PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sepsis dapat didefinisikan sebagai disfungsi organ yang mengancam jiwa yang
disebabkan oleh respon tubuh yang tidak teratur terhadap infeksi (van der Poll et al., 2021).
Sepsis dan syok septik merupakan masalah kesehatan utama, berdampak pada jutaan orang di
seluruh dunia setiap tahunnya dan membunuh di antaranya satu dari tiga dan satu dari enam
orang yang terkena dampaknya (Doi et al., 2021). Angka kejadian sepsis neonatorum yang
dilaporkan oleh WHO dari Januari 1979 sampai Mei 2019 diperkirakan mencapai 2824 per
100.000 kelahiran. Prevalensi ini lebih tinggi di negara berkembang seperti Indonesia, angka
insidensi di rumah sakit Indonesia dilaporkan bervariasi di tiap rumah sakit rujukan antara
8,76% - 30,29% (Oktaviani Suwarna et al., 2022). Dampak sepsis pada bayi baru lahir adalah
permasalahan yang serius diantaranya kelesuan yang ekstrim, penonjolan pada ubun ubun,
gangguan pendengaran, keterlambatan perkembangan, kelumpuhan otak bahkan hingga koma
(Martua, 2021).
2. Ketidakcukupan teknologi di daerah terpencil
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita
ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi) (Sosiologi, 2014). Teknologi adalah sesuatu
yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan manusia dan didunia
informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi, sehingga penggunaan teknologi
oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih (Junierissa
Marpaung, 2018).
3. Pengembangan teknologi untuk menangani masalah sepsis:
Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa proyek dan penelitian yang telah
dilakukan untuk mengembangkan teknologi yang dapat membantu dalam deteksi sepsis pada
bayi baru lahir. Salah satu contohnya yaitu NeMo merupakan sistem yang dirancang untuk
digunakan oleh ibu-ibu untuk mengidentifikasi penyakit sepsis pada anak-anak mereka (Matin
et al., 2020). Smartphone-based out-of-hospital screening app merupakan Aplikasi yang
dikembangkan untuk mengurangi jumlah kembali ke rumah sakit bagi bayi yang
mengidapkan hiperbilirubinemia. Studi menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam
mengurangi jumlah kembali ke rumah sakit dan mengurangi ketidakpastian ibu (Eysenbach et
al., 2022).
BAB II
LANDASAN TEORI
Doi, K., Estenssoro, E., Ferrer, R., Hodgson, C., Møller, M. H., Jacob, S., Kleinpell, R., Klompas,
M., Koh, Y., Kumar, A., Kwizera, A., Lobo, S., Masur, H., Mcgloughlin, S., Mehta, S.,
Mehta, Y., Mer, M., Oczkowski, S., Osborn, T., … Zimmerman, J. (2021). Bin Du 28 Charles
Gomersall 31 Mark Nunnally 47 Charles L. Sprung 57 (Vol. 49, Issue 11).
www.ccmjournal.orghttp://journals.lww.com/ccmjournalbyBhDMf5ePHKav1zEoum1tQfN4a
+kJLhEZgbsIHo4XMi0hCy
Eysenbach, G., Stoner, S., Drozd, F., Blankers, M., Crutzen, R., Tait, R., Mohr, D., Evans, D.,
Kok, R., Chumnanvej, S., Kooprasertying, P., Anthony, S., Kivuti, L. W., Hambly, K., Aarts,
J. W. M., Prins, J., de la Torre, I., Cook, R., Jung, B. C., … Bewick, B. (2022). ConSORT-
eHealth: Improving and standardizing evaluation reports of web-based and mobile health
interventions. Journal of Medical Internet Research, 13(4), 1–58.
https://doi.org/10.2196/jmir.1923
Martua, Y. S. (2021). Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Sepsis
Neonatorum di RSUD Taluk Kuantan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(1), 55–63.
https://doi.org/10.37012/jik.v13i1.459
Matikolaie, F. S., & Tadj, C. (2022). Machine Learning-Based Cry Diagnostic System for
Identifying Septic Newborns. Journal of Voice. https://doi.org/10.1016/j.jvoice.2021.12.021
Matin, S. B., Wallingford, A., Xu, S., Ng, N., Ho, A., Vanosdoll, M., Waiswa, P., Labrique, A. B.,
& Acharya, S. (2020). Feasibility of a mobile health tool for mothers to identify neonatal
illness in rural Uganda: Acceptability study. JMIR MHealth and UHealth, 8(2).
https://doi.org/10.2196/16426
Oktaviani Suwarna, N., Yuniati, T., Imam Cahyadi, A., Hanggono Achmad, T., Agustian
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, D., & Hasan
Sadikin, R. (2022). Faktor Risiko Kejadian Sepsis Neonatorum Awitan Dini di Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. In Sari Pediatri (Vol. 24, Issue 2).
van der Poll, T., Shankar-Hari, M., & Wiersinga, W. J. (2021). The immunology of sepsis. In
Immunity (Vol. 54, Issue 11, pp. 2450–2464). Cell Press.
https://doi.org/10.1016/j.immuni.2021.10.012