Anda di halaman 1dari 18

Laporan PKL II

PESADA
Sidikalang
KELOMPOK PKL PESADA SIDIKALANG
Anggota
190901002 – Gabriela Natalia
Tampubolon
190901039 – Nindy Alexandria
Tinambunan
190901045 – Utami Malona
Nainggolan
190901053 – Cornella Natasha
Br. Tarigan
190901061 – Avrelya Melyana
M. Sirait
Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah bagian dari implementasi Kerangka Kurikulum Nasional
Indonesia (KKNI). Dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum, Prodi Sosiologi mengacu
pada SK Mendiknas No. 233/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar peserta didik. SK tersebut kemudian disempurnakan dengan
SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menggantikan SK
Mendiknas No. 056/U/1994. Sebelumnya disebut sebagai Kurikulum Berbasis Isi (KBI), lalu
kemudian dirubah lagi menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Sebagai salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum, maka mahasiswa dari Prodi Sosiologi
Universitas Sumatera Utara melakukan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) sebagai salah satu
praktek langsung terhadap pembelanjaran selama di bangku perguruan tinggi. Maka
disusunlah laporan ini sebagai bukti pembelajaran dan ikut serta dalam Praktek Kuliah
Lapangan (PKL).
Tujuan PKL
1. Menghubungkan konsep teoritis paradigma penelitian (kuantitatif dan kualitatif) dengan praksis
penelitian sosial dengan menggunakan kedua paradigma dimaksud.
2. Mampu membuat desain penelitian sekaligus menganalisis dan mengintrepetasikan data dengan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
3. Mampu menganalisis hubungan antara konsep teoritis konsultan masyarakat dengan praksis
pemberdayaan masyarakat.
4. Mampu menjadi fasilitator konsultan masyarakat dengan prespektif sosiologis dengan
mempertimbangkan dimensi sosial budaya kelompok dampingan.
5. Mampu menganalisis hubungan antara konsep teoritis konsultan pemula perencanaan sosial
pembangunan dengan praksis perencanaan sosial pembangunan.
Tempat dan
Jadwal Tempat PKL

Praktek Kuliah Lapangan (PKL)


Jadwal PKL ini dilaksanakan di Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM)
Praktek Kuliah Lapangan (PKL) ini Perkumpulan Sada Ahmo
dilaksanakan selama satu bulan (PESADA) yang beralamat di
Jalan Empat Lima No. 24E,
terhitung mulai tanggal 17 Oktober
Sidikalang, Kab. Dairi, Prov.
2022 s.d 15 November 2022. Dengan Sumatera Utara.
rincian sebagai berikut:
Pelaksanaan PKL: 4 Minggu
Pembuatan Laporan: 2 MinggU
Sejarah
Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) adalah yayasan yang berdiri
pada Oktober 1990. Berdiri dilatar belakangi oleh orang orang
theologia dan para akademisi yang pada awalnya berdiri
dengan nama YAYASAN SADA AHMO (YSA). Pada awalnya
yayasan ini menanganoi Pendidikan pra-sekolah/paud, dan
pendampingan orangtua untuk masyarakat pakpak juga sebagai
tempat penitipan anak Ketika orangtuanya bekerja. Seiring
berjalannya waktu YSA menemukan permasalahan permasalahan
terhadap perempuan dan anak sehingga YSA memperluas
program kerjanya untuk menangani masalah terkait. Pada awal
tahun 2000an YSA mendapati kasus pembunuhan bekelompok
terhadap perempuan, maka dari itu YSA mendirikan pusyaper
atau yang sekarang dikenal sebagai Woman Crisis Centre (WCC)
Sinceritas.
Struktur
Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi PESADA:
Program Konsultan Perencanaan
Sosial dan Pembangunan
Program PESADA adalah sebagai berikut: Pertama, Pendampingan kelompok
perempuan. Kedua, Pendampingan perempuan korban kekerasan berbasis
gender. Ketiga, Peningkatan partisipasi politik perempuan dan advokasi dan
kebijakan. Keempat, Jaringan local dan internasional. Kelima, Pendidikan
pra-sekolah. Keenam, Advokasi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi
(HKSR). Ketujuh, Penerbitan. Adapun pedoman PESADA untuk melaksanakan
program kerjanya diambil dari pemikiran Sara Longwe, yaitu: Kebutuhan
dasar; Akses ke sumberdaya; Kesadaran kritis/konsientisasi; Partisipasi;
Kontrol.
Relevansi Program PESADA dengan
Konsentrasi Konsultan Perencanaan
Sosial
Salah satu program PESADA yang mempunyai relevansi dengan konsentrasi Konsultan Perencanaan Sosial yaitu
peningkatan partisipasi politik perempuan; advokasi dan kebijakan. Serta program jaringan lokal dan
internasional dimana program ini memiliki tujuan untuk merancang strategi dan meningkatkan kesadaran akan
perlunya diberikan tempat atau posisi bagi perempuan berperan dalam dunia politik, bidang advokasi dan
dalam pembentukan kebijakan. Program ini dapat dikatakan relevan karena konsentrasi konsultan perencanaan
sosial ialah konsentrasi yang berfokus ataupun memiliki tujuan membawa lulusan sosiologi untuk dapat berperan
dalam setiap perencanaan di masyarakat. Tidak hanya itu, PESADA juga memiliki program diskusi kritis yang rutin
dilakukan yang membahas hal hal seputar kehidupan dan permasalahan di masyarakat dan membuka pemikiran
peserta tentang akibat dari masalah terkait serta mencari solusi mengatasi. Selain itu PESADA juga mempunyai
program penyadaran dan penguatan perempuan mengenai kesetaraan gender dan undang-undang yang
melindungi. PESADA dalam programnya juga memberikan bantuan dampingan hukum kepada perempuan
perempuan akar rumput yang sedang berada dalam permasalahan, bantuan hukum ini tidak hanya dampingan
pengacara tetapi juga bimbingan dan konseling dan atau penasehat hukum. Selanjutnya PESADA juga menjadi
penghubung masyarakat kepada pemerintah dalam hal membuat kebijakan dan keputusan-keputusan ataupun
peraturan.
Partisipasi
Penerima
PESADA menjadi Lembaga
Disini partisipasi penerima program-program yang membantu
PESADA ialah perempuan, dimana ketika perempuan menghubungkan korban
mengalami kekerasan dan ketidak adilan dalam dengan Lembaga
pemerintah terkait,
menjalani aktifitasnya maka PESADA akan membantu
memberikan bantuan
dengan membantu menemukan solusi untuk konseling terhadap korban-
permasalahan yang terjadi. Solusi yang akan korban, memberikan
diberikan oleh PESADA akan disesuaikan oleh pendampingan kepada
kebutuhan perempuan itu sendiri berdasarkan perempuan yang
kekerasan yang dialaminya. Sebagai contoh adanya berkompeten dan berminat
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang memasuki politik.
dialami perempuan akar rumput atau tidak mampu
yang mengharuskan mereka untuk melakukan
pengobatan atau visum kepada lembaga terkait,
maka PESADA akan membantu perempuan tersebut.
Faktor Keberhasilan
Keberanian
Partisipasi perempuan untuk
Dana dari
perempuan atas maju terlibat
Pemerintah
pengaduannya dalam ruang
publik

Partisipasi
Keberpihakan FMS
keberadaaan
kepada PESADA dalam
pemerintahan desa
penanganan kasus
dalam melihat situasi
yang dialami
kasus yang dialami
perempuan
perempuan
Capaian Keberhasilan Program
PESADA
Program PESADA Keberanian Para perempuan
yang dilihat dan perempuan untuk yang mulai sadar
diikut sertakan bercerita atas akan kesehatan
pemerintah dalam
apa yang reproduksi dirinya
program pemerintah
dialaminya dan anak nya

Pemerintah yang
mulai berpihak dan
mengikut sertakan
perempuan dalam
pelaksanaan tiap
program nya
Hambatan Program

Pendidikan partisipasi
Penanganan kasus, Lembaga pemerintahan
perempuan dalam
penegak hukum yg yang strateginya
Politik, nilai-nilai dan
kurang berpihak bertolak belakang
dengan PESADA dalam pemahaman
dalam melihat
menyelesaikan kasus perempuan yang sulit
perempuan. diubah
Rekomendasi
Rekomendasi
Kesimpulan
PESADA merupakan lembaga swadaya masyarakat yang berada dibawah kementerian hukum dan ham serta kementerian perempuan dan
anak. PESADA memiliki fokus kepada perempuan-perempuan akar rumput. Yang dimana umumnya perempuan akar rumput ini menjadi
korban kekerasan baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan luar. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya stereotip bawah
perempuan itu lemah dan tidak berdaya untuk melawan. Berdasarkan kenyataan tersebut, PESADA akhirnya membentuk dan melakukan
berbagai program yang mengangkat tujuan dan fokus utama untuk penguatan perempuan.
Berdasarkan pengalaman kelompok yang turun dalam lapangan selama PKL, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh PESADA dalam proses
pemberian informasi maupun pengetahuan mengenai bagaimana agar perempuan tidak lagi mudah menjadi seorang korban atas
kekerasan. Di lembaga PESADA juga kelompok PKL mendapatkan informasi mengenai cara-cara penanganan kasus, cara pemberian
informasi penyadaran kepada masyarakat terutama pada perempuan, anak bahkan kepada lembaga pemerintahan di desa.
PESADA tidak hanya melaksanakan program yang berkaitan dengan kesetaraan gender, PESADA juga memberikan program seperti edukasi
dalam hal pertanian baik itu mulai dari penanamannya ataupun pupuk yang baik untuk digunakan, lalu juga ada edukasi mengenai
kesehatan reproduksi perempuan yang seharusnya wajib untuk mereka ketahui, serta terdapat juga edukasi pendidikan terhadap anak mulai
dari usia dini. Setiap program-program yang dilakukan oleh PESADA, dapat kita lihat bersama memiliki fokus dan tujuan untuk
mensejahterakan dan memberikan penguatan kepada perempuan, baik itu dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Berdasarkan program program yang telah dilakukan oleh PESADA, memberikan pengaruh serta dampak yang besar, dimana sebagian
perempuan akar rumput sudah mulai berani dan bertindak sesuai dengan haknya. Tentu tidak mudah untuk mendapatkan capaian tersebut,
banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, namun jika program-program PESADA dilakukan secara rutin dan bertahap maka
kesadaran perempuan akan kesamaan hak yang dimiliki sebagai makhluk hidup akan dapat tercapai.
Saran
Pada akhir dari bagian laporan PKL ini, kami akan
menyampaikan saran-saran, baik untuk pihak prodi
maupun bagi pihak PESADA tentang pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
Diharapkan agar perluasan informasi mengenai
PESADA lebih ditingkatkan agar para mahasiswa/i
mengetahuinya dan memberi peluang kepada
mahasiswa/i dalam melaksanakan PKL.
Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi
motivasi dan kedisiplinannya dalam bekerja juga
rekomendasi-rekomendasi yang diberikan.
Hubungan karyawan dengan mahasiswa/i PKL
diharapkan selalu terjaga keharmonisannya agar
dapat tercipta suasana kerjasama yang baik.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai