Anda di halaman 1dari 22

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Penelitian Kualitatif
Multimetode
Marsdenia
Pengantar Analisis Tematik

Analisis tematik adalah metode penelitian kualitatif yang banyak digunakan


untuk membantu peneliti mengidentifikasi dan menganalisis pola, tema, dan
makna dalam suatu kumpulan data. Ini adalah pendekatan yang fleksibel,
cocok untuk berbagai pertanyaan penelitian dan disiplin ilmu.
Bagaimana Melakukan Analisis Tematik:
Panduan Langkah demi Langkah
• Biasakan Diri Anda dengan Data Anda
Buat Transkripsi: Jika data Anda melibatkan wawancara, kelompok fokus, atau bahasa lisan
apa pun, transkripsikan rekaman audio.
Pahami secara mendalam : Baca dan baca kembali data Anda untuk memahami kontennya.
Langkah ini penting untuk memahami materi secara mendalam.
• Buat Kode Awal
Open Coding: Mulailah dengan membuat kode awal. Kode adalah kata-kata spesifik atau
frasa pendek yang menggambarkan fitur data. Mulailah dengan pengkodean terbuka, di mana
Anda menyorot dan memberi label pada segmen teks.
Konsistensi dan Sempurnakan Definisi: Terus bandingkan kode baru dengan kode yang
sudah ada untuk memastikan konsistensi dan menyempurnakan definisi.
Bagaimana Melakukan Analisis Tematik:
Panduan Langkah demi Langkah
• Identifikasi Tema Potensial
Pengkodean: Atur kode terkait ke dalam tema potensial. Carilah pola, persamaan,
dan perbedaan di antara kode-kode tersebut.
Pemetaan Pikiran: Gunakan peta pikiran atau diagram untuk memvisualisasikan
hubungan antara kode dan tema potensial.
• Tinjau dan Tentukan Tema
Tinjauan Tematik: Tinjau tema-tema, pastikan tema-tema tersebut mewakili data
secara akurat. Tema harus koheren, khas, dan bermakna.
Tentukan Tema: Tulis definisi yang jelas dan ringkas untuk setiap tema. Setiap tema
harus merangkum aspek tertentu dari data.
Bagaimana Melakukan Analisis Tematik:
Panduan Langkah demi Langkah
• Tulis Analisis Tematik
Struktur Narasi: Susun analisis Anda seperti sebuah cerita, jelaskan konteksnya, perkenalkan tema, dan
berikan contoh untuk mendukung setiap tema.
Kutipan dan Contoh: Sertakan kutipan kata demi kata dari peserta untuk mengilustrasikan setiap tema. Ini
menambah kedalaman dan keaslian analisis Anda.
Hindari Interpretasi: Tetaplah mendeskripsikan apa yang terlihat dalam data daripada membuat kesimpulan
di luar cakupan temuan Anda.
• Pastikan Kepercayaan dan Ketelitian
Keandalan: Pastikan konsistensi dalam pengkodean dan pengembangan tema. Beberapa peneliti dapat secara
mandiri mengkodekan data dan membandingkan hasilnya.
Validitas: Periksa tema secara teratur dengan data asli untuk menjaga keakuratan. Debriefing sejawat dan
pengecekan anggota dengan peserta dapat meningkatkan validitas.
Bagaimana Melakukan Analisis Tematik:
Panduan Langkah demi Langkah
• Tulis Laporannya
Pendahuluan: Memperkenalkan pertanyaan penelitian, metodologi, dan tujuan analisis
tematik.
Metode: Jelaskan metode pengumpulan dan analisis data, termasuk prosedur pengkodean.
Hasil: Sajikan tema disertai kutipan pendukung dan contoh. Setiap tema harus dibahas secara
rinci.
Diskusi: Menafsirkan tema, mendiskusikan implikasinya dan menghubungkannya kembali
dengan pertanyaan penelitian.
Kesimpulan: Meringkas temuan-temuan utama, implikasi lapangan, dan saran untuk
penelitian masa depan.
Contoh
(Sumber:
Heriyanto, 2018)
Contoh
(Sumber: Heriyanto, 2018)
Contoh
(Sumber: Heriyanto, 2018)
Contoh
(Sumber: Heriyanto, 2018)
Ketika tema tentatif selesai disusun, masing-masing tema
dikalkulasi kembali berdasarkan signifikansinya, keterkaitannya
dengan pertanyaan penelitian, dan kekhasan masing-masing dalam
proses dijadikan dalam satu tema. Untuk penelitian kami, tema
yang kami temukan adalah sebagai berikut,
1. Pemahaman tentang open access
2. Institutional repository
3. Publikasi dan diseminasi
4. Penelusuran informasi
Pengantar Grounded Theory

