GAGAL BERBUAT BENAR
Jadi ia seharusnya oleh kejahatan dan kegelapan, para pengikut
Bacaan: Yakobus 4:13-17
NATS: Jadi, jika seorang tahu bagaimana ia harus
berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia
berdosa (Yakobus 4:17)
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
adalah contoh orang yang tahu banyak tentang
firman Tuhan, bahkan bisa dibilang sangat expert
dalam hal Taurat Musa. Bahkan mereka juga
mengajarkan apa yang diketahuinya kepada
orang-orang Yahudi. Hebat? Ya, di hadapan
manusia mungkin tampak hebat, tapi
sesungguhnya mereka tidak melakukan apa yang
dipelajari dan ajarkan. Itulah sebabnya Tuhan
Yesus mengecam keras orang-orang yang
demikian dan menyebut mereka sebagai orang-
orang munafik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), kata munafik memiliki arti: berpura-pura
percaya atau setia dan sebagainya kepada agama
dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya
tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang
tidak sesuai dengan perbuatannya; atau bermuka
dua. Mereka mengenal kebenaran dengan baik
tapi mereka sendiri tidak hidup dalam kebenaran.
Berkenaan dalam hal ini yakobus menulis: "Jadi
jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat
baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa."
(Yakobus 4:17). Yang dimaksud tahu di sini
(Yunani: eidon) adalah melihat, merasa,
mengunjungi. Ini berkaitan dengan apa yang bisa
ditangkap oleh pancaindera; artinya orang telah
melihat dan tahu bagaimana cara untuk berbuat
baik (melakukan kebenaran).
dapat melakukan hal itu dengan mudah, namun Kristus memiliki kesempatan untuk memancarkan
dengan sengaja tidak mau melakukannya. Jangan cahayanya. Kerap kali hal itu berarti kita harus
pernah membanggakan diri karena kita tahu melawan dorongan untuk tetap berdiam diri.
banyak tentang Alkitab atau menjadi aktivis
gereja jika hal itu hanya sekedar tahu secara teori Ketika kita dihadapkan pada pilihan untuk
berbuat baik atau tidak berbuat apa-apa, kita
atau mungkin sangat ahli, tetapi tidak melakukan
firman Tuhan. harus selalu memilih untuk melakukan sesuatu
yang benar.
Dalam buku yang berjudul Eight Men Out,
Eliot Asinof menuliskan berbagai peristiwa yang Alkitab menyatakan: "Sebab dari
buahnya pohon itu dikenal." (Matius 12:33b).
terjadi di skandal "Black Sox" yang terkenal pada
tahun 1919. Delapan anggota klub bisbol Chicago Contoh sederhana melakukan perbuatan baik:
mengunjungi janda-janda dan yatim piatu dalam
White Sox dituduh telah menerima suap dari para
penjudi sebagai kompensasi agar mengalah dalam kesusahan mereka atau menolong orang yang
lemah; tapi yang dilakukan oleh ahli Taurat dan
pertandingan di tingkat dunia. Walaupun tidak
pernah terbukti bersalah di pengadilan, mereka Farisi: "...kamu menelan rumah janda-janda
sedang kamu mengelabui mata orang dengan
berdelapan dilarang bermain bisbol seumur
hidup. doa yang panjang-panjang." (Matius 23:14).
Namun salah seorang di antara mereka, Jika kita tahu bahwa hal itu adalah
kehendak Tuhan, tapi kita tidak mau
Buck Weaver, menyatakan bahwa ia telah
bermain agar klubnya menang meskipun ia melakukannya, betapa berdosanya kita.
mengetahui adanya persekongkolan. Meskipun SATU-SATUNYA YANG DAPAT MEMBUAT
penampilan Weaver di lapangan memang KEJAHATAN MENANG ADALAH ORANG-ORANG
mendukung pernyataannya itu, akan tetapi komisi BAIK YANG TAK BERBUAT APA PUN -Edmund
bisbol Kenesaw Mountain Landis membuat aturan Burke
bahwa siapa saja yang mengetahui skandal itu,
namun tidak mencegahnya, tetap akan dilarang
bermain. Weaver tidak dihukum karena berbuat
salah, tetapi karena gagal berbuat benar.
Dalam suratnya yang ditujukan kepada
jemaat gereja abad pertama, Yakobus menulis,
"Jadi, jika seorang tahu bagaimana ia harus
berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia
berdosa" (Yakobus 4:17). Di dunia yang dipenuhi