Anda di halaman 1dari 24

NAVIGASI DARAT

1422
TTL : Karawang, 08 Agustus 2000

Pengalaman Pelatihan

Pendidikan Dasar Wanadri 2018


Sekolah Gunung Hutan Wanadri 2019
Sekolah PPGD Dasar Wanadri 2019
Sekolah Tebing Terjal Wanadri 2019
Sekolah ESAR Wanadri 2019
Ketua Regu Perintisan Jalur Pegunungan Puncak Merbuk, Bali (2020)
ABDUL YANI
Staff Bidang II Operasi Dewan Pengurus XVII Wanadri (2021-2023)
K.004-PEN

Contact : abdulyani00@gmail.com
Pengantar Navigasi Darat
Pengantar Navigasi Darat (NAD)

PENGERTIAN Ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk


mengetahui pergerakan dari satu titik ke titik lainnya.

Analisa perjalanan
FUNGSI Menentukan & mengetahui posisi
Memperkirakan jarak
Membaca arah pergerakan

Peta Topografi
INSTRUMEN Kompas Orienteering
Komponen Kompas
Komponen Peta

Nomor lembar Peta

Judul Peta

Skala Peta

Nomor lembar Peta

Keterangan
Informasi Tepi Peta
Keterangan
Lembaga
Keterangan pembuat &
Lembaga pembuat & Tahun peta
Legenda peta
Tahun peta

Legenda peta
Arah Peta

Utara Kutub utara bumi

Utara peta

Utara kutub magnetis bumi

Ikhtilaf magnetis

Ikhtilaf peta Ikhtilaf magnetis


Skala Peta
Skala Peta

1 : 25.000
1 cm : 25.000 cm
1cm = 10 mm
25.000 cm = 250 m
10 mm : 250 m
1mm : 250/10 = 25 m

Contoh :
Skala 1 : 25.000
berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya.

Skala 1 : 50.000
berarti 1 cm jarak di peta = 50.000 cm (500 m) jarak horizontal di medan sebenarnya
Arah Utara

I. Utara sebenarnya/True North : Arah utara yang ditunjukkan oleh garis


meridian dan menuju ke kutub utara, atau pertemuan garis-garis meridian
yang terdapat di kutub utara atau titik poros bumi.

II. Utara Magnetis/Magnetic North : Yaitu arah utara yang ditunjukkan


oleh garis tangah jarum kompas, dan tujuannya ke kutub magnetis bumi,
yaitu di pulau Ellesmere, Canada, daerah Greenland dan adanya hanya di
kompas.

III. Utara Peta/Grid Map North : Arah utara yang terdapat pada peta.
Yaitu arah utara yang ditujukkan oleh garis tegak pada peta dan adanya
hanya di peta.
Ikhtilaf Peta

Ikhtilaf Magnetik (IM/Deklinasi)


Sudut yang dibuat oleh utara sebenarnya (US) dengan utara magnetis (UM).
Baik kearah barat maupun ke timur dengan patokan utara sebenarnya.

Ikthilaf Peta
Sudut yang dibuat oleh utara peta (UP) dengan utara sebenarnya (US) dan
yang menjadi patokan adalah utara sebenarnya.

Ikthilaf Utara Peta – Utara Magnetis (UP-UM/Deviasi)


Sudut utara peta dengan utara magnetis dan yang menjadi patokan adalah
utara peta.
Ikhtilaf Peta

Karena sudut peta dan sudut kompas berbeda, untuk penggunaan sudut di
kompas pada peta untuk jarak yang jauh, sangat dianjurkan untuk
dikoreksi dengan memperhitungkan adanya variasi magnetis.

Variasi magnetis adalah besarnya perubahan arah magnetis bumi,


biasanya dihitung setiap tahun. Di Indonesia variasi magnetis mengalami
perubahan kurang lebih 2° per-tahun, dan dicantumkan pada ikhtilaf peta
yang digunakan.

