Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2962-2697

Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

ANALISIS STABILITAS LERENG TIMBUNAN JALAN DENGAN


PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN METODE
ELEMEN HINGGA

Ayoda Raza Maulida1 dan Hanindya Kusuma Artati2*


1
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
2,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Article Info Abstract


Tawang - Ngalang Segment IV road was built as
Available online
an alternative route for the Jogja - Wonosari
road via the Piyungan - Patuk route. This
research is devoted to the Tawang - Ngalang
segment IV road Sta. 7+750 which was built on
Keywords: a 9 m soil embankment. The purpose of this
Embankment slope, Safety number (SF), Consolidation, study was to obtain a safe number (SF) of
Geotextile, Plaxis embankment slopes and consolidation settlement
within 365 days (1 year). Slope stability analysis
was carried out using the finite element method
with the help of Plaxis 8.6 software. On the
embankment slope with an angle of 34° with
geoxtextile reinforcement during the
Corresponding Author: construction period of the embankment up to 2,5
Hanindya Kusuma Artati m 2,6458; embankment up to 5 m 2,4334;
hanindya@uii.ac.id embankment up to 7 m 2,0975; and embankment
up to 9 m 1,5981; during post-construction the
safety number (SF) slope of the 34° corner
embankment with geotextile reinforcement was
1,3283 so that it was more than required by 1,3;
and the resulting consolidated settlement of
0,1632 m. These results show that changing the
slope angle of the embankment and geotextile
reinforcement can increase the slope
embankment safety number (SF).
Copyright © 2023 Universitas Islam Indonesia
All rights reserved

PENDAHULUAN manusia, barang maupun jasa sehingga


tercapainya kemajuan ekonomi D.I.
Latar belakang
Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi
Dalam pembangunan konstruksi jalan raya
di Indonesia sedang melaksanakan
sering ditemui struktur bangunan jalan raya
pembangunan dalam sektor transportasi.
yang didirikan di atas timbunan tanah yang
Sektor transportasi memiliki pengaruh yang
cukup tinggi dan memiliki kondisi tanah
besar untuk perkembangan perekonomian
kurang baik sehingga memiliki risiko tinggi
dari suatu wilayah. Maka dari itu D.I.
terhadap bahaya kelongsoran pada lerengnya.
Yogyakarta sedang gencar melakukan
Secara umum terjadinya kelongsoran
pembangunan di sektor transportasi guna
diakibatkan oleh kurangnya kuat geser tanah
meningkatkan produktivitas dan aksesibilitas

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 447


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

dan meningkatnya tegangan yang ada pada analisis stabilitas adalah mengetahui nilai
tanah, dengan meningkatnya kadar air pori angka aman (SF), bidang longsor potensial,
pada lereng berimbas pada menurunnya kuat dan penurunan konsolidasi pada lereng
geser tanah dan sudut geser dalam tanah. timbunan jalan.
Faktor – faktor pengaruh dari kestabilan
TINJAUAN PUSTAKA
suatu lereng dapat menghasilkan tegangan
geser pada seluruh massa tanah, dan suatu Kafilanda (2019) melakukan penelitian
pergerakan yang akan terjadi kecuali tahanan mengenai stabilitas lereng pada
geser tanah pada setiap permukaan runtuh menggunakan perkuatan jenis geotekstil
yang mungkin terjadi lebih besar dari dengan program bantu Geoslope. Studi kasus
tegangan geser yang bekerja (Bowles, 1991). penelitian ini berada di Jalan Tol Balikpapan
- Samarinda Stasiun 1+975. Tujuan dari
Jalan Tawang - Ngalang Segmen IV
penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
merupakan jalan penghubung Kabupaten
nilai angka amana (SF) pada lereng yang
Sleman dengan Kabupaten Gunung Kidul.
diberikan perkuatan geotekstil.
Pembangunan jalan Tawang - Ngalang
Segmen IV ini ditujukan sebagai jalur Arsy (2018) melakukan penelitian terkait
alternatif jalan Jogja-Wonosari melalui jalur analisis stabilitas pada timbunan pada
Piyungan-Patuk. Kondisi lokasi proyek pada konstruksi badan Jalan Tol Solo – Kertasono
Jalan Tawang-Ngalang Segmen IV memiliki Sta. 4+175 yang diberi perkuatan tambahan
topografi yang tidak rata sehingga dalam jenis geotekstil, metode yang digunakan ad
pengerjaannya dilakukan penggalian dan alah metode perhitungan manual
penimbunan untuk mendapatkan kondisi metode Fellenius. Penelitian tersebut
trase jalan yang aman dan nyaman. Namun di bertujuan untuk mengetahui hasil analisis
lokasi proyek terdapat beberapa timbunan stabilitas timbunan pada badan jalan tanpa
jalan dengan kondisi tanah kritis sehingga diberi perkuatan geotekstil, dan diberi
memilik potensi untuk terjadinya longsor. perkuatan geotekstil, mengetahui hubungan
Longsor dapat menyebabkan rusaknya sarana antara panjang geotekstil terhadap nilai
prasarana, kerugian harta benda, dan korban angka aman (SF), mengetahui hubungan
jiwa. Maka dari itu dibutuhkan suatu solusi antara jarak vertikal
untuk untuk memperbaiki dan memperkuat antar geotekstil dengan nilai angka aman
tanah pada lereng timbunan. Salah satu solusi (SF), serta mengetahui hubungan antara
yang dapat dihadirkan adalah dengan cara sudut kemiringan lereng terhadap nilai angka
memberikan perkuatan pada lereng timbunan aman (SF).
sehingga dapat meningkatkan daya dukung
tanah pada lereng timbunan. Salah satu bahan Pradhana (2018) melakukan penelitian
perkuatan yang ada adalah lapisan sintetis analisis stabilitas pada lereng dengan
yang mempunyai ketahanan yang tinggi perkuatan geotekstil yang berlokasi pada
terhadap proses pelapukan, bahan ini bantaran Sungai Code. Tujuan dari penelitian
diletakkan di atas tanah dasar sebelum tesbuat adalah untuk mengetahui nilai angka
dilakukan penimbunan tanah timbunan. Jenis aman (SF) saat lereng belum diberi perkuatan
perkuatan yang dimaksud adalah geotekstil geoteksti dan saat lereng sudah diberi
sebagai salah satu bahan yang dapat perkuatan geotekstil dengan faktor variasi
digunakan dalam perbaikan dan perkuatan muka air tanah, beban merata yang diterima
tanah sehingga diharapkan mampu lereng, dan beban gempa pada daerah
meningkatkan daya dukung tanah. tersebut menggunakan program bantu
Geoslople, kemudian dilakukan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan nilai angka aman (SF) dengan
stabilitas lereng timbunan jalan
berbagai variasi tersebut.
menggunakan metode elemen hingga dengan
bantuan program Plaxis 8.6. Tujuan dari Utomo (2019) melakukan penelitian terkait
analisis stabilitas lereng yang diberi
Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 448
ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

perkuatan jenis soil nailing dengan melampaui tahanan geseran tanah pada
menggunakan program bantu Geoslope. bidang longsor, maka terjadilah kelongsoran
Studi kasus pada penelitian tersebut berlokasi lereng. Analisis stabilitas untuk kondisi
di bantaran Sungai Code, Padukuhan permukaan tanah yang miring disebut juga
Gemawang, Desa Sinduadi, Kecamatan sebagai analisis stabilitas lereng
Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah (Hardiyatmo, 2010).
Istimewa Yogyakarta. Penelitian tersebut
Dalam melakuakan analisa stabilitas lereng,
bertujuan untuk mengetahui nilai angka aman
konsep yang umun digunakan adalah konsep
(SF) lereng alami berdasarkan analisis
keseimbangan plastis batas, dengan
kelongsoran metode perhitugan manual
parameternya adalah angka aman (SF) dari
Fellenius dan Bishop. Untuk mengetahui
bidang longsor yang memiliki potensi
nilai angka aman (SF) lereng yang diberi
kelongsoran. Nilai angka aman (SF) untuk
perkuatan soil nailing dilakukan perhitungan
perencanaan suatu lereng dapat dilihat pada
kelongsoran menggunakan program
Tabel 1.
Geoslope berdasarkan analisis kelongsoran
metode baji (wedge). Tabel 1 Nilai Angka Aman (SF) Untuk
Perencanaan Lereng
Penelitian yang dilakukan Sekarti (2018)
adalah analisis stabilitas timbunan dengan Angka Aman (SF) Deskripsi
Lereng dengan kondisi
studi kasus di jalan Tol Semarang - Solo SF < 1,00
tidak mantap
Ruas Salatiga - Kartasura. Tujuan dari Lereng dengan kondisi
1,00 < SF < 1,20
penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kemantapan diragukan
nilai angka aman (SF) lereng timbunan yang Lereng dengan kondisi
1,30 < SF < 1,40
memuaskan
diberi variasi penambahan trap berdasarkan
Lereng denga kondisi
analisis kelongsoran. Metode yang digunakan 1,50 < SF < 1,70
mantap (lereng stabil)
adalah menggunakan program bantu Slope/W (Sumber: Sosrodarsono, 1994)
dengan metode Fellenius, Janbu Simplified,
dan Morgenstern Price. Metode Elemen Hingga

LANDASAN TEORI Clough dan Woodward (1967) adalah yang


pertama kali memperkenalan metode Elemen
Lereng Hingga (Finite Element Method), namun
Suatu permukaan tanah yang miring dan penggunaannya terbatas hanya pada lereng
membentuk sudut tertentu terhadap suatu dengan struktur tanah yang komplek. Pada
bidang horizontal disebut sebagai lereng. metode elemen hingga dapat mengakomodasi
Berdasarkan definisi lereng di atas, lereng pengaruh penimbunan dan penggalian secara
memiliki dua permukaan tanah yang bertahap, sehingga pengaruh sejarah
memiliki perbedaan ketinggian, maka tegangan dalam tanah terhadap deformasinya
terdapat gaya-gaya dorong yang bekerja. dapat ditelusuri. Akan tetapi, kualitas metode
Pada kasus lereng terdapat gaya-gaya elemen hingga secara langsung bergantung
mendorong pada tanah sehingga tanah yang pada kemampuan dari model konstitutif yang
lebih tinggi posisinya cenderung akan dipilih, yang secara relistis mensimulasi
bergerak kearah bawah karena adanya gaya kelakuan non linier dari tanah pembentuk
potensial gravitasi yang menyebabkan lereng timbunan. Dalam aplikasinya model
terjadinya longsor. konstitutif hanya dapat benar-benar
dikembangkan dengan uji lapangan kualitas
Stabilitas Lereng tinggi yang didukung dengan pengamatan di
Kondisi lereng adalah kondisi dimana lapangan.
permukaan tanah tidak rata horizontal, pada Penurunan Konsolidasi
lereng gaya gravitasi akan cenderung
mendorong tanah untuk bergerak ke bawah. Penurunan konsolidasi (Consolidation
Jika komponen gravitasi sangat besar dan Settlement) disebut juga sebagai penurunan

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 449


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

primer atau penurunan tanah. Penurunan Plaxis


konsolidasi disebabkan oleh pembebanan
Software Plaxis dirancang berdasarkan
pada tanah yang mengakibatkan naiknya air
metode elemen hingga dua dimensi yang
pori tanah dan air akan berusaha keluar atau
dapat digunakan secara khusus untuk
mengalir dari pori-pori tanah sehingga
menganalisis deformasi dan stabilitas.
volume tanah menjadi berkurang.
Program ini digunakan untuk mempermudah
Geotextile analisis di bidang geoteknik. Kondisi
sesungguhnya dapat dimodelkan dalam
Dalam penelitian ini jenis perkuatan tanah
regangan (plane-strain) maupun secara
yang digunakan adalah geotekstil. Yang
axisymetric. Program ini menerapkan model
dimana geotekstil ini adalah satu dari jenis
antar muka grafis yang cukup mudah untuk
geosintetik yang berdasar dari bahan sintetik
digunakan, pengguna dapat membuat model
yang pada umumnya tembus air dan selalu
geometri dan jaring elemen berdasarkan
dipasang bersamaan dengan fondasi, tanah,
penampang melintang dari kondisi yang
batuan atau material geoteknik lainnya. Pada
ingin dianalisis. Program ini terdiri dari
proses pembuatannya geotekstil adalah
empat buah sub-program yaitu masukkan
mengombinasikan struktur tekstil lembaran
perhitungan, keluaran, dan kurva.
dalam elemen pada tekstil. Elemen tersebut
biasanya dapat berupa filamen (serat METODE PENELITIAN
menerus) ataupun serat serabut (stable fiber).
Lokasi Penelitian
Berdasarkan dari cara pembuatannya
geoteksil dibedakan menjadi dua yaitu Lokasi penelitian berada di Ruas Jalan
geotekstil anyam (woven) dan geotekstil nir- Tawang – Ngalang Segmen IV Sta. 7 + 750.
anyam (non-woven). Gambar geotekstil Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar
woven maupun geoteksil non-woven dapat 3 berikut.
dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2 berikut.

