Anda di halaman 1dari 2

F-Bawaslu-bai

BAWASLU UNTUK JPRM


BERSINERGI: Ketua Bawaslu Sumenep Achmad Zubaidi, foto bersama Dandim 0827 Letkol
(Czi) Donny Pramudya Mahardi, Wabup Sumenep Nyai Hj. Dewi Khalifah, Kapolres Sumenep
AKBP Henri Noveri Santoso dan segenap komisioner Bawaslu Sumenep dan forkompimda,
dihalaman Koni Sumenep, kemarin.

Gelar Apel Siaga Pengawasan, Bawaslu Siap Sukseskan Pemilu

KOTA, Jawa Pos Radar Madura - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
Sumenep melakukan apel siaga pengawasan masa tenang dan deklarasi damai pemilihan umum
2024. Tujuannya yakni untuk saling bersinergi menjaga kondusivitas dalam mensukseskan
Pemilu tahun ini.
Ketua Bawaslu Sumenep Achmad Zubaidi mengatakan, kegiatan apel yang bertajuk
Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama BAwaslu Tegakkan Pemilu sengaja digelar intistusinya.
Yakni melibatkan seluruh jajaran pengawas pemilu di Kabupaten Sumenep.
”Mulai dari pengawas pemilu tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Desa,” katanya.
Menurutnya, dalam apel tersebut seluruh pengawas pemilu yang mengikuti apel,
menggunakan pakaian adat sakera marlena. Tujuannya yakni untuk menggambarkan bahwa
pengawas pemilu se Kabupaten Sumenep siap bekerja keras mengawal suksesnya pemilu tahun
ini.
”Kami selalu berkomitmen untuk mengawal pemilu sampai tuntas berjalan damai,
demokratis dan berkualitas,” terangnya.
Dijelaskan, pakaian sakera dan marlena merupakan pakaian adat khas Madura. Tentunya,
menjalankan tugas mengawasi pemilu, pihaknya tetap menjunjung tinggi kearifan lokal yang ada
di bumi Madura.
”Turut melestarikan warisan budaya khas lokal daerah menjadi tugas kita bersama untuk
menjunjung tingginya,” ujarnya.
Selain melaksanakan apel siaga pengawasan menjelang masa tenang, pihaknya juga
menggelar deklarasi damai. Deklarasi damai tersebut diikuti oleh jajaran Bawaslu Sumenep,
KPU, seluruh partai politik peserta pemilu, forkopimda, dan sebagainya.
”Semuanya mendeklarasikan pemilu damai 2024,” katanya.
Dia menambahkan, dalam deklarasi tersebut ada lima yang menjadi titik tekankan.
Diantaranya yakni pertama mengawal pemilu 2024 dari larangan politik uang dan politik sara
lantaran menjadi ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat.
Kedua, Tidak menggunakan politik uang dan sara sebagai cara mempengaruhi pilihan
pemilih, karena menciderai integritas penyelenggaraan pemilu. Ketiga, mengajak pemilih
menentukan pilihannya dengan cerdas berdasarkan visi misi dan program kerja bukan karena
politik uang.
”Ke empat mendukung pengawasan dan penanganan pelanggaran politik uang dan
politisasi sara. Terakhir tidak akan melakukan intimidasi ujaran kebencian, kekerasan dan
aktivitas lainnya yang dapat mengganggu proses penanganan pelanggaran politik uang dan sara,”
pungkasnya. (bai)

Anda mungkin juga menyukai