Anda di halaman 1dari 3

Banjir Rendam 4 Kecamatan di Karawang, 2.

298 Jiwa Terdampak


Banjir yang merendam empat kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilaporkan telah
berlangsung selama dua pekan terakhir.

Peristiwa itu mengakibatkan 2.298 jiwa dari 778 kepala keluarga, 585 rumah dan sarana lainnya
terendam, serta ratusan hektar sawah terdampak banjir di Karawang periode Januari 2024. Banjir
yang terjadi disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga memicu aliran Sungai Cibeet,
Citarum, dan Cidawolong meluap hingga merendam permukiman warga.

Sedikitnya hingga saat ini ada enam desa di empat kecamatan yang masih terendam.

Empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Telukjambe Timur,
Kecamatan Karawang Barat dan Kecamatan Rawamerta. Dari empat kecamatan tersebut, paling
parah terjadi di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat.

Berdasarkan data terbaru dari BPBD Kabupaten Karawang pada 7 Januari, rumah yang terendam
banjir di Karangligar Kecamatan Teluk Jambe Barat berjumlah 441, 7 sarana ibadah dan 3 sarana
pendidikan, sementara itu jumlah warga yang menjadi korban banjir mencapai 1.629 jiwa dari
569 Kepala Keluarga

BPBD setempat mengevakuasi korban banjir ke lokasi pengungsian di Aula Desa Karangligar,
gedung sekolah PAUD, Kantor Dusun Kampek.

Saat ini ketinggian air yang merendam rumah warga bervariasi mulai dari ketinggian 50
sentimeter hingga mencapai 2 meter atau hanya menyisakan atap rumah yang terendam di titik
terdalam.

Akibatnya, gedung sekolah dan tempat ibadah yang digunakan sebagai lokasi pengungsian kini
terendam banjir.

Kini warga harus mencari lokasi lain sebagai tempat pengungsian.

Pemerintah Desa telah membangun dapur umum dan posko kesehatan di Kantor Desa Karang
Ligar.
Sementara di desa lainnya yakni di Desa Mekarmulya ada 65 rumah yang terendam, yang
mengakibatkan 238 jiwa dari 82 Kepala Keluarga, masih mengungsi, untuk ketinggian air antara
30-100 sentimeter.

Lalu di Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat ada 12 rumah terendam dengan
ketinggian air 10-30 sentimeter. Sebanyak 53 jiwa dari 12 Kepala Keluarga terdampak dan
mengungsi ke tetangga terdekat.

Kemudian masih di Kecamatan Karawang Barat, ada puluhan jiwa di Kelurahan Karawang Klon
yang juga terdampak. Kondisinya sama seperti di Kelurahan Tanjungmekar. Ada 15 rumah
terendam dengan ketinggian rata-rata 10-30 sentimeter. Sebanyak 53 jiwa dari 12 Kepala
Keluarga harus mengungsi.

Sementara di Desa Sukamakmur ada 120 jiwa dari 44 Kepala Keluarga yang terdampak banjir
dengan ketinggian rata-rata 20-100 sentimeter. Selain 30 rumah yang terendam banjir, 9 hektar
sawah tanam baru juga terendam banjir

Terakhir, banjir juga merendam pemukiman di Desa Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta, sejak
5 Januari 2024. Namun kini dikatakan kondisinya berangsur surut. Tercatat 12 rumah terendam
dan 37 jiwa dari 12 Kepala Keluarga terdampak banjir dengan ketinggian rata-rata 10-50
sentimeter. Warga memilih tidak mengungsi dan menunggu air yang merendam rumahnya surut.

Warga berharap pemerintah pusat dan daerah dapat meberikan solusi untuk mengatasi banjir
yang melanda setiap musim penghujan sejak tahun 2012.

Ratusan Hektar Sawah di 3 Kecamatan Terendam Banjir

Selanjutnya permisa, beginilah kondisi sawah di Desa Latak, Kecamatan Godong, Kabupaten
Grobogan Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024). Banjir menggenangi areal persawahan sejak Selasa
(2/1/2024) lalu.

Selain itu ratusan ikat benih padi yang siap tanam pun hanyut terbawa arus banjir.

Banjir terjadi akibat tanggul Sungai Tuntang di desa Glapan akibat hujan deras jebol pada Senin
(1/1/2024)

Akibat banjir ini sekitar 400 hektar lahan pertanian yang sudah ditanami di tiga Kecamatan yakni
Kecamatan Gubug, Godong dan Penawangan masih terendam.

Para petani pun menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah. Petani berharap saluran air
segera dinormalisasi sehingga banjir tidak menggenangi sawah mereka

Anda mungkin juga menyukai