Anda di halaman 1dari 1

Survei Kualitas Politik di Indonesia: Sebuah Tinjauan

Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, terus menghadapi tantangan dalam
memperkuat kualitas demokrasinya. Survei-survei kualitas politik yang dilakukan oleh berbagai lembaga
riset memberikan gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap praktik demokrasi di negeri ini. Hasil
survei tersebut seringkali menjadi indikator penting untuk menilai kesehatan demokrasi dan kualitas
pemerintahan di Indonesia.

Pada November 2023, Polling Institute melaporkan bahwa mayoritas responden, yaitu 60,4%, mengaku
puas dengan pelaksanaan demokrasi di Indonesia1. Namun, di sisi lain, masih ada sejumlah besar warga
yang merasa tidak puas, dengan 34,5% responden menyatakan kurang puas atau tidak puas sama
sekali1. Survei ini melibatkan 1.496 responden dan memiliki margin of error sebesar 2,6% pada tingkat
kepercayaan 95%1.

Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI) pada September 2020 menunjukkan bahwa
hanya 17,7% responden yang merasa kualitas demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik2. Lebih jauh,
survei tersebut mengungkapkan bahwa mayoritas publik kian takut dalam menyampaikan pendapat,
dengan 21,9% responden menyatakan bahwa warga semakin takut menyampaikan pendapat dan 47,7%
merasa agak setuju dengan pendapat tersebut2. Hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap
kebebasan berekspresi dan penegakan hak asasi manusia.

Dalam survei teranyar oleh Indikator Politik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan partai politik
konsisten menempati urutan terbawah dalam deretan lembaga yang mendapat kepercayaan publik3. Ini
menandakan adanya krisis kepercayaan terhadap institusi-institusi politik yang seharusnya menjadi pilar
demokrasi.

Ketidakpuasan terhadap penerapan demokrasi di Indonesia juga terlihat dari tren kepercayaan
masyarakat yang menurun. Dari hasil survei terbaru, hanya 47,6% yang puas pada pelaksanaan
demokrasi saat ini, sedangkan yang tidak puas mencapai 44,1%4. Ini menunjukkan bahwa masih banyak
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Survei-survei ini memberikan gambaran yang jelas bahwa meskipun Indonesia telah melakukan banyak
kemajuan sejak reformasi 1998, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Kualitas politik yang rendah
dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, menimbulkan ketidakstabilan sosial, dan mengurangi
kepercayaan publik terhadap pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan semua
pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memperbaiki kualitas demokrasi dan memastikan
bahwa suara rakyat didengar dan dihormati.

Anda mungkin juga menyukai