Gambar 1 Geotekstil Woven Gambar 3 Lokasi Penelitian


(Sumber: Isparmo, 2010) (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan
Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa
Yogyakarta, 2022)

Tahapan Penelitian
Adapun tahapan dalam penelitian yang
dilakukan dapat dilihat pada bagan alir pada
Gambar 4 berikut.

Gambar 2 Geotekstil Non Woven


(Sumber: Isparmo, 2010)

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 450


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

c kN/m2 16,6 22,5 13,6


ϕ ( o) 25,5 27,2 23,2
Kx m/hari 0,0003 0,00003 0,01
Ky m/hari 0,0003 0,00003 0,01
(Sumber: PT Geomine Bara Studio, 2022)
Data Jenis tanah berdasarkan data Bore Hole
pada Sta. 7+750 dapat dilihat pada Tabel 3
berikut.
Tabel 3 Data Jenis Tanah Sta. 7+750
No Kedalaman (m) Jenis Litologi
1 0 – 0,77 Soft Clay
2 0,77 – 2,67 Hard Clay
3 2,67 – 7,89 Claystone
4 7,89 – 10,00 Lapili (Gravel)
(Sumber: PT Geomine Bara Studio, 2022)
Untuk muka air tanah berada di kedalaman
3,8 m dari permukaan tanah asli.

b. Data Geotekstil
Gambar 4 Bagan Alir Penelitian
Perkuatan geotekstil yang digunakan pada
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah geotekstil jenis woven
Data Penelitian UW-250 produksi dari PT. Tekindo
a. Parameter Tanah Geosistem. Data dari geotekstil woven UW-
250 dapat dilihat pada Tabel 4.
Data parameter tanah yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 4 Data Geotekstil Woven UW-250
berikut. Parameter Notasi Nilai Satuan
Tabel 2 Data Parameter Tanah Kuat Tarik
Ta 52 kN/m
Tanah Ijin
Timbunan Lempung Regangan E 20 %
Parameter Satuan
(Lempung Lunak Kekakuan
Kepasiran) EA 260 kN/m
Normal
Model - MC MC (Sumber: PT. Teknindo Geosistem, 2013)
ɣ Unsat kN/m3 14,2 16,1
ɣ Sat kN/m3 16 18
E kN/m2 7512 12160 c. Beban Perkerasan dan Lalu Lintas
v - 0,23 0,33
c kN/m2 10.6 15,6 Pada penilitian ini terdapat beban merata
ϕ ( o) 13.6 25,1
Kx m/hari 0,0027 0,0003
yang akan diinput, beban tersebut adalah
Ky m/hari 0,0027 0,0003 beban struktur perkerasan dengan asumsi
(Sumber: PT Geomine Bara Studio, 2022) sebesar 10 kN/m². Sedangkan untuk beban
lalu lintas sebesar 15 kN/m².
d. Beban Gempa
Data gempa yang sesuai dengan data gempa
wilayah Yogyakarta adalah data pada Gempa
Lanjutan Tabel 2 Data Parameter Tanah Whittier Narrows, California pada tahun
1987 dengan percepatan puncak gempa
Lempung Batu Lapili
Parameter Satuan
Padat Lempung (Gravel) sebesar 0,4671 g. Untuk waktu interval
digunakan waktu 3,6 detik, dengan asumsi
Model -
ɣ Unsat kN/m3
MC
16,3
MC
17,2
MC
17,1
bahwa waktu tersebut percepatan puncak
ɣ Sat kN/m3 18 19 19 sudah terlewati. Data percepatan gempa
E kN/m2 14465 27540 20670
v - 0,32 0,34 0,3 dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 451


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

Gambar 5 Grafik Hubungan Percepatan dan


Waktu Gempa
(Sumber: usgs.gov, 2018)

e. Kondisi Lereng Timbunan Eksisting


Kondisi Lereng Timbunan Eksisting dapat
dilihat pada Gambar 6 berikut.

Gambar 6 Kondisi Lereng Timbunan Eksisting


Analisis stabilitas lereng timbunan dengan Untuk hasil pembuatan jaringan elemen
program bantu Plaxis 8.6 yang ditampilkan (meshing) dapat dilihat pada Gambar 8
adalah lereng timbunan sudut 34° dengan berikut.
perkuatan geotekstil kondisi pasca
konstruksi. Tinggi timbunan adalah 9 meter
dengan muka air tanah berada di kedalaman
3,8 m dari permukaan tanah asli, pada
kondisi ini tanah timbunan diasumsikan Gambar 8 Meshing Lereng Timbunan Sudut 34o
bersifat undrained karena sudah tidak dapat Dengan Perkuatan
mendrainase air dengan baik akibat adanya
Hasil deformed mesh dapat dilihat pada
struktur jalan di atasnya. Adapun pemodelan
Gambar 9 dan Gambar 10 berikut.
pada lereng timbunan dapat dilihat pada
Gambar 7 berikut.

Gambar 9 Deformed Mesh Lereng Timbunan


Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat Beban
Struktur Jalan
Gambar 7 Pemodelan Lereng Timbunan Sudut
34o Dengan Perkuatan Pasca Konstruksi

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 452


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

Gambar 10 Deformed Mesh Lereng Timbunan


Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat Beban
Gambar 14 Arah Pergerakan Tanah Lereng
Struktur Perkerasan Jalan & Beban Gempa
Timbunan Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat
Total displacement yang terjadi akibat beban Beban Struktur Jalan & Beban Gempa
struktur jalan sebesar 36,30 × 10-3 m, Bidang potensi kelongsoran pada lereng
sedangkan akibat beban struktur jalan dan timbunan dapat dilihat pada Gambar 15 dan
beban gempa sebesar 172,60 × 10-3 m. Gambar 16 berikut.
Adapun hasil dapat dilihat pada Gambar 11
Safety Factor
dan Gambar 12 berikut. 1.3360

Gambar 15 Potensi Kelongsoran Lereng


Timbunan Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat
Beban Struktur Jalan

Gambar 11 Total Displacement Lereng Timbunan Safety Factor


1.3283
Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat Beban
Struktur Jalan

Gambar 16 Potensi Kelongsoran Lereng


Timbunan Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat
Beban Struktur Jalan & Beban Gempa
Besar nilai effective stresses akibat beban
struktur jalan sebesar -197,03 kN/m2,
sedangkan akibat beban struktur jalan dan
Gambar 12 Total Displacement Lereng Timbunan
beban gempa sebesar -207,16 kN/m2. Adapun
Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat Beban
Struktur Jalan & Beban Gempa
hasil dapat dilihat pada Gambar 17 dan
Gambar 18 berikut.
Arah pergerakan tanah dapat dilihat pada
Gambar 13 dan Gambar 14 berikut.

Gambar 17 Effective Stresses Lereng Timbunan


Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat Beban
Gambar 13 Arah Pergerakan Tanah Lereng Struktur Jalan
Timbunan Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat
Beban Struktur Jalan

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 453


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

Gambar 18 Effective Stresses Lereng Timbunan


Sudut 34o Dengan Perkuatan Akibat Beban
Struktur Jalan & Beban Gempa
Nilai angka aman (SF) akibat beban struktur Gambar 19 Penurunan Konsolidasi Lereng
jalan adalah sebesar 1,3360 sedangkan nilai Timbunan Sudut 34o Dengan Perkuatan
angka aman (SF) akibat beban struktur jalan
PEMBAHASAN
dan beban gempa sebesar 1,3283. Adapun
kurva hasil SF dapat dilihat pada Gambar 19 Dari hasil analisis menggunakan program
berikut. bantu Plaxis 8.6 diperoleh nilai angka aman
(SF) dan penurunan konsolidasi akibat beban
Hasil penurunan konsolidasi selama 365 hari struktur jalan, beban lalu lintas, dan beban
adalah sebesar 164,47 × 10-3 m. Adapun gempa kondisi pasca konstruksi pada lereng
hasilnya dapat dilihat pada Gambar 19 timbunan asli sudut 39o, lereng timbunan
berikut. sudut 34o, serta lereng timbunan sudut 34o
dengan perkuatan geotekstil.
Nilai Angka Aman (SF)
Rekapitulasi angka aman (SF) dari analisis
stabilitas lereng timbunan dapat dilihat pada
Tabel 5 dan Gambar 21 berikut.

