Disusun oleh:
1. Erna Tri Wulandari
2. Narum Yuni Margono
3. Annik Qurniawati
Disklaimer Da ar isi
Disklaimer
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas,
hanya memuat poin-poin besar saja.
Kembali ke da ar isi
A. Hakikat dan Peran Ilmu
Kimia dalam Kehidupan
serta Metode Ilmiah
3. Metode Ilmiah
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Hakikat Ilmu Kimia
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Peran Ilmu Kimia
dalam Kehidupan
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
a. Cabang‐Cabang
Ilmu Kimia
Mengkaji struktur, komposisi, reaksi, dan
Kimia Organik sintesis senyawa‐senyawa organik seper
alkohol, karbohidrat, dan bensin.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
a. Cabang‐Cabang
Ilmu Kimia
Mengkaji masalah‐masalah lingkungan seper
Kimia Lingkungan pencemaran, penanganan limbah atau sampah, dan
pengadaan air bersih.
yang
Mengkaji ilmu kimia yang berkaitan dengan ilmu fisika
Kimia Pangan mempela
seper energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisika
dan sifat kimia, serta perubahan kimia.
jari
Mengkaji tentang peneli perubah
an zat‐zat radioak f,
Kimia In
an
penanganan dan pemanfaatannya dalam bidang
kedokteran, pertanian, dan hidrologi.
materi
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
b. Manfaat Ilmu Kimia di
Berbagai Bidang Kehidupan
1. Bidang Kedokteran
Contoh: Pembuatan obat‐obatan
2. Bidang Pertanian
Contoh: pembuatan pupuk buatan dan
pes sida
3. Bidang Geologi
Contoh: penentuan unsur‐unsur yang
terkandung dalam bebatuan atau
benda‐benda alam.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
b. Manfaat Ilmu Kimia di
Berbagai Bidang Kehidupan
5. Bidang Biologi
Contoh: penentuan struktur dan
sifat senyawa karbohidrat, protein,
enzim, lemak, dan asam nukleat.
6. Bidang Hukum
Contoh: pemeriksaan sidik jari
dengan larutan AgNO3
7. Bidang Mesin
Contoh: mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk
pembuatan mesin
Sidik jari se ap orang bersifat
khas
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
c. Peran Ilmu Kimia dalam
Menyelesaikan Masalah
Global
Pembuatan
Menemukan biogas
sumber energi menggunakan
alternatif seperti bahan baku
alkohol kotoran hewan
ternak
Program langit
biru, misalnya
melengkapai
knalpot kendaraan
dengan katalis
converter
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
d. Karir di Bidang
Kimia
Bidang produksi
di industri‐
industri
petrokimia
Bidang Peneli di Tenaga pendidik
pengendali mutu laboratorium dan bidang kimia di
dalam industri pusat lingkungan
kimia pengembangan pendidikan
milik pemerintah
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Metode Ilmiah
Karakteris k Metode
Ilmiah
1. Bersifat kri s dan
analis s
2. Bersifat logis
3. Bersifat objek f
4. Bersifat konseptual
5. Bersifat empiris
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Metode Ilmiah
Mengolah dan
Menarik Peneli an
menganalisis
kesimpulan (eksperimen)
Data
Mempublikasikan
hasil (menyusun
teori)
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Metode Ilmiah
1. Judul Peneli an
2. Kata Pengantar
3. Da ar Tabel
4. Da ar Gambar
5. Da ar Lampiran 10. Bab III Metode Peneli an
6. Da ar Isi 11. Bab IV Hasil dan Pembahasan
7. Abstrak 12. Bab V Kesimpulan dan Saran
8. Bab I Pendahuluan 13. Da ar Pustaka
9. Bab II Tinjauan Pustaka 14. Lampiran
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
B. Keselamatan Kerja di
Laboratorium
1. Alat‐Alat Laboratorium dan
Kegunaannya
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Alat‐Alat Laboratorium dan
Kegunaannya
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Bahan Kimia, Sifat,
dan Simbolnya
Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh
2. Bahan Kimia, Sifat,
korosif (corrosive) asam nitrit,
asam sulfat
dan Simbolnya
menyebabkan amonia,
iritasi (irritant) belerang
dioksida
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Penanganan Sampah dan
Petunjuk Umum untuk Limbah Laboratorium serta
Menangani Keadaan Darurat
Buangan Sampah
a. Fine Chemicals e. Bahan Mengandung Merkuri
Hanya dapat dibuang ke saluran pembuangan atau Pembuangan bahan yang mengandung merkuri
tempat sampah jika dak bereaksi dengan air, dak (seper pecahan termometer merkuri,
eksplosif, dak bersifat radioak f, dak beracun, dan manometer, pompa merkuri) harus dilakukan
komposisinya diketahui jelas. dengan ekstra ha ‐ha .
