Anda di halaman 1dari 34

YAYASAN SEBAGAI

BADAN HUKUM
Anggota Kelompok :
-Ardika Karyana (201910110311002)
-Muhammad Nizar Aditya (201910110311018)
-Mohammad Rendy Kurniawan (201910110311020)
-Ahmad Alkhawarizmi (201910110311037)
-Arvin Adiyatma Ramadhan (201910110311039)
-Taufiq Ramadhan (201910110311045)
-Arkan Zidane Monoarfa (201910110311046)
1
YAYASAN
• PENGERTIAN
 Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU
16/2001”), Yayasan adalah badan hukum yang
terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan berupa sekumpulan aset dan kekayaan
yang disisihkan oleh pendiri untuk kegiatan sosial
dan non profit. Artinya, saat yayasan didirikan
pertama kali, para pendiri memisahkan sejumlah
kekayaan pribadinya, baik uang atau barang, untuk
dijadikan kekayaan awal yayasan.

2
YAYASAN
• Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang
pencapaian maksud dan tujuannya dgn cara mendirikan “badan
usaha dan ikut serta dalam suatu badan usaha.”
• Penyertaan yayasan dalam suatu badan usaha yg prospektif
paling banyak 25 % dari seluruh nilai kekayaan yayasan.
• Anggota pembina, pengurus, dan pengawas yayasan dilarang
merangkap jabatan sebagai anggota direksi, pengurus atau
anggota dewan komisaris, pengawas dari badan usaha yg
didirikannya atau yg dijadikan tempat penyertaan modal.
• Badan usaha yg didirikan atau yg dijadikan tempat penyertaan
modal tidak boleh melakkukan kegiatan yg bertentangan dgn
hukum, kesusilaan, ketertiban umum.

3
• 1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Buku III Bab IX, pasal 1663
dan 1664
• 2. Staatsblad 1870 Nomor 64
• 3. Staatsblad 1939 Nomor 570 tentang Perkumpulan Indonesia
(Inlandsche Vereniging) juncto Staatsblad 1942 Nomor 13 dan 14
• 4. Staatsblad 1933 Nomor 84 Pasal 11 Poin 8
• 5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
• 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan
• 7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun
2014 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan.

4
LARANGAN YG DIBERLAKUKAN
TERHADAP YAYASAN
• Yayasan tidak boleh dipergunakan
sebagai wadah usaha dan melakukan
kegiatan usaha secara langsung tetapi
melalui badan usaha yg didirikannya atau
badan usaha lain dimana yayasan
menyertakan kekayaannya.
• Yayasan tidak boleh membagikan hasil
kegiatan usaha kpd pembina, pengurus
dan pengawas

5
LARANGAN YG DIBERLAKUKAN
TERHADAP YAYASAN
• Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang,
maupun kekayaan lain yg diperoleh yayasan
berdasarkan Uu, dilarang dialihkan atau
dibagikan secara langsung atau tidak langsung
baik dalam bentuk gaji, honorarium, atau
bentuk lain yg dapat dinilai dgn uang kpd
pembina, pengurus, dan pengawas kecuali
ditentukan lain dalam dalam anggaran dasar
yayasan bahwa pengurus menerima gaji,
honorarium, upah, dalam hal pengurus yayasan
bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dgn
pendiri, pembina, pengawas dan melaksanakan
kepengurusan yayasan secara langsung dan
penuh.

6
PENDIRIAN YAYASAN
• Pendirian Yayasan dapat dilakukan oleh dua
orang atau lebih dgn memisahkan sebagian
harta kekayaan pendirinya.
• Didirikan dengan mempergunakan Akta
Pendirian yg dibuat oleh notaris dan
berbahasa Indonesia.
• Yayasan dapat pula didirikan berdasarkan
Surat Wasiat.
• Pembuatan akta pendirian yayasan dapat
diwakilkan kepada orang lain dgn
berdasarkan surat kuasa.