Gambar 20 Kurva SF Lereng Timbunan Sudut 34o Dengan Perkuatan

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 454


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

Tabel 5 Rekapitulasi Nilai Angka Aman (SF)


Lereng Timbunan

Gambar 22 Penurunan Konsolidasi Pada Lereng


Timbunan Pasca Konstruksi Akibat Beban
Struktur Jalan dan Beban Gempa
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.

a. Hasil akhir analisis stabilitas


menggunakan program Plaxis 8.6 lereng
timbunan menunjukkan bahwa angka aman
(SF) untuk lereng timbunan asli sudut 39o
Gambar 21 Nilai Angka Aman (SF) Akhir Lereng pasca konstruksi setelah diberikan beban lalu
Timbunan Pasca Konstruksi Akibat Beban
lintas, beban struktur jalan, dan beban gempa
Struktur Jalan dan Beban Gempa
didapatkan sebesar 1,1517.
Berdasarkan rekapitulasi hasil SF, nilai SF b. Angka penurunan konsolidasi yang
lereng timbunan asli sudut 39o mengalami didapatkan melalui analisis menggunakan
kenaikan sebesar 7% setelah sudut lereng program Plaxis 8.6 dengan estimasi waktu
timbunan asli diubah menjadi 34o. Sedangkan satu tahun pada lereng timbunan asli 39o
nilai SF lereng timbunan sudut 34o setelah pasca konstruksi akibat pembebanan beban
diberikan perkuatan geotekstil mengalami lalu lintas, beban struktur jalan, dan beban
kenaikan sebesar 7%. gempa adalah sebesar 0,1865 m.
Penurunan Konsolidasi c. Hasil akhir analisis stabilitas
Rekapitulasi hasil penurunan konsolidasi menggunakan program Plaxis 8.6 lereng
selama 365 hari pada lereng timbunan timbunan menunjukkan bahwa angka aman
kondisi pasca konstruksi akibat beban (SF) untuk lereng timbunan sudut 34° pasca
struktur jalan, beban lalu lintas, dan beban konstruksi setelah diberikan beban lalu lintas,
gempa dapat dilihat pada Tabel 6 dan beban struktur jalan, dan beban gempa
Gambar 22 berikut. didapatkan sebesar 1,2340.
Tabel 6 Rekapitulasi Penurunan Konsolidasi Pada d. Angka penurunan konsolidasi yang
Lereng Timbunan Pasca Konstruksi Akibat Beban
didapatkan melalui analisis menggunakan
Struktur Jalan dan Beban Gempa
program Plaxis 8.6 dengan estimasi waktu
satu tahun pada lereng timbunan sudut 34o
pasca konstruksi akibat pembebanan beban
lalu lintas, beban struktur jalan, dan beban
gempa adalah sebesar 0,1645 m.
ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

e. Hasil akhir analisis stabilitas Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga


menggunakan program Plaxis 8.6 lereng Kementerian Pekerjaan Umum.
timbunan menunjukan bahwa angka aman Jakarta.
(SF) untuk lereng timbunan sudut 34o dengan
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi
perkuatan geotekstil pasca konstruksi akibat
Sumber Daya Mineral Daerah
beban lalu lintas, beban struktur jalan, dan Istimewa Yogyakarta. (2022). Gambar
beban gempa didapatkan sebesar 1,3283. Rencana Pembangunan Jalan dan
Jembatan Ruas Tawang - Ngalang
f. Angka penurunan konsolidasi yang Segmen IV. Dinas Pekerjaan Umum
didapatkan melalui analisis menggunakan Perumahan dan Energi Sumber Daya
program Plaxis 8.6 dengan estimasi waktu Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta.
satu tahun pada lereng timbunan sudut 34o Yogyakarta.
dengan perkuatan geotekstil pasca konstruksi .
akibat pembebanan beban lalu lintas, beban Hardiyatmo, H. C. (2003). Mekanika Tanah II.
struktur jalan, dan beban gempa adalah Edisi III. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
sebesar 0,1632 m.
Hardiyatmo, H. C. (2010). Mekanika Tanah I.
DAFTAR PUSTAKA Edisi V. Gadjah Mada University Press,
Arsy, A. A. (2018). Analisis Stabilitas Timbunan Yogyakarta.
Pada Konstruksi Badan jalan dengan
Perkuatan Geotekstil Menggunakan Hardiyatmo, H. C. (2011). Analisis dan
Metode Fellenius. Tugas Akhir. Perancangan Fondasi I. Gadjah Mada
Universitas Islam Indonesia. University Press. Yogyakarta.
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H. C. (1994). Mekanika Tanah II.
Bowles, J. E. (1986). Sifat-sifat Fisis dan Edisi I. PT Gramedia Pustaka Utama.
Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Jakarta.
Jilid I. PT Penerbit Erlangga. Jakarta.
Isparmo. (2010). Geotextile Woven, Definisi dan
Bowles, J. E. (1989). Sifat-Sifat Fisis dan Fungsi.
Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). (http://geotextile.web.id//geotextile-
Jilid II. Terjemahan. PT Penerbit woven-definisi-dan-fungsi.html.
Erlangga. Jakarta. Diakses 31 Maret 2022).

Bowles, J. E. (1991). Analisis dan Desain Kafilanda, D. W. (2019). Analisis Stabilitas


Pondasi Edisi IV. Jilid I. Terjemahan. Lereng Menggunakan Geotekstil
PT Penerbit Erlangga. Jakarta. dengan Software Geoslope. Tugas
Akhir. Universitas Islam Indonesia.
Brinkgreve, R. B. J. Et al. (2007). PLAXIS 2D- Yogyakarta.
Versi 8. Delft University of
Technology and Plaxis. Belanda. Purwanto, E. (2012). Hand Out Mata Kuliah
Perkuatan Tanah. Universitas Islam
Craig, R. F. dan Yani Sianipar. (1987). Mekanika Indonesia. Yogyakarta.
Tanah. PT Penerbit Erlangga. Jakarta.
Pradhana, Radhitya. (2018). Analisis Stabilitas
Das, B. M. (1988). Mekanika Tanah (Prinsip - Lereng dengan Perkuatan Geotekstil
Prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid I. Pada Studi kasus di Bantaran Sungai
PT Penerbit Erlangga. Jakarta Code. Tugas Akhir. Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. (2009). Modul
Pelatihan Geosintetik Volume 3: PT Geomine Bara Studio. (2022). Laporan Akhir
Perencanaan Geosintetik Untuk Penyelidikan Tanah Pembangunan
Perkuatan Lereng. Direktorat Bina Ruas Jalan Tawang - Ngalang Segmen

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 456


ISSN 2962-2697
Proceeding Civil Engineering Research Forum Vol. 2, No. 2, Februari 2023

IV. PT Geomine Bara Studio.


Yogyakarta.

PT Teknindo Geosistem Unggul. (2013).


Technical Spesification Geotextile
Woven. PT Teknindo Geosistem
Unggul. Surabaya.

PUSKIM. (2018). Peta Zonasi Gempa


(http://puskim.pu.go.id/peta-zonasi-
gempa/. Diakses 28 Juni 2022).

Sekarti, D. N. A. (2018). Analisis Stabilitas


Timbunan di Jalan Tol Semarang –
Solo Ruas Salatiga Kartasura. Tugas
Akhir. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.

Sosrodarsono, Sunyono, Ir. dan Nakazawa, K.


(1994). Mekanika Tanah dan Teknik
Pondasi. PT Pradnya Paramitha.
Jakarta.

Taylor, D. W. (1948). Fundamental of Soil


Mechanichs. Jilid I. Jonh Wiley &
Sons. New York.

Terzaghi, K. dan Peck, R. B. (1967). Mekanika


Tanah Dalam Praktek Rekayasa. Jilid
II. PT Penerbit Erlangga. Jakarta.

Tim Penyusun SNI 4153:2008. (2008). Cara Uji


Lapangan dengan SPT. Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta.

USGS. (2018). Search Earthquake Catalog.


(https://earthquake.usgs.gov/earthquak
es/search/. Diakses 28 Juni 2022).

Utomo, B. P. (2019). Analisis Stabilitas Lereng


Dengan Perkuatan Soil Nailing
Dengan Menggunakan Program
Geoslope Pada Bantaran Sungai Code.
Tugas Akhir. Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta.

Maulida, A. R. & Artati, H. K. – Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Jalan … 457

Anda mungkin juga menyukai