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Penanganan Sampah dan
Petunjuk Umum Penanganan Limbah Laboratorium serta
Kebakaran Keadaan Darurat
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
4. Petunjuk dan Larangan di
Laboratorium
a. Membaca petunjuk prak kum atau h. Menjaga kebersihan meja prak kum dan
merencanakan percobaan yang akan dilakukan lingkungan laboratorium.
sebelum memulai prak kum. i. Pas kan bahwa keran gas dak bocor sewaktu
b. Menggunakan kacamata pengaman atau hendak menggunakan bunsen.
penutup wajah. Pas kan bahwa keran air selalu dalam keadaan
j.
c. Bagi yang menggunakan lensa kontak harus tertutup sebelum dan sesudah melakukan
berha ‐ha dan menjaga agar dak ada bahan prak kum.
kimia yang masuk ke mata.
Menggunakan sarung tangan apabila diperlukan. k. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh
d.
Selama bekerja di laboratorium harus dari mulut, kulit, mata, dan pakaian.
e.
menggunakan baju laboratorium dan harus l. Jika terkena bahan kimia, bersikaplah tenang
dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan jangan panik.
dan mencegah kontaminasi pada baju yang m. Apabila kulit terkena bahan kimia, jangan
digunakan. digaruk agar dak menyebar. Segera bersihkan
f. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan bagian kulit yang mengalami kontak langsung
mengikat rambutnya. menggunakan air bersih.
g. Dilarang makan dan minum di dalam
laboratorium.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
BAB
II Struktur Atom
Kembali ke da ar isi
A. Par kel‐Par kel Dasar
Penyusun Atom
1. Elektron ( 0 e )
1
1
2. Proton (1 p)
1
3. Neutron (0 n )
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Elektron ( 0
1 e
)
• Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson
pada tahun 1897 melalui eksperimen
dengan tabung sinar katode.
• Sifat‐sifat sinar katode:
a. Merupakan par kel kecil yang
dak dapat dilihat
b. Memiliki sifat cahaya dan sifat
materi.
c. Merambat tegak lurus dari
permukaan katode menuju anode.
d. Tidak tergantung pada jenis gas
dan jenis elektrode.
e. Bermuatan nega f sehingga
dalam medan magnet dan medan
listrik dibelokkan ke kutub posi f.
• Sinar katode tersebut merupakan
elektron.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Elektron ( 0
1 e
)
melalui
percobaan tetes minyak.
Gambar percobaan tetes Muatan tersebut diberi
minyak Milikan tanda ‐1.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Proton ( 11 p )
• Proton ditemukan oleh Eugen Goldstein
pada tahun 1886 melalui percobaan
tabung gas berkatode (tabung Crookes).
• Sifat‐sifat sinar anode:
• Bermuatan posi f karena dapat
dibelokkan medan magnet dan
medan listrik menuju kutub nega f.
• Merupakan radiasi par kel karena
dapat memutar kincir.
• Perbandingan e/m tergantung pada
gas yang diisikan dalam tabung.
• Ukuran par kel sinar anode
bergantung pada jenis gas dalam
tabung.
• Muatan proton = +1 atau 1,6 × 10–19
C.
