Anda di halaman 1dari 9

INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Vol 5 (2) 2022, 61-69

Pemanfaatan Limbah Botol Kaca Bekas sebagai Reaktor Sederhana pada


Pembuatan Biogas Skala Laboratorium

Yuli Erna Widyasari1

1
Laboratorium Bioindustri, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145, email: yulierna1983@ub.ac.id

Submisi: 6 Juli 2022; Penerimaan: 29 Agustus 2022

ABSTRAK

Biogas adalah salah satu jenis energi terbarukan yang menarik untuk
dikembangkan. Uji potensi pembentukan gas metana (CH4) perlu dilakukan karena
metana merupakan gas paling banyak persentasenya pada biogas. Uji potensi gas
metana dapat dilakukan dengan menggunakan metode Biochemical Methane
Potential (BMP) test. Reaktor dalam uji BMP harus memiliki volume yang
disesuaikan dengan homogenitas substrat. Alternatif bahan yang dapat digunakan
untuk reaktor salah satunya adalah botol kaca bekas. Botol kaca mempunyai
ketahanan yang cukup tinggi, tidak mudah terkontaminasi. Tujuan percobaan ini
adalah untuk mengetahui apakah botol kaca bekas dapat digunakan sebagai reaktor
sederhana untuk uji BMP pada penelitian biogas skala laboratorium. Pembuatan
reaktor sederhana pada percobaan ini menggunakan botol dengan volume 140 ml.
Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain tutup botol alumunium, 3-way stopcock,
glue gun, lem tembak (glue stick) dan plastisin. Setelah selesai dirangkai, reaktor
sederhana tersebut siap digunakan untuk pengujian BMP. Hasil percobaan
menggunakan limbah kulit jagung menunjukkan bahwa rerata volume biogas
kumulatif yang dihasilkan untuk sampel inokulum, α-selulosa, dan limbah kulit
jagung adalah 44,44 ml; 164,70 ml; dan 163,48 ml.Rata-rata potensi metana spesifik
untuk sampel inokulum, α-selulosa, dan limbah kulit jagung adalah 0,026 m3/kg VS;
0,501 m3/kg VS; dan 0,462 m3/kg VS.Berdasarkan percobaan tersebut maka reaktor
sederhana dari botol kaca bekas dapat digunakan untuk uji BMP pada penelitian
biogas skala laboratorum.

Kata Kunci: BMP test; biogas; botol kaca; reactor

PENDAHULUAN Biogas merupakan gas campuran


yang sebagaian besar tersusun atas
Saat ini, pengembangan energi metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan
terbarukan dengan bahan limbah organik gas lain dalam jumlah yang kecil seperti
maupun limbah pertanian menjadi salah hidrogen sulfida, nitrogen, hidrogen,
satu bahasan atau topik penelitian yang amonia dan uap air (Kainthola et al.,
cukup menarik. Hal tersebut dikarenakan 2019; Krisdianty dkk., 2014). Gas
semakin meningkatnya pertambahan tersebut dihasilkan pada proses
jumlah penduduk yang menyebabkan anaerobic digestion (AD) dari bahan
peningkatan kebutuhan energi. Namun organik yang dibantu oleh
pemenuhan kebutuhan energi yang mikroorganisme (Krisdianty dkk., 2014).
selama ini bersumber pada bahan bakar Pemanfaatan biogas dapat digunakan
fosil seperti minyak bumi, batubara, dan sebagai energi bahan bakar karena
gas alam, yang sumbernya terbatas. biogas memiliki persentase metana yang
Oleh karena itu, perlu adanya cukup tinggi, yaitu 55–75% (Maluegha
pengembangan energi terbarukan, salah dkk., 2018). Biogas dapat digunakan
satunya biogas. sebagai bahan bakar seperti gas LPG

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 61


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

(Liquefied Petroleum Gas) dan juga (Holliger et al., 2016). Oleh karena itu,
dapat digunakan sebagai sumber energi dalam pemilihan reaktor perlu disesuai
untuk penggerak generator listrik (Pane dengan volume yang diharapkan di mana
dkk., 2016). Biogas dapat dihasilkan untuk skala laboratorium lebih tetap
melalui proses anaerobic digestion dari menggunakan volume yang kecil (~100
biomasa seperti sisa kotoran ternak, sisa ml).
makanan, limbah pertanian, lumpur sisa Botol kaca bekas merupakan
pengolahan air dan limbah organik salah satu alternatif untuk digunakan
lainnya (Kurniawan and Aditsania, 2016). sebagai reaktor dalam pengujian BMP.
Biogas dapat diproduksi dari berbagai Limbah botol kaca adalah limbah yang
aliran limbah organik atau sebagai berbahan kaca dan berasal dari
produk sampingan pada proses industri penggunaan pada kegiatan sehari-hari
(Horváth et al., 2016). Pemanfaatan atau baik itu industri maupun kegiatan lainnya.
penggunaan limbah untuk produksi Limbah tersebut merupakan material
biogas menjadi keunggulan tersendiri yang secara alami tidak dapat didaur
dan akan sangat menguntungkan baik ulang (Suhartini dkk., 2014). Limbah
pada aspek energi maupun lingkungan botol kaca banyak dijumpai di lingkungan
(Kurniawan and Aditsania, 2016). sekitar, dapat berasal dari konsumsi
Dalam penelitian biogas, perlu minuman, saus, selai, dan kecap (Rizali
dilakukan pengamatan berupa uji potensi dkk., 2020). Botol yang berasal dari
pembentukan gas metana. Hal tersebut material kaca memiliki ketahanan yang
dikarenakan metana merupakan cukup tinggi, sehingga jika digunakan
penyusun utama biogas. Biochemical tidak mudah hancur dan juga
Methane Potential (BMP) test terkontaminasi. Pemanfaatan limbah
merupakan metode yang dapat botol kaca bekas sebagai reaktor
digunakan untuk uji potensi gas metana. sederhana pada uji BMP bertujuan untuk
Analisis BMP merupakan cara yang menerapkan salah satu prinsip 5R, yaitu
dapat dilakukan untuk mengkarakterisasi reuse atau pemakaian kembali barang
biodegradabilitas bahan organik dan bekas. Tujuan dari penelitian ini adalah
menentukan jumlah karbon organik yang untuk merancang rekator sederhana dari
dapat diubah secara anaerobik menjadi botol kaca bekas dan mengetahui kinerja
metana (Pecorini et al., 2012). Dalam dari reaktor sederhana tersebut.
pengujian, substrat dicampur dengan
kultur bakteri anaerob atau inokulum METODE PENELITIAN
yang diambil dari digester aktif. Botol
kemudian disimpan pada suhu stabil 35– Alat dan Bahan
55 °C, dan terus-menerus dicampur Alat dan bahan utama pada
selama 30–60 hari (Filer et al., 2019). percobaan pembuatan reaktor
Reaktor yang digunakan untuk pengujian sederhana ini terdiri dari botol volume
BMP harus memiliki volume yang 140 ml, tutup botol alumunium, pipa
disesuaikan dengan homogenitas sambungan kepala tiga (3-way
substrat, volume gas yang diharapkan stopcock), alat lem tembak (glue gun),
untuk dihasilkan, dan sensitivitas teknik lem tembak (glue stick) dan plastisin. Alat
pengukuran gas. Volume yang lebih kecil dan bahan utama tersebut dapat dilihat
(~100 ml) dapat digunakan untuk pada Gambar 1. Alat dan bahan
substrat homogen, sedangkan volume pendukung pada percobaan ini adalah
yang lebih besar (500 ml hingga 2.000 autoklaf merk Hirayama tipe HVE-50,
ml) lebih cocok untuk substrat heterogen sampel penelitian biogas, waterbath
merk Julabo tipe SW 22 dan manometer

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 62


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

merk Digitron 2026P. Sampel yang membersihkan dan mencuci botol bekas.
digunakan untuk percobaan penelitian Botol selanjutnya disterilisasi
biogas dengan reaktor sederhana adalah menggunakan autoklaf pada suhu 121
limbah kulit jagung dan inokulum berupa °C tekanan 1 atm selama 20 menit.
digestate yang berasal dari hasil Langkah-langkah perancangan reaktor
Anaerobic Digestion (AD) di Balai Besar adalah sebagai berikut:
Pelatihan Peternakan (BBPP) di Kota 1. Tutup botol alumunium dilubangi
Batu. terlebih dahulu.
2. Pipa sambung kepala tiga (3-way
Persiapan Sampel Percobaan stopcock) kemudian dipasangkan
Limbah kulit jagung dikecilkan di tutup botol tersebut dan ditutup
ukurannya dengan cara dipotong-potong dengan lem pada sisinya.
0,5–1 cm. Inokulum berupa digestate 3. Sampel penelitian berupa kontrol
yang baru diambil, didiamkan terlebih inokulum dan sampel limbah
dahulu di dalam waterbath selama 24 masing-masing sebanyak 40 ml
jam pada suhu 37 °C untuk mengurangi dimasukkan ke dalam botol.
sisa gas yang masih ada. Sampel 4. Botol kemudian ditutup dengan
percobaan terdiri dari sampel kontrol tutup botol dan direkatkan
berupa inokulum saja, sampel kontrol menggunakan lem serta dilapisi
positif berupa campuran antara inokulum plastisin untuk mencegah
dan α-selulosa dengan rasio 6:1, dan kebocoran.
sampel limbah berupa campuran antara 5. Botol atau reaktor tersebut
inokulum dan limbah kulit jagung dengan kemudian dimasukkan ke dalam
rasio 6:1. Masing-masing sampel dibuat waterbath yang suhunya telah
tiga ulangan. diatur pada 37 °C.
6. Botol tersebut siap digunakan
Perancangan Reaktor Sederhana sebagai reaktor untuk uji BMP
Perancangan reaktor sederhana
pada penelitian biogas skala
dari botol kaca bekas dimulai dengan
laboratorium.

Botol UC 1000 Tutup botol alumunium 3-way stopcock

Glue gun Lem tembak Plastisin


Gambar 1. Alat dan Bahan Perancangan Reaktor Sederhana dari Botol Kaca Bekas

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 63


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

Analisis Data Uji BMP HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengolahan data hasil uji untuk
BMP terdiri dari perhitungan volume Perancangan reaktor dari botol
biogas kumulatif dan perhitungan potensi kaca diawali dengan pembersihan dan
metana spesifik. Rumus perhitungan pencucian. Tujuannya adalah untuk
volume biogas kumulatif dan potensi menghilangkan label dan juga kotoran
metana spesifik, masing-masing pada yang ada pada botol. Proses
persamaan (1) (Suhartini et al., 2019a) pembersihan dan pencucian dilakukan
dan persamaan (2) (Strömberg et al., untuk menghilangkan tanah atau kotoran
2014). dan untuk mengurangi jumlah mikroba
atau kontaminasi (Jiastuti, 2018; Yulianto
(𝑃×𝑉𝑜𝑙×𝑉𝑚 ) and Nurcholis, 2015) pada botol kaca
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑖𝑜𝑔𝑎𝑠 (𝑚𝐿) = (𝑅×𝑇)
(1)
yang akan digunakan sebagai reaktor
Dimana:
tersebut.
P = Tekanan dalam botol (kPa)
Selanjutnya, sterilisasi pada botol
Vol = Volume botol (mL)
dilakukan menggunakan autoklaf pada
Vm =Volume molar gas ideal
suhu 121 °C selama 20 menit. Sterilisasi
(22,414 L mol−1)
botol tersebut dilakukan untuk
R = Konstanta gas ideal (8,314
membunuh mikroba yang mungkin masih
m3 Pa K−1 mol−1)
menempel pada botol kaca setelah
T = Suhu inkubasi (oC)
proses pencucian. Menurut Istini (2020),
𝑚 sterilisasi didefinisikan sebagai proses
𝑉𝑆 −𝑉𝐵 𝑚 𝐼𝑆
𝐵𝑀𝑃 = 𝐼𝐵
(2) penghilangan atau membunuh
𝑚𝑉𝑆,𝑠𝑆
mikroorganisme dalam benda atau
Dimana : peralatan agar tetap bersih atau steril,
BMP = potensi metana spesifik serta mencegah kontaminasi.
(m3/g VS) Langkah-langkah perancangan
Vs = akumulasi volume biometana reaktor sederhana dimulai dengan
dari reaktor dengan sampel melubangi tutup botol alumunium.
VB = jumlah biometana yang Kemudian dilanjutkan dengan
berasal dari inokulum memasang pipa sambung kepala tiga (3-
mIS = jumlah total inokulum dalam way stopcock) dan ditutup dengan lem
sampel pada sisinya. Gambar 2 menunjukkan
mIB = jumlah total inokulum di proses pemasangan pipa sambung
sampel kosong kepala tiga dan hasilnya.
mVS, sS = jumlah bahan organik
substrat dalam botol sampel

(a) (b)
Gambar 2. Pemasangan Pipa Sambung Kepala Tiga (a) dan Hasilnya (b)

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 64


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

Gambar 3. Perancangan Reaktor

Gambar 4. Penggunaan Botol Kaca Bekas sebagai Reaktor pada Uji BMP

Botol kaca yang telah disterilisasi pada Gambar 5a. Berdasarkan gambar
dan juga tutup botol yang telah tersebut diketahui bahwa volume biogas
dilengkapi dengan pipa sambung kepala kumulatif tertinggi adalah pada sampel
tiga siap untuk dirangkai menjadi reaktor kontrol positif dan terendah pada sampel
(Gambar 3). Sebelum dirancang, kontrol kosong atau inokulum saja. Hasil
masing-masing sampel yang akan diteliti tersebut menunjukkan bahwa pada
dimasukkan ke dalam botol dengan sampel kontrol positif, yang mengandung
volume 40 ml. Kemudian botol ditutup α-selulosa, inokulum dapat beraktivitas
dan direkatkan menggunakan lem. dengan baik karena adanya sumber
Setelah direkatkan dengan lem, bagian karbon. Menurut Suhartini et al. (2021,
tersebut juga dilapisi dengan plastisi 2020), kontrol positif berupa α-selulosa
untuk mencegah kebocoran. digunakan untuk menguji aktivitas dari
Botol-botol yang telah selesai inokulum itu sendiri. Berdasarkan
dirangkai tersebut kemudian dimasukkan gambar juga dapat dilihat bahwa volume
ke dalam waterbath yang suhunya telah biogas kumulatif pada sampel limbah
diatur pada 37°C dan siap digunakan kulit jagung lebih tinggi dibandingkan
untuk uji BMP, seperti pada Gambar 4. sampel kontrol kosong. Hal tersebut
Uji BMP dilakukan selama 28 hari. diduga karena pada limbah kulit jagung
Selama 28 hari tersebut, setiap harinya juga mengandung sumber karbon
dilakukan pengukuran tekanan gas berupa komponen selulosa. Limbah kulit
menggunakan manometer. Hasil jagung memiliki kandungan selulosa
pengukuran tekanan gas tersebut yang cukup tinggi, yaitu 42,31- 54.69%
kemudian dikonversi menjadi volume (Ginting, 2015; Ponce et al., 2021). Rata-
biogas menggunakan persamaan (1). rata volume biogas kumulatif yang
Hasil percobaan menggunakan dihasilkan selama 28 hari uji BMP untuk
limbah kulit jagung berupa data tekanan sampel inokulum, α-selulosa, dan limbah
gas yang telah dikonversi menjadi kulit jagung, masing-masing adalah
volume biogas kumulatif dapat dilihat 44,44 ml; 164,70 ml; dan 163,48 ml.

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 65


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

(a) (b)
Gambar 5. Hasil Uji BMP: (a) Volume Biogas Kumulatif (ml) dan (b) Potensi Metana
Spesifik (m3/kg VS)

Volume biogas yang dihasilkan VS. Selanjutnya, Suhartini et al. (2020)


kemudian dikonversi menjadi nilai meneliti pengaruh pretreatment
potensi metana spesifik dengan asumsi pencucian pada biodegradabilitas
bahwa dalam biogas, kandungan metana anaerobik Gracilaria verrucosa. Hasil uji
adalah 50%. Menurut (Apriandi, 2021), BMP menunjukkan bahwa potensi
metana (CH4) pada biogas merupakan metana spesifik G. verrucosa setelah
komposisi gas paling tinggi, yaitu 50- pretreatment pencucian mengunakan air
70%. Hal tersebut terjadi karena nilai mengalir selama 10 menit adalah 0,108
kalor gas metana yang tinggi. Nilai m3 CH4/kg VS, meningkat enam kali lipat
potensi metana spesifik dihitung dibandingkan dengan G. verrucosa
berdasarkan persamaan (2). Hasil tanpa pretreatment. Penelitian lain oleh
potensi metana spesifik untuk sampel Nurika et al. (2022) tentang aplikasi
kontrol, sampel kontrol positif dan bakteri ligninolitik untuk peningkatan
sampel limbah dapat dilihat pada pemecahan lignoselulosa dan produksi
Gambar 5b. Berdasarkan gambar metana dari tandan kosong kelapa sawit
tersebut, diketahui bahwa potensi (TKKS) juga menggunakan metode uji
metana spesifik tertinggi adalah pada BMP. Hasilnya menunjukkan bahwa
sampel kontrol positif dan terendah pada pada residu TKKS setelah pretreatment
sampel kontrol kosong atau inokulum menggunakan Comamonas testosteroni,
saja. Potensi metana spesifik dari diperoleh potensi metana spesifik 0,042
sampel limbah kulit jagung lebih tinggi m3/kg VS.
dibandingkan sampel kontrol. Rata-rata
potensi metana spesifik yang dihasilkan PENUTUP
selama 28 hari uji BMP untuk sampel
inokulum, α-selulosa, dan limbah kulit Kesimpulan
jagung, masing-masing adalah 0,026 Penelitian biogas skala
m3/kg VS; 0,501 m3/kg VS; dan 0,462 laboratorium dilakukan dengan
m3/kg VS. menganalisis potensi metana yang
Beberapa hasil penelitian yang dihasilkan oleh biomasa atau limbah
menggunakan reaktor sederhana organik berupa limbah kulit jagung. Botol
tersebut telah dipublikasikan. Suhartini et kaca bekas, dalam hal ini botol volume
al. (2019b) meneliti tentang estimasi 140 ml, dapat digunakan sebagai reaktor
potensi metana limbah makanan yang sederhana pada uji BMP untuk
berasal dari kantin dengan metode uji mengetahui potensi metana yang
BMP. Hasil penelitian menunjukkan dihasilkan. Selama 28 hari perlakuan uji
potensi metana dengan nilai 0,191 m3/kg BMP, diperoleh produksi biogas

