Anda di halaman 1dari 8

JUKNIS LOMBA DEBAT PELAJAR SMA/SMK/MA Se KOTA TARAKAN

DIES NATALIS FH UBT


A. NAMA KEGIATAN
Lomba Debat Pelajar Dies Natalis FH UBT dengan tema “Kesiapan pemuda dan
pemudi dalam menghadapi generasi emas 5.0”

B. TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan Lomba Debat Pelajar Perbatasan Dies Natalis
FH UBT ini adalah :
1. Sejalan dengan tema yang diangkat yaitu “Kesiapan pemuda dan pemudi dalam
menghadapi generasi emas 5.0” kami mengharapkan melalui kegiatan ini dapat
meningkatkan kualitas pemuda dan pemudi di Kota Tarakan yang dibuktikan
dengan terwujudnya pelajar yang tanggap dan kritis dalam menghadapui
generasi emas 5.0.
2. Meningkatkan kecerdasan intelektual pelajar dengan meningkatkan daya
analisis, memperluas wawasan, memperkokoh idealisme, menumbuhkan
semangat perubahan dan pemikiran kritis pemuda dan pemudi Kota Tarakan.
3. Mengembangkan kemampuan pelajar dalam membuat dan mempertahankan
argumen/pendapat dengan cara-cara yang ilmiah serta mengembangkan
kemampuan public speaking pemuda dan pemudi Kota Tarakan di hadapan
publik.
4. Sebagai wadah untuk memelihara tali silahturahmi antarsiswa Kota Tarakan
dan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, agar dapat
berkumpul dan saling menyatu dalam suatu kegiatan yang positif dan
bermanfaat.

C. MATERI LOMBA

Materi lomba atau mosi debat yang diangkat adalah isu-isu general yang meliputi bidang
pendidikan, sosial-politik, dan bidang-bidang lainnya yang menjadi perbincangan di kalangan
masyarakat
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat – Sabtu, 24 – 25 November 2023

Waktu : 08.00 WITA – Selesai

Tempat : Gedung SBSN Lt. 2 Universitas Borneo Tarakan

E. SYARAT PESERTA LOMBA


1. Peserta lomba debat ialah Siswa/i SMA/SMK/MA Kota Tarakan dibuktikan
dengan fotokopi Kartu Identitas Pelajar atau Surat Keterangan Aktif yang
ditandatangani oleh kepala sekolah;
2. Satu tim terdiri dari 3 orang;
3. Tim boleh beranggotakan dari kelas, jurusan, angkatan yang berbeda namun
tetap satu sekolah;
4. Satu sekolah dapat mengirimkan maksimal 2 tim;
5. Peserta lomba menyiapkan nama tim yang merupakan nama pahlawan; dan
6. Peserta lomba mengisi formulir pendaftaran pada link yang telah disediakan dan
melakukan pembayaran registrasi lomba sebesar Rp 100.000 (Seratus Ribu
Rupiah).

F. TAHAPAN PENDAFTARAN

Pendaftaran Technical Meeting dan Perlombaan


13 November 2023 - Registrasi Ulang 24 November 2023 - 25
19 November 2023 19 November 2023 November 2023

G. KETENTUAN UMUM
1. Semua peserta wajib mematuhi peraturan perlombaan.
2. Semua peserta yang berpatisipasi dalam kompetisi ini ialah Siswa/i
SMA/SMK/MA Kota Tarakan.
3. Peserta wajib mengikuti prosedur pendaftaran.
4. Peserta wajib hadir pukul 08.00 di tempat pelaksanaan.
5. Semua peserta mengenakan pakaian batik (seragam batik sekolah) saat
perlombaan.
6. Peserta wajib membawa alat-alat tulis yang dibutuhkan.
7. Peserta harus mengikuti perlombaan dari awal sampai akhir;
8. Peserta yang tidak hadir setelah dilakukan pemanggilan 3 kali berturut-turut dari
moderator maka akan didiskualifikasi dan peserta lawan dinyatakan sebagai
pemenang dalam sesi tersebut.
9. Peserta harus memakai kartu tanda peserta yang telah diberikan panitia.
10. Peserta harus hadir ketika registrasi ulang dan technical meeting atau dapat
diwakili oleh perwakilan tim. Apabila tidak hadir saat registrasi ulang dan
technical meeting, maka peserta dinyatakan gugur dan uang pendaftaran tidak
dapat diambil kembali.
11. Setelah technical meeting anggota tim yang terdaftar tidak dapat digantikan
dengan alasan apapun.
12. Pengundian nomor urut tim akan dilakukan saat registrasi ulang dan technical
meeting.
13. Jika peserta mengundurkan diri, uang pendaftaran tidak dapat dikembalikan.
14. Semua peserta harus menjaga kebersihan lingkungan tempat pelaksanaan
lomba.
15. Selama mengikuti lomba, peserta harus berperilaku sopan, tertib dan tidak
melakukan kegiatan yang merugikan orang lain.
16. Panitia berhak mendiskualifikasi peserta yang terbukti melakukan kecurangan
atau menimbulkan keributan sehingga debat menjadi tidak kondusif.

H. KETENTUAN PERLOMBAAN
1. Peserta lomba debat ialah Siswa/i SMA/SMK/MA Kota Tarakan.
2. Format kompetisi debat adalah format parlemen Asia. Dalam satu ruang debat
terdiri atas dua tim (tim Pro dan tim Kontra), yang masing-masing tim terdiri
dari tiga pembicara.
3. Salah satu dari tim pro akan menjadi tim opening goverment dan satu tim dari
tim pro akan menjadi closing goverment yang mendukung mosi dan satu tim
dari tim kontra akan menjadi opening opposition dan satu tim dari tim kontra
akan menjadi closing oppositon yang tidak setuju terhadap mosi.
4. Penentuan nomor tim dilakukan dengan pengundian dalam technical meeting.
5. Tahap perlombaan terdiri dari 3 babak, yaitu Babak Penyisihan, Babak Semi
Final, dan Babak Final, sebagai berikut:
a) Babak Penyisihan :
1) Tema mosi babak penyisihan akan diberikan pada saat tehnical
meeting.
2) Panitia akan melakukan pengundian terhadap tim untuk menentukan
lawan dari masing-masing tim pada saat tehnical meeting.
3) Penentuan tim pro dan tim kontra dilakukan dengan cara pengundian
sesaat sebelum acara debat dimulai.
4) Dua tim dengan nilai tertinggi dalam babak ini, dapat melanjutkan
ke babak semifinal.
5) Penentuan urutan nilai tertinggi menggunakan sistem skor.
6) Pengumuman skor akan dilakukan ketika seluruh peserta sudah
menyelesaikan babak penyisihan.
7) Menggunakan impromptu motion.
b) Babak Semi Final :
1) Dua tim yang lolos dari babak penyisihan akan kembali bertanding.
2) Format pertandingan tim empat (4) besar pada babak Semi Final
adalah dengan pengundian,
3) Pemenang dari kedua pasang tim yang bertanding akan bertanding
kembali untuk memperebutkan juara 1 dan 2.
4) Tim yang kalah dari dua pasang pertandingan akan bertanding
kembali memperebutkan juara 3.
5) Menggunakan impromptu motion.
c) Babak Final :
1) Peserta babak final berasal dari dua tim yang memenangkan
pertandingan di babak semifinal.
2) Menggunakan impromptu motion.
7. Sistem kompetisi yang digunakan adalah sistem gugur.
8. Skor akan diumumkan apabila semua pertandingan di setiap babak telah
berakhir.
9. Saat debat berlangsung, peserta tidak boleh emosi, peserta tidak boleh berbicara
yang menjelek-jelekan SARA tertentu, peserta tidak boleh memukul-mukul
meja, dan peserta tidak boleh memprovokasi lawan.
10. Penonton dilarang membantu peserta menjawab pertanyaan dalam bentuk atau
cara apapun. Apabila diketahui ada pihak yang membantu peserta menjawab
pertanyaan, nilai yang diperoleh akan dibatalkan dengan kesepakatan dewan
juri.
11. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

I. KETENTUAN TEKNIS LOMBA


1. Peserta diberikan waktu selama 15 menit untuk penyusunan argumen (case
building) setelah dinyatakan mulai oleh moderator.
2. Tim pada pertandingan pertama akan melakukan case building di meja
perlombaan. Sedangkan, tim berikutnya melakukan case building saat
penyampaian argumentasi dari pembicara 3 tim pro di pertandingan yang
sedang berlangsung. Panitia akan mengarahkan tim berikutnya untuk duduk di
tempat case building yang telah disediakan.
3. Selama penyusunan argumen berlangsung, peserta hanya boleh berdiskusi
dengan sesama anggota timnya. Peserta tidak diperkenankan berkomunikasi
dengan anggota tim lain, pembina, atau penonton.
4. Penyusunan argumen tidak diperbolehkan membawa atau menggunakan alat
bantu media elektronik. Peserta hanya diperbolehkan membawa alat bantu cetak
seperti kertas yang berisi materi-materi yang sudah peserta siapkan. Kemudian
panitia akan memberikan kertas kosong yang akan peserta isi dengan ringkasan
dari materi yang sudah disiapkan. Hanya kertas dari panitia (yang sudah terisi)
yang boleh dibawa ke meja perlombaan, sedangkan alat bantu awal tidak
diperbolehkan.
5. Pertandingan dimulai oleh pembicara pertama tim pro yang dilanjutkan oleh
pembicara pertama tim kontra, yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim pro
yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim kontra, yang dilanjutkan oleh
pembicara ketiga tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara ketiga tim kontra,
yang dilanjutkan oleh pembicara penutup tim pro dan diakhiri oleh pembicara
penutup tim kontra.
6. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya
adalah 3 – 5 – 3 – 3, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Lima (3) menit untuk pembicara pertama;
2) Tujuh (5) menit untuk pembicara kedua;
3) Lima (3) menit untuk pembicara ketiga; dan
4) Tiga (3) menit untuk pembicara penutup.
7. Apabila pembicara melebihi waktu yang telah ditentukan panitia, maka akan
diberhentikan secara paksa oleh moderator serta akan mempengaruhi sistem
penilaian.
8. Diperbolehkan adanya interupsi kepada tim lawan setelah 1 menit penyampaian
argumen dari tiap-tiap pembicara (kecuali pada pembicara pertama dan
penutup). Batas interupsi ialah 1 menit sebelum penyampaian argumen
berakhir. Apabila tim lawan mengajukan interupsi tidak pada waktunya, maka
interupsi tersebut tidak dapat diterima.
9. Seluruh anggota tim dapat melakukan interupsi kepada tim lawan.
10. Interupsi dilakukan dengan berdiri sembari mengangkat tangan.
11. Interupsi baru diperkenankan apabila diterima oleh pembicara yang diinterupsi.
12. Orang yang boleh menjawab interupsi hanyalah pembicara yang sedang
memaparkan argumennya.
13. Setiap pembicara hanya boleh di interupsi maksimal 3 kali dengan selang waktu
10 detik.
14. Interupsi disampaikan maksimum selama 20 detik.
15. Interupsi hanya dilakukan maksimum 3 kali. Tim yang mendapat interupsi
berhak menolak 1 kali interupsi. Setelah interupsi ditolak sebanyak 1 kali, maka
interupsi selanjutnya wajib diterima.
16. Time Keeper akan memberi sinyal waktu kepada pembicara yang berbicara
berupa ketukan sebanyak 1 (satu) kali untuk mengisyaratkan bahwa pembicara
sudah berbicara selama satu menit sehingga tim lawan dapat mengajukan
interupsi. Pada menit akhir, time keeper akan memberikan ketukan sebanyak 2
(dua) kali, untuk mengisyaratkan bahwa waktu interupsi telah habis, sehingga
tim lawan tidak dapat mengajukan interupsi lagi.
17. Pada akhir pertandingan pembicara penutup dilakukan oleh salah satu
pembicara dari pembicara 1 dan 2 masing- masing tim. Setiap pembicara diberi
waktu untuk berbicara selama 3 menit tanpa interupsi untuk meringkas debat
atau untuk me- review apa yang terjadi selama perdebatan.

J. KETENTUAN PENJURIAN
1. Dewan juri terdiri dari 3 orang yang paham tentang debat dan materi debat.
2. Semua perdebatan dalam lomba ini akan dinilai dan diputuskan oleh dewan juri.
3. Keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
4. Penjurian akan diputuskan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu materi,
sikap, dan metode.

K. PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA


1. Dewan Juri mengumumkan pemenang setelah dipersilahkan oleh MC.
2. Setelah pengumuman selesai, selanjutnya mengikuti acara sesuai dengan
permintaan MC.
L. ASPEK YANG DINILAI

A. Penguasaan Materi Bobot 30%


Keluasan Pendapat

Kelengkapan Materi

Penggunaan Sumber Rujukan

Pemenuhan Kriteria

B. Keterampilan Berbahasa Bobot 40%

Ketepatan Kosakata

Ketepatan Kalimat

Kefasihan Ucapan

Penggunaan Gaya Bahasa

C. Penampilan Bobot 30%

Percaya Diri
Sikap Terhadap Mitra Bicara

Kesesuaian Ekspresi

Penggunan Gestur

M. PENUTUP
Demikian hal ini disusun sebagai acuan dan pedoman dalam mempersiapkan
pelaksanaan Lomba Debat Pelajar SMA/SMK/MA Se Kota Tarakan Dies Natalis FH
UBT dan dapat di tinjau kembali apabila ada kekeliruan dengan tema “Kesiapan
pemuda dan pemudi dalam menghadapi generasi emas 5.0”.

Anda mungkin juga menyukai