Yayasan - Ketentuan Hukum
Yayasan - Ketentuan Hukum
DIPAILITKAN
UU NO.
16/2001
PP NO. UU NO.
YAYASAN
63 /2008 28/2004
PP NO.
2/2013
APA ITU YAYASAN
• Yayasan adalah badan
hukum yang terdiri atas
kekayaan yang
dipisahkan dan
diperuntukkan untuk
mencapai tujuan
tertentu di bidang
sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang
tidak mempunyai
anggota.
ORGAN YAYASAN
• BOLEH DENGAN STRUKTUR
PEMBINA • BOLEH TANPA STRUKTUR
• KETUA
PENGURUS • SEKRETARIS MINIMAL
• BENDAHARA
SOSIAL
KEMANUSIAAN
KEAGAMAAN
DARI SEGI ASAL HARTA
YAYASAN YAYASAN
WAKAF NON WAKAF
ASAL HARTA KEKAYAAN YAYASAN
1. Kekayaan Yayasan berasal dari sejumlah
kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk:
a. uang atau
b. barang.
2. sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
3. wakaf;
4. hibah;
5. hibah wasiat; dan
6. perolehan lain yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar Yayasan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
HARTA YAYASAN SEBAGAI JAMINAN
• BISA DIJADIKAN
BUKAN JAMINAN ATAS
WAKAF PERSETUJUAN
PEMBINA
• DILARANG UNTUK
DIJADIKAN
WAKAF JAMINAN
PEMILIK HARTA YAYASAN
• Pendiri
• Organ:
a. Pembina;
b. Pengurus:
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
c. Pengawas
• Beneficiary
PENGELOLAAN HARTA YAYASAN
MENDIRIKAN
PERUSAHAAN
DIGUNAKAN 25%
UNTUK USAHA
MENGIKUT-
SERTAKAN DI
HARTA YAYASAN
DALAM
PERUSAHAAN
DIKELOLA
SENDIRI
LARANGAN MENGALIHKAN KEKAYAAN YAYASAN
1) Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun
kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-
undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara
langsung atau tidak langsung, baik dalam bentuk gaji, upah,
maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat dinilai
dengan uang kepada Pembina, Pengurus dan Pengawas.
2) Pengecualian, dapat ditentukan dalam Anggaran Dasar
Yayasan bahwa Pengurus menerima gaji, upah, atau
honorarium, dalam hal Pengurus Yayasan:
a. bukan pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan Pendiri,
Pembina, dan Pengawas; dan
b. melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan
penuh.
3) Penentuan mengenai gaji, upah, atau honorarium,
ditetapkan oleh Pembina sesuai dengan kemampuan
kekayaan Yayasan."
• Pasal 5
SANKSI PIDANA
• Pasal 70
1)Setiap anggota organ Yayasan yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun.
2)Selain pidana penjara, anggota organ yayasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga
dikenakan pidana tambahan berupa
kewajiban mengembalikan uang, barang, atau
kekayaan yayasan yang dialihkan atau
dibagikan.
PEMBUBARAN YAYASAN (Pasal 62 UUY)
Yayasan bubar karena:
a. jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar berakhir;
b. tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar telah tercapai atau tidak tercapai;
c. putusan Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:
1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;
2) tidak mampu membayar utangnya setelah
dinyatakan pailit; atau
3) harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi
utangnya setelah pernyataan pailit dicabut.
PIHAK YANG DAPAT MEMOHON
PEMBUBARAN YAYASAN
• Pihak yang berkepentingan
• Kejaksaan demi kepentingan umum
• Catatan:
• Apabila Yayasan ingin dibubarkan karena
kepailitan, maka seharusnya:
– Permohonan pailit harus diajukan oleh
pihak tertentu karena ini menyangkut
kepentingan umum.
YAYASAN DALAM LIKUIDASI
• Dalam hal Yayasan bubar karena alasan jangka
waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
berakhir dan tujuan Yayasan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak
tercapai, Pembina menunjuk likuidator untuk
membereskan kekayaan Yayasan.
• Apabila tidak ditunjuk likuidator, Pengurus
bertindak selaku likuidator.
• Apabila Yayasan bubar, Yayasan tidak dapat
melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk
membereskan kekayaannya dalam proses
likuidasi.
YAYASAN BUBAR KARENA
PUTUSAN PENGADILAN
• Dalam hal Yayasan bubar karena putusan
Pengadilan, maka Pengadilan juga menunjuk
likuidator.
• Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit,
berlaku peraturan perundang-undangan di
bidang Kepailitan.
• Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan,
pemberhentian sementara, pemberhentian,
wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung
jawab, serta pengawasan terhadap Pengurus,
berlaku juga bagi likuidator.
PENYERAHAN SISA HASIL LIKUIDASI
• Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Yayasan
lain yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama
dengan Yayasan yang bubar.
• Kekayaan sisa hasil likuidasi, dapat diserahkan kepada
badan hukum lain yang mempunyai kesamaan kegiatan
dengan Yayasan yang bubar, apabila hal tersebut diatur
dalam Undang-undang mengenai badan hukum
tersebut.
• Dalam hal sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada
Yayasan lain yang mempunyai maksud dan tujuan yang
sama, sisa kekayaan tersebut diserahkan kepada
Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan
maksud dan tujuan Yayasan tersebut.
PENGALIHAN HARTA YAYASAN
HARTA WAKAF
TIDAK
YAYASAN PAILIT
Pasal 40 jo Pasal 26
Ayat (3) UUW
HARTA BUKAN
PAILIT
YAYASAN WAKAF
Pasal 62 huruf c UUY
YAYASAN PAILIT....?????
• Pasal 40
1) Harta benda wakaf yang sudah diwakafkan
dilarang:
a. dijadikan jaminan;
b. disita;
• Pasal 26 Ayat (3)
• Dalam hal kekayaan Yayasan berasal dari wakaf,
maka berlaku ketentuan hukum perwakafan.
(Penjelasan: Kekayaan Yayasan yang berasal
dari wakaf tidak termasuk harta pailit).
PERUBAHAN STATUS HARTA WAKAF
• Harta benda wakaf yang sudah diwakafkan
dilarang:
a. dijadikan jaminan;
b. disita;
c. dihibahkan;
d. dijual;
e. diwariskan;
f. ditukar; atau
g. dialihkan dalam bentuk pengalihan hak
lainnya.
KETENTUAN PIDANA
• Setiap orang yang dengan sengaja menjaminkan,
menghibahkan, menjual, mewariskan,
mengalihkan dalam bentuk pengalihan hak
lainnya harta benda wakaf yang telah diwakafkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 atau
tanpa izin menukar harta benda wakaf yang telah
diwakafkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
41, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah). Pasal 67 UU Wakaf
• Pasal 17
1) Hak atas tanah yang dapat diwakafkan terdiri dari:
a. hak milik atas tanah baik yang sudah atau belum terdaftar;
b. hak atas tanah bersama dari satuan rumah susun sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan;
c. hak guna bangunan, hak guna usaha atau hak pakai yang berada
di atas tanah negara;
d. hak guna bangunan atau hak pakai yang berada di atas tanah
hak pengelolaan atau hak milik pribadi yang harus mendapat izin
tertulis dari pemegang hak pengelolaan atau hak milik.
2) Apabila wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
dimaksudkan sebagai wakaf untuk selamanya, maka
diperlukan pelepasan hak pengelolaan atau hak milik oleh
pemegang haknya.
3) Hak atas tanah yang diwakafkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib dimiliki atau dikuasai oleh Wakif secara
sah serta bebas dari segala sitaan, perkara, sengketa, dan
tidak dijaminkan.
WAKAF HAK ATAS TANAH
• Pasal 18
1)Benda wakaf tidak bergerak berupa tanah
hanya dapat diwakafkan untuk jangka waktu
selama-lamanya kecuali wakaf hak atas tanah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(1) huruf d.
2)Benda wakaf tidak bergerak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diwakafkan
beserta bangunan dan/atau tanaman
dan/atau benda-benda lain yang berkaitan
dengan tanah
PENGALIHAN HARTA YAYASAN YANG BUBAR
• Pasal 68
1) Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Yayasan
lain yang mempunyai kesamaan kegiatan dengan
Yayasan yang bubar.
2) Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat diserahkan kepada badan hukum
lain yang mempunyai kesamaan kegiatan dengan
Yayasan yang bubar, apabila hal tersebut diatur dalam
Undang-undang mengenai badan hukum tersebut.
3) Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan
kepada Yayasan lain atau kepada badan hukum lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
kekayaan tersebut diserahkan kepada Negara dan
penggunaannya dilakukan sesuai dengan kegiatan
Yayasan yang bubar."
STATUS BEKAS HARTA YAYASAN
BUBAR KE DALAM PT
• Apabila Kekayaan sisa hasil likuidasi
diserahkan kepada PT yang mempunyai
kesamaan kegiatan dengan Yayasan yang
bubar, pertanyaannya:
– Siapa yang berhak mengatasnamakan
Saham dan menjadi pemegang saham?
– Siapa yang berhak atas deviden yang
berasal dari yayasan bubar?
POTENSI PELANGGARAN PIDANA
KUHP
PIDANA WAKAF
PIDANA YAYASAN
TERIMA KASIH