Anda di halaman 1dari 5

METODE PEMBELAJARAN GURU PPKn MEMBOSANKAN DAN KURANG

MENARIK

Nelsi Mersa Dila 2305127368

Lia Sulistiarini 2305113799

Fitria Rahmadina 2305127367

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kunci penting bagi kemajuan suatu negara. Dalam dunia
pendidikan tentunya ada pendidik yang akan mendidik siswa menjadi siswa yang cerdas juga
bijaksana. Oleh karena itu, guru diwajibkan memiliki keterampilan dan kemampuan lebih
dalam melaksanakan fungsinya sebagai pengajar. Guru harus memiliki dan menguasai 4
keterampilan dasar agar tercipta proses pembelajaran yang tidak membosankan dan
menumbuhkan serta memunculkan minat belajar siswa.

Hasil belajar siswa sangat berkaitan dengan metode pelaksanaan juga cara pengelolaan
proses pembelajaran oleh guru. Kompetensi guru adalah berupa pengetahuan yang dimiliki,
kreatifitasan guru dalam mengajar, serta tingkah laku yang dimiliki oleh seorang guru sebagai
pendidik yang mampu melaksanakan tugas fungsi profesionalnya. Pemerintah Indonesia
mewajibkan semua guru untuk memberikan pendidikan karakter pada semua bidang studi
pelajaran yang mempunyai tanggung jawab besar dalam membangun demokrasi dan toleransi
pada peserta didik, dan etika harus ditanamkan pada seluruh tingkat sekolah. Pada dasarnya
pendidikan kewarganegaraan dapat membangun karakter siswa, namun selama ini banyak
guru yang gagal dalam membangun karakter siswa. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari
bahwa generasi muda saat ini sedang mengalami masa krisis kepribadian. Hal ini dapat
dibuktikan melalui banyaknya kejahatan yang dilakukan oleh generasi muda.

PEMBAHASAN
Permasalahan yang sering ditemui masyarakat dalam proses pembelajaran adalah
metode pembelajaran yang kurang membangkitkan minat belajar siswa. Kebanyakan guru
tidak memahami dengan jelas metode pembelajaran yang disukai siswa, sehingga membuat
siswa mudah bosan selama pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran yang kurang efektif
dan efisien, seperti sumber belajar yang hanya menggunakan buku pelajaran yang biasa
dibawa siswa, seperti buku pelajaran,buku paket dan lain-lain. Rumah merupakan sumber
utama untuk pembelajaran dan terlalu fokus pada isi buku, namun isinya tidak dijelaskan
secara mendalam dan contoh hanya berupa soal-soal saja.

Mengajar dengan buku teks memang wajib, namun jika hanya mengajar dengan buku
teks tanpa menggunakan RPP maka fokus dan tujuan pembelajaran menjadi tidak jelas. Cara
seperti ini hanya akan menimbulkan kebosanan bagi siswa dalam belajar, apalagi minat
membaca siswa masih sangat rendah. Guru mempunyai tugas yaitu merencanakan juga
menerapkan proses pembelajaran, mengoreksi pembelajaran dengan nilai, memberikan
contoh atau melatih dan meneliti masalah yang dibahas serta mengembangkan komunikasi
dengan masyarakat. Selain menggunakan buku-buku yang dibaca siswa di rumah, guru juga
sering mengajar dengan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dalam
belajar. Hal ini membuktikan bahwa guru belum menguasai keterampilan dasar mengajar.

Siswa tidak hanya membutuhkan guru untuk mengajarkan materi di kelas, tetapi
mereka juga membutuhkan guru sebagai pendidik. Tugas serta kewajiban guru dalam
melakukan proses belajar mengajar disekolah antara lain membimbing dan mengajar siswa.
Tanggung jawab tersebut diwujudkan dalam bentuk pengembangan kurikulum, membimbing
siswa dalam belajar, mengembangkan kepribadian, karakter dan kemampuan fisik,
menganalisis kesulitan belajar dan mengevaluasi proses belajar anak. Tugas guru sebagai
pendidik tidak sebatas mengembangkan kecerdasan peserta didik. Namun guru merupakan
tenaga ahli juga berperan menjadi pemimpin dan pembina dalam mengembangkan minat
bakat, dan kemampuan siswa semaksimal mungkin sehingga dapat menjadi seseorang yang
menggunakan ilmu dalam berpikir dan mau berkembang untuk hidup yang sejahtera.

Empat keterampilan guru yang menjadi dasar dan harus dikuasai serta dimiliki oleh
guru. Pertama, kapasitas mengajar atau pedagogis adalah kemampuan yang berhubungan
dengan kegiatan pembelajaran interaktif guru dan siswa di kelas. Keterampilan mengajar
tersebut antara lain yaitu kemampuan guru dalam menjelaskan materi, melakukan strategi
pembelajaran, bertanya, menjawab pertanyaan, mengatur kelas, dan melakukan penilaian.
Kedua, kompetensi pribadi merupakan keterampilan dan karakteristik pribadi yang
memperlihatkan sikap dan perilaku guru yang sebenarnya dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari. Keterampilan kepribadian ini memunculkan sifat-sifat guru seperti kesabaran,
ketenangan, tanggung jawab, demokrasi, ketulusan, kecerdasan, menghargai orang lain,
stabilitas, keramahan, keteguhan hati, keberanian, kreatif, proaktif.

Ketiga, kompetensi sosial merupakan keterampilan juga kemampuan yang dimana


guru harus bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Guru harus memiliki
kemampuan interaksi sosial, termasuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan
permasalahan yang ada di masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat, guru juga dianggap
sebagai orang yang memiliki kekuatan moral yang besar. Salah satu konsekuensi dari peran
yang tetap melekat pada diri guru adalah ia harus mampu menyampaikan sesuatu yang baik
dengan orang lain

Keempat, kompetensi profesional merupakan seperangkat keterampilan dan


kemampuan yang membantu seseorang menguasai suatu mata pelajaran secara menyeluruh,
tuntas, dan komprehensif. Seorang guru yang berkualitas tidak hanya harus menguasai bentuk
mata pelajarannya saja, tetapi juga harus mempunyai kemampuan memahami topik-topik
keilmuan lain yang berkaitan dengan norma-norma hukum, namun harus juga bisa
menguasai dan mengerti topik perkawinan yang berhubungan dengan masyarakat. Oleh
karena itu, guru harus menguasai mata pelajaran yang berkaitan dengan kependudukan.

Selain menguasai keempat kompetensi dasar tersebut, guru khususnya guru


kewarganegaraan atau guru PPKn juga harus mampu melaksanakan dan menerapkan
kompetensi kewarganegaraan. Dalam proses pembelajaran. Terlaksananya kompetensi
kewarganegaraan merupakan tanda keberhasilan atau dengan kata lain proses belajar
mengajar. Guru juga harus mampu mengembangkan keterampilan kewarganegaraan agar
peserta didik menjadi kompeten, bermoral, beretika, dan berkemanusiaan serta tanggung
jawab secara demokratis.

Kompetensi kewarganegaraan (civic competence), pertama, Pengetahuan


kewarganegaraan merupakan pengetahuan kewarganegaraan yang berkaitan dengan isi hal-
hal yang wajib diketahui oleh warga negara. Pengetahuan kewarganegaraan ini mencakup
pengetahuan mengenai hak serta tanggung jawab kewarganegaraan, prinsip hak asasi
manusia juga proses demokrasi, serta nilai juga norma masyarakat. Pentingnya pengetahuan
kewarganegaraan yaitu agar bisa membantu peserta didik menjadi warga negara demokratis.
Kedua, keterampilan kewarganegaraan (civic skill) merupakan keterampilan yang
dibangun oleh pemikiran yang kritis, runtut dan runtut, yang dapat berguna dalam
mengembangkan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan belajar, dan keterampilan berkelompok.

Ketiga, civic disposition (sikap kewarganegaraan) adalah karakter atau sifat yang
harus dimiliki oleh semua warga negara untuk mendukung partisipasi politik yang efektif,
berfungsinya sistem politik yang sehat, pengembangan martabat, harga diri, dan keuntungan
masyarakat. Tujuan utama dari orientasi kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan
karakter kewarganegaraan, baik karakter pribadi seperti tanggung jawab, etika, disiplin diri
serta penghormatan atas harkat juga martabat setiap individu, maupun karakter publik seperti
kewarganegaraan, patuh terhadap peraturan yang berlaku dan peraturan lainnya.

Keempat, kecerdasan sipil (civic intelligence) adalah kecerdasan sipil atau


kemampuan seseorang untuk berperan aktif sebagai warga negara dan masyarakat dalam
tatanan kehidupan yang kompleks berdasarkan identitas nasional.

Kelima, kebajikan sipil (civic virtue) adalah sikap atau kesediaan warga negara untuk
menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Kebajikan sipil merupakan
karakteristik psikososial yang dominan pada seorang individu, pada hakikatnya terdiri dari
dua unsur yaitu kemauan sipil dan komitmen sipil.

Keenam, partisipasi warga negara (civic commitment) merupakan sikap pengabdian


warga negara yang rasional dan diterima secara sadar terhadap nilai serta prinsip demokrasi
konstitusional.

KESIMPULAN

Guru adalah pendidik profesional yang tugas pokoknya mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada semua
tingkatan. Guru harus mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai guru
terhadap siswa, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agama. Oleh karena itu, menjadi
seorang guru perlu mempunyai keterampilan khusus yang disebut kompetensi untuk
menjalankan tugas sebagai seorang pendidik. Keterampilan tersebut meliputi kompetensi
mengajar/pedagogis, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Keempat keterampilan tersebut diintegrasikan dalam satu guru. Jika guru memiliki dan
menerapkan keempat keterampilan tersebut maka siswa tidak akan merasa bosan ketika
belajar dan akan selalu tertarik untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai