Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rio Firmansyah

NIM : 20112010
Tugas : Pertumbuhan Gereja
Dosen Penggampu : Dr. Naftali Untung

a. Pendahuluan Gereja Pelita Cahaya Sarawak-sabah

Pada tahun 1988, terjadi krisis kepimpinan PCS di Bukit Bendera, Kota Kinabalu dan
telah mengakibatkan terjadinya perpecahan kepada dua kumpulan, yang pertama iaitu mereka
yang masih mahu meneruskan tradisi PCS dan kumpulan yang satu lagi menjalankan ibadah
berbentuk terbuka seperti gereja-gereja Injil Krismatik. Bermula dengan hanya 8 keluarga telah
mengambil keputusan untuk pindah dan menyewa di tengah-tengah Bandar Kota Kinabalu
yang dinamakan PCS Bandar Kota Kinabalu yang diketuai Pendeta Richard Lim. Pada bulan
Februari 1989, gereja telah pun siap dan memanggil pihak kepimpinan EXCO PCS untuk
datang merasmikan dan memperakui wujudnya kelompok yang baru ini.

SEJARAH GEREJA PELITA CAHAYA KUCHING / LIGHTHOUSE CHURCH

Lighthouse Church Kuching atau lebih dikenali sebagai Gereja Pelita Cahaya Kuching
merupakan satu-satunya cabang Lighthouse Church yang ada di Sarawak dan terletak di
Kuching, Sarawak dengan alamat: Lot 6461 (1st Floor) Block 24 Muara Tuang Land District,
No.1 Stigang Commercial Centre, Jln Dato Muhammad Musa, 94300 Kota Samarahan.
Lighthouse Church Kuching sebelum dinaungi oleh Lighthouse Church merupakan satu
kelompok orang percaya yang telah dilayani oleh Pastor Pelima yang sudah dibangunkan dan
dibangkitkan kerohanian mereka dan berhasrat untuk mendirikan sebuah gereja bagi tujuan
pengembalaan dan pemuridan dan telah bernaung dibawah Lighthouse Church.

Lighthouse Church Kuching telah dirasmikan oleh Presiden Lighthouse Church


Kuching iaitu Reverend Jellin @ Amangkil Wandak bersama dengan beberapa Pastor dan
pemimpin - pemimpin Lighthouse Church dari Sabah dan Johor. Gereja ini mula sah beroperasi
pada 18 Jun 2022 dan Lighthouse Church Kuching serta memulai pelayanan ini dengan
berjemaat 5 orang keluarga saja tetapi Tuhan begitu ajaib dia begitu memberkati pelayanan
gereja ini sehinga sudah 40 keluarga yang sudah tercatat dalam ruang lingkup gereja
berkapasitas 100-130 orang sekali beribadah.
b. Visi dan Misi serta kegiatan Gereja Pelita Cahaya Sarawak-sabah

Visi dan misi Lighthouse Church Kuching ialah untuk mentaati ajaran Yesus Kristus
dengan kebenaran Firman Tuhan, memberitakan Injil, memuridkan jemaat yang menghasilkan
perintisan, dan juga pelayanan kesembuhan dan pelepasan. Antara aktivti-aktiviti atau acara
gereja yang diadakan ialah Ibadah Raya Ahad, Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR),
Pelayanan Kebajikan, Kelas Alkitab, Kelas Pemuridan, camp pemuda-pemudi, Perayaan
Gawai Pentakosta, Persekutuan Doa, Pelayanan Penginjilan ke Kampung-kampung, pelayanan
ke sekolah-sekolah, penjara dan ke rumah-rumah jemaat atau orang luar yang memerlukan
sokongan doa daripada kumpulan pendoa pelayanan kami.

c. Kuantitas dan kualitas Pelayanan Gereja Pelita Cahaya Sarawak-sabah

Light House Church di Sarawak saat ini memiliki total 102 anggota, yang terdiri dari
berbagai kelompok usia, yaitu kaum bapa, ibu, pemuda, pemudi, dan anak-anak. Pertumbuhan
kuantitas gereja dapat diproyeksikan dengan menganalisis tren historis dan pertumbuhan
populasi di wilayah tersebut. Segmentasi anggota ke dalam kelompok usia memungkinkan
estimasi pertumbuhan relatif di setiap kelompok.

Sementara itu, aspek kualitas pertumbuhan gereja mencakup peningkatan dalam


pelayanan gereja dan pengembangan rohani anggota. Evaluasi pelayanan yang ada dan tingkat
keterlibatan anggota dapat membantu mengidentifikasi area-area di mana peningkatan kualitas
dapat dilakukan. Program pengajaran dan diskusi rohani juga dapat ditingkatkan untuk
memastikan pertumbuhan rohani yang berkelanjutan di antara anggota.Dengan kolaborasi
antara pemimpin gereja dan anggota jemaat, serta pemantauan yang teratur terhadap progres,
Light House Church dapat mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam hal kuantitas dan
kualitas, memperkuat komunitas dan pelayanannya di Sarawak.
d. Bukti gereja mengalami pertumbuhan kuantitas dan kualitas

Light House Church di Sarawak mengalami pertumbuhan yang dapat diamati baik
secara kuantitas maupun kualitas. Pertumbuhan kuantitas terbukti melalui peningkatan jumlah
anggota dari waktu ke waktu, serta adanya peningkatan signifikan dalam kehadiran dalam
ibadah dan partisipasi dalam kelompok-kelompok khusus seperti kelompok pemuda, kelompok
wanita, dan kelompok kecil.

Di sisi lain, bukti pertumbuhan kualitas tercermin melalui keterlibatan yang semakin
aktif dalam berbagai pelayanan gereja, yang menunjukkan komitmen dan partisipasi anggota
dalam memperkuat komunitas. Selain itu, pengembangan pemimpin gereja dan kesaksian
individu tentang perubahan positif dalam kehidupan rohani dan sosial juga mencerminkan
pertumbuhan kualitas yang berkelanjutan. Dengan kombinasi dari pertumbuhan kuantitas dan
kualitas ini, Light House Church terus memperkuat fondasi spiritual dan memperluas
pengaruhnya di masyarakat Sarawak

e. Potensi perkembangan Gereja Pelita Cahaya

Light House Church di Sarawak memiliki potensi yang besar dalam berkontribusi pada
perkembangan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan holistik masyarakatnya. Pertama, dari
segi pendidikan, gereja dapat menjadi pusat pembelajaran yang memberikan pendidikan agama
dan moral kepada anggotanya, serta menyelenggarakan program-program pendidikan yang
membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berbagai bidang
kehidupan.

Kedua, dalam hal kesehatan, gereja dapat mengadakan program-program kesehatan


yang mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual, seperti seminar kesehatan, konseling
keluarga, dan dukungan untuk kesehatan mental. Ketiga, dalam hal kesejahteraan holistik,
gereja dapat menjadi tempat untuk memperkuat hubungan sosial dan spiritual, memberikan
dukungan emosional dan rohani kepada anggotanya, serta mengembangkan inisiatif ekonomi
yang membantu memperbaiki kondisi ekonomi anggota dan masyarakat sekitarnya. Dengan
memanfaatkan potensi ini secara optimal, Light House Church dapat menjadi mitra yang
berharga dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sarawak.
f. Faktor-faktor penghambat dalam pelayanan Gereja Pelita Cahaya

Pertimbangan terhadap faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan


gereja Light House Church di Sarawak sangat penting. Secara internal, konflik internal atau
kurangnya keseimbangan antara tradisi gereja dan inovasi dapat menghambat pertumbuhan.
Misalnya, jika gereja terlalu terikat pada tradisi tertentu tanpa memperhatikan perubahan
zaman, ini bisa menghambat adaptasi gereja terhadap kebutuhan dan harapan anggota yang
berkembang. Sementara itu, dari luar gereja, lingkungan sosial yang tidak mendukung atau
adanya persaingan dengan agama atau kepercayaan lain di wilayah tersebut juga dapat menjadi
penghambat. Namun, dengan kepemimpinan yang visioner dan pelayanan yang relevan, Light
House Church dapat mengatasi tantangan ini.

Misalnya, melalui keterlibatan aktif anggota dalam pelayanan sosial dan kemanusiaan,
gereja dapat memperkuat hubungan dengan masyarakat dan menunjukkan komitmen terhadap
pemenuhan kebutuhan sosial, yang pada gilirannya dapat memperkuat daya tarik dan
pertumbuhan gereja secara keseluruhan. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gereja, baik dari dalam maupun dari
luar, dapat membantu Light House Church di Sarawak merancang strategi yang efektif untuk
pertumbuhan yang berkelanjutan

g. Saran untuk perkembangan pelayanan Gereja Pelita Cahaya

Untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Light House Church di Sarawak,
pemimpin gereja perlu fokus pada beberapa aspek kunci. Pertama, adalah pentingnya
mendorong keterlibatan aktif dari anggota dalam berbagai kegiatan gereja dan pelayanan, yang
dapat memperkuat ikatan antara jemaat dan meningkatkan pertumbuhan rohani secara
keseluruhan. Selanjutnya, pemimpin gereja perlu mengambil langkah-langkah inovatif dalam
menyediakan pelayanan yang relevan dengan kebutuhan dan aspirasi jemaat, sambil tetap
memegang teguh prinsip-prinsip Alkitab.

Pembinaan pemimpin masa depan juga menjadi kunci, dengan memberikan perhatian
khusus pada pelatihan dan pembinaan generasi muda agar mereka siap mengambil peran
kepemimpinan dalam gereja. Selain itu, kerjasama erat dengan organisasi dan komunitas lokal
dapat membantu memperluas jangkauan pelayanan

Anda mungkin juga menyukai