Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

RANGKAIAN LISTRIK DOMESTIK

Nama:Hananda Wijaya Pratama

Kelas :1LM

NPM :062330310558

PROGRAM STUDI D III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTO
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA
2023
Lisrik Aktif

Elemen aktif dalam rangkaian adalah elemen yang memasok energi listrik ke
rangkaian.Dari definisi elemen aktif di atas dapat dikatakan bahwa elemen aktif
memiliki kemampuan untuk mengatur aliran elektron. Kita membutuhkan
setidaknya satu komponen aktif untuk membuat rangkaian bekerja.

Contoh elemen aktif yang paling penting adalah sumber tegangan dan arus.
Keduanya mampu memberikan daya ke rangkaian.Sumber tegangan dan arus dapat
dibagi lagi menjadi 2 jenis: sumber independen dan sumber dependen. Kita akan
mempelajarinya di sesi berikutnya.

Contoh:

1.Dioda

Kata “dioda” adalah sebuah kata majemuk yang berarti “dua elektroda”,
dimana “di” berarti dua dan “oda” yang berarti elektroda. Jadi dioda adalah dua
lapisan elektroda N (katoda) dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negatif dan P
adalah positif. Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, salah satu nya adalah dioda
zener, germanium dan dioda silikon.
2.Transistor

Transistor adalah perangkat semikonduktor yang berfungsi untuk mengatur


aliran arus dan tegangan pada rangkaian elektronika.

3.Integrated Circuit

Integrated Circuit adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari


gabungan ratusan, ribuan, bahkan jutaan transistor, resistor, kapasitor dan dioda
berukuran mikro yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah
rangkaian komponen elektronika dalam sebuah kemasan kecil.

LISTRIK PASIF

Elemen pasif dalam rangkaian adalah elemen yang menyerap dan mengubah
energi listrik.Dari definisi elemen pasif di atas dapat dikatakan bahwa elemen pasif
tidak memiliki kemampuan untuk mengatur aliran elektron. Kami membutuhkan
setidaknya satu komponen pasif untuk mencegah korsleting dan menghasilkan
output.
Contoh:

1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika dengan material dan konfigurasi
tertentu yang mampu menghambat tegangan dan arus listrik.

2. Kapasitor
Alat arus yang memiliki kemampuan untuk menyimpan arus listrik di
dalam waktu sementara.

3.Induktor

Alat yang tersusun atas lilitan kawat yang membuat sebuah kumparan.

Arti Warna Kabel Listrik dan Fungsinya


Hitam
Kabel listrik dengan insulasi berwarna hitam digunakan untuk kabel L1, dan
biasanya diaplikasikan pada sebagian besar sirkuit rumah tangga. Dulunya kabel
L1 menggunakan standar warna merah, namun kemudian diganti menjadi hitam
setelah standariasai PUIL diperbarui. Kabel berwarna hitam adalah kabel phase
bermuatan positif yang bertugas untuk membawa daya dari gardu listrik ke dalam
rumah, karenanya jangan pernah menggunakan kabel hitam sebagai kabel netral
atau kabel grounding.

Cokelat
Sebelumnya menggunakan standar warna kuning, namun setelah diperbarui
kabel L2 menggunakan standar warna cokelat. Dulunya, kabel L2 diaplikasikan
sebagai pemasok daya dengan kebutuhan yang lebih besar seperti instalasi listrik
komersil dan industri. Namun saat ini, kabel berwarna cokelat biasanya hanya
diaplikasikan untuk pengoperasian mesin saja.

Abu-Abu
standar warna abu-abu digunakan untuk kabel L3 yang bermuatan positif.
Sebelum diganti, standarisasi PUIL memakai standar warna hitam untuk kabel
jenis ini. Kabel L3 sendiri merupakan versi pembaruan dari kabel L2, dan
berfungsi memasok daya listrik yang lebih besar untuk kebutuhan komersil serta
industri modern.

Biru
Kode warna biru ditujukan untuk penggunaan kabel netral yang bermuatan
negatif atau mendekati nol. Fungsi kabel netral adalah sebagai acuan yang
membawa arus listrik pada sirkuit kembali ke sumber daya asli ketika adanya
aliran arus yang salah atau berlebih. Meski tidak selalu dialiri listrik, namun
pastikan Anda selalu berhati-hati ketika menyentuh kabel ini.

Hijau-Kuning
Kabel dengan standar warna hijau-kuning digunakan untuk jenis kabel
grounding atau kabel arde. Kabel ini berperan sebagai bentuk pengaman terhadap
arus listrik yang tidak stabil atau arus bocor dengan mengirimkannya ke bumi.
Oleh karena itu, kabel berwarna hijau-kuning berfungsi sebagai penyedia jalur
untuk mengirimkan arus listrik berlebih ke tempat yang aman guna mencegah
ancaman bahaya yang disebabkan oleh listrik.

Standar warna pada kabel listrik bukanlah peraturan yang dapat diabaikan
begitu saja. Bagaimanapun, kabel bertugas untuk mengalirkan daya listrik dan
memiliki potensi bahaya yang mungkin mengancam jiwa apabila tidak ditangani
dengan baik. Oleh karenanya, belajar memahami makna pada arti warna kabel
dapat membantu Anda untuk menghindari bahaya sengatan listrik akibat
menyambungkan kabel yang tidak sesuai.

Cara Membedakan Kabel Arde, Netral, dan Fasa


Kabel 3 warna apa saja? Kabel tersebut yaitu terdiri dari kabel arde, netral, dan
fasa merupakan kabel 3 warna yang paling sering kita jumpai dalam instalasi kabel
listrik. Berdasarkan panduan kode warna kabel terbaru, ketiga kabel tersebut
memiliki warna yang berbeda-beda.

Berdasarkan Warnanya

 Kabel arde adalah kabel pentanahan yang sering disebut dengan kabel
grounding, kabel ini tidak tersambung dengan kabel lainnya dalam
instalasi listrik. Kabel arde memiliki warna kuning bergaris hijau.
 Kabel netral adalah kabel yang bermuatan listrik rendah hampir
mendekati nol, oleh sebab itu sering disebut dengan kabel negatif. Kabel
netral ini umumnya memiliki warna biru.
 Kabel fasa adalah kabel yang memiliki tegangan listrik, oleh sebab itu
kabel ini sering disebut kabel positif. Kabel fasa ini terdiri dari berbagai
warna seperti hitam, cokelat, merah, abu-abu, atau warna lainnya selain
biru, hijau, dan kuning bergaris hijau.

Menggunakan Tespen

 Pastikan MCB dalam keadaan menyala.


 Kabel arde jika ditempelkan tespen maka lampu pada tespen tidak
menyala.
 Kabel netral jika ditempelkan tespen maka lampu pada tespen tidak
menyala.
 Kabel fasa jika ditempelkan tespen maka lampu pada tespen menyala.
Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Bagaimana sistem penyaluran listrik? Bagaimana proses penyaluran listrik?
Sitem penyaluran listrik menghasilkan energi listrik dari mana dan menuju ke
mana? Bagaimana sistem tenaga listrik PLN? Bagaimana prose distribusi listrik?

Tahukah kalian bahwa energi listrik yang dipakai di rumah sebagian besar
berasal dari pembangkit listrik dengan daya besar yang berada di suatu daerah
pembangkit, seperti sungai aliran deras, bendungan, daerah terik, daerah berangin
maupun pada pembangkit tenaga batu bara.

Energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit akan disalurkan melalu


sistem penyaluran sehingga sampai ke pelanggan. Nah sistem penyaluran tersebut
terbagi menjadi beberapa bagian lagi agar keamanan dan kualitas listrik yang
sampai ke pelanggan dapat dijaga.

Pada artikel kali ini akan memuat jawaban pertanyaan seperti apa yang
dimaksud sitribusi tenaga listrik? Apa fungsi distribusi tenaga listrik? Jenis-jenis
distribusi tenaga listrik. Konfigurasi jaringan tenga listrik dan jenis-jenis gardu
distribusi.

Pengertian Distribusi Tenaga Listrik


Distribusi tenaga listrik adalah suatu proses penyaluran energi listrik dari
pusat pembangkit menuju ke beban (pelanggan). Distribusi tenaga listrik ini
memuat beberapa sistem dan proses mulai dari pembangkit, gardu induk, jaringan
tegangan menengah – rendah sampai ke pelanggan.
Fungsi Distribusi Tenaga Listrik

1. Menyalurkan energi listrik dari sistem transmisi ke pelanggan.


2. Membagi dan menyalurkan energi listrik ke beberapa tempat.
3. Menurunkan tegangan menegah dari 20 kV menjadi tegangan rendah
380/220 V untuk pelanggan umum.

Jenis-Jenis Jaringan Distribusi


Secara umum jenis-jenis jaringan distribusi dibagi menjadi dua, yaitu jaringan
distribusi primer dan sekunder

1. Jaringan Distribusi Primer


Jaringan distribsui primer merupakan jaringan distribusi yang menyalurkan energi
listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Jaringan ini merupakan jaringan
tegangan menengah (JTM) yang pada umumnya bertegangan 20 kV.

2. Jaringan Distribusi Sekunder


Jaringan distribsui sekunder merupakan jaringan distribusi yang menyalurkan
energi listrik dari gardu distribusi menuju ke pelanggan. Jaringan ini merupakan
jaringan tegangan rendah (JTR) yang pada umumnya bertegangan 380/220 V.

Konfigurasi Jaringan Distribusi Primer


Konfigurasi jaringan distribusi primer berperan penting dalam menentukan
kontinyuitas penyaluran energi listrik ke pelanggan. Berdasakan konfigurasinya,
jaringan distribusi primer dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Jaringan Distribusi Konfigurasi Radial

Konfigurasi jaringan distribusi ini hanya mampu melayani beban dengan satu arah
aliran daya. Konfigurasi ini biasa digunakan untuk tipe pelanggan dengan
kerapatan yang rendah.
2. Jaringan Distribusi Konfigurasi Loop

Konfigurasi jaringan distribusi ini ditandai dengan arah alirannya yang dimulai
dari rel sumber kemudian menuju beban dan kembali ke rel sumber. Jadi, ketika
ada satu aliran yang mengalami gangguan maka aliran lain menjadi backup.
Konfigurasi jaringan distribusi ini diperuntukkan untuk jenis pelanggan yang
membutuhkan kontinyuitas daya listrik.
3. Jaringan Distribusi Konfigurasi Grid

Konfigurasi jaringan ini mirip dengan konfigurasi jaringan loop namun dengan
aliran penyaluran yang lebih banyak sehingga mampu memiliki banyak aliran yang
siap membackup apabila terdapat suatu gangguan di salah satu aliran daya.
Konfigurasi jaringan ini cocok untuk tipe pelanggan yang membutuhkan
kontinyuitas daya dengan kerapatan yang tinggi.
4. Jaringan Distribusi Konfigurasi Spindel

Konfigurasi jaringan ini memuat beberap saluran yang keluar dari gardu induk
diarahkan menuju suatu tempat yang disebut gardu hubung (GH), kemudian antara
GI dan GH tersebut dihubungkan dengan satu saluran yang disebut express feeder.
Konfigurasi ini cocok untuk tipe pelanggan yang membutuhkan pasokan energi
listrik yang banyak seperti di perkotaan.

Bentuk-Bentuk Gardu Distribusi


Apabila ditinjau berdasarkan fungsinya maka gardu distribusi digunakan untuk
menurunkan tegangan menengah ke tenagan rendah. Namun gardu distribusi juga
dapat ditinjau berdasarkan bentuknya, hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan
dan kondisi wilayah. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk jaringan distribusi.
1. Gardu distibusi Tiang

Tipe Portal

Tipe Cantol
Gardu distribusi jenis ini dapat ditemukan terpasang pada tiang-tiang listrik. Gardu
distribusi tiang terbagi menjadi dua tipe, yaitu gardu distribusi tipe portal dengan
dua tiang listrik dan gardu distribusi tipe cantol dengan satu tiang listrik.

2. Gardu Distribusi Beton

Gardu distribusi jenis ini memiliki konstruksi beton dengan peralatan distribusi di
dalamnya. Gardu tipe ini biasanya digunakan untuk melayani beban yang
membutuhkan pasokan energi yang lebih besar.

3. Gardu Distribusi Metal Grid


Gardu distribusi jenis ini mirip dengan gardu distribusi beton, namun yang
membedakannya adalah konstruksinya yang terbuat dari bahan metal yang
berfungsi melindungi peralatan listrik di dalamnya.

4. Gardu Distribusi Mobil

Gardu distribusi tipe ini dapat ditemukan terangkut di atas sebuah mobil, yang
dapat berpindah-pindah dalam melayani beban pada suatu tempat Gardu distribusi
ini biasanya melayani beban pada suatu event seperti konser musik dll.
Jenis Kabel listrik
Kabel listrik terbuat dari bahan dasar yang beragam, tergantung dari jenis dan
kegunaannya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa jenis kabel listrik beserta
fungsinya.

1. Kabel NYM

shopee.co.id

Ini adalah jenis kabel yang paling sering digunakan di rumah dan gedung, dengan
inti kabel yang terdiri dari satu sampai empat inti dan dilengkapi dengan lapisan
isolasi PVC.

Dengan adanya bahan isolasi yang lebih tebal, kabel ini bisa digunakan di daerah
kering atau pun basah dan memiliki tingkat keamanan yang lebih baik daripada
kabel NYA. Namun, kabel ini biasanya tidak bisa diinstalasi dengan cara ditanam
dalam tanah.

2. Kabel NYY

rrimperial.com

Ini adalah jenis kabel yang memiliki inti tembaga berisolasi PVC. Kabel ini dibuat
untuk instalasi tetap dengan ditanam di dalam tanah atau kondisi di lingkungan
terbuka dengan tambahan perlindungan seperti duct, pipa PVC, atau pipa besi.
Bahan isolator pada kabel ini memiliki konstruksi yang lebih kuat sehingga
harganya lebih mahal. Selain itu, bahan isolator pada kabel jenis NYY biasanya
dilengkapi dengan antigigitan tikus.

3. Kabel NYA

globalelektrindo.com

Kabel jenis NYA adalah kabel dengan inti yang terbuat dari bahan tembaga
tunggal dilapisi bahan isolator PVC satu lapis. Kabel jenis ini biasanya digunakan
untuk instalasi di perumahan dan instalasi kabel udara.

Harga kabel NYA relatif murah dibandingkan dengan kabel yang lainnya. Akan
tetapi, kabel ini mudah rusak, tergores, tidak tahan air, dan mudah digigit tikus.
Sebaiknya, instalasi kabel jenis NYA dilengkapi dengan pelindung seperti pipa
PVC.

4. Kabel NYAF

alibaba.com

Ini adalah jenis kabel yang memiliki inti tembaga berserabut, dengan inti tunggal
berisolasi bahan isolator PVC satu lapis. Ini adalah kabel yang memiliki sifat
fleksibilitas yang tinggi karena inti tembaga yang berbentuk serabut.

Sifat ini sangat cocok untuk instalasi pada panel listrik yang membutuhkan banyak
lekukan. Akan tetapi, kabel NYAF mudah terkelupas dan sebaiknya tidak
digunakan di lingkungan terbuka, baik yang bersifat basah dan lembap maupun
kering.

Harga kabel ini relatif murah dibandingkan dengan kabel lainnya.

5.Kabel NYY

HY

bukalapak.com

Ini adalah jenis kabel yang memiliki satu atau lebih inti tembaga berserabut
berisolasi bahan PVC dan memiliki selubung luar berupa bahan isolator dari PVC.
Ini adalah jenis kabel yang sering digunakan di dalam rumah karena fleksibel
sehingga mudah untuk dipasang.

6. Kabel NYMHY

. bukalapak.com

Ini adalah jenis kabel yang memiliki lebih dari satu inti tembaga berserabut dengan
bahan isolasi terluar berupa PVC. Kabel ini juga sering dipakai untuk instalasi
listrik skala rumah tangga di bawah 900 Watt.

Kabel ini terdiri dari tiga bagian yakni, bagian konduktor, isolator bagian dalam,
dan pelindung luar yang juga terbuat dari bahan isolator.
7. Kabel NYMHYO

lampukabelvisicom.wordpress.com

Ini adalah jenis kabel yang memiliki lebih dari satu inti tembaga berserabut yang
diisolasi dengan bahan isolator PVC dan memiliki selubung luar. Kabel ini sering
dipakai di peralatan audio, seperti sound system, kabel loudspeaker, dan lain-lain.

Kabel NYMHYO tidak didesain untuk instalasi listrik arus besar. Karena
penggunaannya yang memang hanya diperuntukkan di dalam ruangan, kabel ini
tidak memiliki selubung luar yang tahan cuaca.

8. Kabel BC

tokopedia.ne

Kabel BC atau bare core adalah kabel telanjang yang tidak memiliki lapisan
isolator. Kabel BC sering digunakan pada instalasi penangkal petir dan dalam
instalasi grounding. Namun, penggunaan kabel BC disarankan tetap menggunakan
bahan pelindung seperti pipa PVC.

9. Kabel ACSR

koesrow.blogspot.com
Kabel ACSR adalah kabel yang terbuat dari alumunium dengan inti kawat baja.
Kabel ini sering dipakai pada instalasi arus listrik skala besar seperti pada
Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kabel ini berfungsi sebagai penghantar tegangan listrik berarus besar antarmenara
distribusi listrik. Kabel ini tidak memiliki lapisan isolator dengan tujuan agar kabel
inti utama dapat segera menurunkan suhunya saat menghantarkan arus yang begitu
besar.

11. Kabel AAAC

wikimedia.org

Sesuai dengan namanya, all alumunium alloy conductor (AAAC), kabel ini terbuat
dari logam campuran aluminium, magnesium, dan silikon. Biasanya, kabel ini
digunakan untuk instalasi penangkal petir.

Berdasarkan Standar Perusahaan Listrik Negara atau SPLN 1:1995, tegangan


listrik dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya, antara lain sebagai berikut :

 LV (Low Voltage) atau tegangan rendah (TR).

 MV (Medium Voltage) atau tegangan menengah (TM).

 HV (High Voltage) atau tegangan tinggi (TT).

 EHV (Extra High Voltage) atau tegangan ekstra tinggi (TET).

Lalu, berapa sebenarnya batasan besar tegangan yang disebut dengan tegangan
rendah (TR), tegangan menengah (TM), tegangan tinggi (TT), dan tegangan ekstra
tinggi (TET)?
Tegangan Rendah (TR)

Tegangan rendah atau disebut juga dengan low voltage merupakan tegangan
dengan range tegangan yang berkisar dari 50 volt s/d 1.000 volt (1kV).
Tegangan ini disalurkan untuk konsumen kalangan bawah misalnya untuk rumah-
rumah yang pada umumnya menggunakan tegangan 220 volt. Tegangan rendah
disalurkan ke rumah-rumah menggunakan kabel pilin (twisted cable).

Meskipun tergolong rendah, tegangan tersebut cukup berbahaya bagi manusia,


karena dapat menyebabkan cidera serius bahkan berujung kematian.

Tegangan Menengah (TM)

Tegangan menengah atau disebut juga dengan medium voltage


merupakan tegangan dengan range tegangan yang berkisar dari 1.000 volt (1 kV)
s/d 35.000 volt (35 kV). Tegangan menengah terhubung diantara gardu induk
dengan gardu distribusi.

Pada umumnya tegangan menengah juga dapat langsung disalurkan ke konsumen


kalangan menengah terutama pabrik-pabrik industri menengah yang biasanya
menggunakan motor-motor listrik untuk kebutuhan pekerjaannya. Penyaluran
tegangan menengah menggunakan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yaitu
berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang sesuai dengan
kebutuhan dilapangan.
TeganganTinggi(TT)
Tegangan tinggi atau disebut juga dengan high voltage merupakan tegangan
dengan range tegangan yang berkisar dari 35.000 volt (35 kV) s/d 245.000 volt
(245 kV). Tegangan tinggi terhubung diantara gardu induk dengan gardu induk
lainnya. Seperti halnya tegangan menengah, tegangan tinggi juga dapat langsung
disalurkan ke para konsumen kalangan atas terutama untuk industri pabrik besar
yang membutuhkan suplai daya listrik yang banyak atau besar agar dapat
digunakan untuk menggerakkan motor-motor listrik atau peralatan lainnya yang
membutuhkan daya yangbesar.
Untuk penyalurannya, umumnya tegangan tinggi menggunakan saluran transmisi
yang berupa tower transmisi atau Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan
dapat pula berupa Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).

TeganganEkstraTinggi(TET)
Tegangan ekstra tinggi atau disebut juga dengan extra high voltage
merupakan tegangan dengan nilai tegangan yang lebih dari 245.000 volt (245 kV).
Tegangan ini umumnya berasal dari pusat beban dengan skala besar yang
dikhususkan untuk menyuplai banyak daerah-daerah atau lokasi yang cukup jauh.

Tegangan ekstra tinggi ini disuplai dari keluaran trafo step-up dari Gardu Induk
Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang kemudian disalurkan ke Gardu Induk
lainnya melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Anda mungkin juga menyukai