Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Visionida, Volume 7 No.

2, Desember 2021

ANALISIS PERILAKU KEUANGAN GENERASI Z PADA CASHLESS SOCIETY

ANALYSIS OF FINANCIAL BEHAVIOR OF GENERATION Z ON CASHLESS


SOCIETY

Hasbia Rizqi Annisa Sita Ramadanti1), Jubaedah Nawir2), Marlina3)


1),2),3)
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Correspondence author: hasbiarizqi@upnvj.ac.id; jubaedah@upnvj.ac.id;

ABSTRACT

This research is included in quantitative research with the aim to determine the influence of
financial literacy and lifestyle on the financial behavior of generation Z in cashless society.
The object in this study is generation Z majoring Management in UPN Veteran Jakarta with a
total population of 1,005 students. Sampling techniques in this study using probability
sampling and sample selection in this study using simple random sampling. Calculation to
determine the number of samples using Slovin formula with the results of 290 students to be
sampled. Data collection is done by disseminating questionnaires through google form and
analyzed using Partial Least Square (PLS). This study obtained the results of (1) financial
literacy positively affects the financial behavior of generation Z in cashless society, (2) lifestyle
positively affects the financial behavior of generation Z in cashless society.

Keywords: Financial Literacy, Lifestyle, Financial Behavior, Cashless Society

ABSTRAK

Penelitian ini termasuk pada penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku keuangan generasi Z pada cashless society.
Objek dalam penelitian ini adalah generasi Z jurusan Manajemen UPN Veteran Jakarta dengan
total populasi 1.005 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan probability sampling dan pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
simple random sampling. Perhitungan untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus
Slovin dengan hasil 290 mahasiswa untuk dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan
dengan menyebar kuesioner melalui google form dan dianalisis menggunakan Partial Least
Square (PLS). Penelitian ini memperoleh hasil (1) literasi keuangan berpengaruh positif
terhadap perilaku keuangan generasi Z pada cashless society, (2) gaya hidup berpengaruh
positif terhadap perilaku keuangan generasi Z pada cashless society.

Kata Kunci: Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Perilaku Keuangan, Cashless Society

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 96


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

PENDAHULUAN menunjukkan total pengeluaran untuk


telekomunikasi dan leisure pada generasi Z
Cashless society atau Gerakan sebesar 21,3%, sedangkan untuk kebutuhan
Nasional Non Tunai (GNNT) merupakan saving dan investment hanya sebesar 10,3%.
transaksi pembayaran non tunai yang Generasi Z yang memiliki produk keuangan
memperhatikan aspek efisiensi, keamanan, sebesar 68,5%, paling rendahhdibandingkan
keandalan, inklusif, dan mengutamakan dengan generasi Milenial dan generasi X.
kepentingan nasional. Adanya cashless Indikasi penggunaan cashless yang
society ini didukung oleh tingginya tinggi pada perilaku keuangan generasi Z
penggunaan APMK (Alat Pembayaran dapat
Menggunakan Kartu) dan tingginya jumlah berdampakkdalammpengelolaannkeuangan.
uang elektronik beredar. Dalam mendukung Untuk mendukung fenomena dan
cashless society, generasi Z telah permasalahan yang terjadi maka dilakukan
menggunakan digital payment sebesar pra survei terhadapp100 responden.
79,4%. Pada survei (Ali et al., 2020)

Pulsa 1%
Transportasi 55%
Kebutuhan rutin 39%
Hiburan 45%
Cicilan/hutang 10%
Asuransi 0%
Investasi 27%
Tabungan 45%
Belanja 93%
0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Data Diolah (2021)


Gambar 1. Grafik Pengeluaran yang Dilakukan Generasi Z Jurusan Manajemen UPN Veteran
Jakarta Dengan Cashless

Perilaku keuangan Generasi Z walaupun pendapatan seseorang tinggi,


cenderung menggunakan pendapatan untuk tanpa adanya literasi keuangan dalam
memenuhi kebutuhan periode saat ini pengelolaan keuangan maka keamanan
dibandingkan dengan kebutuhan di periode finansial akan terganggu. Literasi keuangan
yang akan datang. Menurut Wiyanto et al. erattkaitannya dengan perilaku keuangan.
(2019) “perilaku keuangan yang baik dapat Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan
ditinjau dari keputusan mengenai Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan
penggunaan keuangan dalam mengelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun
pengeluaran kebutuhan secara efektif, 20199menunjukkan indeks literasi keuangan
menabung dan investasi”. Salah satu mencapai 38.03% yang sebelumnya pada
keberhasilan dalam hiduppadalah tahun 2016 sebesar 29.7%. Indeks inklusi
kemampuan individu dalam mengelola keuangan tahun 2019 sebesar 76.19% yang
keuangan (Fatimah, 2018). Pengelolaan sebelumnya pada tahun 2016 sebesar 67.8%.
keuangan yang benar akan didukung dengan Pada pelajar dan mahasiswa berdasarkan
kemampuannliterasi keuangan yang bagus, SNLKI yang dilakukan OJK (2016)
Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 97
Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

mempunyai tingkat literasi keuangan sebesar hidup yang serba dinamis. Generasi Z
23,4% dan inklusi keuangan sebesar 64,2%. memiliki gayahhidup yang berfokusspada
Persentase tersebut menunjukkan perbedaan apa yang dialami di masa kini tanpa
yang cukup jauh, generasi muda sudah memikirkan risiko di masa depan atau biasa
mendapatkan akses terhadap kredit, disebut You Only Live Once (YOLO). Selain
tabungan, asuransi, dan layanannfinansial itu, generasi Z memiliki rasa Fear of Missing
lainnya namunnpemahaman atas manfaat Out (FOMO), atau perasaan takut
dan risiko layanan finansial tertinggallsebuahhtrend gaya hidup yang
belummmaksimal. Sedangkan kenyataan sedang banyak dipakai atau dilakukan oleh
yang terjadi adalah generasi muda menjadi orang lain. Hasil riset yang dilakukan Credit
salah satu kalangan pemakaian terbesar Karma (2018) menunjukkan bahwa 39%
dalam sistem transaksi non tunai. generasi muda rela berutang untuksselalu
Permasalahan dalam finansial salah mengikuti tren yang berlangsung.
satunya adalah terlalu sering mengikuti gaya

Tabel 1. Hasil Pra Survei Mengenai Gaya Hidup Generasi Z Jurusan Manajemen UPN
Veteran Jakarta
No Pernyataan Jawaban Jumlah Target
Ya Tidak Responden dalam %
1 Mengikuti trend saat ini 66% 34% 100 100%
sehingga mempengaruhi saat
melakukan pembelian
2 Adanya cashless mendorong 81% 19% 100 100%
permbelian tidak terencana
Sumber: Data Diolah (2021)

Dalam pra survei yang telah (2020) dan Yoshino et al. (2020) yang
dilakukan menujukkan bahwa generasi Z menjelaskan “bahwa literasi keuangan
Jurusan Manajemen UPN Veteran Jakarta berpengaruh positif signifikan terhadap
mengikuti tren saat ini, selain itu adanya cashless transaction behavior. Penelitian
dukungan cashless juga terdorongnya Kamil dan Istianingsih (2020)
pembelian yang tidak terencana sehingga mengemukakan bahwa gaya hidup
kurang sadar akan pengeluaran yang berpengaruh secara positif dan signifikan
dilakukan. Fenomena ini munculaakibat terhadap penggunaan mobile payment”.
adanya faktor pendukung salah satunya yaitu Dariipenjelasan di atas, maka
adanya tuntutan gaya hidup yang dapat penelitianiini memiliki tujuan untuk
mempengaruhi perilaku keuangan. Perilaku mengetahui pengaruh literasi
keuanganggenerasi Z mampuudipengaruhi keuangantterhadap perilaku keuangan
oleh beberapa faktor diantaranya yaitu generasi Z pada cashless society dan untuk
literasi keuangan dan gaya hidup yang mengetahui pengaruhhgaya hidup terhadap
dimiliki. Beberapa penelitian terdahulu perilaku keuanganngenerasi Z pada cashless
seperti penelitian Eka Muttasari & Lukiastuti society.

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 98


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

MATERI DAN METODE cashless society menggunakanninstrumen


perilaku penggunaan (use behavior) yaitu
Perilaku Keuangan (Financial Behavior) minat penggunaan,ffrekuensi penggunaan,
Teori ini pertama kali dikemukakan dan volume penggunaan.
oleh Martin Fishbein dan Ajzen pada tahun
Literasi Keuangan
1975 bernama Theory of Reasoned Action
Literasi keuanganaadalah
(TRA). Teori iniimenguraikan bahwa
serangkaian kegiatan yang berfungsi untuk
seseorang memiliki perilaku sadar atau tidak
meningkatkan wawasan, keahlian, dan
sadar sertaameninjau berbagai informasi
idealisme seseorang untuk mengelola
yang ada (Ajzen, 1991). Ajzen
keuangan dengan lebih baik (Roestanto,
mengembangkan teori tersebut pada tahun
2017). Literasi keuangan adalahhbagaimana
1991 bernama Theory of Planned Behavior
individu mengatur uangnya dengan
(TPB). Teori ini menjelaskan sikap, norma
mengimplementasikanppengetahuan
subjektif, dan kontrol atas perilaku
individu mengenai keuangannitu sendiri
mempengaruhi niat perilaku seseorang.
(Kumar et al., 2017).
Teori ini relevan dengan perilaku
Keterkaitannliterasiikeuanganndeng
keuangan generasi Z pada cashless society.
anpperilaku keuangan timbul karena adanya
Dalam perilaku keuangan generasi Z
kesadaran seseoranggterkait penggunaan
membutuhkan keyakinan yang dimiliki
produk jasa keuangan untuk melakukan
dalam penggunaan cashless dan pandangan
perencanaan keuangan (Carpena et al.,
seseorang mengenai penggunaan cashless
2011). Sehingga denganaadanya kesadaran
untuk mendapatkan kepercayaan. Generasi Z
seseorang untuk memiliki literasi keuangan
memiliki kendalitterhadap perilaku
yang baik akan lebih siap dalam hal
keuangan dengan cashless terkait sisi baik
menghadapi kesulitan keuangan (Yusnia &
dan sisi buruk sehinggaatercipta perilaku
Jubaedah, 2019).
keuangannyang sesuai dengan gaya hidup
Terdapat empat indikator
dan literasi keuangan.
literasiikeuangan yaitu “pengetahuan
Perilakuukeuanganddapat dilihat dari
keuangan dasar, simpanan dan pinjaman,
empat indikator yaitu konsumsi, manajemen
asuransi, dan investasi” (Mayangsari et al.,
keuangannpribadi, tabunganndaniinvestasi,
2020). Tingkat literasi keuangan menurut
dan manajemen kredit (Dew & Xiao, 2011).
OJK diklasifikasikan dalam empat aspek
Cashless Society yaituuwell literate, sufficient literate, less
Cashlessssociety literate, dan not literate.
mempengaruhipperilaku masyarakat, disaat
Gaya Hidup
masyarakat tidak suka memiliki uang tunai
Gaya hidup yaituulangkah-langkah
dalam jumlah besar diddompet, mereka akan
hiduppseseorang meliputi sekumpulan
berniat melakukan pembayaran secara
pandangan, kebiasaan dan pola
elektronik (e-payment) seperti e-money, e-
responnterhadap hidup (Sugihartati, 2010
card, dan e-banking (Jain & Jain, 2017).
hlm. 159). Gaya hidup mengacu pada pilihan
Perilaku generasi Z sebagai generasi
untuk mendistribusikan pendapatan
muda guna mendukung cashless society
berdasarkan distribusi relatif dalam
merupakan tingkah laku yang
bermacam-macam produk dan layanan, dan
diimplementasikan oleh generasi Z dengan
untuk alternatif spesifik (Solomon, 2009
berkembangnya sistem pembayaran non
hlm. 255). Artinya gaya hidup
tunai yang dipraktikkannsecara luas oleh
dapattmenggambarkan pola konsumsi setiap
Bank Indonesia.
orang yang beragam, contohnya adaayang
Dalam penelitian Nirmala et al.
memiliki totallpengeluaran untuk makanan,
(2020) mengutip dari Thompson et al. (1991)
hiburan, atau pendidikan.
mengemukakan bahwaiindikator perilaku

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 99


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

Pada jurnal Sathish & Rajamohan 2009 hlm. 265).


(2013) “menyatakan bahwa gaya hidup a. Activities atau aktivitas
mengacu pada cara seseorang hidup dan adalahmmengenaiibagaimanaaseseoran
membelanjakan uangnya, psikografis ggmenggunakan waktunya di kehidupan
konsumen diperoleh dengan mengukur sehari-hari berkaitan dengan aktivitas
berbagai aspek yaitu”: yang dilakukan.
a. Produkkdanllayanannyanggdikonsumsi. b. Interests atau minat adalah
b. Kegiatan,mminat dannpendapat. ketertarikanyyang berasalldalam
c. Sistem nilai. diriiseseorang untuk memenuhi
d. Ciri-ciri kepribadian dannkonsepsi diri. keinginannya.
e. Sikap terhadappberbagai kelas produk. c. Opinions atau opini adalah
Pengukuran untuk mengukur pendapattseseoranggyang diperoleh dari
variabel gaya hidup terdapat tiga indikator perspektif dalam memahami suatu hal.
yaitu aktivitas, minat, dan opini (Solomon,

Tabel 2. Matriks Penelitian Sebelumnya


PenelitiannTerkaittDengan Perilaku Keuangan Pada Cashless Society
No. Nama Peneliti dan Sampel dan Alat Uji Variabel Hasil/Kesimpulan
Tahun Penelitian
1. Eka Muttasari &  112 PNS Sekretariat Daerah Literasi Keuangan Positif dan Signifikan
Lukiastuti (2020) Kabupaten Blora Gaya Hidup Positif dan Signifikan
 Analisis pendekatan
menggunakan PLS
2. Kamil & Istianingsih 200 Responden Jabodetabek Lifestyle Positif dan Signifikan
(2020)  Multiple Regression Analysis Financial Literacy Tidak Berpengaruh
3. Nirmala et al. (2020) 100 Mahasiswa Program Gaya Hidup Pengaruh Positif dan
Sarjana Manajemen Signifikan
Universitas Pembangunan Literasi Keuangan Tidak Berpengaruh
Nasional Veteran Jakarta Secara Signifikan
 Analisis PLS
4. Haidar (2018)  175 Mahasiswa Institut Literasi Keuangan Positif dan Signifikan
Pertanian Bogor Gaya Hidup Positif dan Signifikan
 Uji Regresi Linier Berganda
5. Yoshino et al. (2020) 25.000 individu berusia 18-79 Literasi Keuangan Positif
tahun dari data tahun 2019
yang dilakukan oleh Bank of
JapanLinear Probability
Regression dan Probit
Regression
6. Geetha & Veena  100 responden Financial Literacy Tidak Signifikan
(2017)  One-way Analysis of Variance Risk and Challenges Tidak Signifikan
(ANOVA)
7. 
Arabzadeh & Aghaeian 500 Mahasiswa University of Lifestyle Positif dan Signifikan
(2015) Kebangsaan Malaysia Pada Penggunaan Kartu
 Pearson Correlation Analysis Kredit
Purchasing Positif dan Signifikan
Behaviour Pada Penggunaan Kartu
Kredit dan Fitur Kartu
Kredit
Attitudes Toward Positif dan Signifikan
Debt Pada Penggunaan dan
Manajemen Kartu Kredit
Sumber: Data Diolah (2021)

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 100


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

Penelitian ini dilakukan kepada 290 Rp 0 –Rp 1.000.000 112 38.6


responden dengan kriteria: 1) mahasiswa Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000 134 46.2
aktif jurusan Manejemen UPN Veteran Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000 28 9.7
Jakarta, 2) kelahiran dari tahun 1995, 3) Lebih dari Rp 5.000.001 16 5.5
menggunakan sistem pembayaran non tunai. Jumlah 290 100
Jenis data adalah data primer karena sumber Sumber Uang Saku
data dalam penelitian ini didapatkan dari Beasiswa 14 4.8
kuesioner yang disebarkan secara online Orang tua 209 72.1
melalui google form. Pengukuran pada Bekerja 54 18.6
indikator variabel diukur dengannskala likert Lainnya 13 4.5
dengan rentang nilai 1 hingga 4 dengan Jumlah 290 100
pernyataan sangat tidak setuju hingga sangat
Frekuensi Penggunaan Non Tunai
setuju. Data yang terkumpul diolah dengan
Selalu 20 6.9
menggunakan Microsoft Excel 2019 dan
Sering 164 56.5
SmartPLS 3.0. Pengujian yang dilakukan
Kadang – kadang 106 36.6
langkah pertama yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas, selanjutnya statisik deskriptif Jumlah 290 100
data, lalu melakukan uji hipotesis. Tujuan Penggunaan Non Tunai
Konsumsi 229 79
Menabung 39 13.4
HASIL PENELITIAN Investasi 22 7.6
DAN PEMBAHASAN Pinjaman 0 0
Jumlah 290 100
DeskripsiiData Responden Sumber: Data diolah (2021)
Penelitian ini diperoleh dari hasil
jawabannresponden yang telahhmenjawab Dari tabel di atas dapat disimpulkan
kuesioner yang sudahhdiberikan. Terdapat bahwa responden perempuan lebih besar
290 responden dengan hasil sebagai berikut: 64.8%, sedangkan laki – laki sebesar 38,2%.
Berdasarkan usia responden yang terbesar
Tabel 3. KarakteristikkResponden pada usia lebih dari 20 tahun dengan
Karakteristik Responden N % persentase sebesar 78% dan paling sedikit
Jenis Kelamin pada usia 18 tahun dengan persentase sebesar
Laki – Laki 102 35.2 2.4%. Responden yang mengisi kuesioner
terbanyak pada angkatan 2017 sejumlah 172
Perempuan 188 64.8
orang dengan persentase sebesar 59,3%.
Jumlah 290 100
Responden paling sedikit yang ikut serta
Usia
mengisi kuesioner adalahhangkatan 2020
18 tahun 7 2.4
sejumlah 10 orang dengan persentase sebesar
19 tahun 12 4.1 3,4%. Uang saku per bulan yang
20 tahun 45 15.5 dimilikirresponden paling banyak di range
Lebih dari 20 tahun 226 78 Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000 sebanyak 134
Jumlah 290 100 orang dengan persentase sebesar 46,2%.
Angkatan Yang memiliki uang sakuuper bulan
2017 172 59.3 sebanyak lebih dari Rp 5.000.001 hanya 16
2018 97 33.5 orang dengan persentaseesebesar 5,5%.
2019 11 3.8 Artinya uang saku per bulan yang
2020 10 3.4 dimilikiiresponden rata-rata terbanyak
Jumlah 290 100 dimulai dari range Rp 0 – Rp 3.000.000
Uang Saku per Bulan dengan total persentase sebesar 84,8%.

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 101


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

respondennmendapatkannuang saku per sebanyak 106 orang dengan persentase


bulan dari orang tua sebanyak 209 orang sebesar 36,6%. responden banyak
dengan persentase sebesar 72,1%. Untuk menggunakan nonntunai untuk konsumsi
kategoriilainnya seperti sumberruang saku sejumlah 229 orang dengan persentase
dari saudara dan usaha yang dimiliki sebesar 79% dan responden tidak ada yang
responden sejumlah 13 orang dengan melakukan pinjaman dengan non tunai.
persentase sebesar 4,5%. Penggunaan non Responden yang melakukan investasi
tunai sering dilakukan oleh responden dengan non tunai sejumlah 22 orang dengan
sejumlah 164 orang dengan persentase persentase sebesar 7,6%.
sebesar 56,5%. Responden selalu
menggunakan non tunai sebanyak 20 orang Analisis Data Deskriptif
atau 6,9%. Selain itu responden kadang- a. Analisis Indeks Jawaban Responden
kadang juga menggunakan non tunai Terhadap Variabel Perilaku Keuangan

Tabell4. Jawaban RespondennTerhadappVariabellPerilakukKeuangan


Perilaku Keuangan (Y) 1 2 3 4 Indeks
F1 F2 F3 F4
PK1 12 67 77 134 228,25
PK2 1 57 125 107 229,5
PK3 0 40 114 136 241,5
PK4 16 81 92 101 214,5
PK5 0 43 113 134 230
PK6 12 68 75 135 228,25
PK7 11 65 80 134 229,25
PK8 2 59 122 107 228,5
Rata – Rata Total Indeks 228,71
Sumber: Data diolah (2021)

Variabel Perilaku Keuangan berada pada nilai indeks sebesar 214,5 termasuk
indikator pertanyaan PK3 dengan nilai padaakategori sedang artinya responden
indeks sebesar 241,5 termasuk pada cukup baik dalam membuat anggaran
kategori tinggi artinya responden telah untuk pengeluaran dan belanja harian,
mempunyai tujuan keuangan short term, bulanan, dan tahunan.
mid term maupun long term. Untuk
nilaiiindeks terendah pada variabel b. Analisis Indeks Jawaban Responden
Perilaku Keuangannberada Terhadap Variabel Literasi Keuangan
padaiindikator pertanyaan PK4 dengan
Tabel 5. Jawaban RespondennTerhadap Variabel LiterasikKeuangan
Literasi 1 2 3 4 Indeks
Keuangan (X1) F1 F2 F3 F4
LK1 0 10 133 147 251,75
LK2 0 4 106 180 261,5
LK3 0 11 137 142 250,25
LK4 0 6 105 179 260,75
LK5 1 6 110 173 258,75
LK6 1 13 138 138 248,25
LK7 0 4 104 182 262
LK8 0 10 134 146 251,5
Rata – Rata Total Indeks 255,6
Sumber: Data diolah (2021)

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 102


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

Nilai indeks tertinggi pada variabel indeks sebesar 248,25 termasuk pada
Literasi Keuangan berada pada indikator kategori tinggi artinya responden memahami
pertanyaan LK7 dengan nilai indeks sebesar mengenai asuransi bahwaadengan membeli
262 termasuk pada kategori tinggi artinya polis asuransi, perusahaan asuransi
responden memahami bahwa investasi menjadiipihak yang memiliki tanggung
adalahppenanaman modalluntuk jawab dalam melindungi dari kerugian yang
jangkappanjang dengan harapan bisa terjadi pada masa yang akan datang.
mendapatkan profit di masa yang akan
datang. Untuk nilai indeks terendah pada c. Analisis Indeks Jawaban Responden
variabel Literasi Keuangan berada pada Terhadap Variabel Gaya Hidup
indikator pertanyaan LK6 dengan nilai

Tabel 6. Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup


Gaya Hidup (X2) 1 2 3 4 Indeks
F1 F2 F3 F4
GH1 0 12 134 144 250,5
GH2 0 9 104 177 259,5
GH3 1 6 109 174 259
GH4 1 17 133 139 247,5
GH5 0 8 103 179 260,25
GH6 0 14 130 146 250,5
Rata – Rata Total Indeks 254,5
Sumber: Data diolah (2021)

Nilai indeks tertinggi pada variabel Gaya tinggi artinya responden tertarik membeli
Hidup berada pada indikator pertanyaan produk saat promo dengan pembayaran non
GH5 dengan nilai indeks senilai 260,25 tunai.
termasuk pada kategori tinggiiartinya
responden memiliki pemikirannbahwa hidup Uji Validitas Konvergen
hanya sekali dan inginnmenikmati hidup Hasil output nilai loading factor dari
walaupun harussmengeluarkan dana yang setiap instrumen pada indikator variabel
cukup besar. Untuk nilai indeks terendah Literasi Keuangan, Gaya Hidup, dan
pada variabel Gaya Hidup berada pada Perilaku Keuangan yang telah diolah
indikator pertanyaan GH4 dengan nilai menggunakan SmartPLS 3.0 sebagai berikut:
indeks sebesar 247,5 termasuk pada kategori

Tabel 7. Outer Loading Factor Model


Literasi Keuangan (X1) Gaya Hidup (X2) Perilaku Keuangan (Y)
LK1 0.836
LK2 0.708
LK3 0.845
LK4 0.703
LK5 0.671
LK6 0.804
LK7 0.704
LK8 0.837
GH1 0.740
GH2 0.793
GH3 0.725
GH4 0.775
GH5 0.775
GH6 0.782

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 103


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

PK1 0.898
PK2 0.707
PK3 0.730
PK4 0.733
PK5 0.737
PK6 0.895
PK7 0.898
PK8 0.703
Sumber: Hasil Output Smart PLS 3.0 (2021)

Nilai outer model atau korelasi Uji Validitas Diskriminan


antaraakonstruk dengan variabel Pengujian validitas diskriminan
menjelaskan bahwa secara keseluruhan nilai menggunakan nilai Average Variance
loading factor lebih besar dari 0.50 sehingga Extracted (AVE). Berikut merupakan hasil
konstruk untuk semua variabel dinyatakan uji diskriminan menggunakan SmartPLS 3.0:
valid.
Tabel 8. Average Variance Extracted (AVE)
Variabel Average Variance Extracted (AVE)
Literasi Keuangan (X1) 0.587
Gaya Hidup (X2) 0.586
Perilaku Keuangan (Y) 0.628
Sumber: Hasil Output SmartPLS 3.0 (2021)
Discriminant validity juga dapat dilihat
Nilai yang terlihat dalam pengujian ini dari nilai Fornell-Lacker Criterion, berikut
adalah nilai Average Variance Extracted hasil dari nilai Fornell-Lacker Criterion
(AVE) dimana nilainya > 0,50 dapat menggunakan SmartPLS 3.0:
dinyatakan valid.
Tabel 9. Fornell-Lacker Criterion
Literasi Keuangan Gaya Hidup (X2) Perilaku Keuangan (Y)
(X1)
Literasi Keuangan (X1) 0.766
Gaya Hidup (X2) 0.082 0.765
Perilaku Keuangan (Y) 0.312 0.144 0.792
Sumber: Hasil Output SmartPLS 3.0 (2021)
Nilai Fornell-Lacker Criterion dapat memahami apakah variabel yang digunakan
dinyatakan valid bila > 0.70. Dari tabel di dalam penelitian ini sudah reliabel atau tidak.
atas dapat diuraikan bahwa seluruh variabel Pengujiannreabilitas menggunakan
mempunyai nilai lebih besar dari 0.70. nilaiiCronbach’s Alpha dan composite
reliability. Berikut merupakan hasil
Uji Reliabilitas
pengujian reabilitas menggunakan
Pengujian reabilitas dilakukan guna
SmartPLS 3.0.

Tabel 10. Cronbach'skAlpha dan CompositeeReliability


Variabel Cronbach's Alpha Composite Reliability
Literasi Keuangan 0.901 0.919
Gaya Hidup 0.858 0.894
Perilaku Keuangan 0.916 0.930
Sumber: Hasil Output SmartPLS 3.0 (2021)

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 104


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

Hasil nilai Cronbach’s Alpha dan disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha
composite reliability mampu dinyatakan dan composite reliability yang diperoleh
valid apabila memiliki nilai >0.70. menunjukan bahwa seluruh variabel dalam
Berdasarkanntabel di atas dapat diuraikan penelitian ini reliabel dikarenakan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada variabel mempunyai nilai lebih dari 0.70.
Literasi Keuangan senilai 0.901, variabel
Gaya Hidup senilai 0.858, dan variabel Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Perilaku Keuangan senilai 0.916. Nilai Model struktural dievaluasi
composite reliability yang dimiliki masing- dengannmenggunakan hasil R-square untuk
masing variabel juga memiliki nilai lebih konstruk dependen sehingga
dari 0.70. Variabel Literasi mampuumengetahui seberapa jauh variabel
Keuangannmemiliki nilai sebesar 0.919, independen dalam menjelaskan variabel
variabellGaya Hiduppmemiliki nilai sebesar dependen. Berikut hasil nilai R Square
0.894, dan variabel Perilaku Keuangan dengan SmartPLS 3.0:
memilikiinilai sebesar 0.930. Sehingga dapat

Tabel 11. R Square


R Square R Square Adjusted
Perilaku Keuangan 0,111 0,105
Sumber: HasilOOutputSSmartPLS 3.0 (2021)

DariTtabelDdiAatasDdapat diuraikan bahwa Tabel 12. Q Square


hasil nilai R Square variabel Perilaku Variabel Q-Square
Keuangan yaitu 0,111 atau 11,1% Perilaku Keuangan 0,066
artinyaavariabelLLiterasikKeuanganddangG Sumber: Hasil Output SmartPLS 3.0 (2021)
ayahHidup dapat menjelaskan atau DapatTdilihatDdariTtabelDdiAatas
mempunyai pengaruh terhadap variabel bahwa Q-Square dalam penelitian ini sebesar
Perilaku Keuangan dengan tingkat 11,1%. 0.066, maka 0 < 0.066 < 1 artinya nilai
Artinya,ssebesar 88,9% dapat dipengaruhi observasi yang diperoleh model penelitian
oleh variabel eksternal dikarenakan adanya iniMmemiliki
diverse pada variabel sehingga yang R predictiveRrelevanceYyangBbaik.
Square yang dimiliki kecil.
Uji KoefisiennJalur
UjiiQ-Square SignifikansiPparameterYyangDdiestimasi
NilaiQQ-SquarePpredictiveRrelevance mengemukakanninformasi yang berguna
bertujuanngunaMmengukurSseberapaN tentangHhubunganaantaravvariabel-
baik nilaiNobservasiIdihasilkanN variabelppenelitian.DDasar untuk menguji
olehHmodelM sertaEestimasiP hipotesis menggunakan nilaiY
parameternya.NNilai Q-Square yang > 0 yangTterdapatPpadaOoutputPpath
maka predictive relevance suatu model baik. coeficient. Berikut adalah hasil path
Berikut adalahhnilai Q-Square coefficient dengan SmartPLS 3.0:
menggunakan SmartPLS 3.0:

Tabel 13. Hasil Koefisien Analisis Jalur


Original T Statistics P Values
Sample (O) (|O/STDEV|)
Literasi Keuangan (X1) → Perilaku Keuangan (Y) 0.302 5.842 0.000
Gaya Hidup (X2) → Perilaku Keuangan (Y) 0.120 1.988 0.047
Sumber: HasilLOutputTSmartPLS 3.0 (2021)

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 105


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

Berdasarkan tabel di atas, bahwa variabelLLiterasiKKeuanganTterhadap


original sample (O) dalam penelitian ini PerilakuKKeuanganNjugaAantaraVvariabel
menunjukkan bahwa path gaya HidupTterhadapPPerilakuKKeuangan.
coefficientVvariabelLLiterasiKKeuanganTt Guna membandingkan hasil uji yang
erhadapVvariabel Perilaku Keuangan dimiliki, sebelumnya harus diketahui nilai t-
menghasilkan nilai yang positif senilai tabel yang terdapat dalam penelitian ini
0.302. Selain itu,VvariabelGGaya sebesar 1.650. Hasil didapat dengan rumus
HidupPterhadapVvariabel Perilaku dan tingkat kepercayaan sebesar 5% atau
Keuangannmenghasilkan nilai yang positif 0.05 yaitu:
sebesar 0.120. df = n – k
df = 290 – 3 = 287
Ujitt-statistik
Keterangan:
Uji t Statistikkbertujuann untukkmengetahui
n==jjumlahssampel
pengaruh serta tingkat signifikansi antara
K==jjumlahvvariabel dalam penelitian

Tabel 14. Nilai Uji t statistik


T Statistics P Values
(|O/STDEV|)
Literasi Keuangan (X1) → Perilaku Keuangan (Y) 5.842 0.000
Gaya Hidup (X2) → Perilaku Keuangan (Y) 1.988 0.047
Sumber: HasilOOutputSSmartPLS 3.0 (2021)

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa: 1.988 > ttabel 1.650). Kesimpulannya
1. Hasil nilai t-statistik adalah variabel Gaya Hidup mempunyai
antaraVvariabelLLiterasiKKeuanganTter pengaruh terhadap variabel Perilaku
hadap variabel Perilaku Keuangan Keuangan. Selain itu terdapat hasil P
sebesar 5.842 lebih besar dari t-tabel value atau nilai signifikan. Bila hasil P
sebesar 1.650 (thitung 5.842 > ttabel 1.650). value < 0.05 maka variabel dikatakan
Kesimpulannya adalah variabel signifikan. PadaavariabelgGayahHidupp
LiterasiiKeuangan mempunyai pengaruh terhadapvvariabellPerilaku Keuangan
terhadap variabel Perilaku Keuangan. memiliki hasil P value senilai 0.047 <
Selain itu terdapat hasil P value atau nilai 0.05. Sehinggaddapatddisimpulkan
signifikan. Bila hasil P value < 0.05 maka bahwaavariabelgGayahHidupbberpengar
variabel dikatakan signifikan. uh terhadap variabel Perilaku Keuangan,
PadavvariabelLLiterasiKKeuanganT sehingga gayaahidupp yanggdimiliki
terhadap variabel Perilaku Keuangan generasi Z jurusan Manajemen UPNVJ
memiliki hasil P value senilai 0.000 < cenderung tinggi namun mereka tetap
0.05. sehinggaddapat disimpulkanb memilikipperilakukkeuanganyyanghbaik.
BahwavvariabelLLiterasiKKeuanganb Literasi keuangan sangat berkaitan
berpengaruhTterhadap variabel Perilaku dengan perilaku keuangan. Literasi
Keuangan. Semakinnbaik literasi keuangan meliputi pengetahuan, keyakinan,
keuangan yang dimiliki maka semakin dan keterampilannyang dapatm
baik juga perilaku keuangan generasi Z mempengaruhi sikap dan perilaku saat
pada cashless society jurusan Manajemen mengambil keputusan dan mengatur
UPNVJ. keuangan. Pada penelitian inilliterasi
2. Hasil nilai t-statistik antara keuangannbberpengaruhhterhadappperilaku
variabelgGayahHiduptterhadapvvariabel keuangannpada cashless society, artinya
Perilaku Keuangan sebesar 1.988 lebih semakin baik literasi keuangan yang dimiliki
besar dari t-tabel sebesar 1.650 (thitung generasi Z jurusan Manajemen UPNVJ maka

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 106


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

semakin baik juga perilaku keuangan pada tertinggi terletak pada GH5 yang artinya
cashless society. Didukung oleh adanya responden berpikir bahwa
wabah Covid-19, banyaknya peng- hidupPhanyaAsatuUkaliI dan ingin
gunaanntransaksiinonntunaiiyang mendu- menikmati hidup, responden mempunyai
kung Generasi Z sebagai generasi muda sifat YOLOO(YouuOnlyyLiveeOnce). Selain
untuk memahami teknologi keuangan itu, responden sering menggunakan alatt
tersebut dengan literasiikeuangann yangg pembayarann nnon tunaii dalam
mereka miliki. Publikasi dari people.com bertransaksi, suka mengalokasikannwaktu
menyatakan “bahwa 70% generasi Z sadar untuk hiburan diri, dan tertarik untuk
jika mereka perlu untuk mengatur dan membeli produk saat ada promo dengan
mengevaluasi kembali cara pengelolaan pembayaran non tunai. Walaupun ggaya
keuangan selama pandemi”. Lalu, sebagian hhidup yangg dimilikii responden tinggi dan
besar sumber uang sakuuyang responden selalu mengikuti trend, responden tetap
dapatkan berasal dari orang tua dan sebagian bberpendapat bahwaa gayaa hhidup harus
besar juga tujuan penggunaannnon tunai seimbang dengan kemampuan finansial
untuk konsumsi. Sehingga hal tersebut dapat mereka. Artinya, dalam memenuhi gaya
mengubah perilakuukeuangan responden hidup mereka yang tinggi, mereka juga harus
menjadi lebih baik, mereka tidak tahu kapan mempunyai perilaku kkeuangan ppada
pandemi ini berakhir dan mereka masih cashlesss societyy yang baik karena
bergantung kepada pendapatan orang tua. pendapatan uang saku yang masih
Maka dari itu, responden memaha- bergantung dengan orang tua.
miipengetahuan mengenai dasar ke- Hasil darii penelitiann inii sejalann
uangan,ttabungan, asuransi,ddaniinvestasi dengann penelitian Nirmala et al. (2020)
sehingga responden dapat mengelola yang menunjukkan hasil yakni gaya hidup
pengeluarannyang dilakukan, memahami berpengaruh positif terhadap penggunaan
dan memiliki keterampilan dalam meng- alat pembayaran non tunai. Semakin tinggi
aturrkeuangannya, memahami penting-nya gayaa hidupp yangg dimilikii responden,
tabungan dan investasi, memahami dalam semakin tinggi pula perilaku dalam cashless
mengelola kredit dengan meman-faatkan society. Adanya peningkatan dalam
adanya penggunaan transaksi non tunai. bertransaksi non tunai untuk memenuhi gaya
Hasil penelitianniniisejalanndengan hidup, responden tetap dapat mengelola
penelitian Eka Muttasari & Lukiastuti (2020) keuangannya dalam berperilaku keuangan
yang menjelaskan bahwa literasi keuangan dikarenakan responden memiliki prinsip
berpengaruh positiffterhadap cashless gaya hidup harus seimbang ddengan
transaction behavior. Kemudian penelitian kemampuann finansiall yangg dimiliki.
Haidar (2018) yanggmenjelaskan literasi
keuangan dari segi financial behavior KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
berpengaruh positif terhadap kepemilikan
alat pembayaran non tunai. Dengan Berdasarkan dari hasil pengujian dan
demikian, hasill darii penelitiann ini juga analisissyanggtelahhdilakukanndengan Smart
sesuai dengan hipotesis yang dibuatbbahwa PLS 3.0 perihal pengaruh literasii
literasii keuangann berpengaruhh terhadapp Keuanganndanngayaahidup, terhadapperilaku
perilakuu keuangann generasii Z pada keuanganngenerasii Z pada cashless society
cashless society jurusan Manajemen jurusan Manajemen Universitas Pem-
Universitas Pembangunan Nasional Veteran bangunannNasionallVeterannJakartaadapat
Jakarta. disimpulkan bahwa LiterasiiKeuangan
Gaya hidup dilihat dari aktivitas, dannGayaaHidupp berpengaruh terhadapp
minat, dan opini responden. Berdasarkan PerilakuuKeuangan generasiiZ pada cashless
hasil penelitian, nilai indeks rata-rata society jurusan ManajemenaUniversitas

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 107


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

PembangunannNasionallVeterannJakarta. yang terlibat dalam penelitian ini, sehingga


Dari hasillyanggtelahhdidapatkannsetelah penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
melakukan pengujian, terdapat beberapa
saran yang diberikan oleh peneliti yaitu DAFTAR PUSTAKA
semakin berkembangnya teknologi pada
bidang keuanganndanngayaahiduppyangg Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned
dinamis, peneliti berharap dapat mengkaji Behavior. Organizational Behavior
lebih dalam mengenai perilaku keuangan and Human Decision Processes. 50,
pada cashless society dengan variabel lain 179 211 https://doi.org/10.1080/
untuk penelitian selanjutnya. Kontribusi 10410236.2018.1493416
Generasi Z sebagai generasi muda terbesar
yang menggunakan alattpembayaran non Ali, H., Lilik, P., Nugroho, H., Halim, T.,
tunai diharapkan untuk meningkatkan literasi Firdaus, K., & Huda, N. (2020).
keuangan karena akan berdampak Indonesia Gen Z And Millenial Report
padaaperilaku keuangan yanggdimiliki 2020: The Battle Of Our Generation.
terutama dengan adanya cashless society. PT Alvara Strategi Indonesia, 134.
Selain itu, gaya hiduppyang dinamis akan http://alvara-strategic.com/indonesia-
mempengaruhi perilaku keuangan sehingga gen-z-and-millenial-report-2020/
generasi Z dapat berprinsip gaya hidup Arabzadeh, E., & Aghaeian, S. (2015). The
seimbang dengan kemampuan finansial demi Relationship of Usages and
terciptanya perilaku keuangan yang baik. Management of Credit Cards on
Perguruan tinggi juga diperlukan dalam Lifestyles and Purchasing Behaviours
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan of Cardholders. International Journal
mengenai pengelolaan keuangan of Management Research and Business
dannpengambilan keputusan keuangan Strategy, 4(3), 245–256.
secara akademis maupun non akademis
terutamaaterkait dengan perkembangan Carpena, F., Zia, B., Cole, S., & Shapiro, J.
teknologi pada bidang keuangan, selain itu (2011). Unpacking the Causal Chain of
mendukung adanya implementasi pada Financial Literacy. The World Bank
cashless atau transaksi pembayarannnon Development Research Group,
tunai. Penelitian ini memiliki keterbatasan September, 1–36.
saat melakukan penelitian. Terdapat Dew, J., & Xiao, J. J. (2011). The financial
beberapa keterbatasan yaitu waktuuyang management behavior scale:
cukup lamaadalam mengumpulkan jawaban Development and validation. Journal
kuesioner dikarenakan tidak adanya of Financial Counseling and Planning,
pembagian kuesioner secara langsung, 22(1), 43–59.
sehingga memerlukan waktu untuk
menyebar kuesioner dengan online secara Eka Muttasari, W. F., & Lukiastuti, F.
menyeluruh ke angkatan di jurusan (2020). Pengaruh Literasi Keuangan
Manajemen UPN Veteran Jakarta dan situasi Dan Gaya Hidup Terhadap Cashless
pandemi Covid-19 menghambat penyebaran Transaction Behavior (Studi Pada
kuesioner sehingga kuesioner tersebut Karyawan Sekretariat Daerah
dilakukan secaraa onlinee menggunakann Kabupaten Blora). Magisma: Jurnal
googleeform. Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 8(2), 25–
31.https://doi.org/10.35829/
magisma.v8i2.93
UCAPAN TERIMAKASIH Fatimah, N. (2018). Pengaruh Pembelajaran
Akuntansi Keuangan, Literasi
Ucapan terima kasih kepada semua pihak Keuangan, Dan Pendapatan Terhadap

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 108


Jurnal Visionida, Volume 7 No.2, Desember 2021

Perilaku Keuangan Mahasiswa Grup RELASI INTI MEDIA, Anggota


Fakultas Ekonomi Universitas IKAPI.
Muhammadiyah Gresik. Jurnal Sathish, S., & Rajamohan, A. (2013).
Pendidikan Akuntansi (JPAK), 6(1). Consumer behaviour and lifestyle -
Geetha, D., & Veena, P. (2017). Financial Vietnam. International Journal of
Literacy And Usage Pattern Of Mobile Marketing, Financial Services &
Wallets Across Gender Categories In Management Research, 1(10), 153–
India. October, 1–9. 166.
Haidar, ghina thifany. (2018). Pengaruh Solomon, M. R. (2009). Consumer
Literasi Keuangan Dan Gaya Hidup Behavior: Buying, Having, and Being
Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Eight Edition.
Mendukung Less Cash Society. Sugihartati, R. (2010). Membaca, Gaya
Jain, V., & Jain, P. (2017). A Journey Hidup dan Kapitalisme (p. 159).
Towards A Cashless Society. Banking Thompson, R. L., Higgins, C. A., & Howell,
Sector In Oman: Strategic Issues, J. M. (1991). Personal computing:
Challenges And Future Scenarios, Toward a conceptual model of
April, 61–72. utilization. MIS Quarterly:
Kamil, I., & Istianingsih. (2020). Spending Management Information Systems,
Behavior as an Impact of Lifestyle and 15(1), 125–142.
Financial Literation in the Intensity of https://doi.org/10.2307/249443
use of Mobile Payment Services. Wiyanto, H., Putri, Y. I., & Budiono, H.
29120, 29120–29132.
(2019). Keterkaitan Pengetahuan dan
Kumar, S., Watung, C., Eunike, J., & Perencanaan Keuangan Terhadap
Liunata, L. (2017). The Influence of Perilaku Karyawan Pria. Jurnal
Literacy towards Financial Behavior Ekonomi, 24(2), 176.
and Its Implication on Financial https://doi.org/10.24912/je.v24i2.567
Decision: A Survey of President Yoshino, N., Morgan, P. J., & Long, T. Q.
University Student in Cikarang- (2020). Financial Literacy and Fintech
Bekasi. FIRM: Journal of Adoption in Japan. In Asian
Management Studies, 2(1), 14–23. Development Bank Institute Working
Mayangsari, M., Jubaedah, & Pinem, D. Paper 1095 (Issue 1095).
(2020). Determinan Perilaku https://www.adb.org/publications/fina
Keuangan pada Pelaku Umkm di Desa ncial-literacy-fintech-adoption-japan
Ciherang Pondok Kabupaten Bogor. Yusnia, Y., & Jubaedah, J. (2019). Pengaruh
Nirmala, Miftah, M., & Murtatik, S. (2020). Pendapatan, Lokus Pengendalian Dan
Analisis Gaya Hidup dan Literasi Pengetahuan Keuangan Terhadap
Keuangan Terhadap Perilaku Perilaku Keuangan Pelaku Umkm
Mahasiswa dalam Cashless Society. Kecamatan Cinere. Jurnal Ekonomi
https://doi.org/10.2331/suisan.35.791 Dan Bisnis, 4(2), 173.
https://doi.org/10.35590/jeb.v4i2.743
OJK. (2016). Survei Nasional Literasi dan
Inklusi Keuangan 2016.
Roestanto, A. (2017). Literasi Keuangan.

Analisis Perilaku Keuangan Generasi Z Pada Cashless Society | 109

Anda mungkin juga menyukai