Anda di halaman 1dari 6

Nama : Leni Kristanti

NIM : 6103422013

Rombel : PJSD A

SKL ( Surat Keterangan Lulus )

Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. SKL
berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan kelulusan peserta didik pada setiap
pendidikan.Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan program pendidikan yang
digunakan sebagai acuan oleh lembaga penyelenggara pendidikan yang disesuaikan dengan
jenjang dan kebutuhan peserta didik serta dengan memperhatikan budaya lokal. Dalam proses
pendidikan, manajemen kurikulum perlu dilaksanakan agar perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kurikulum menjadi lebih efektif, efisien dan optimal, serta memfasilitasi berbagai
sumber belajar, pengalaman belajar dan komponen kurikulum yang ada. Kebijaksanaan
penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan , keputusan dan peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan lembaga pendidikan atau jenjang/jenis sekolah yang bersangkutan.
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efisien, dan optimal dalam
memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen
kurikulum.

Standar isi adalah ruang lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi minimal lulusan pada jenjang kompetensi tamatan,kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran. Dalam peraturan pemerintah
No. 19 tahun 2005 yang membahas standar isi yang secara keseluruhan mencakup hal-hal
sebagai berikut: kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan
dari standar isi. Kurikulum dalam bahasa yunani berasal dari kata Curir yang artinya pelajar
dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curere dalam kamus websters jika menjadi kata
benda berarti lari cepat, pacuan, balapan, uber kereta, berkuda, perjalanan, suatu pengalaman
tanpa henti, dan lapangan perlombaan

Standar Proses Kurikulum Pendidikan


Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. . Berdasarkan
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013. Standar Proses dijabarkan sebagai suatu kriteria
mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan. Dari penyusunan tersebut bahwa standar proses merupakan suatu
tahapan proses pembelajaran yang menjabarkan mengenai kriteria atau yang dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia Perencanaan Proses Pembelajaran Pengawasan proses pembelajaran.

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Standar Proses adalah kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

2. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, pamong belajar,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

4. Satuan Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang
selanjutnya disebut Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan nonformal pada pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Standar Proses digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien untuk mengembangkan potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian
Peserta Didik secara optimal.

Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat meliputi:

a. perencanaan pembelajaran;

b. pelaksanaan pembelajaran; dan

c. penilaian proses pembelajaran.


Peserta Didik sebagaimana dimaksud pada ayat terdiri atas Peserta Didik pada:

a. pendidikan anak usia dini;

b. pendidikan dasar;

c. pendidikan menengah;

d. pendidikan kesetaraan; dan

e. pendidikan khusus.

Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat huruf a merupakan


aktivitas untuk merumuskan:

a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;

b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan

c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.

Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat dilakukan oleh Pendidik.


Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan pembelajaran yang:

a. fleksibel;

b. jelas; dan

c. sederhana.

Dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel sebagaimana dimaksud pada ayat huruf a
merupakan dokumen yang tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat disesuaikan dengan
konteks pembelajaran. Dokumen perencanaan pembelajaran yang jelas sebagaimana
dimaksud pada ayat huruf b merupakan dokumen yang mudah dipahami.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI A-F

Pada akhir fase A , peserta didik dapat menunjukkan berbagai aktivitas pola gerak dasar
dan keterampilan gerak sebagai hasil peniruan dari berbagai sumber, memahami konsep dan
prinsip gerak yang benar, memahami dan mempraktikkan aktivitas jasmani untuk
pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku awal
tanggung jawab personal dan sosial, serta menerima nilai-nilai aktivitas jasmani.Pada akhir
fase A peserta didik menunjukkan kemampuan dalam menirukan aktivitas pola gerak dasar,
aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air .Pada
akhir fase A peserta didik memahami prosedur dalam melakukan pola gerak dasar, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air .

Pada akhir fase B , peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan
dan mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara
mandiri dilandasi dengan penerapan prosedur gerak yang benar, menerapkan prosedur
aktivitas jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat,
menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu tertentu
secara konsisten, serta mendukung nilai-nilai aktivitas jasmani.Pada akhir fase B peserta
didik menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi aktivitas pola
gerak dasar dan keterampilan gerak secara mandiri berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air .Pada akhir fase B
peserta didik menerapkan prosedur variasi dan kombinasi pola gerak dasar dan keterampilan
gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air .

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan
modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak, dilandasi dengan
penerapan konsep dan prinsip gerak yang benar, menerapkan konsep dan prinsip aktivitas
untuk pengembangan kebugaran jasmani, serta pola perilaku hidup sehat, menunjukkan
perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu yang lebih lama secara
konsisten, serta meyakini nilai-nilai aktivitas jasmani.Pada akhir fase C peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak
dasar dan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air .Pada akhir fase C peserta didik
dapat menerapkan konsep dan prinsip modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air .

Pada akhir fase D, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan
keterampilan gerak spesifik sebagai hasil analisis pengetahuan yang benar, melakukan latihan
aktivitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan sesuai dengan prinsip latihan, menunjukkan
perilaku tanggung jawab personal dan sosial serta memonitornya secara mandiri, selain itu
juga dapat mempertahankan nilai-nilai aktivitas jasmani.Pada akhir fase D peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan hasil analisis keterampilan gerak spesifik
berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air .Pada akhir fase D peserta didik dapat menganalisis fakta, konsep,
dan prosedur dalam melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air .

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berbagai penerapan
keterampilan gerak pada permainan, aktivitas jasmani lainnya, dan kehidupan nyata sehari-
hari sebagai hasil evaluasi pengetahuan yang benar, mengevaluasi dan mempraktikkan
latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan dan kebugaran jasmani terkait
keterampilan , pola perilaku hidup sehat, serta menunjukkan perilaku dalam
menumbuhkembangkan nilai-nilai aktivitas jasmani.Pada akhir fase E peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan hasil evaluasi penerapan keterampilan
gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air secara matang pada permainan, aktivitas jasmani lainnya, dan
kehidupan nyata sehari-hari.Pada akhir fase E peserta didik dapat mengevaluasi fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan evaluasi penerapan keterampilan gerak
berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air pada permainan, aktivitas jasmani lainnya, dan kehidupan nyata
sehari-hari.

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan merancang dengan
mengikuti beragam pola yang ada dan mempraktikkan berbagai aktivitas penerapan
keterampilan gerak dilandasi dengan pengetahuan yang benar, merancang dengan mengikuti
beragam pola yang ada dan mempraktikkan program latihan pengembangan kebugaran
jasmani terkait kesehatan dan kebugaran jasmani terkait keterampilan dan pengukurannya,
pola perilaku hidup sehat, serta menunjukkan perilaku mengambil peran sebagai pemimpin
kelompok kecil dengan menjunjung tinggi moral dan etika dalam menerapkan nilai-nilai
aktivitas jasmani.Pada akhir fase F peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan hasil rancangan sesuai ragam pola yang ada berupa penerapan keterampilan
gerak permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air dengan berbagai bentuk taktik dan strategi.Pada akhir fase F
peserta didik dapat merancang prosedur, strategi, dan taktik dengan mengikuti beragam pola
yang ada terkait dengan aktivitas penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air .

Anda mungkin juga menyukai