Grounded Theory (GT) merupakan metodologi penelitian kualitatif yang


dikembangkan oleh sosiolog Barney Glaser dan Anselm Strauss pada tahun
1960an.
Hal ini bertujuan untuk secara sistematis menghasilkan konstruksi teoritis
langsung dari data, sehingga teori dapat muncul dari awal. GT khususnya
berguna untuk mengeksplorasi fenomena sosial yang kompleks dan
memahami proses yang mendasarinya.
Grounded Theory: Panduan Komprehensif
Memahami Prinsip Grounded Theory
Pendekatan Induktif: Teori dasar mengikuti pendekatan induktif, dimana teori
dikembangkan dari dasar (data), bukan dipaksakan secara deduktif.
Perbandingan Konstan: Peneliti terus-menerus membandingkan data saat mereka
mengumpulkan dan menganalisisnya, sehingga memungkinkan ditemukannya pola
dan konsep.
Pengambilan Sampel Teoretis: Keputusan pengambilan sampel dibuat berdasarkan
teori-teori yang muncul, memastikan bahwa pengumpulan data berfokus pada
bidang-bidang yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut.
Konseptualisasi: GT menekankan pada pengembangan konsep dan teori yang
menjelaskan dan menggambarkan fenomena sosial.
Grounded Theory : Panduan Komprehensif
2. Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Grounded Theory
Pengumpulan Data: Mulailah dengan metode pengumpulan data kualitatif seperti wawancara, observasi, atau
dokumen. Pengumpulan dan analisis data terjadi secara bersamaan.
Pengodean Awal: Memulai analisis dengan mengkodekan data baris demi baris. Kode awal sering kali bersifat
deskriptif dan menangkap esensi data.
Pengkodean Terfokus: Fokus pada kode tertentu yang sangat relevan atau sering muncul. Kode-kode ini
menjadi dasar untuk mengembangkan kategori.
Pengodean Teoritis: Mengaitkan kode dan kategori untuk mengembangkan tema dan konsep yang lebih luas.
Kode teoritis menjelaskan hubungan dan proses.
Penulisan Memo: Peneliti menulis memo, menangkap ide, refleksi, dan hubungan antara kode, kategori, dan
teori yang muncul.
Kejenuhan Teoritis: Proses berlanjut hingga kejenuhan teoritis tercapai—tidak ada kode, kategori, atau tema
baru yang muncul dari data.
Grounded Theory: Panduan Komprehensif
3. Menulis dan Mempresentasikan Temuan Grounded Theory
Kerangka Teori: Menyajikan teori yang dikembangkan, termasuk konsep,
kategori, dan hubungannya. Jelaskan wawasan teoritis yang diperoleh dari
penelitian ini.
Contoh Ilustratif: Gunakan kutipan dan contoh dari data untuk
mengilustrasikan konsep dan tema utama, yang memberikan bukti bagi teori
yang dikembangkan.
Perbandingan: Bandingkan teori yang muncul dengan literatur yang ada,
soroti kontribusi unik dan wawasan baru yang ditawarkan oleh teori dasar.
Contoh Penelitian menggunakan
Grounded Theory
Grounded Theory : Panduan Komprehensif
4. Menjamin Kualitas Penelitian Grounded Theory
Debriefing Sejawat: Terlibat dalam diskusi dengan rekan atau pakar untuk
menantang dan menyempurnakan konsep dan teori yang muncul.
Member Checking: Verifikasi teori yang dikembangkan bersama peserta,
pastikan teori tersebut sejalan dengan pengalaman dan perspektif mereka.
Deskripsi Kaya dan Tebal: Memberikan penjelasan rinci tentang konteks
penelitian, partisipan, dan proses analisis data untuk meningkatkan
kredibilitas penelitian.
Teori Beralas: Panduan Komprehensif
5. Tantangan dan Pertimbangan dalam Penelitian Grounded Theory
Sensitivitas Teoretis: Peneliti perlu mengembangkan kepekaan teoretis,
pemahaman mendalam tentang konteks sosial, dan kemampuan untuk
melihat pola halus dalam data.
Intensif Waktu: Penelitian teori dasar dapat memakan waktu karena sifat
pengumpulan dan analisis data yang berulang.
Refleksivitas: Peneliti harus merefleksikan bias dan asumsi mereka selama
proses penelitian, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap
interpretasi data.
Pengantar Fenomenologi

Fenomenologi adalah pendekatan penelitian filosofis dan kualitatif yang


berfokus pada pemahaman dan eksplorasi pengalaman hidup individu.
Dikembangkan oleh filsuf seperti Edmund Husserl, Martin Heidegger, dan
Maurice Merleau-Ponty, fenomenologi berupaya mengungkap esensi
kesadaran, persepsi, dan realitas subjektif manusia. Dalam penelitian,
fenomenologi menyelidiki makna dan struktur pengalaman yang dijalani dan
dirasakan oleh individu, dengan menekankan pentingnya perspektif dan
interpretasi pribadi.

Anda mungkin juga menyukai