwa investasi
bergantung dengan tingkat literasi terhadap bidang investasi dimana semakin besar
keuntungan dimasa depan maka akan semakin beresiko. Selain itu, faktor usia dan
pengalaman juga sangat berperan penting dalam menentukan pilihan investasi serta
mengedepankan perihal norma-norma islam untuk tidak melakukan perbuatan riba,
ikhtikar dan lainnya.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur dan referensi bagi masyarakat
yang berminat dalam berinvestasi dan menjadi pertimbangan pengambilan keputusan
serta menciptakan profitabilitas yang baik dan kelancaran dalam kegiatan investasi dengan
menerapkan Norma Keislaman yang ada di daerahnya masing-masing. Dan memberikan
pemahaman menegenai investasi yang tidak hanya mengedepankan keuntungan saja
namun juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka


Sebelum kami mencari tinjuan pustaka dari universitas lain, kami terlebih dahulu
mencari di tingkat fakultas ekonomi STIE Pembangunan Tanjungpinang, Berdasarkan
pencarian yang kami lakukan, sudah melakukan penelitian dengan memakai teori
portofolio dan analisis investasi seperti kami, tetapi dengan objek yang berbeda. Analisi ,
penelitian itu dilakukan oleh pada tahun.
Berdasarkan pencarian yang kami lakukan, kami menemukan teori yang sama pada
analisis kami, tetapi dengan objek yang berbeda. Jurnal itu milik ....
2.2 Kajian Pustaka Tentang Objek Penelitian

2.1.1 Kajian Objek


Judul penelitian ini adalah Menakar Jenis Investasi Muslim Di Kabupaten Bintan. Berikut
ini adalah definisi judul dilihat dari segi etimologi (bahasa) dan penjelasan perancang objek
secara menyeluruh.

2.1.2 Definisi Objek


Objek yaitu objek dalam konteks penelitian ini merujuk kepada responden yang terlibat
dalam studi mengenai preferensi investasi masyarakat di Kabupaten Bintan, Provinsi
Kepulauan Riau. Mereka dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan,
pendapatan, dan pengalaman berinvestasi. Mayoritas responden adalah perempuan, berusia
40-50 tahun, dengan pendapatan Rp 1.000.000 - Rp 2.999.999 per bulan, dan memiliki
pengalaman investasi lebih dari 3 tahun. Objek penelitian ini adalah individu-individu ini
yang memberikan data mengenai preferensi investasi mereka.

1. Definisi Jenis

Jenis yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dan sebagainya) yang


khusus,macam, padi yang biasa ditanam di sini padi apa mutu,harga barang-barang
banyak ditentukan oleh macam dan nya,Bio satuan dasar klasifikasi biologi, terdiri
atas gabungan populasi yang diperkirakan dapat saling mengawini dengan bebas dan
dapat dikenal cirinya secara morfologi, misalnya jenis sekerabat digabungkan dalam
satu marga, setiap jenis tumbuhan mewakili nama yang terdiri atas dua kata, yakni
nama marga dan penunjuk jenisnya, seperti Artocarpus altissima, Artocarpus
communis,Ling klasifikasi kata yang kadang-kadang bersangkutan dengan kelamin,
kadang-kadang tidak,gender,kata Ling kategori kata atau kelas kata (misalnya kata
benda, kata kerja)

2. Definisi Investasi
Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan
aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk
memperoleh keuntungan. Pengelolaan investasi adalah proses yang membantu
perumusan kebijakan dan tujuan, sekaligus pengawasan dalam penanaman modal
untuk memperoleh keuntungan. Pengelolaan investasi ini melibatkan sejumlah pihak
yang masing-masing mempunyai fungsi dan tanggung jawab sesuai spesialisasinya.

3. Definisi Muslim

Secara bahasa, Islam memiliki beberapa arti. Dalam bahasa Arab, Islam merupakan
mashdar dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah
diri kepada Allah. Sedangkan jika dilihat dari asal katanya maka Islam berasal dari
kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan salaam

2.1.3 Sejarah Objek


Preferensi investasi masyarakat di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau,
dengan fokus pada investasi berbasis syariah. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan
kontribusi bagi masyarakat, khususnya masyarakat Muslim di Kabupaten Bintan, dalam
mengelola dan memanfaatkan dana investasi untuk pertumbuhan ekonomi. Kabupaten
Bintan memiliki mayoritas penduduk beragama Islam, dan penelitian ini melibatkan 200
responden yang merupakan karyawan yang telah melakukan investasi.
Data responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan, pendapatan, dan pengalaman berinvestasi. Mayoritas responden adalah
perempuan, berusia 40-50 tahun, dengan pendapatan Rp 1.000.000 - Rp 2.999.999 per
bulan, dan memiliki pengalaman investasi lebih dari 3 tahun. Mayoritas responden
memiliki tingkat preferensi investasi menengah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, pendapatan, dan pengalaman investasi
mempengaruhi keputusan investasi seseorang. Semakin tua usia seseorang, semakin baik
keputusan investasinya. Pendapatan yang tinggi juga cenderung menghasilkan keputusan
investasi yang lebih baik. Selain itu, pengalaman investasi juga berpengaruh positif
terhadap keputusan investasi. Preferensi investasi masyarakat Bintan sangat bergantung
pada usia dan tingkat pengalaman mereka. Pendidikan tidak memiliki peran yang kuat
dalam pemilihan investasi yang berisiko. Mayoritas memilih investasi yang cenderung
aman.
2.1.4 Fungsi Objek
Objek penelitian ini adalah untuk memahami preferensi investasi masyarakat di
Kabupaten Bintan, khususnya investasi berbasis syariah, dengan fokus pada faktor-faktor
seperti usia, pendapatan, dan pengalaman berinvestasi yang mempengaruhi pilihan
investasi mereka. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi
masyarakat, khususnya masyarakat Muslim di Kabupaten Bintan, dalam mengelola dan
memanfaatkan dana investasi untuk pertumbuhan ekonomi, serta memberikan solusi
terhadap permasalahan yang terjadi berkaitan dengan pengelolaan dan peluang investasi,
khususnya bagi masyarakat Muslim dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bintan.
Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pemahaman
keagamaan (religiusitas) Muslim mempengaruhi perilaku investasi mereka, serta jenis
pilihan investasi yang umum dipilih oleh masyarakat di Bintan.
Dengan demikian, objek penelitian ini memiliki fungsi untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik mengenai preferensi investasi masyarakat, khususnya
masyarakat Muslim, di Kabupaten Bintan, serta memberikan wawasan bagi
pengembangan kebijakan investasi yang sesuai dengan norma Islam dan kebutuhan
ekonomi masyarakat setempat.
2.3 Hasil Penelitian Terdahulu
Objek penelitian ini adalah untuk memahami preferensi investasi masyarakat di
Kabupaten Bintan, khususnya investasi berbasis syariah, dengan fokus pada faktor-faktor
seperti usia, pendapatan, dan pengalaman berinvestasi yang mempengaruhi pilihan
investasi mereka. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi
masyarakat, khususnya masyarakat Muslim di Kabupaten Bintan, dalam mengelola dan
memanfaatkan dana investasi untuk pertumbuhan ekonomi, serta memberikan solusi
terhadap permasalahan yang terjadi berkaitan dengan pengelolaan dan peluang investasi,
khususnya bagi masyarakat Muslim dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bintan.
Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pemahaman
keagamaan (religiusitas) Muslim mempengaruhi perilaku investasi mereka, serta jenis
pilihan investasi yang umum dipilih oleh masyarakat di Bintan.

Dengan demikian, objek penelitian ini memiliki fungsi untuk memberikan


pemahaman yang lebih baik mengenai preferensi investasi masyarakat, khususnya
masyarakat Muslim, di Kabupaten Bintan, serta memberikan wawasan bagi
pengembangan kebijakan investasi yang sesuai dengan norma Islam dan kebutuhan
ekonomi masyarakat setempat.

2.4 Kerangka Penelitian


Kerangka penelitian ini mencakup metode penelitian kuantitatif dengan proses
pengumpulan data melalui survei secara acak. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan
untuk memastikan keakuratan dan konsistensi instrumen penelitian. Keputusan investasi
diukur menggunakan skala likert 1-5 untuk menilai kemampuan responden dalam
melakukan keputusan investasi atau pilihan investasi yang dilakukan. Penelitian ini juga
mencakup pengukuran hasil respons secara umum menggunakan rumus tertentu. Selain
itu, penelitian ini juga mempertimbangkan pengetahuan masyarakat tentang investasi,
asuransi, pinjaman, dan tabungan sebagai faktor yang memengaruhi preferensi investasi
mereka.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat, khususnya
masyarakat Muslim di Kabupaten Bintan, dalam mengelola dan memanfaatkan dana
investasi untuk pertumbuhan ekonomi, serta memberikan solusi terhadap permasalahan
yang terjadi berkaitan dengan pengelolaan dan peluang investasi, khususnya bagi
masyarakat Muslim dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bintan.

2.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa pemahaman keagamaan (religiusitas)
Muslim mempengaruhi perilaku investasi mereka, dan bahwa faktor-faktor seperti usia,
pendapatan, dan pengalaman berinvestasi juga mempengaruhi preferensi investasi
masyarakat di Kabupaten Bintan. Selain itu, hipotesis juga mencakup asumsi bahwa
pendapatan yang tinggi cenderung mempengaruhi keputusan investasi yang lebih baik,
dan bahwa pendidikan tidak memiliki peran yang kuat dalam pemilihan investasi yang
berisiko.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan bersifat survey dengan pendekatan kuantitatif.


Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok (Effendi, 1989).

Menurut Umar (2012) desain deskriptif digunakan dalam rangka mendeskripsikan


hasil pengolahan dan analisis dari tiap-tiap variabel penelitian dilengkapi paparan secara
kualitatif terutama terhadap hasil pengolahan data yang sifatnya ekstrim.

Tujuan penelitian ini untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau bidang garapan tertentu.
Karakteristik penelitian menurut Ghufron (2008) ini yaitu; (a) membuat pencandraan
mengenai situasi atau kejadian, sehingga penelitian ini sering disebut sebagai penelitian
survei, (b) tujuan khusus penelitian ini adalah mencari informasi faktual secara detail,
mengidentifikasi masalah- masalah atau untuk justifikasi keadaan, membuat komparasi dan
evaluasi, dan hasilnya dipakai untuk bahan pengambilan keputusan di masa depan. Langkah-
langkah penelitian deskriptif :

a. Merumuskan masalah
b. Menentukan informasi yang diperlukan
c. Menentukan prosedur pengumpulan data
d. Menentukan prosedur pengolahan data
e. Menarik kesimpulan

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Untuk mengetahui subjek penelitian menurut Latipun (2002:41) perlu diketahui


populasinya terlebih dahulu. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi adalah keseluruhan individu atau
obyek yang diteliti yang memiliki beberapa karakteristik yang sama. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Pulau Bintan yang beragama Islam dan sudah
melakukan investasi.

2. Sampel

Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel dalam penelitian ini
adalah 200 karyawan muslim yang telah melakukan investasi yang ada di Bintan.

C. Validitas dan Realibilitas

1. Validitas

Sugiyono dan Wibowo menjelaskan instrument yang valid adalah alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur.

Menurut Sugiyono dan Wibowo, seluruh item adalah valid jika nilai Corrected Item-
Total Correlation lebih besar disbanding 0,3. Suyuthi dan Sugiyono menyatakan bila korelasi
tiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang
kuat.

2. Reliabilitas

Reliabilitas instrument adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas


instrument diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk
mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha
Cronbach’s diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1.

Menurut Triton, jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan reng yang sama,
maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 s.d. 0,20 berarti kurang reliabel


b. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 s.d. 0,40 berarti agak reliable
c. Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 s.d. 0, 60 berarti cukup reliabel
d. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 s.d. 0,80 berarti reliabel
e. Nilai Alpha Cronbach’s 0,81 s.d 1,00 berarti sangat reliablel

Menurut Nugroho, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai
Alpha Cronbach’s > dari 0,60.

D. Teknik Analisa Data


Jumlah penduduk Kab Bintan yang beragama Islam (muslim) sebanyak 156,395 jiwa dari
jumlah penduduk Kab.Bintan sebanyak 173, 171 jiwa (“Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bintan,” 2021). Hampir 80 %. menguasai pemukiman penduduk di Kabupaten yang terdiri 10
Kecamatan, namun sangat di sayangkan apabila potensi daerah yang sangat banyak di
kuasaai oleh masyarakat minoritas yang notabene memiliki sumber keuangan yang cukup.
Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari 210 orang yang dinilai
memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, yaitu karyawan yang telah melakukan investasi.

Sebagai sampel penelitian, yaitu karyawan yang telah melakukan investasi. responden
tersebut selanjutnya dikategorikan dalam beberapa kelompok berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan, pendapatan serta pengalaman dalam berinvestasi. Adapun responden laki-laki
terdiri 65 orang dan perempuan 145 orang. Usia mereka berkisar antara 20 hingga lebih dari
50 tahun dengan rincian dalam penelitian ini paling banyak berada dalam kelompok usia 40
sampai 50 tahun sebanyak 80 orang atau sekitar 40, % dari total responden. Kelompok usia
terbesar selanjutnya dalam penelitian ini adalah kelompok usia 30 tahun hingga kurang dari
40 tahun dan kelompok usia 60 tahun atau sekitar 30% selanjutnya untuk masing-masing
kelompok usia 50 tahun ketas sebanyak 40 orang atau 20% dari total responden. Sedangkan
kelompok usia 20 tahun hingga kurang dari 30 tahun menempati posisi selanjutnya dengan
jumlah responden mencapai 20 orang atau sekitar 10% dari total responden.

Sesuai dengan pendapatan per bulan, dimana saat ini Upah Minimum Regional (UMR)
Kabupaten Bintan tahun 2023 yaitu sebesar Rp 3.889.015 walaupun SK tersebut berlaku tahun
2023 namun tidak semua pekerja bisa menerima upah sebesar yang telah di tetapkan, maka
data responden dibedakan menjadi beberapa kelompok pendapatan seperti yang digambarkan
dalam tabel berikut :
Jumlah
Jenis Investasi Orang
Asset Keuangan 80
Asset Riil 92
Asset Keuangan dan Asset
Rill 38

Jumlah
Pengalaman Investasi Orang Presentase
Kurang dari 1 tahun 35 8.33%
1-2 tahun 67 15.95%
2 tahun-3 tahun 30 7.14%
lebih dari 3 tahun 78 18.57%
Total 210

Anda mungkin juga menyukai