Increase: bila variasi magnetis bertambah, setiap tahun semakin besar.

Decrease: bila variasi magnetis berkurang, setiap tahun semakin kecil.


Perhitungan Sudut Peta dan Sudut Kompas
Perubahan pada sudut peta dan sudut kompas tiap tahunnya perlu disesuaikan perubahannya pada
tahun saat peta tersebut dibuat dengan tahun sekarang.

Contoh : Peta Berastagi, Lembar 0619 – 31, skala 1:50.000 Tahun peta 1980 sudut peta (azimuth)
suatu objek adalah 145o, variasi magnetis tahun 1980 adalah -0° 22’ dan variasi magnetisnya berubah
setiap tahunnya -0° 03’.

Jawab :
Maka VM tahun 1980 – 2013
= -3’ x (2013 – 1980) = -3’ x 33 = 199’ = -3˚ 19’
Variasi magnetis tahun 2013 = VM tahun 1980 ± VM tahun 2013 = -22’ - 3˚19’ = -3˚41’ (setiap sudut
kompas harus dikurang 3˚41’ dibulatkan menjadi -3o)
Maka Sudut kompasnya adalah 145˚ - 3˚ = 142˚

Jadi untuk menentukan sudut peta hanyalah mengurangkan sudut kompas dengan variasi magnetis
tahun sekarang jika increase dan menambahkan sudut kompas dengan variasi magnetis jika decrease.
Contoh :
Diketahui sudut kompas 210o, jadi sudut petanya adalah 210o+3o = 213o.
Membaca Koordinat
Membaca Koordinat Geografis
Nilai 1 Karvak di peta skala 1:25.000
3.7 cm = 37 mm = 30”

37 mm = 30”
1” = 37/30 = 1.2 mm

1 mm = 30/37 = 0.8"

37 mm = 30”

Nilai 1 mm = 0.8”
Diketahui bahwa jarak antar karvak pada peta geografis adalah 37 mm atau
Membaca Koordinat 30″ (detik). Berdasarkan peta disamping, di koordinat berapakah titik

Geografis P. Cimahi (810 m)?


b
x=
(𝑎 𝑚𝑚)
𝑥 𝑐”=𝑛1
(𝑐 𝑚𝑚)
a c
(𝑏 𝑚𝑚)
𝑦= 𝑥 𝑑”=𝑛2
d (𝑑 𝑚𝑚)

Garis bujur tepi kiri (barat) (ddº mm’ (ss + n1)” BT = ddº mm’ ss” BT
Garis lintang tepi atas (utara) (ddº mm’ (ss + n2)” LS = ddº mm’ ss” LS
Garis Bujur tepi kiri adalah 107º 30’ 30” BT, dan garis lintang paling dekat adalah
07º 59’ 00” LS
Jarak (a) dari garis bujur terdekat adalah 7 mm dan (b) dari garis lintang terdekat
adalah 23 mm.
maka, titik koordinat puncak P. Cimahi (810 m) berada di:

(7 𝑚𝑚)
x= 𝑥 30”=5,67
(37 𝑚𝑚)
107º 30’ (30 + n1)” BT = 107º 30’ 35,67” BT
(23 𝑚𝑚)
𝑦= 𝑥 30”=18,65
(37 𝑚𝑚)
7º 59’ (00 + n2)” LS = 07º 59’ 18,65”
LS
Jadi, titik P. Cimahi (810 m) berada di koordinat :

107º 30’ 35,67” BT, 07º 59’ 18,65” LS


Orientasi Medan
Diperoleh Azimuth 82 Diperoleh Azimuth 144°
Pergerakan Man to Man
”Dengan peta, kompas, dan pengalaman,
di atas long boat kita dapat memperkirakan
letak suatu tempat dari arah
bentangan sungai dan kelokan-kelokannya,
apalagi kalau ada ciri ekstremnya”

Teddy S. Kardin
W–279 Angin Lembah
Apakah ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai