2, Desember 2021
ABSTRACT
This research is included in quantitative research with the aim to determine the influence of
financial literacy and lifestyle on the financial behavior of generation Z in cashless society.
The object in this study is generation Z majoring Management in UPN Veteran Jakarta with a
total population of 1,005 students. Sampling techniques in this study using probability
sampling and sample selection in this study using simple random sampling. Calculation to
determine the number of samples using Slovin formula with the results of 290 students to be
sampled. Data collection is done by disseminating questionnaires through google form and
analyzed using Partial Least Square (PLS). This study obtained the results of (1) financial
literacy positively affects the financial behavior of generation Z in cashless society, (2) lifestyle
positively affects the financial behavior of generation Z in cashless society.
ABSTRAK
Penelitian ini termasuk pada penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku keuangan generasi Z pada cashless society.
Objek dalam penelitian ini adalah generasi Z jurusan Manajemen UPN Veteran Jakarta dengan
total populasi 1.005 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan probability sampling dan pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
simple random sampling. Perhitungan untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus
Slovin dengan hasil 290 mahasiswa untuk dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan
dengan menyebar kuesioner melalui google form dan dianalisis menggunakan Partial Least
Square (PLS). Penelitian ini memperoleh hasil (1) literasi keuangan berpengaruh positif
terhadap perilaku keuangan generasi Z pada cashless society, (2) gaya hidup berpengaruh
positif terhadap perilaku keuangan generasi Z pada cashless society.
Kata Kunci: Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Perilaku Keuangan, Cashless Society
Pulsa 1%
Transportasi 55%
Kebutuhan rutin 39%
Hiburan 45%
Cicilan/hutang 10%
Asuransi 0%
Investasi 27%
Tabungan 45%
Belanja 93%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
mempunyai tingkat literasi keuangan sebesar hidup yang serba dinamis. Generasi Z
23,4% dan inklusi keuangan sebesar 64,2%. memiliki gayahhidup yang berfokusspada
Persentase tersebut menunjukkan perbedaan apa yang dialami di masa kini tanpa
yang cukup jauh, generasi muda sudah memikirkan risiko di masa depan atau biasa
mendapatkan akses terhadap kredit, disebut You Only Live Once (YOLO). Selain
tabungan, asuransi, dan layanannfinansial itu, generasi Z memiliki rasa Fear of Missing
lainnya namunnpemahaman atas manfaat Out (FOMO), atau perasaan takut
dan risiko layanan finansial tertinggallsebuahhtrend gaya hidup yang
belummmaksimal. Sedangkan kenyataan sedang banyak dipakai atau dilakukan oleh
yang terjadi adalah generasi muda menjadi orang lain. Hasil riset yang dilakukan Credit
salah satu kalangan pemakaian terbesar Karma (2018) menunjukkan bahwa 39%
dalam sistem transaksi non tunai. generasi muda rela berutang untuksselalu
Permasalahan dalam finansial salah mengikuti tren yang berlangsung.
satunya adalah terlalu sering mengikuti gaya
Tabel 1. Hasil Pra Survei Mengenai Gaya Hidup Generasi Z Jurusan Manajemen UPN
Veteran Jakarta
No Pernyataan Jawaban Jumlah Target
Ya Tidak Responden dalam %
1 Mengikuti trend saat ini 66% 34% 100 100%
sehingga mempengaruhi saat
melakukan pembelian
2 Adanya cashless mendorong 81% 19% 100 100%
permbelian tidak terencana
Sumber: Data Diolah (2021)
Dalam pra survei yang telah (2020) dan Yoshino et al. (2020) yang
dilakukan menujukkan bahwa generasi Z menjelaskan “bahwa literasi keuangan
Jurusan Manajemen UPN Veteran Jakarta berpengaruh positif signifikan terhadap
mengikuti tren saat ini, selain itu adanya cashless transaction behavior. Penelitian
dukungan cashless juga terdorongnya Kamil dan Istianingsih (2020)
pembelian yang tidak terencana sehingga mengemukakan bahwa gaya hidup
kurang sadar akan pengeluaran yang berpengaruh secara positif dan signifikan
dilakukan. Fenomena ini munculaakibat terhadap penggunaan mobile payment”.
adanya faktor pendukung salah satunya yaitu Dariipenjelasan di atas, maka
adanya tuntutan gaya hidup yang dapat penelitianiini memiliki tujuan untuk
mempengaruhi perilaku keuangan. Perilaku mengetahui pengaruh literasi
keuanganggenerasi Z mampuudipengaruhi keuangantterhadap perilaku keuangan
oleh beberapa faktor diantaranya yaitu generasi Z pada cashless society dan untuk
literasi keuangan dan gaya hidup yang mengetahui pengaruhhgaya hidup terhadap
dimiliki. Beberapa penelitian terdahulu perilaku keuanganngenerasi Z pada cashless
seperti penelitian Eka Muttasari & Lukiastuti society.
Variabel Perilaku Keuangan berada pada nilai indeks sebesar 214,5 termasuk
indikator pertanyaan PK3 dengan nilai padaakategori sedang artinya responden
indeks sebesar 241,5 termasuk pada cukup baik dalam membuat anggaran
kategori tinggi artinya responden telah untuk pengeluaran dan belanja harian,
mempunyai tujuan keuangan short term, bulanan, dan tahunan.
mid term maupun long term. Untuk
nilaiiindeks terendah pada variabel b. Analisis Indeks Jawaban Responden
Perilaku Keuangannberada Terhadap Variabel Literasi Keuangan
padaiindikator pertanyaan PK4 dengan
Tabel 5. Jawaban RespondennTerhadap Variabel LiterasikKeuangan
Literasi 1 2 3 4 Indeks
Keuangan (X1) F1 F2 F3 F4
LK1 0 10 133 147 251,75
LK2 0 4 106 180 261,5
LK3 0 11 137 142 250,25
LK4 0 6 105 179 260,75
LK5 1 6 110 173 258,75
LK6 1 13 138 138 248,25
LK7 0 4 104 182 262
LK8 0 10 134 146 251,5
Rata – Rata Total Indeks 255,6
Sumber: Data diolah (2021)
Nilai indeks tertinggi pada variabel indeks sebesar 248,25 termasuk pada
Literasi Keuangan berada pada indikator kategori tinggi artinya responden memahami
pertanyaan LK7 dengan nilai indeks sebesar mengenai asuransi bahwaadengan membeli
262 termasuk pada kategori tinggi artinya polis asuransi, perusahaan asuransi
responden memahami bahwa investasi menjadiipihak yang memiliki tanggung
adalahppenanaman modalluntuk jawab dalam melindungi dari kerugian yang
jangkappanjang dengan harapan bisa terjadi pada masa yang akan datang.
mendapatkan profit di masa yang akan
datang. Untuk nilai indeks terendah pada c. Analisis Indeks Jawaban Responden
variabel Literasi Keuangan berada pada Terhadap Variabel Gaya Hidup
indikator pertanyaan LK6 dengan nilai
Nilai indeks tertinggi pada variabel Gaya tinggi artinya responden tertarik membeli
Hidup berada pada indikator pertanyaan produk saat promo dengan pembayaran non
GH5 dengan nilai indeks senilai 260,25 tunai.
termasuk pada kategori tinggiiartinya
responden memiliki pemikirannbahwa hidup Uji Validitas Konvergen
hanya sekali dan inginnmenikmati hidup Hasil output nilai loading factor dari
walaupun harussmengeluarkan dana yang setiap instrumen pada indikator variabel
cukup besar. Untuk nilai indeks terendah Literasi Keuangan, Gaya Hidup, dan
pada variabel Gaya Hidup berada pada Perilaku Keuangan yang telah diolah
indikator pertanyaan GH4 dengan nilai menggunakan SmartPLS 3.0 sebagai berikut:
indeks sebesar 247,5 termasuk pada kategori
PK1 0.898
PK2 0.707
PK3 0.730
PK4 0.733
PK5 0.737
PK6 0.895
PK7 0.898
PK8 0.703
Sumber: Hasil Output Smart PLS 3.0 (2021)
Hasil nilai Cronbach’s Alpha dan disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha
composite reliability mampu dinyatakan dan composite reliability yang diperoleh
valid apabila memiliki nilai >0.70. menunjukan bahwa seluruh variabel dalam
Berdasarkanntabel di atas dapat diuraikan penelitian ini reliabel dikarenakan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada variabel mempunyai nilai lebih dari 0.70.
Literasi Keuangan senilai 0.901, variabel
Gaya Hidup senilai 0.858, dan variabel Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Perilaku Keuangan senilai 0.916. Nilai Model struktural dievaluasi
composite reliability yang dimiliki masing- dengannmenggunakan hasil R-square untuk
masing variabel juga memiliki nilai lebih konstruk dependen sehingga
dari 0.70. Variabel Literasi mampuumengetahui seberapa jauh variabel
Keuangannmemiliki nilai sebesar 0.919, independen dalam menjelaskan variabel
variabellGaya Hiduppmemiliki nilai sebesar dependen. Berikut hasil nilai R Square
0.894, dan variabel Perilaku Keuangan dengan SmartPLS 3.0:
memilikiinilai sebesar 0.930. Sehingga dapat
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa: 1.988 > ttabel 1.650). Kesimpulannya
1. Hasil nilai t-statistik adalah variabel Gaya Hidup mempunyai
antaraVvariabelLLiterasiKKeuanganTter pengaruh terhadap variabel Perilaku
hadap variabel Perilaku Keuangan Keuangan. Selain itu terdapat hasil P
sebesar 5.842 lebih besar dari t-tabel value atau nilai signifikan. Bila hasil P
sebesar 1.650 (thitung 5.842 > ttabel 1.650). value < 0.05 maka variabel dikatakan
Kesimpulannya adalah variabel signifikan. PadaavariabelgGayahHidupp
LiterasiiKeuangan mempunyai pengaruh terhadapvvariabellPerilaku Keuangan
terhadap variabel Perilaku Keuangan. memiliki hasil P value senilai 0.047 <
Selain itu terdapat hasil P value atau nilai 0.05. Sehinggaddapatddisimpulkan
signifikan. Bila hasil P value < 0.05 maka bahwaavariabelgGayahHidupbberpengar
variabel dikatakan signifikan. uh terhadap variabel Perilaku Keuangan,
PadavvariabelLLiterasiKKeuanganT sehingga gayaahidupp yanggdimiliki
terhadap variabel Perilaku Keuangan generasi Z jurusan Manajemen UPNVJ
memiliki hasil P value senilai 0.000 < cenderung tinggi namun mereka tetap
0.05. sehinggaddapat disimpulkanb memilikipperilakukkeuanganyyanghbaik.
BahwavvariabelLLiterasiKKeuanganb Literasi keuangan sangat berkaitan
berpengaruhTterhadap variabel Perilaku dengan perilaku keuangan. Literasi
Keuangan. Semakinnbaik literasi keuangan meliputi pengetahuan, keyakinan,
keuangan yang dimiliki maka semakin dan keterampilannyang dapatm
baik juga perilaku keuangan generasi Z mempengaruhi sikap dan perilaku saat
pada cashless society jurusan Manajemen mengambil keputusan dan mengatur
UPNVJ. keuangan. Pada penelitian inilliterasi
2. Hasil nilai t-statistik antara keuangannbberpengaruhhterhadappperilaku
variabelgGayahHiduptterhadapvvariabel keuangannpada cashless society, artinya
Perilaku Keuangan sebesar 1.988 lebih semakin baik literasi keuangan yang dimiliki
besar dari t-tabel sebesar 1.650 (thitung generasi Z jurusan Manajemen UPNVJ maka
semakin baik juga perilaku keuangan pada tertinggi terletak pada GH5 yang artinya
cashless society. Didukung oleh adanya responden berpikir bahwa
wabah Covid-19, banyaknya peng- hidupPhanyaAsatuUkaliI dan ingin
gunaanntransaksiinonntunaiiyang mendu- menikmati hidup, responden mempunyai
kung Generasi Z sebagai generasi muda sifat YOLOO(YouuOnlyyLiveeOnce). Selain
untuk memahami teknologi keuangan itu, responden sering menggunakan alatt
tersebut dengan literasiikeuangann yangg pembayarann nnon tunaii dalam
mereka miliki. Publikasi dari people.com bertransaksi, suka mengalokasikannwaktu
menyatakan “bahwa 70% generasi Z sadar untuk hiburan diri, dan tertarik untuk
jika mereka perlu untuk mengatur dan membeli produk saat ada promo dengan
mengevaluasi kembali cara pengelolaan pembayaran non tunai. Walaupun ggaya
keuangan selama pandemi”. Lalu, sebagian hhidup yangg dimilikii responden tinggi dan
besar sumber uang sakuuyang responden selalu mengikuti trend, responden tetap
dapatkan berasal dari orang tua dan sebagian bberpendapat bahwaa gayaa hhidup harus
besar juga tujuan penggunaannnon tunai seimbang dengan kemampuan finansial
untuk konsumsi. Sehingga hal tersebut dapat mereka. Artinya, dalam memenuhi gaya
mengubah perilakuukeuangan responden hidup mereka yang tinggi, mereka juga harus
menjadi lebih baik, mereka tidak tahu kapan mempunyai perilaku kkeuangan ppada
pandemi ini berakhir dan mereka masih cashlesss societyy yang baik karena
bergantung kepada pendapatan orang tua. pendapatan uang saku yang masih
Maka dari itu, responden memaha- bergantung dengan orang tua.
miipengetahuan mengenai dasar ke- Hasil darii penelitiann inii sejalann
uangan,ttabungan, asuransi,ddaniinvestasi dengann penelitian Nirmala et al. (2020)
sehingga responden dapat mengelola yang menunjukkan hasil yakni gaya hidup
pengeluarannyang dilakukan, memahami berpengaruh positif terhadap penggunaan
dan memiliki keterampilan dalam meng- alat pembayaran non tunai. Semakin tinggi
aturrkeuangannya, memahami penting-nya gayaa hidupp yangg dimilikii responden,
tabungan dan investasi, memahami dalam semakin tinggi pula perilaku dalam cashless
mengelola kredit dengan meman-faatkan society. Adanya peningkatan dalam
adanya penggunaan transaksi non tunai. bertransaksi non tunai untuk memenuhi gaya
Hasil penelitianniniisejalanndengan hidup, responden tetap dapat mengelola
penelitian Eka Muttasari & Lukiastuti (2020) keuangannya dalam berperilaku keuangan
yang menjelaskan bahwa literasi keuangan dikarenakan responden memiliki prinsip
berpengaruh positiffterhadap cashless gaya hidup harus seimbang ddengan
transaction behavior. Kemudian penelitian kemampuann finansiall yangg dimiliki.
Haidar (2018) yanggmenjelaskan literasi
keuangan dari segi financial behavior KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
berpengaruh positif terhadap kepemilikan
alat pembayaran non tunai. Dengan Berdasarkan dari hasil pengujian dan
demikian, hasill darii penelitiann ini juga analisissyanggtelahhdilakukanndengan Smart
sesuai dengan hipotesis yang dibuatbbahwa PLS 3.0 perihal pengaruh literasii
literasii keuangann berpengaruhh terhadapp Keuanganndanngayaahidup, terhadapperilaku
perilakuu keuangann generasii Z pada keuanganngenerasii Z pada cashless society
cashless society jurusan Manajemen jurusan Manajemen Universitas Pem-
Universitas Pembangunan Nasional Veteran bangunannNasionallVeterannJakartaadapat
Jakarta. disimpulkan bahwa LiterasiiKeuangan
Gaya hidup dilihat dari aktivitas, dannGayaaHidupp berpengaruh terhadapp
minat, dan opini responden. Berdasarkan PerilakuuKeuangan generasiiZ pada cashless
hasil penelitian, nilai indeks rata-rata society jurusan ManajemenaUniversitas