7
STATUS BADAN HUKUM YAYASAN
• Status Badan Hukum Yayasan diperoleh dengan
adanya pengesahan dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia.
• Status badan hukum Yayasan juga dapat dilihat
dari
 Kekayaan yg terpisah
 Tidak membagi kekayaannya atau penghasilannya
kepada pendiri atau pengurus
 Mempunyai tujuan tertentu
 Memiliki organisasi yg teratur
 Didirikan dgn akta notaris

8
PROSEDUR PENDIRIAN YAYASAN
• Pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan
kepada Menkumham melalui notaris yg telah
membuat akta pendirian yayasan tsb paling lambat 10
hari sejak tanggal akta pendirian yayasan tsb
ditandatangani.
• Sebelum memberikan pengesahan, Menteri dapat
meminta pertimbangan dari instansi terkait paling
lambat 7 hari sejak tanggal permohonan diterima
lengkap.
• Instansi terkait wajib memberikan jawaban dalam
jangka waktu 14 hari sejak tgl permintaan
pertimbangan diterima.

9
PROSEDUR PENDIRIAN YAYASAN

• Pengesahan terhadap permohonan akan diberikan


atau ditolak dalam jangka waktu 30 hari sejak tgl
permohonan diterima lengkap.
• Apabila diperlukan pertimbangan dari instansi
terkait, penerimaan atau penolakan akan diberikan
akan diberikan dlm jangka waktu 14 hari sejak tgl
jawaban instansi tsb diterima.
• Bila jawaban atas permintaan pertimbangan tidak
diterima, pengesahan akan diberikan atau ditolak dlm
jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tgl
permintaan permintaan disampaikan kpd instansi
terkait.

10
PENDIRIAN YAYASAN
• Apabila permohonan pengesahan yayasan
ditolak oleh Menteri, maka menteri wajib
memberitahukan secara tertulis disertai dgn
alasannya kpd pemohon mengenai penolakan
pengesahan tsb.
• Perbuatan hukum yg dilakukan oleh pengurus
yayasan sebelum yayasan memperoleh status
sebagai badan hukum akan mengikat pengurus
yayasan secara pribadi dan tanggung renteng
atas perbuatan tersebut.

11
ANGGARAN DASAR

• Anggaran Dasar merupakan bagian dari


Akta Pendirian Yayasan, memuat antara
lain :
 Nama, dan tempat kedudukan;
 Maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai
maksud dan tujuan tsb.
 Jangka waktu pendirian.
 Jumlah kekayaan awal yg dipisahkan dari kekayaan
pribadi pendiri.
 Cara memperoleh dan penggunaan kekayaan
 Tata cara pegangkatan, pemberhenitan, .penggantian
anggota pembina, penggurus, dan pengawas.

12
ANGGARAN DASAR
• Lanjutan Anggaran Dasar merupakan bagian
dari Akta Pendirian Yayasan, memuat antara
lain :
 Hak dan kewajiban anggota pembina, pengurus, dan
pengawas
 Tata cara penyelenggaraan rapat anggota yayasan.
 Ketentuan mengenai perubahan anggaran dasar
 Pengabungan dan pembubaran yayasan
 Penggunaan kekayaan sisa likuidasi atau penyaluran
kekayaan yayasan setelah pembubaran.

13
ANGGARAN DASAR

• Selainitu Anggaran Dasar juga memuat


nama sbagai identitas yayasan yg
mencerminkan maksud dan tujuan serta
kegiatan yayasan.
• Nama, alamat, pekerjaan, tempat dan tgl
lahir serta kewarganegaraan pendiri,
pembina, pengurus dan pangawas.

14
PEMBERIAN NAMA YAYASAN
• Nama yayasan tidak boleh mempergunakan
nama yg telah dipergunakan secara sah oleh
Yayasan lain.
• Tidak boleh bertentangan dgn ketertiban umum
dan kesusilaan
• Nama yayasan harus didahului dgn kata
“yayasan”,
• Apabila kekayaan yayasan berasal dari wakaf
maka dapat ditambahkan kata wakaf misal
Yayasan Wakaf.

15
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
• Anggaran Dasar dapar diubah berdasarkan keputusan
“Rapat Pembina.’
• Rapat pembina dihadiri oleh paling sedikit 2/3 dari
jumlah anggota pembina.
• Perubahan anggaran dasar dilakukan dgn Akta
Notaris dibuat dalam bahasa Indonesia.
• Keputusan Rapat pembina diambil dgn ‘musyawarah
mufakat” dan apabila hal tsb tidak tercapai maka
keputusan rapat pembinan ditetapkan berdasarkan
persetujuan 2/3 dari seluruh anggota pembina yg
hadir.