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 66


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

kumulatif rata-rata 163,48 ml pada Ribeiro, T., Pfund, F.R.,


sampel limbah yang terdiri dari campuran Strömberg, S., Torrijos, M., Van
inokulum dan limbah kulit jagung. Eekert, M., Van Lier, J.,
Wedwitschka, H., Wierinck, I.,
Potensi metana spesifik yang dihasilkan
2016. Towards a standardization
dari sampel limbah kulit jagung adalah of biomethane potential tests.
0,462 m3/kg VS. Hasil data percobaan Water Sci. Technol. 74, 2515–
tersebut menunjukkan bahwa reaktor 2522.
sederhana dari botol kaca bekas dapat https://doi.org/10.2166/wst.2016.3
digunakan untuk uji BMP pada penelitian 36
biogas skala laboratorum. Horváth, I.S., Tabatabaei, M., Karimi, K.,
Kumar, R., 2016. Recent updates
on biogas production - A review.
Saran
Biofuel Res. J. 3, 394–402.
Reaktor sederhana tersebut
https://doi.org/10.18331/BRJ2016.
mungkin dapat digunakan untuk 3.2.4
penelitian lain selain biogas. Istini, 2020. Pemanfaatan Plastik
Polipropilen Standing Pouch
DAFTAR PUSTAKA Sebagai Salah Satu Kemasan
Sterilisasi Peralatan Laboratorium.
Apriandi, N., 2021. Analisa biodigester Indones. J. Lab. 2, 41–46.
polyethilene skala rumah tangga Jiastuti, T., 2018. Higiene sanitasi
dengan memanfaatkan limbah pengelolaan makanan dan
organik sebagai sumber penghasil keberadaan bakteri pada
biogas. Orbith Maj. Ilm. Pengemb. makanan jadi di RSUD Dr. Harjono
Rekayasa dan Sos. 17, 23–29. Ponorogo. J. Kesehat. Lingkung.
https://doi.org/10.32497/orbith.v17 10, 13–24.
i1.2937 Kainthola, J., Kalamdhad, A.S., Goud, V.
Filer, J., Ding, H.H., Chang, S., 2019. V., 2019. A review on enhanced
Biochemical methane potential biogas production from anaerobic
(BMP) assay method for anaerobic digestion of lignocellulosic
digestion research. Water 11, 921. biomass by different enhancement
https://doi.org/10.3390/w1105092 techniques. Process Biochem. 84,
1 81–90.
Ginting, A., 2015. Pemanfaatan Limbah https://doi.org/10.1016/j.procbio.2
Kulit Jagung untuk Produk 019.05.023
Modular dengan Teknik Pilin. Din. Krisdianty, N., Purnomoadi, A., Sutaryo,
Kerajinan Dan Batik Maj. Ilm. 32, 2014. Pengaruh Penggunaan
51–62. Whey dan Feses Sapi Madura
https://doi.org/10.22322/dkb.v32i1 sebagai Substrat Biogas Terhadap
.1180 Produksi Metan, Kecernaan
Holliger, C., Alves, M., Andrade, D., Bahan Organik dan pH Slurry. J.
Angelidaki, I., Astals, S., Baier, U., Teknol. Has. Pertan. 7, 113–118.
Bougrier, C., Buffière, P., Carballa, Kurniawan, I., Aditsania, A., 2016.
M., De Wilde, V., Ebertseder, F., Pemodelan dan Simulasi Produksi
Fernández, B., Ficara, E., Fotidis, Biogas dari Substrat Glukosa
I., Frigon, J.C., De Laclos, H.F., Menggunakan Anaerobic
Ghasimi, D.S.M., Hack, G., Hartel, Digestion Model No. 1 (ADM1).
M., Heerenklage, J., Horvath, I.S., Indones. J. Comput. 1, 49–60.
Jenicek, P., Koch, K., Krautwald, https://doi.org/10.21108/INDOJC.
J., Lizasoain, J., Liu, J., 2016.1.1.54
Mosberger, L., Nistor, M., Maluegha, B.L., Ulaan, T.V.Y., Umboh,
Oechsner, H., Oliveira, J.V., M.K., 2018. Perancangan Digester
Paterson, M., Pauss, A., Pommier, untuk Menghasilkan Biogas dari
S., Porqueddu, I., Raposo, F., Kotoran Ternak Babi di Desa

