Anda di halaman 1dari 16

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca memiliki peran sosial yang sangat penting dalam


kehidupan manusia. Membaca dapat memperkaya pikiran. Semakin
banyak seseorang membaca, semakin luas cakrawala pemikirannya.
Pertama, di dalam lingkungan masyarakat yang berbudaya, membaca
merupakan sarana komunikasi. Kedua, metrik yang dihasilkan sangat
dipengaruhi oleh latar belakang sosial seseorang. Ketiga, hasil dari
membaca dapat terekam sepanjang waktu. Rendahnya minat baca di
Indonesia khususnya di Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat dengan fasilitas pendidikan yang tidak
memadai. Hal ini menjadi perhatian untuk memotivasi terkait
meningkatkan minat baca bagi anak-anak dan masyarakat sekitar
Kelurahan Sungai Beliung. Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa kegemaran dalam membaca
dilakukan melalui keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat yang
bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan minat baca.
Pemerintah memiliki tanggung jawab bersama pustakawan untuk
meningkatkan minat baca anak dan saling mengkoordinir pekerjaan
dengan baik.
Dunia yang telah memasuki era revolusi 4.0 saat ini yang bercirikan
meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan sistem digital,
kecerdasan artifisial, dan virtual, membuat semakin konvergennya batas
antara manusia, mesin dan sumber daya lainnya, teknologi informasi dan
komunikasi tentu berimbas pula pada berbagai sektor kehidupan, salah
satunya bidang pendidikan. Literasi semakin lama semakin berkurang
karena banyak hal menarik dapat ditemukan di dunia teknologi selain
membaca. Kedatangan era revolusi 4.0 ini harusnya dapat kita manfaatkan
dengan baik, bukan malah termanfaatkan oleh dampaknya.

1
Dalam mengatasi masalah rendahnya minat baca, orang tua
memegang peranan penting. Selain orang tua, lingkungan keluarga juga
sangat penting untuk meningkatkan minat baca anak. Cara yang dapat
dilakukan orang tua seperti memberikan buku sebagai hadiah ulang tahun,
kemudian temani anak untuk membacakan buku atau membacakan
dongeng kepada anak. Dukungan dan bimbingan dari pihak sekolah
beserta guru juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan minat baca anak.
Upaya yang dapat dilakukan guru antara lain memberikan pemahaman
kepada siswa dengan membaca bisa mengetahui lebih banyak hal di
berbagai belahan dunia dan memberikan pemahaman bahwa buku adalah
jendela dunia. Meningkatkan minat baca kepada siswa membuat semua
kegiatan dan keterampilan berpikir siswa untuk memahami dan
mereproduksi pidato tertulis semakin berkembang.
Untuk mencerdaskan kehidupan negara dan mendukung lembaga
pembelajaran, pemerintah juga telah mengeluarkan salah satu program
yang dikenal dengan nama Program Kampus Merdeka Belajar. Salah satu
konsep dari merdeka belajar salah satunya tentang peningkatan literasi dan
lumerasi

Berdasarkan hasil PISA, pendidikan Indonesia berada di urutan ke


69 dari 72 negara. Salah satu cara untuk meningkatkan minat baca adalah
dengan pengadaan perpustakaan sebagai prasarana informasi. Namun,
untuk meningkatkan kemajuan masyarakat Kelurahan Sungai Beliung,
dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membangun gedung
perpustakaan, sehingga pemerintah belum mampu membangun
perpustakaan di Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Kota
Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat yang sarana pendidikannya kurang
memadai. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menyiapkan sarana
yang memadai melalui perpustakaan umum, yaitu perpustakaan keliling.
Adanya perpustakaan keliling di Kelurahan Sungai Beliung ini menjadi
sebuah inovasi yang dapat diakses oleh masyarakat sekitarnya untuk
meminjam buku dan koran sebagai sarana pendidikan informal, sumber

2
pengetahuan, dan sumber informasi. Menurut Rachman Hermawan (2006:
41-42) “perpustakaan keliling adalah bagian dari perpustakaan umum”.
Perpustakaan keliling disediakan untuk memberikan layanan gerak
(mobile) kepada orang yang jauh dari perpustakaan. Perpustakaan keliling
yang ditujukan untuk Kelurahan Sungai Beliung ini menyediakan layanan
keliling bagi penggunanya di berbagai kawasan pemukiman sekitar
Kelurahan Sungai Beliung di mana penduduk terkonsentrasi, seperti
sekolah dan kantor desa.
Setiap unit perpustakaan keliling dapat melayani beberapa pos
bacaan di Kelurahan Sungai Beliung, sehingga jumlah perpustakaan umum
dapat ditingkatkan. Perpustakaan keliling tidak hanya bermanfaat bagi
masyarakat yang tidak menyukai perpustakaan umum, tetapi juga bagi
masyarakat di Kelurahan Sungai Beliung ini yang masih awam dengan
fungsi dan makna perpustakaan secara umum. Dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan ledakan informasi
yang berkembang pesat, masyarakat Kelurahan Sungai Beliung menuntut
agar hal itu diverifikasi dalam layanan perpustakaan keliling.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah


sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan minat membaca pada anak yang kaitannya
erat dengan tingkat pendidikan di negara Indonesia khususnya di
Kelurahan Sungai Beliung?
2. Apa peran yang dapat diberikan oleh perpustakaan baik dalam bentuk
perpustakaan keliling sebagai lembaga penyedia informasi dalam
meningkatkan minat baca anak di Kelurahan Sungai Beliung?
3. Apa saja kendala yang dihadapi perpustakaan dalam meningkatkan minat
baca pada anak di Kelurahan Sungai Beliung?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut dapat ditarik


tujuan dalam penulisan ini sebagai berikut:

3
1. Mengenali cara-cara meningkatkan minat baca pada anak yang dapat
diberikan oleh orangtua, keluarga, dan pemerintah yang kaitannya erat
dengan tingkat pendidikan di negara Indonesia khususnya di Kelurahan
Sungai Beliung.
2. Mengenali peran yang dapat diberikan oleh perpustakaan dalam bentuk
perpustakaan keliling sebagai lembaga penyedia informasi dalam
meningkatkan minat baca anak Indonesia khususnya di Kelurahan Sungai
Beliung.
3. Mengenali kendala-kendala dalam meningkatkan minat baca anak di
Kelurahan Sungai Beliung dan cara untuk mengatasi kendala-kendala
tersebut dengan tepat.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari program ini adalah:

1. Meningkatkan minat membaca baik kepada anak-anak, remaja, maupun


dewasa yang ada di Indonesia khususnya Kelurahan Sungai Beliung yang
minat membacanya masih tergolong cukup rendah;
2. Menanamkan kebiasaan membaca pada anak-anak di Kelurahan Sungai
Beliung meski hanya beberapa kata atau kalimat;
3. Meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke
daerah-daerah terpencil atau daerah yang belum memiliki perpustakaan
tetap;
4. Membantu pengembangan pendidikan di Kelurahan Sungai Beliung secara
tak langsung atau informal yang dapat dilakukan oleh perpustakaan.

1.5 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

1. Keberhasilan pelaksanaan program perpustakaan keliling dan dioperasikan


ke Kelurahan Sungai Beliung;
2. Laporan kemajuan;
3. Laporan akhir;

4
4. Peningkatan minat literasi baik pada anak-anak, remaja, dan dewasa yang
ada di Kelurahan Sungai Beliung;
5. Artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal berakreditasi
nasional.

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA

2.1 Lokasi

Kelurahan Sungai Beliung merupakan sebuah kelurahan yang berada di


daerah Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kelurahan Sungai
Beliung terletak dekat dengan muara Sungai Kapuas. Kelurahan ini merupakan
salah satu dari 29 kelurahan yang ada di Kota Pontianak. Kelurahan Sungai
Beliung memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Muara Sungai Kapuas


• Sebelah Selatan berbatasan Kec. Pal Lima
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Sungai Rengas
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kel. Sungai Jawi Luar dan Kel. Jawi
Dalam

Gambar 1 Peta
Wilayah Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Kota Pontianak.

5
2.2 Sasaran

Sasaran dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah orang orang yang
berada dalam usia belajar di Kelurahan Sungai Beliung dengan rentang umur
mulai dari 6 tahun s/d 23 tahun.

2.3 Kondisi Pendidikan Masyarakat

Untuk masalah pendidikan, Kelurahan Sungai Beliung dapat dikatakan


sedikit terbatas dibandingkan daerah-daerah di Indonesia yang lainnya untuk saat
ini. Kelurahan sungai Beliung memiliki 8 SD, 6 SMP, dan 7 SMA. Namun, tidak
ada perpustakaan tetap di daerah Kelurahan Sungai Beliung. Dan dari survei yang
telah dilakukan, daerah Kelurahan Sungai Beliung memang sangat membutuhkan
pasokan buku terutama buku buku pendidikan berkurikular. Oleh karena itu, kami
mencoba membuat suatu program untuk menunjang peningkatan Pendidikan di
Kelurahan Sungai Beliung yaitu Program Perpustakaan Keliling.

Tabel 1. 1 Data Sekolah Kelurahan Sungai Beliung

No Tingkat Nama Sekolah Swasta/Negeri


Sekolah
1 SD MIS NAHDLATUL ULAMA (MIS SWASTA
NU) 3
SD NEGERI 08 PONTIANAK NEGERI
BARAT
SD NEGERI 56 PONTIANAK NEGERI
BARAT
SD NEGERI 68 PONTIANAK NEGERI
BARAT
SD NEGERI 71 PONTIANAK NEGERI
BARAT
SD NEGERI 72 PONTIANAK NEGERI
BARAT
SD NEGERI 73 PONTIANAK NEGERI
BARAT
SD PELITA HARAPAN SWASTA

6
2 SMP SMP ISLAM TAZKIYAH SWASTA
SMP KOPERASI PONTIANAK SWASTA
SMP KRISTEN PELITA SWASTA
HARAPAN
SMP NEGERI 13 PONTIANAK NEGERI
SMP TUNAS BHAKTI SWASTA
SPNF SKB KOTA PONTIANAK NEGERI
3 SMA SMAN 11 PONTIANAK NEGERI
SMAS KOPERASI PONTIANAK SWASTA
SMAS TUNAS BAKTI SWASTA
PONTIANAK
SMKN 4 PONTIANAK NEGERI
SMKS KOPERASI PONTIANAK SWASTA
SMKS MUHAMMADIYAH SWASTA
PONTIANAK
SMKS PELAYARAN SWASTA
PEMBANGUNAN

7
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan bertujuan untuk menentukan lokasi yang


akan digunakan dalam pengaplikasian Program Kreativitas Mahasiswa. Lokasi
survei berada di Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat dan akan ditetapkan sebagai lokasi Program Kreativitas
Mahasiswa Pengabdian Masyarakat.

3.2 Alat dan Bahan

Perlengkapan yang digunakan untuk menyelenggarakan perpustakaan


keliling di Kelurahan Sungai Beliung ini terdiri dari kendaraan untuk
perpustakaan keliling dengan perlengkapan dan peralatan yang digunakan, sebagai
berikut:

1. Kendaraan perpustakaan keliling beroda empat atau lebih yang dilengkapi


dengan sistem daya angkut yang menyesuaikan dengan kondisi jalan
operasionalnya.
2. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk unit mobil, yaitu:
a. Jam dinding
b. Kursi plastik
c. Rak buku
d. Alas duduk (3x2m)
e. Kipas Angin
f. Alat pemadam kebakaran
g. Desain mobil

8
h. Hand Sanitizer
3. Peralatan yang diperlukan untuk kegiatan administrasi, yaitu:
a. Formulir pendaftaran anggota
b. Stempel
c. Daftar buku anggota perpustakaan
d. Daftar koleksi buku
e. Perlengkapan alat tulis

3.3 Tahap Pelaksanaan

Survey Izin
Mulai Persiapan
Lapangan Pelaksanaan

• Persiapan alat dan bahan Selesai Evaluasi


• Persiapan stock buku- Sosialisasi
buku bacaan Program
• Persiapan tempat
• Perancangan konsep
pelaksanaan program
• Pelaksanaan
Program

9
Gambar 2 Diagram Alir Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat

Pada tahap pelaksanaan ini terdapat langkah–langkah yang dilakukan untuk


keberhasilan program perpustakaan keliling, diantaranya sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap persiapan dilakukan dengan pengumpulan buku dari


sumbangan sukarela yang dilakukan di lingkungan kampus untuk mengumpulkan
buku-buku bekas yang masih layak pakai. Buku ini nantinya akan disortir kembali
untuk digunakan dalam pembuatan “Perpustakaan Keliling” di Kelurahan Sungai
Beliung, Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Tahap ini juga
dilakukan persiapan kendaraan yang akan dijadikan perpustakaan keliling.

2. Survey Lapangan
Survei lapangan dilakukan Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat,
Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan ini dilakukan untuk penggalian
informasi dan interaksi awal kepada masyarakat yang akan menjadi sasaran
pengabdian masyarakat ini.
3. Izin Pelaksanaan

Tahap ini dilakukan dengan mengajukan permohonan izin yang ditujukan


kepada Kepala Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat. Hal ini untuk mendapatkan izin mengadakan dan melakukan
kegiatan pengabdian masyarakat serta mengedukasi target sasaran yang dituju
untuk kepentingan administasi proposal kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan
mengajukan surat kesediaaan kepada warga Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak
Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat agar membantu jalannya kegiatan
pengabdian masyarakat.

4. Sosialisasi Program

Mensosialisasikan program pengabdian masyarakat. Kegiatan sosialisasi


ini dilakukan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya belajar membaca dan
manfaat-manfaatnya. Kemudian mengenalkan program pembuatan “Perpustakaan
Keliling” sebagai media pembelajaran di Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak

10
Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dengan adanya program ini diharapkan
masyarakat Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat ini dapat meningkatkan minat baca pada usia anak-anak.

