Analisis tematik adalah metode penelitian kualitatif yang banyak digunakan
untuk membantu peneliti mengidentifikasi dan menganalisis pola, tema, dan makna dalam suatu kumpulan data. Ini adalah pendekatan yang fleksibel, cocok untuk berbagai pertanyaan penelitian dan disiplin ilmu. Bagaimana Melakukan Analisis Tematik: Panduan Langkah demi Langkah • Biasakan Diri Anda dengan Data Anda Buat Transkripsi: Jika data Anda melibatkan wawancara, kelompok fokus, atau bahasa lisan apa pun, transkripsikan rekaman audio. Pahami secara mendalam : Baca dan baca kembali data Anda untuk memahami kontennya. Langkah ini penting untuk memahami materi secara mendalam. • Buat Kode Awal Open Coding: Mulailah dengan membuat kode awal. Kode adalah kata-kata spesifik atau frasa pendek yang menggambarkan fitur data. Mulailah dengan pengkodean terbuka, di mana Anda menyorot dan memberi label pada segmen teks. Konsistensi dan Sempurnakan Definisi: Terus bandingkan kode baru dengan kode yang sudah ada untuk memastikan konsistensi dan menyempurnakan definisi. Bagaimana Melakukan Analisis Tematik: Panduan Langkah demi Langkah • Identifikasi Tema Potensial Pengkodean: Atur kode terkait ke dalam tema potensial. Carilah pola, persamaan, dan perbedaan di antara kode-kode tersebut. Pemetaan Pikiran: Gunakan peta pikiran atau diagram untuk memvisualisasikan hubungan antara kode dan tema potensial. • Tinjau dan Tentukan Tema Tinjauan Tematik: Tinjau tema-tema, pastikan tema-tema tersebut mewakili data secara akurat. Tema harus koheren, khas, dan bermakna. Tentukan Tema: Tulis definisi yang jelas dan ringkas untuk setiap tema. Setiap tema harus merangkum aspek tertentu dari data. Bagaimana Melakukan Analisis Tematik: Panduan Langkah demi Langkah • Tulis Analisis Tematik Struktur Narasi: Susun analisis Anda seperti sebuah cerita, jelaskan konteksnya, perkenalkan tema, dan berikan contoh untuk mendukung setiap tema. Kutipan dan Contoh: Sertakan kutipan kata demi kata dari peserta untuk mengilustrasikan setiap tema. Ini menambah kedalaman dan keaslian analisis Anda. Hindari Interpretasi: Tetaplah mendeskripsikan apa yang terlihat dalam data daripada membuat kesimpulan di luar cakupan temuan Anda. • Pastikan Kepercayaan dan Ketelitian Keandalan: Pastikan konsistensi dalam pengkodean dan pengembangan tema. Beberapa peneliti dapat secara mandiri mengkodekan data dan membandingkan hasilnya. Validitas: Periksa tema secara teratur dengan data asli untuk menjaga keakuratan. Debriefing sejawat dan pengecekan anggota dengan peserta dapat meningkatkan validitas. Bagaimana Melakukan Analisis Tematik: Panduan Langkah demi Langkah • Tulis Laporannya Pendahuluan: Memperkenalkan pertanyaan penelitian, metodologi, dan tujuan analisis tematik. Metode: Jelaskan metode pengumpulan dan analisis data, termasuk prosedur pengkodean. Hasil: Sajikan tema disertai kutipan pendukung dan contoh. Setiap tema harus dibahas secara rinci. Diskusi: Menafsirkan tema, mendiskusikan implikasinya dan menghubungkannya kembali dengan pertanyaan penelitian. Kesimpulan: Meringkas temuan-temuan utama, implikasi lapangan, dan saran untuk penelitian masa depan. Contoh (Sumber: Heriyanto, 2018) Contoh (Sumber: Heriyanto, 2018) Contoh (Sumber: Heriyanto, 2018) Contoh (Sumber: Heriyanto, 2018) Ketika tema tentatif selesai disusun, masing-masing tema dikalkulasi kembali berdasarkan signifikansinya, keterkaitannya dengan pertanyaan penelitian, dan kekhasan masing-masing dalam proses dijadikan dalam satu tema. Untuk penelitian kami, tema yang kami temukan adalah sebagai berikut, 1. Pemahaman tentang open access 2. Institutional repository 3. Publikasi dan diseminasi 4. Penelusuran informasi Pengantar Grounded Theory
Grounded Theory (GT) merupakan metodologi penelitian kualitatif yang
dikembangkan oleh sosiolog Barney Glaser dan Anselm Strauss pada tahun 1960an. Hal ini bertujuan untuk secara sistematis menghasilkan konstruksi teoritis langsung dari data, sehingga teori dapat muncul dari awal. GT khususnya berguna untuk mengeksplorasi fenomena sosial yang kompleks dan memahami proses yang mendasarinya. Grounded Theory: Panduan Komprehensif Memahami Prinsip Grounded Theory Pendekatan Induktif: Teori dasar mengikuti pendekatan induktif, dimana teori dikembangkan dari dasar (data), bukan dipaksakan secara deduktif. Perbandingan Konstan: Peneliti terus-menerus membandingkan data saat mereka mengumpulkan dan menganalisisnya, sehingga memungkinkan ditemukannya pola dan konsep. Pengambilan Sampel Teoretis: Keputusan pengambilan sampel dibuat berdasarkan teori-teori yang muncul, memastikan bahwa pengumpulan data berfokus pada bidang-bidang yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Konseptualisasi: GT menekankan pada pengembangan konsep dan teori yang menjelaskan dan menggambarkan fenomena sosial. Grounded Theory : Panduan Komprehensif 2. Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Grounded Theory Pengumpulan Data: Mulailah dengan metode pengumpulan data kualitatif seperti wawancara, observasi, atau dokumen. Pengumpulan dan analisis data terjadi secara bersamaan. Pengodean Awal: Memulai analisis dengan mengkodekan data baris demi baris. Kode awal sering kali bersifat deskriptif dan menangkap esensi data. Pengkodean Terfokus: Fokus pada kode tertentu yang sangat relevan atau sering muncul. Kode-kode ini menjadi dasar untuk mengembangkan kategori. Pengodean Teoritis: Mengaitkan kode dan kategori untuk mengembangkan tema dan konsep yang lebih luas. Kode teoritis menjelaskan hubungan dan proses. Penulisan Memo: Peneliti menulis memo, menangkap ide, refleksi, dan hubungan antara kode, kategori, dan teori yang muncul. Kejenuhan Teoritis: Proses berlanjut hingga kejenuhan teoritis tercapai—tidak ada kode, kategori, atau tema baru yang muncul dari data. Grounded Theory: Panduan Komprehensif 3. Menulis dan Mempresentasikan Temuan Grounded Theory Kerangka Teori: Menyajikan teori yang dikembangkan, termasuk konsep, kategori, dan hubungannya. Jelaskan wawasan teoritis yang diperoleh dari penelitian ini. Contoh Ilustratif: Gunakan kutipan dan contoh dari data untuk mengilustrasikan konsep dan tema utama, yang memberikan bukti bagi teori yang dikembangkan. Perbandingan: Bandingkan teori yang muncul dengan literatur yang ada, soroti kontribusi unik dan wawasan baru yang ditawarkan oleh teori dasar. Contoh Penelitian menggunakan Grounded Theory Grounded Theory : Panduan Komprehensif 4. Menjamin Kualitas Penelitian Grounded Theory Debriefing Sejawat: Terlibat dalam diskusi dengan rekan atau pakar untuk menantang dan menyempurnakan konsep dan teori yang muncul. Member Checking: Verifikasi teori yang dikembangkan bersama peserta, pastikan teori tersebut sejalan dengan pengalaman dan perspektif mereka. Deskripsi Kaya dan Tebal: Memberikan penjelasan rinci tentang konteks penelitian, partisipan, dan proses analisis data untuk meningkatkan kredibilitas penelitian. Teori Beralas: Panduan Komprehensif 5. Tantangan dan Pertimbangan dalam Penelitian Grounded Theory Sensitivitas Teoretis: Peneliti perlu mengembangkan kepekaan teoretis, pemahaman mendalam tentang konteks sosial, dan kemampuan untuk melihat pola halus dalam data. Intensif Waktu: Penelitian teori dasar dapat memakan waktu karena sifat pengumpulan dan analisis data yang berulang. Refleksivitas: Peneliti harus merefleksikan bias dan asumsi mereka selama proses penelitian, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap interpretasi data. Pengantar Fenomenologi
Fenomenologi adalah pendekatan penelitian filosofis dan kualitatif yang
berfokus pada pemahaman dan eksplorasi pengalaman hidup individu. Dikembangkan oleh filsuf seperti Edmund Husserl, Martin Heidegger, dan Maurice Merleau-Ponty, fenomenologi berupaya mengungkap esensi kesadaran, persepsi, dan realitas subjektif manusia. Dalam penelitian, fenomenologi menyelidiki makna dan struktur pengalaman yang dijalani dan dirasakan oleh individu, dengan menekankan pentingnya perspektif dan interpretasi pribadi.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita