Sejarah pencemaran udara mencakup berbagai peristiwa dan perkembangan
sepanjang waktu yang menunjukkan dampak aktivitas manusia terhadap kualitas
udara. Berikut adalah beberapa titik penting dalam sejarah pencemaran udara: 1. Revolusi Industri (abad ke-18 dan 19): Perubahan signifikan terjadi selama Revolusi Industri dengan munculnya pabrik-pabrik, penggunaan batu bara, dan pertumbuhan pesat industri. Penggunaan batu bara sebagai sumber energi utama menyebabkan emisi besar-besaran zat pencemar seperti sulfur dioksida dan partikel-partikel halus ke udara. 2. Kebakaran London (1665 dan 1666): Kebakaran besar di London menyebabkan pembakaran besar-besaran yang menghasilkan asap dan partikel ke udara, memberikan gambaran awal mengenai dampak pencemaran udara pada kesehatan manusia. 3. Smog London (1952): Tragedi Smog London pada Desember 1952 merupakan salah satu peristiwa pencemaran udara terburuk dalam sejarah. Pada waktu itu, kabut asap dan polusi udara mengepung kota selama beberapa hari, menyebabkan ribuan kematian dan membuat ribuan orang sakit. 4. Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) di Amerika Serikat (1963): AS melihat upaya legislatif pertama untuk mengatasi pencemaran udara dengan mengesahkan Undang-Undang Udara Bersih. Undang- undang ini memberikan dasar hukum untuk mengatur emisi pencemar udara dan melindungi kesehatan masyarakat serta lingkungan. 5. Kesadaran Lingkungan Global (1970-an - Sekarang): Pada tahun 1970-an, muncul kesadaran global tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, termasuk pencemaran udara. Berbagai perjanjian dan protokol internasional diadopsi untuk mengatasi isu-isu ini. 6. Peningkatan Perhatian Terhadap Perubahan Iklim (2000-an - Sekarang): Pada awal abad ke-21, perhatian terhadap perubahan iklim semakin meningkat, dan pencemaran udara diidentifikasi sebagai salah satu penyumbang utama terhadap perubahan ini. Banyak negara dan organisasi berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara. Sejarah pencemaran udara mencerminkan evolusi hubungan manusia dengan lingkungan seiring waktu, dari periode industri awal hingga upaya kontemporer untuk mengurangi dampak negatifnya. Langkah-langkah pengendalian dan regulasi semakin penting untuk menjaga kualitas udara dan melindungi kesehatan manusia serta ekosistem.