• Semakin besar massa par kel, sinar
anodenya semakin sukar dibelokkan.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1
2. Proton ( 1
p )
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1
3. Neutron ( 0
n )
• Pada tahun 1930 W. Bothe dan H. Pada tahun 1932 James Chadwick
Becker melakukan percobaan membuk kan bahwa par kel yang
penembakan par kel alfa pada in menimbulkan radiasi berdaya tembus
atom berilium (Be). Percobaan ini nggi tersebut bersifat netral atau
menghasilkan radiasi par kel
dak bermuatan dan disebut neutron.
berdaya tembus nggi.
Proton Goldstein 1 +1
0
Neutron J. Chadwick 1 0 1 e
1
1
p
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
B. Nomor Atom, Nomor
Massa, Isotop, Isoton,
1. Nomor Atom (Z) Iosbar, dan Isoelektron
3. Notasi Unsur
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Nomor Atom (Z)
Pada Ion:
Pada atom netral: Jumlah elektron = jumlah proton ‐ muatan
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom ‐
muatan
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Nomor Massa (A)
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Notasi Unsur
Contoh:
19
9
F
nomor atom = jumlah proton
= jumlah elektron
=9
Keterangan:
nomor massa = 19
A = nomor massa
jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah
= nomor massa ‐ nomor atom
proton
= 19 ‐ 9 = 10
X = lambang unsur
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
4. Isotop, Isoton, Isobar,
dan Isoelektron
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
5. Massa Atom Rela f (Ar)
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
C. Perkembangan Teori Atom,
Konfigurasi Elektron, dan
Mekanika
Kuantum
1. Perkembangan Model Atom
3. Bilangan Kuantum
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Perkembangan
Model Atom
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom Dalton
1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu
unsur dan dak dapat dibagi lagi.
2. Atom‐atom unsur sejenis mempunyai
sifat yang sama melipu volume,
bentuk, maupun massanya. Sebaliknya,
atom‐atom unsur dak sejenis
mempunyai sifat berbeda.
3. Dalam reaksi kimia terjadi
penggabungan atau pemisahan atom.
4. Atom dapat bergabung dengan atom
lain untuk membentuk suatu molekul
dengan angka perbandingan bulat dan
sederhana.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Perkembangan
Model Atom Thomson
Model Atom
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Perkembangan
Model Atom
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Perkembangan
Model Atom Bohr
Model Atom
h
, (π 3,14)
2π
1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom Berdasarkan Teori Model atom modern dibangun oleh beberapa
Mekanika Kuantum ilmuwan seper Louis de Broglie, Wolfgang Pauli,
Erwin Schrödinger, dan Werner Heisenberg.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Konfigurasi Elektron
a. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
3 M 18 n = nomor kulit
4 N 32
5 O 50
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Konfigurasi Elektron dan
Elektron Valensi
Aturan
Au au
Asas Kaidah
Larangan
Hund
Pauli
Aturan Penulisan
Konfigurasi Elektron
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi
• Aturan Au au
”Pengisian elektron dalam orbital
dimulai dari orbital dengan ngkat
energi paling rendah. Setelah
penuh, pengisian berlanjut ke
orbital yang ngkat energinya satu
ngkat lebih nggi. Demikian
seterusnya hingga semua elektron
menempa orbital”.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi
• Kaidah Hund
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi
Contoh: Contoh:
Unsu Konfigurasi Penyingkat Unsu Konfigurasi Konfigurasi
r Elektron an r Elektron Elektron (
[He] 2s2 (Belum Stabil) Stabil)
7N 1s2 2s2 2p3
2p3 24Cr [Ar] 4s2 3d4 [Ar] 4s1 3d5
12Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 [Ne] 3s2 29Cu [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10
79Au [Xe] 6s2 4f14 [Xe] 6s1 4f14
5d9 5d10
57La [Xe] 6s2 4f1 [Xe] 6s2 4f0
5d0 5d1
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi
Elektron Valensi
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Bilangan Kuantum
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Bilangan Kuantum
Bilangan Kuantum
Utama (n)
Kulit n
• Menyatakan posisi elektron dalam
kulit atom, menjelaskan jarak rata‐ K 1
rata awan elektron dari in atom,
serta menyatakan ngkat energi L 2
elektron dalam suatu atom.
M 3
• Semakin besar nilai n, ngkat
energi atom semakin nggi. N 4
• Bilangan kuantum utama
mempunyai harga mulai dari 1, 2, 3,
4, dan seterusnya.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Bilangan Kuantum
Bilangan Kuantum
Azimuth (ℓ)
K 1 0 1s
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Bilangan Kuantum
Bilangan Kuantum
Magne k (m)
ℓ Subkuli Harga m Jumlah
t Orbital
0 s 0 1
• Menentukan orientasi orbital
1 p ‐1, 0, +1 3
dalam ruang di sekitar in
2 d ‐2, ‐1, 0, 5
harga m = –ℓ, 0,
atom. +1, +2
hingga +ℓ
3 f ‐3, ‐2, ‐1, 0, +1, 7
+2, +3
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Bilangan Kuantum
Bilangan Kuantum
Spin (s)
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Bilangan Kuantum
Contoh Soal
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
4. Bentuk dan Orientasi
Orbital
• Orbital s • Orbital p
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
4. Bentuk dan Orientasi
Orbital
• Orbital d • Orbital f
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
BAB
Kembali ke da ar isi
A. Perkembangan Sistem Periodik
Unsur
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sebelum Sistem
Periodik Modern
Tabel Triade
Logam dan Periodik Dobereine
Nonlogam Lavoisier r
Sistem
Lothar Periodik
Oktaf
Meyer Mendeley
Newlands
ev
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sebelum Sistem
Periodik Modern
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sebelum Sistem
Periodik Modern
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sebelum Sistem
Periodik Modern
• c. Triade Dobereiner
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sebelum Sistem
Periodik Modern
• d. Oktaf Newlands
• Unsur‐unsur disusun berdasarkan
kenaikan massa atom rela fnya.
• Hukum Oktaf menyatakan ”Jika
unsur‐unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor massa atom, sifat
unsur tersebut akan berulang
pada unsur kedelapan.”
• Kelemahan sistem oktaf Newlands
adalah masih ada beberapa kotak
yang diisi lebih dari satu unsur.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sebelum Sistem
Periodik Modern
• e. Sistem Periodik
Mendeleyev
• Dasar penyusunan = kenaikan massa atom.
• Keunggulan:
1) Menyediakan tempat kosong bagi
unsur‐unsur yang diramalkan akan
ditemukan kemudian hari dan diberi
nama eka boron, eka germanium, dan
eka silikon.
2) Sistem periodik Mendeleyev
menyajikan data massa atom
beberapa unsur yang lebih akurat
seper berillium (Be) dan uranium (U).
• Kelemahan = adanya beberapa urutan unsur
yang terbalik
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sebelum Sistem
Periodik Modern
• f. Lothar Meyer
• Dasar penyusunan = kenaikan
massa atom.
• Unsur‐unsur yang menempa posisi
sama dalam grafik menunjukkan
sifat kimia yang mirip.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik
• Sistem periodik moder
Modern
ditemukan oleh Henry G. J.
Moseley pada tahun 1914.
• Dasar = kenaikan nomor atom
• Lajur ver kal = golongan
disusun berdasarkan kemiripan
sifat.
• Lajur horizontal = periode
disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom.