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 67


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

Rumoong Bawah Kabupaten https://doi.org/10.25105/jamin.v2i


Minahasa Selatan. J. Tekno Mesin 2.7483
4, 118–122. Strömberg, S., Nistor, M., Liu, J., 2014.
Nurika, I., Shabrina, E.N., Azizah, N., Towards eliminating systematic
Suhartini, S., Bugg, T.D.H., errors caused by the experimental
Barker, G.C., 2022. Application of conditions in Biochemical Methane
ligninolytic bacteria to the Potential (BMP) tests. Waste
enhancement of lignocellulose Manag. 34, 1939–1948.
breakdown and methane https://doi.org/10.1016/j.wasman.
production from oil palm empty 2014.07.018
fruit bunches (OPEFB). Bioresour. Suhartini, A., Gunarti, A.S.S., Hasan, A.,
Technol. Reports 17, 100951. 2014. Pengaruh Penambahan
https://doi.org/10.1016/j.biteb.202 Tumbukan Limbah Botol Kaca
2.100951 sebagai Bahan Subtitusi Agregat
Pane, H.S., Widiastuti, I., Baehaki, A., Halus Terhadap Kuat Tekan dan
2016. Uji Potensi Biogas dari Kuat Lentur Beton. J. BENTANG
Eceng Gondok (Eichhornia 2, 66–80.
Crassipes) dan Campuran Limbah Suhartini, S., Heaven, S., Zhang, Y.,
Jeroan Ikan Gabus (Channa Banks, C.J., 2019a. Antifoam,
Striata) Menggunakan Digester dilution and trace element addition
Anaerob secara Batch. FishtecH – as foaming control strategies in
J. Teknol. Has. Perikan. 5, 146– mesophilic anaerobic digestion of
156. sugar beet pulp. Int. Biodeterior.
https://doi.org/10.36706/fishtech.v Biodegrad. 145, 1–13.
5i2.3942 https://doi.org/10.1016/j.ibiod.201
Pecorini, I., Olivieri, T., Bacchi, D., 9.104812
Paradisi, A., Corti, A., Carnevale, Suhartini, S., Lestari, Y.P., Nurika, I.,
E., 2012. Evaluation of gas 2019b. Estimation of methane and
production in a industrial electricity potential from canteen
anaerobic digester by means of food waste. IOP Conf. Ser. Earth
Biochemical Methane Potential of Environ. Sci. 230, 1–9.
Organic Municipal Solid Waste https://doi.org/10.1088/1755-
Components. The 25th 1315/230/1/012075
International Conference on Suhartini, S., Nurika, I., Paul, R., Melville,
Efficiency, Cost, Optimization, L., 2021. Estimation of Biogas
Simulation and Environmental Production and the Emission
Impact of Energy Systems. Savings from Anaerobic Digestion
Perugia, Italy, hal. 173–184. of Fruit-based Agro-industrial
Ponce, J., Gabriel, J., Nunes, L., Keller, Waste and Agricultural crops
M., Cervejeira, B., Barros, B., residues. Bioenergy Res. 14, 844–
Luciana, S., Hioka, N., Caetano, 859.
W., Roberto, V., 2021. Alkali https://doi.org/10.1007/s12155-
pretreated sugarcane bagasse, 020-10209-5
rice husk and corn husk wastes as Suhartini, S., Sihaloho, R., Rahmah,
lignocellulosic biosorbents for N.L., Nurika, I., Junaidi, M.A.,
dyes. Carbohydr. Polym. Technol. Paul, R., Melville, L., 2020. Effect
Appl. 2, 100061. of pre-treatment on anaerobic
https://doi.org/10.1016/j.carpta.20 biodegradability of Gracilaria
21.100061 verrucosa. IOP Conf. Ser. Earth
Rizali, A.E.N., Jasjfi, E.F., Ariani, Environ. Sci. 475, 012064.
Nugrahadi, G., 2020. https://doi.org/10.1088/1755-
Pemanfaatan Limbah Botol Kaca 1315/475/1/012064
Menjadi Lampu Dinding. J. Abdi Yulianto, A., Nurcholis, 2015. Penerapan
Masy. Indones. 2, 79–89. Standard Hygienes dan Sanitasi
dalam Meningkatkan Kualitas

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 68


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Vol 5 (2) 2022, 61-69/ Yuli Erna Widyasari

Makanan di Food & Beverage


Departement @Hom Platinum
Hotel Yogyakarta. J. Khasanah
Ilmu 6, 31–39.

ISSN 2655 4887 (Print), ISSN 2655 1624 (Online) 69

Anda mungkin juga menyukai