5. Pelaksanaan Program

Pada tahap ini, program dilaksanakan sesuai konsep yang telah dibuat dan
mengikuti protokol kesehatan. Di samping itu, juga terdapat monitoring kinerja
untuk mengamati minat membaca anak usia dini sudah meningkat atau belum
setelah diterapkannya program perpustakaan keliling.

6. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap program yang telah diterapkan. Kemudian
berlanjut ke pembuatan laporan akhir.

3.4 Protokol Kesehatan

Mengingat dunia saat ini sedang diguncang oleh pandemi COVID-19, maka
wajib hukumnya untuk menaati semua protokol protokol kesehatan yang telah
ditetapkan. Setiap warga yang akan mengunjungi perpustakaan harus mengikuti
prosedur sebagai berikut:

1. Warga sudah menggunakan masker yang sesuai dengan peraturan medis


sebelum memasuki area perpustakaan keliling.
2. Warga diarahkan untuk memakai hand sanitizer yang telah disediakan.
3. Warga melakukan pengecekan suhu dan diizinkan masuk dengan syarat
suhu badan normal (35,5°C-37°C) saat pengecekan berlangsung.
4. Warga memperlihatkan kartu vaksinasi dan sudah menerima vaksin
minimal tahap pertama*
5. Warga diarahkan ke dalam mobil dan setiap kali peminjaman diizinkan 3-
4 orang dengan menerapkan sosial distancing.

3.5 Sistem Pemantauan

Sistem pemantauan yang akan dilakukan adalah pemantauan peminjaman


dan pengembalian buku. Untuk hal itu, akan digunakan aplikasi administrasi
perpustakaan yang bernama SLIMS. SLIMS sendiri merupakan aplikasi

11
perpustakaan berbasis web. Banyak fitur yang dapat membantu sistem
pemantauan seperti fitur entry yaitu menu untuk mendaftarkan buku buku yang
ada di perpustakaan, fitur eksemplar yaitu fitur untuk mengetahui posisi daftar
eksemplar yang keluar atau dipinjam, fitur label barcode sehingga memudahkan
untuk proses scanning jika menggunakan scanner barcode, dan fitur-fitur lain.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Berikut merupakan anggaran biaya yang disusun dalam program


pengabdian kepada masyarakat ini.

Tabel 2. 1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya


1 Perlengkapan Kendaraan Rp 2.417.000,00
2 Perjalanan Rp 5.430.000,00
3 Lain-lain Rp 285.000,00
Total Anggaran Biaya Rp 8.132.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan

Berikut merupakan jadwal kegiatan yang disusun dalam program


pengabdian kepada masyarakat ini.

12
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan

Jenis Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Penanggung


No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan Jawab
1 Persiapan

2 Survei
Lapangan
3 Izin
Pelaksanaan
4 Sosialisasi
Program
5 Pelaksanaan
Program
5 Evaluasi

6 Pembuatan
Laporan

13
DAFTAR PUSTAKA

Khoerunnisa. 2009. Pustakawan Cilik Sebagai Program Peningkatan Minat Baca


Siswa. Diambil dari http://www.pemustaka.com. Diakses 2 Februari 2012.
Maswan, Budi. S.; Mudjito, 1993. Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan
Keliling: Makalah disajikan Dalam Temukarya Kebijakan
Sistem

Pembinaan Perpustakaan Keliling. Jakarta: Proyek Pengembangan Sistem


Nasional Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI.

Masri Sareb Putra. (2008). Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT.
Macanan Jaya Cemerlang.

Lasa Hs. 1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi. Yogyakarta: UGM Press.


Qolyubi, Syihabudin, dkk. 2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Fakultas Adab.

Suwanto, S. A. (2017). Pengelolaan TBM Sebagai Sarana Meningkatkan Minat


Baca. ANUVA Volume 1, 19-32.

14
Khairiah S.IP, Pembinaan Minat Baca Anak, Jurnal. Pustakawan SD IT AlAzhar.

2019.

Bastiano, Sudarsana Undang, Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Universitas


Terbuka, 2011.

Olynda Ade Arisma” Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca melalui


Penerapan Program Membaca Sekolah di Kelas VII SMP Negeri PURI”. Skripsi
Universitas Negeri Malang, 2012.

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia, Undang-Undang


Perpustakaan, Yogyakarta: Pustaka Mahardika.

Dapartemen Pendidikan & kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:


Balai Pustaka, 1998.

Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.


Mardhiah, Pengaruh Reward Perpustakaan terhadap Pemanfaatan Koleksi di

Perpustakaan STIKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, Skripsi.

Universitas Islam Negeri AR- Raniry Darussalam Banda Aceh. 2017.

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: PT.


Grasindo, 2001).

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara:


2005).

Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Hidakrya


Agung, 1999).

Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007).


(BPS, 2010).

15

Anda mungkin juga menyukai