Golongan
Periode
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik
Modern
Sistem Periodik
Modern
Konfigurasi Elektron
Golongan Periode dan Letak Unsur
dalam Tabel Periodik
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik
Modern
a. Golongan
Golongan
• Golongan menyatakan Utama
elektron valensi suatu Golongan
unsur. Transisi
Golongan
• Ditulis dengan angka
Romawi. Golongan
Tambahan
• Terdiri atas 16 golongan
Golongan
Transisi Dalam
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik
Modern
Golongan A
Golongan Nama Unsur‐Unsur Elektron Blok
Khusus Valensi
IA 1 alkali H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan ns1 s
Fr
IIA 2 alkali tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan ns 2 s
Ra
IIIA 13 aluminium B, Al, Ga, In, dan Tl ns2 np1 p
IVA 14 karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb ns2 np2 p
VA 15 nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi ns2 np3 p
VIA 16 kalkogen O, S, Se, Te, dan Po ns2 np4 p
VII 17 halogen F, Cl, Br, I, dan At ns2 np5 p
A
VIII 18 gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan ns2 np6 p
A Rn
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik Modern
Golongan Tambahan
Golongan Transisi Golongan Transisi Dalam
Golongan Elektron Blok
Valensi
IIIB 3 ns2 (n ‐ 1)d1 d • Blok f
IVB 4 ns2 (n ‐ 1)d2 d
VB 5 ns2 (n ‐ 1)d3 d
• Deret Lantanida periode 6
VIB 6 ns1 (n ‐ 1)d5 d
VII 7 ns2 (n ‐ 1)d5 d
B
VIII 8, 9, ns2 (n ‐ 1)d6, d
• Deret Ak nida periode 7
B 10 7,8
IB 11 ns1 (n ‐ 1)d10 d
IIB 12 ns2 np10 d
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik Modern
2 8 periode pendek
• Periode menyatakan 3 8 periode pendek
jumlah kulit atom unsur. 4 18 periode panjang
• Ditulis dengan angka Arab. 5 18 periode panjang
• Terdiri atas 7 periode
6 32 periode sangat panjang
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik Modern
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Sistem Periodik Modern
Cara
Penyelesaian
Soal
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
B. Sifat Unsur dan Sifat
Keperiodikan Unsur
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sifat‐Sifat Unsur dalam
Sistem Periodik Unsur
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sifat‐Sifat Unsur dalam
Sistem Periodik Unsur
• Wujud
Gas Cair Padat
He, Ne, Ar, Kr, Br dan Hg Unsur
Xe, Rn, F, Cl, O lainnya
N, dan H
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Sifat‐Sifat Unsur dalam
Kemiripan Sifat Unsur‐Unsur
dalam Satu Golongan Sistem Periodik Unsur
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Massa Atom Rela f (Ar)
1
massa 1 atom C 12
12
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Sifat Keperiodikan Unsur
Sifat Keperiodikan
Unsur
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Sifat Keperiodikan
Unsur
Jari‐Jari Atom
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Sifat Keperiodikan Unsur
Energi Ionisasi
• Energi ionisasi atau potensial ionisasi adalah energi minimum
yang diperlukan oleh atom netral berwujud gas untuk
melepaskan elektron.
• Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin
berkurang.
• Dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung
bertambah.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Sifat Keperiodikan Unsur
Afinitas Elektron
• Afinitas elektron adalah
besarnya energi yang
dibebaskan satu atom netral
dalam wujud gas.
• Semakin besar energi yang
dilepaskan suatu atom,
semakin mudah atom‐atom
tersebut menangkap elektron.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Sifat Keperiodikan Unsur
Keelektronega fan
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
BAB
IV IKATAN KIMIA
Kembali ke da ar isi
A. Terbentuknya Ikatan Kimia
1. Konfigurasi Elektron
Stabil
3. Lambang Lewis
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Konfigurasi Elektron Stabil
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Peran Elektron
dalam Ikatan Kimia
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Lambang Lewis
• Lambang Lewis
dinyatakan dengan
menuliskan lambang atom
dikelilingi oleh sejumlah
k atau garis untuk
menyatakan elektron
valensi.
• Jumlah elektron valensi
suatu unsur sesuai dengan
golongan unsur tersebut.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
B. Macam‐Macam Ikatan Kimia
1. Ikatan Ion
IkatanKovalen
2. Ikatan Kovalen
4. Penyimpangan
Penyimpangan Kaidah
Kaidah Oktet
dan Duplet
Oktet dan Duplet
5. Cara
CaraMenggambar
MenggambarStruktur
Lewis
Struktur Lewis
IkatanLogam
6. Ikatan Logam
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Ikatan Ion
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Ikatan Kovalen
• Terbentuk akibat
penggunaan bersama
pasangan elektron.
• Terjadi antarunsur
nonlogam
• Contoh: H2
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Ikatan Kovalen
Kekuatan: ikatan kovalen rangkap ga > ikatan kovalen rangkap dua > ikatan kovalen tunggal
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Ikatan Kovalen
• Ikatan kovalen
koordinasi = ikatan da v
= ikatan semipolar.
• Ikatan kovalen
koordinasi terbentuk
jika elektron yang
dipakai bersama hanya
berasal dari salah satu
atom penyusunnya.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Ikatan Kovalen
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Perbandingan Sifat Senyawa Ion
dengan Senyawa Kovalen
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
4. Penyimpangan Kaidah Oktet
dan Duplet
Contoh:
Contoh:
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
4. Penyimpangan Kaidah Oktet
dan Duplet
Contoh:
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
5. Cara Menggambar
Struktur Lewis
CONTOH:
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
5. Cara Menggambar Struktur Lewis
Cara
Penyelesaian
Soal
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
6. Ikatan Logam
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
6. Ikatan Logam
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
BAB V
BENTUK MOLEKUL DAN GAYA ANTARMOLEKUL
B. Gaya Antarmolekul
Da ar
Isi
A. Berbagai Bentuk Molekul
3. Teori Hibridisasi
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Teori Domain Elektron
(VSEPR)
• Bentuk molekul dapat ditentukan • Notasi VSEPR yang menunjukkan
berdasarkan tolakan antarpasangan jumlah PEI dan PEB sebagai berikut.
elektron dalam kulit valensi atom AXnEm
pusat.
• Kekuatan tolakan PEB – PEB > Keterangan:
tolakan PEB – PEI > tolakan PEI –
PEI. A = atom pusat
• Jumlah domain elektron ditentukan X = PEI
sebagai berikut. n = jumlah PEI
– Se ap elektron ikatan, baik E = PEB
ikatan tunggal, rangkap dua, m = jumlah PEB
atau rangkap ga, merupakan 1
domain.
– Se ap pasangan elektron bebas
merupakan 1 domain.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Teori Domain
Elektron (VSEPR)
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Teori Domain Elektron (VSEPR)
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Teori Domain
Elektron (VSEPR)
Cara
penentuan
notasi VSEPR
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Kepolaran Senyawa Berdasarkan
Bentuk Molekulnya
Senyawa
Senyawa Polar
Nonpolar
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Teori Hibridisasi
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
3. Teori Hibridisasi
Cara Penentuan
Bantuk Orbital
Senyawa
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
B. Gaya Antarmolekul
2. Ikatan Hidrogen
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Gaya Van der Waals
Gaya Van der Waals
merupakan gaya tarik‐menarik
antarmolekul kovalen.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Gaya Van der Waals
Gaya London
• Gaya London = gaya dispersi = gaya
tarik‐menarik antarmolekul nonpolar.
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Gaya Van der Waals
Gaya Dipol
Terimbas
• Gaya tarik‐menarik antara
molekul polar dengan molekul
nonpolar.
• Molekul polar mengimbas
molekul nonpolar.
• Contoh: gaya tarik‐menarik
antara molekul O2 dengan H2O
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
1. Gaya Van der Waals
Gaya Dipol‐
Dipol
• Gaya tarik‐menarik
antarmolekul polar.
• Contoh: gaya tarik‐menarik
antarmolekul HCl
• Kekuatan gaya dipol‐dipol >
gaya dipol terimbas > gaya
London
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
2. Ikatan Hidrogen
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b
Terima Kasih
Kemba l i ke da a r i s i Kemba l i ke a wa l ba b