: 438-445
-
Abstrak
Munculnya kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak di Kabupaten Banyuwangi
menjadikan perhatian pemerintah daerah untuk mengoptimalkan peran Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau (P2TP2A). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran P2TP2A, faktor pendukung, dan penghambat pelayanan pengaduan kasus
kekerasan seksual pada perempuan dan anak dalam pelayanan pengaduan kasus kekerasan
seksual pada perempuan dan anak di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode interviewguide. Hasil penelitian
menunjukan bahwa peran P2TP2A adalah sebagai pemberi akses terhadap pelayanan kesehatan,
psikis, hukum hingga pemulihan sesuai Standar Operasional Produce (SOP) P2TP2A. Pelayanan
pengaduan dapat dilakukan secara langsung, tidak langsung dan rujukan. Adapun faktor
pendukung pelayanan pengaduan di P2TP2A adalah adanya mitra kerja dengan Ruang Rindu,
Banyuwangi Children Center (BCC), LSM KKBS, Bengkel Sakinah yang mempermudah
penjangkauan sebagai perujuk untuk melakukan rujukan pengaduan kasus kekerasan seksual
kepada P2TP2A. Penghambat pelayanan pengaduan P2TP2A adalah terbatasnya tenaga ahli
dibidang psikolog sehingga korban yang membutuhkan pelayanan konseling psikis perlu dirujuk
ke psikolog yang ada di rumah sakit.
terpadu bagi perempuan dan anak yang sebagai pusat informasi pemberdayaan
menjadi korban dari kejahatan atau perempuan dan perlindungan anak.
kekerasan sebagai pusat informasi Peraturan Menteri
pemberdayaan perempuan dan Pemberdayaan Perempuan dan
perlindungan anak. Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak Republik Indonesia
adalah kegiatan yang bertujuan Nomor 6 Tahun 2015 Pasal 13
memberikan perlindungan bagi korban menjelaskan, (1) P2TP2A berada di
kekerasan termasuk tindak pidana bawah koordinasi satuan kerja
perdagangan orang yang dilaksanakan perangkat daerah (SKPD) atau unit-unit
secara bersama-sama oleh lembaga lainnya yang menangani pemberdayaan
pemerintah atau swasta sebagai perempuan dan perlindungan anak.
penyelenggaraan penyedia layanan P2TP2A dapat berkonsultasi dan
rehabilitasi, kesehatan fisik, psikis, berkoordinasi dengan Kementerian yang
bantuan hukum hingga pemulihan menyelenggarakan urusan di bidang
reintegrasi kehidupan sosial. Pemberdayaan Perempuan dan
Kasus-kasus kekerasan seksual Perlindungan Anak dengan terlebih
yang terjadi terhadap perempuan dan dahulu berkoordinasi dengan satuan
anak bisa terjadi di rumah korban atau kerja perangkat daerah (SKPD) atau unit-
pelaku, dan pelakunya pun tidak jarang unit lainnya yang menangani
masih ada hubungan keluarga maupun pemberdayaan perempuan dan
kerabat korban yang ada di lingkungan perlindungan anak di daerah. P2TP2A
rumah korban. Tindakan yang mendasari ialah singkatan dari Pusat Pelayanan
terjadinya kekerasan seksual terhadap Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
anak disebabkan adanya faktor dari Anak yang memiliki tugas untuk
pelaku yaitu kejiwaan, atau kebutuhan melakukan pemberdayaan dan
biologis yang tidak terpenuhi (Fadilah, perlindungan terhadap perempuan dan
2014). Munculnya permasalahan kasus anak seta merupakan unit kerja dari
kekerasan seksual pada perempuan dan Dinas Sosial yang dipimpin oleh Kepala
anak di Kabupaten Banyuwangi bidang dan memiliki kepengurusan dan
menjadikan perhatian pemerintah devisi-devisi diberbagai bidang.
daerah untuk mengoptimalkan peran Pemerintah daerah memiliki
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan kepala daerah sebagai pemberi tugas
Perempuan dan Anak atau disingkat pelaksana Pusat Pelayanan Terpadu
P2TP2A yang merupakan lembaga yang Pemberdayaan Perempuan dan Anak
berwenang untuk memberikan (P2TP2A). Peraturan Menteri
perlindungan kepada perempuan dan Pemberdayaan Perempuan dan
anak dari tindak kekerasan dan tindak Perlindungan Anak Republik Indonesia
kejahatan lainnya. Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Sistem
Berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pasal 2 menyebutkan
Perlindungan Anak Republik Indonesia tugas P2TP2A dalam rangka
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Sistem mewujudkan tujuan P2TP2A.
Pemberdayaan Perempuan dan Sebagaimana dimaksud maka dilakukan
Perlindungan Anak menyebutkan bahwa melalui:
unit pelayanan terpadu yang selanjutnya 1. Memberikan akses kepada
disingkat UPT adalah unit-unit layanan perempuan dan anak
teknis di daerah yang menyelenggarakan terhadap layanan pendidikan,
fungsi pelayanan terpadu bagi kesehatan, dan bidang
perempuan dan anak korban kejahatan strategis lainnya
atau kekerasan, termasuk didalamnya
440
Harjianto, Cindy Tri Rahmadhani
Peran P2tp2a Dalam Pelayanan Pengaduan Kasus Kekerasan Seksual Pada Perempuan..………...(Hal 438-445)
2. Mendorong keterlibatan
perempuan dan anak dalam METODE PENELITIAN
proses pembangunan Pendekatan yang digunakan
3. Memberikan pengetahuan, dalam penelitian ini adalah pendekatan
keterampilan, nilai-nilai Kualitatif deskriptif. Pendekatan
karakter, budi pekerti, dan kualitatif bertujuan menggali atau
ketahanan keluarga membangun suatu proposisi atau
4. Mendorong program- menjelaskan makna dibalik realita.
program yang dapat Penulis berpijak dari realita atau
meningkatkan kemandirian peristiwa yang berlangsung di lapangan.
perempuan di bidang Subjek dalam penelitian ini adalah
ekonomi, politik, hukum, kepala bidang P2TP2A, pengurus
sosial, budaya, serta bidang P2TP2A, pengurus Ruang Rindu,
strategis lainnya pengurus Banyuwangi Children Center
(BCC), ketua Lembaga Swadaya
Berdasarkan informasi yang Masyarakat (LSM), dan kader Bengkel
diperoleh dari Dinas Sosial Kabupaten Sakinah yang menjadi mitra kerja
Banyuwangi sesuai data yang dilaporkan P2TP2A, serta lima orang dari korban
P2TP2A tercatat pada tahun 2019 terjadi yang mengalami kekerasan seksual yang
50 jumlah kasus kekerasan dengan 23 telah mendapat pelayanan dari P2TP2A.
kasus KDRT, 27 kasus non KDRT. Pada Teknik pengumpulan data primer
tahun 2020 terdapat 46 jumlah kasus diperoleh melalui wawancara langsung
dengan 16 kasus KDRT, 28 kasus non dengan informan yang berkaitan dengan
KDRT dan 2 kasus traficking. Pada tahun peranan pusat pelayanan terpadu
2021 terjadi penurunan pengaduan pemberdayaan perempuan dan anak
kasus kekerasan dengan 38 jumlah dalam memberikan pelayanan
kasus, 23 kasus kekerasan KDRT dan 15 pengaduan terhadap korban kekerasan
kasus non KDRT. Dan untuk tahun 2022, seksual dengan menggunakan teknik
terhitung sampai bulan Juni tahun 2022 wawancara bebas dan menggunakan
terjadi 20 jumlah kasus dengan 12 kasus sebuah pedoman wawancara (interview
KDRT, 8 kasus kekerasan seksual dengan guide). Untuk menghasilkan dan
kasus pencabulan, dan kasus memperoleh data yang akurat dan
persetubuhan (Data Dinas Sosial objektif sesuai dengan apa yang menjadi
Kabupaten Banyuwangi, 2022). tujuan dalam penelitian, maka data yang
Kekerasan seksual merupakan di peroleh dari lokasi baik data primer
permasalahan serius yang perlu maupun data sekunder akan diolah
mendapat penanganan dengan dengan 3 (tiga) prosedur analisis data
mengajukan pengaduan kepada lembaga yaitu: 1) Reduksi data, 2) Penyajian, dan
terkait yakni P2TP2A. Setelah 3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi.
pengaduan diterima oleh P2TP2A, maka
P2TP2A akan memberikan penanganan HASIL DAN PEMBAHASAN
berupa perlindungan serta pemulihan Pusat Pelayanan Terpadu
kepada perempuan atau anak yang Pemberdayaan Perempuan dan Anak
mengalami tindak kekerasan seksual. Hal (P2TP2A) Kabupaten Banyuwangi
ini menarik minat penulis untuk dibentuk setelah dikeluarkannya
melakukan penelitian yang berjudul Peraturan Daerah Kabupaten
“Peranan P2TP2A dalam pelayanan Banyuwangi Nomor 1 tahun 2011
pengaduan kasus kekerasan seksual Tentang Perlindungan Perempuan dan
pada perempuan dan anak di Kabupaten Anak Korban Kekerasan dan
Banyuwangi”. Perdagangan Orang. P2TP2A Kabupaten
441
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (1) (2023): 438-445
445