Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI
“TANUR”

Dosen Pengampu:

1. Bagya Mujianto, S.Pd, M.Kes. NIP. 196601061988021001


2. Husjain Djajaningrat, SKM, M.Kes. NIP. 196511081988021001

Disusun oleh :

MEUTHIA NANDITA NIM. P3.73.34.2.23.030

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TAHUN 2023/2024
I. Judul
Tanur/Furnace

II. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Jumat, 22 September 2023
Pukul : 13.00-14.30
Tempat : Laboratorium Kimia 1

III. Tujuan
Tujuan dari Praktikum Tanur adalah sebagai berikut:
1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam menggunakan dan
mengenal alat laboratorium Tanur.

IV. Alat dan Bahan


Alat :
Tanur

V. Cara Kerja
1. Hubungkan alat dengan arus listrik.
2. Tutup ventilasi dengan menggeser tuas ke bawah.
3. Nyalakan furnace dengan menekan tombol power.
4. Apabila ada kata “key” pada layar tekan tombol P selama 30 detik untuk
membuka.
5. Masukkan zat yang akan diabukan.
6. Tekan tombol panah ke kiri untuk akses program, pilih menu tunggu
sampai lampu menyala, kemudian setting waktu yang dikehendaki
untuk memanaskan furnace.
7. Kemudian pilih menu t1 untuk mengatur waktu proses menaikkan suhu
yang akan dipakai.
8. Lalu pilih menu t2 untuk mengatur waktu dalam pengabuan dengan
suhu yang telah ditentukan.
9. Selanjutnya tekan tombol save lalu start.
10. Setelah pengabuan selesai, tunggu sampai suhu turun.
11. Buka ventilasi dengan menggeser tuas ke atas.
12. Kemudian keluarkan zat yang sudah diabukan.
13. Matikan furnace dengan menekan tombol power.
14. Lepaskan hubungan dengan arus listrik.

VI. Hasil Praktikum

Furnace memiliki prinsip kerja yaitu untuk melakukan pemanasan dengan


suhu yang tinggi sampai bahan berubah bentuknya menjadi arang atau abu.
Furnace memiliki peranan di laboratorium yang memilki fungsi yaitu untuk
proses pengabuan zat atau untuk melakukan proses pemanasan dengan
menggunakan suhu yang tinggi hingga mencapai dengan 100000C dan alat
ini juga biasa dapat digunakan di laboratorium yaitu untuk menganalisis
kadar abu.
Untuk menentukan kadar abu menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑧 −𝑥
Kadar abu : × 100%
𝑦

z : wadah kurs dengan abu (g)


x : berat kurs (g)
y : berat sempel (g)

VII. Cara Perawatan


Dalam pemeliharaan tanur rutin melakukan kalibrasi dengan cara sebagai
berikut :
1. Nyalakan Furnace pada posisi ON setelah tersambung dengan arus
listrik.
2. Tutup pintu furnace dengan rapat dan atur suhu yang dikehendaki.
3. Probe thermocoupel pyrometer ditempatkan melalui lubang belakang
(bilik pemanas) furnace.
4. Kenaikan suhu dan perubahan waktu yang ditampilkan
pada thermocoupel pyrometer dan furnace controller dicatat setiap
pertambahan waktu 15 menit.
5. Setelah mendapatkan data yang cukup, matikan furnace.

VIII. Catatan
• Proses pengabuan tidak dapat mencapai titik lebur, jika sudah mencapai
keleburan maka sampel tidak dapat di teliti. Tiap sempel memiliki titik
lebur standar.
• Zat anorganik yang mengalami proses pengabuan hasil akhir tidak
menjadi abu. Lalu hasil pengabuan dilarutkan dengan Kalium Asam
Asetat zat anorganik tidak mengalami kelarutan.
• Zat organik jika mengalami proses pengabuan hasil akhir akan menjadi
abu. Lalu hasil pengabuan dilarutakan dengan Kalium Asam Asetat zat
organik akan mengalami kelaturan.
• Dalam proses pengabuan tidak boleh ada api menyala.
• Memasukkan sampel menggunakan kurs porselin dengan tertutup.
• Proses pengabuan mencapai 2 hingga 4 jam.

IX. Daftar Pustaka


Widianto Erwin, 2022. Cara Menggunakan Furnace atau Tanur
https://bloglab.id/cara-menggunakan-furnace-atau-tanur/ diakses pada
tanggal 27 September 2023

Mengetahui,
Bekasi, 12 Oktober 2023

Tanda Tangan Dosen Pengampu I Tanda Tangan Dosen Pengampu II

Bagya Mujianto, S.Pd, M.Kes. Husjain Djajaningrat, SKM, M.Kes.


NIP 196601061988021001 NIP 196511081988021001

Tanda Tangan Pembimbing III

Michael Alfian Grey, A.Md.A.K

Tanda Tangan Praktikan

Meuthia Nandita
P3.73.34.2.23.030

Anda mungkin juga menyukai