16
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
• Dalam hal kuorum tidak tercapai rapat pembina
kedua dapat diselenggarakan paling cepat 3 hari
terhitung sejak tgl rapat pembina pertama
diadakan.
• Rapat pembina kedua sah apabila dihadiri oleh
lebih dari ½ dari seluruh anggota pembina.
• Keputusan Rapat pembina yg kedua sah apbila
diambil berdasarkan persetujuan suara terbanyak
dari jumlah anggota pembina yg hadir.

17
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
• PerubahanAnggaran Dasar yg meluputi
nama dan kegiatan yayasan harus
mendapat persetujuan dari Menteri,
demikian pula untuk setiap perubahan
anggaran dasar yg bersifat substansial.
• Bagi perubahan terhadap hal-hal yg tidak
bersifat substansial, maka cukup
diberitahukan kepada Menteri.

18
PENGUMUMAN
• Guna memenuhi asas publisitas.
• Yayasan yg telah memperoleh status badan hukum
maka Anggaran Dasarnya wajib diumumkan dalam
“Tambahan Berita Negara”,
• Demikian pula untuk setiap perubahan Anggaran
dasar.
• Pengumuman dilakukan oleh Menteri dalam
tenggang waktu paling lambat 14 hari sejak tgl akta
pendirian yayasan disahkan atau perubahan anggaran
dasar disetujui.
• Dikenakan biaya yg besarnya ditetapkan dgn PP.

19
KEKAYAAN YAYASAN
• Kekayaan yayasan berasal dari sejumlah
kekayaan yg dipisahkan dalam bentuk
uang atau barang.
• Kekayaan yayasan dapat bersumber
dari :
 Sumbangan atau bantuan yg tidak mengikat;
 Wakaf
 Hibah wasiat;
 Perolehan lain yg tidak bertentangan dgn
anggaran dasar dan peruuan yg berlaku.

20
KEKAYAAN YAYASAN

• MenurutPP No. 63 Tahun 2008


Tentang Pelaksanaan UU Yayasan :
 Kekayaan awal yayasan yg didirikan oleh orang Indonesia yg berasal
dari pemisahan harta kekayaan pribadi pendiri paling sedikit senilai
Rp. 10.000.000,-
 Yayasan yg didirikan oleh orang asing atau orang asing bekerjasama
dgn orang Indonesia adalah paling sedikti senilai Rp. 100.000.000,-

21
ORGAN YAYASAN
• Sebagai Badan Hukum, yayasan mempunyai organ yg terdiri
dari :
 Pembina
 Pengurus
 Pengawas

22
ORGAN YAYASAN
• PEMBINA
• Organ yayasan yg mempunyai kewenagan yg
tidak diserahkan kpd Pengurus, Pengawas.
Yaitu :
 Keputusan mengenai perubahan anggaran dasar;
 Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus dan
pengawas;
 Penetapan kebijakan umum yayasan berdasarkan
Anggaran Dasar Yayasan;
 Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran
tahunan Yayasan dan
 Penetapan mengenai penggabungan atau pembubaran
Yayasan.

23
ORGAN YAYASAN
• Pembina dapat berasal dari :
 Orang perseorangan sebagai pendiri yayasan atau
 Mereka yg berdasarkan keputusan Rapat Anggota
Pembina dinilai memiliki dedikasi yg tinggi untuk
mencapai maksud dan tujuan yayasan.
• Anggota pembina dapat dicalonkan oleh Pengurus
atau Pengawas.
• Anggota pembina tidak boleh rangkap jabatan
sebagai anggota pengurus atau pengawas
• Mengadakan rapat minimal satu kali dalam setahun
untuk melakukan evaluasi kekayaan, hak dan
kewajiban yayasan tahun lalu.

24
ORGAN YAYASAN
• PENGURUS
• Merupakan organ yayasan yg melakukan tugas
kepengurusan.
• Yg dapat diangkat dari jadi anggota pengurus
adalah orang perseorangan yg mampu
melakukan perbuatan hukum dan tidak boleh
rangkap jabatan sebagai pembina atau pengawas.
• Diangkat oleh pembina melalui keputusan Rapat
Pembina untuk jangka waktu lima tahun dan
dapat diangkat kembali.

25
ORGAN YAYASAN
• Susunan Pengurus Yayasan :
 Seorang ketua;
 Seorang sekretaris
 Seorang bendahara
• Apabila pengurus melakukan tindakan yg
merugikan yayasan, maka berdasarkan Rapat
Pembina pengurus tsb dapat diberhentikan
sbelum masa jabatannya berakhir.
• Apabila terjadi penggantian pengurus, maka
pengurus ybs menyampaikan pemberitahuan
secara tertulis kpd Menteri dalam tenggang
waktu 30 hari.

26
ORGAN YAYASAN
• TANGGUNG JAWAB PENGURUS
YAYASAN :
• Bertanggung jawab secara penuh atas
kepengurusan yayasan sesuai dgn kepentingan
dan tujuan yayasan.
• Melaksanakan tugas dgn itikad baik
• Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila
melaksanakan tugas tidak sesuai dgn AD
Yayasan dan mengakibatkan kerugian yayasan
atau pihak ketiga. Demikian pula apabila
menyebabkan yayasan mengalami kepailitan.

27
ORGAN YAYASAN
• Pengurus yayasan yg terbukti
menyebabkan kerugian bagi yayasan,
masyarakat, bahkan negara berdasarkan
keputusan pengadilan, maka pengurus
tsb dalam jangka waktu 5 tahun
terhitung sejak tgl keputusan tsb
berkekuatan hukum tetap tidak dapat
diangkat sebagai pengurus yayasan
manapun.

28
ORGAN YAYASAN
• KEWENANGAN PENGURUS
YAYASAN :
 Berwenang mewakili yayasan baik di dalam maupun keluar
pengadilan;
 Mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan yayasan.

29
ORGAN YAYASAN
• Kewenangan pengurus yayasan dapat
hilang apabila :
• Terjadi perkara di depan pengadilan antara Yayasan
dgn anggota pengurus ybs.
• Memiliki kepentingan yg bertentangan dgn
kepentingan yayasan;
• Pengurus tidak berwenang mengikat yayasan sebagai
penjamin utang;
• Tidak berwenang mengalihkan kekayaan yayasan
kecuali atas persetujuan pembina;
• Tidak berwenang membebani kekayaan yayasan
untuk kepentingan pihak lain.

30
ORGAN YAYASAN
• PENGAWAS
• Organ yayasan yg bertugas melakukan pengawasan
serta memberikan nasehat kpd pengurus dalam
menjalankan kegiatan yayasan.
• Memiliki pengawas sekurang-kurangnya satu
orang yg tugas, wewenang, tanggung jawabnya
diatur dalam Anggaran dasar.
• Memiliki kemampuan melakukan perbuatan
hukum;
• Tidak boleh merangkap jabatan sebagai pengurus
atau pembina.

31
ORGAN YAYASAN
• Pengawas dapat memberhentikan sementara anggota
pengurus dgn menyebutkan alasannya. Pemberhentian
sementara tsb wajib dilaporkan kpd Pembina secara
tertulis paling lambat 7 hari sejak tgl pemberhentian
sementara.
• Pembina wajib memanggil anggota pengurus ybs untuk
diberikan kesempatan membela diri.
• Dalam jangka waktu 7 hari sejak tgl pembelaan diri
pembina wajib mencabut keputusan pemberhentian
sementara atau memberhentikan anggota pengurus tsb.
• Apabila pembina tidak memberikan kesempatan kpd
pengurus untuk melakukan pembelaan diri , maka
pemberhentian sementara batal demi hukum.

32
ORGAN YAYASAN
• Pengangkatan dan pemberhentian
Pengawas melalui Rapat Pembina
Yayasan.
• Pengawas yayasan mempunyai
tanggung jawab renteng apabila
yayasan pailit karena kesalahanya
sedangkan harta kekayaaan yayasan
tidak cukup menutup kerugian akibat
kepailitan tsb.

33
34

Anda mungkin juga menyukai