Anda di halaman 1dari 4

PERMASALAHAN 1

Agung Laksono Puji Kampanye Pemilu Kamboja: Benar-benar Pesta Demokrasi

Wilda Hayatun Nufus – detikNews (Sabtu, 22 Jul 2023 08:37 WIB)

Phnom Penh - Ketua Delegasi Organisasi Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI)
Indonesia Agung Laksono mengaku salut saat melihat kampanye partai politik (parpol) di Ibu
Kota Phnom Penh, Kamboja. Agung menyebut kampanye parpol di Kamboja benar-benar
menunjukkan pesta demokrasi.

Diketahui, organisasi CAPDI merupakan organisasi yang mempertemukan tokoh-tokoh partai


politik maupun sipil dengan spektrum moderat. CAPDI juga organisasi yang mengawasi sistem
politik dan memantau pemilu di berbagai negara.

Selain CAPDI, organisasi lainnya yang ikut memantau pemilu di Kamboja adalah International
Conference of Asian Political Party (ICAAP). Pemantau pemilu internasional ada 330 dari 65
negara. "Kampanye saya lihat cukup menarik, damai, dan happy, mereka bergembira, sehingga
benar-benar ini pesta demokrasi buat mereka, ini pelajaran juga bagi setiap negara di dunia,
jadi kan tidak perlu dilihat besar dan kecil penduduknya, tapi kualitas dari penyelenggara
tersebut," kata Agung Laksono di Phnom Penh, Kamboja, Jumat, (21/7/2023).

Agung mengatakan pemilihan umum dimaknai sebagai pesta demokrasi, artinya kebahagiaan
dan kegembiraan bersama, bukan untuk saling menghujat. Agung menyebut Kamboja mampu
melaksanakan itu.

"Saya kira itu, memaknai pemilihan umum adalah pesta demokrasi, pesta itu artinya
kebahagiaan bersama, ada kegembiraan bersama, sehingga bukan saatnya untuk kemudian
saling menghujat, memfitnah, gontok-gontokan, perpecahan, sebaiknya tidak terjadi, karena
Kamboja termasuk negara yang tergolong muda, dan mampu melaksanakan hal ini," kata
Agung yang sudah tiga kali memantau proses pemilu di Kamboja.

Seluruh dunia termasuk Indonesia, kata Agung, harus mencontoh kampanye parpol yang
berjalan damai dan sukacita di Kamboja. Agung memuji penyelenggaraan pemilu di Kamboja
yang lebih baik dari masa sebelumnya.

"Saya kira ini patut dicontoh, ini juga menjadi pelajaran buat negara-negara yang lain, karena
itu hubungan ini juga bisa meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Kamboja
bahkan dengan kawasan sesama negara Asia, saya menyampaikan salut ke Kamboja yang kali
ini menyelenggarakan lebih baik dari yang masa yang lalu," imbuhnya.

Agung menyebut tingkat partisipasi publik di Kamboja saat ini lebih dari 75 persen. Angka itu,
kata Agung, menunjukkan pemilu di Kamboja berjalan demokratis. "Semakin meningkat
partisipasi publik, lebih dari 75 persen bahkan pernah sampai 86 persen, sehingga semakin hari
pemilu semakin baik, ada rasa kepercayaan dari masyarakat. Jadi saya kira menunjukkan
bahwa besar kegiatan itu berjalan secara demokratis," ujarnya.

Pada Jumat, 21 Juli 2023, Agung juga menghadiri orientasi pemantau pemilu oleh panitia
pemilu nasional (NEC) dan forum aliansi masyarakat sipil (CSAF) di Hotel Shoka. Turut hadir
juga Wakil Sekjen CAPDI Yasril Ananta Baharudin dan Iskandar Mandji, dan juga mantan Duta
Besar Indonesia untuk Kamboja Pitono Purnomo.

Kemudian, anggota dewan pengurus CAPDI Dinna Wisnu dan Pieter Lambert Diaz. Turut hadir
juga Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 yang juga anggota DPR Komisi I DPR RI Dave Laksono.
Pemilu di Kamboja akan berlangsung pada 23 Juli mendatang. Pemilu akan diikuti 18 partai dan
memperebutkan sekitar 125 kursi parlemen. Jumlah pengguna hak pilih di Kamboja sekitar 9,7
juta. Penduduk Kamboja yang wajib memilih harus berusia di atas 18 tahun.

1. Ringkas berita diatas!


2. Analisislah
a. Berdasarkan berita diatas apa manfaat demokrasi menurut kelompok kalian? Jelaskan!
b. Apa ciri-ciri demokrasi yang dapat kalian temukan berdasar berita tersebut? Jelaskan!
c. Berdasarkan berita tersebut nilai-nilai demokrasi apa yang dapat kalian peroleh?
Jelaskan!
d. Apa prinsip demokrasi yang yang dapat kalian peroleh dari berita tersebut? Jelaskan!
e. Apa yang dapat kalian pelajari melalui berita tersebut? Jelaskan!
PERMASALAHAN 2

Cek Pilkades Serentak di 67 Desa, Bupati Klaten: Kondusif!

Achmad Hussein Syauqi – detikJateng (Rabu, 05 Jul 2023 13:01 WIB)

Klaten - Hari ini Pilkades serentak tahap pertama tahun 2023 di Klaten digelar di 67 desa.
Bupati Klaten, Sri Mulyani menyatakan pelaksanaan coblosan secara umum berjalan dengan
lancar dan aman. "Dari tahapan-tahapan sampai tadi malam saya melakukan pemantauan ke
TPS-TPS atau desa-desa yang melaksanakan Pilkades yang kemarin dizonakan kuning
berjalan kondusif. Hari ini dilakukan pencoblosan juga berjalan dengan baik," ungkap Bupati
Klaten Sri Mulyani saat mengecek pencoblosan di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara,
Rabu (5/7/2023) siang.

Dijelaskan Sri Mulyani, sejauh ini tidak ada temuan pelanggaran dari laporan daerah. Dinamika
Pilkades biasa terjadi di masyarakat tapi tidak ada yang krusial. "Dinamika pilihan kepala desa
secara langsung ya adalah tapi tidak ada yang krusial dan membahayakan. Ada insiden tapi
langsung bisa diselesaikan dengan baik (di Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk)," imbuh Sri
Mulyani.

Kapolres Klaten AKBP Warsono mengatakan secara umum coblosan berjalan aman dan lancar.
Memang ada beberapa permasalahan tapi sudah bisa diselesaikan di tingkat panitia. "Ada
permasalahan sedikit tapi bisa diselesaikan di tingkat panitia. Sesuai arahan Dispermasdes
memang jika ada masalah selesaikan di tingkat panitia," kata Warsono saat mendampingi
Bupati.

Rombongan Bupati, Kapolres, Dandim 0723/ Klaten Letkol CZi Bambang Setyo Triwibowo,
ketua Pengadilan Negeri, Tuty Budhi Utami, Kajari dan Forkompimda sempat mengecek TPS.
Setelah itu rombongan melanjutkan pengecekan ke Desa Barepan, Kecamatan Cawas.

Sebelumnya diberitakan, pilkades serentak tahap pertama tahun 2023 di 67 desa di Klaten
digelar Rabu (5/7) besok. Dari 67 desa terdapat satu desa yang masuk zona merah atau rawan
konflik.

"Ada satu desa zona merah, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara. Tapi ini dinamika
terus berubah, sejauh ini aman," ungkap Bupati Klaten, Sri Mulyani usai apel pergeseran
pasukan di Mapolres Klaten, Selasa (4/7/2023) siang.

Menurut Sri Mulyani, dirinya bersama masyarakat Pilkades serentak tahap pertama tahun ini
berjalan dengan aman. Kades yang terpilih diharapkan menjadi Kades yang amanah.

1. Ringkas berita diatas!


2. Analisislah
a. Berdasarkan berita diatas apa manfaat demokrasi menurut kelompok kalian? Jelaskan!
b. Apa ciri-ciri demokrasi yang dapat kalian temukan berdasar berita tersebut? Jelaskan!
c. Berdasarkan berita tersebut nilai-nilai demokrasi apa yang dapat kalian peroleh?
Jelaskan!
d. Apa prinsip demokrasi yang yang dapat kalian peroleh dari berita tersebut? Jelaskan!
e. Apa yang dapat kalian pelajari melalui berita tersebut? Jelaskan!
PERMASALAHAN 3

Pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 1 Prembun 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19

(https://www.sman1prembun.sch.id/berita/detail/142937/pemilihan-ketua-osis-sma-negeri-1-
prembun-20202021-di-masa-pandemi-covid-19/)

Jumat (11/11) SMA Negeri 1 Prembun melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Ketua
OSIS SMA Negeri 1 Prembun 2020/2021. Pemungutan suara dilakukan dengan sistem daring
selama dua hari. Pemilihan dibuka mulai Jumat, 11 September 2020 pukul 00.00 WIB sampai
Sabtu, 12 September 2020 pukul 23.59 WIB. Sesuai dengan kondisi saat ini, pemilihan
dilakukan dengan sistem daring karena sekolah belum diizinkan melaksanakan kegiatan yang
mendatangkan banyak orang untuk mencegah penularan Covid-19. Pemilihan Ketua OSIS
SMA Negeri 1 Prembun 2020/2021 daring dilaksanakan menggunakan Google Formulir.

Panitia merencanakan Pemilihan Ketua OSIS 2020/2021 selama dua minggu.


Pendaftaran dan seleksi Bakal Calon Ketua OSIS 2020/2021 pada 6-30 Juli 2020. Kriteria
umum Bakal Calon Ketua OSIS 2020/2021 adalah memiliki niat untuk menjadi Ketua OSIS
SMA Negeri 1 Prembun 2020/2021, berakhlak baik, sopan, dan santun. Sedangkan, bagi bakal
calon kelas XI ada kriteria tambahan, yakni pernah menjadi pengurus OSIS SMA Negeri 1
Prembun.

Dari proses seleksi yang dilakukan terpilih tiga Calon Ketua OSIS SMA Negeri 1 Prembun
2020/2021 yang siap bersaing memperebutkan jabatan Ketua OSIS SMA Negeri 1 Prembun
2020-2021. Ketiga kandidat tersebut adalah Ratna Ayu Yuliasari (XI MIPA 5), Anna Rafiqa
Mustafidah (XI MIPA 2), dan Prima Andika Saputra (X MIPA 2).

Ketiganya bertarung meraih simpati pemilih untuk mendapatkan suara terbanyak dengan
mengusung visi dan misi masing-masing. Berikut adalah visi dari masing-masing Calon Ketua
OSIS SMA Negeri 1 Prembun 2020/2021; Ratna Ayu Yuliasari: “Mengabdi dengan prestasi
bertakwa kepada ilahi”, Anna Rafiqa Mustafidah: “Menjadikan OSIS sebagai wadah
penampung aspirasi, kreativitas, serta menciptakan generasi unggul, disiplin, dan berakhlak
mulia”, Prima Andika Saputra: “Menjadikan OSIS sebagai sarana penampung kreativitas,
inspirasi, dan aspirasi siswa, juga meningkatkan SMA Negeri 1 Prembun sebagai sekolah yang
bermutu, berakhlak mulia, jujur, dan disiplin”.

Dalam pemilihan ini, seluruh warga sekolah berhak menggunakan suaranya untuk
memilih termasuk guru dan karyawan. Pada Senin, 14 September 2020 mulai pukul 13.00 WIB
dilakukan penghitungan suara bertempat di Ruang Pertemuan SMA Negeri 1 Prembun.
Perhitungan suara disaksikan oleh Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Pembina OSIS,
perwakilan pengurus OSIS, dan satu orang MPK kelas. Dari hasil penghitungan, suara yang
masuk sebanyak 1.115 suara dengan 866 suara sah dan 249 suara tidak sah.

Berdasarkan perolehan jumlah suara sah, Ratna Ayu Yuliasari (XI MIPA 5) ditetapkan
sebagai Ketua OSIS SMA N 1 Prembun 2020-2021 menggantikan Zaky Teguh Saputra (XII
MIPA 5). Mengingat situasi dan kondisi saat ini, kegiatan serah terima jabatan Ketua OSIS
2020/2021 belum dapat dipastikan sampai saat ini.

Pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 1 Prembun 2020/2021 dapat terselenggara dengan
baik dan lancar. Meskipun begitu, dalam wawancara dengan Tim Jurnalistik Logika panitia
mengungkapkan sejumlah kendala yang harus dihadapi Pengurus OSIS pada perencanaan dan
pelaksankan Pemilihan Ketua OSIS 2020-2021. Dengan adanya pandemi Covid-19, panitia
cukup kerepotan dalam berkoordinasi secara langsung. Pemilihan harus dilakukan secara
daring yang belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga menyebabkan keterbatasan waktu
dan tempat, serta kekhawatiran adanya kecurangan dari pemilih. Namun, dengan kerja sama
dan kerja keras kendala-kendala yang muncul dapat diatasi seperti dengan pengaturan sistem pada
Google Formulir agar pemilih hanya dapat menggunakan hak pilihnya satu kali.

1. Ringkas berita diatas!


2. Analisislah
a. Berdasarkan berita diatas apa manfaat demokrasi menurut kelompok kalian? Jelaskan!
b. Apa ciri-ciri demokrasi yang dapat kalian temukan berdasar berita tersebut? Jelaskan!
c. Berdasarkan berita tersebut nilai-nilai demokrasi apa yang dapat kalian peroleh? Jelaskan!
d. Apa prinsip demokrasi yang yang dapat kalian peroleh dari berita tersebut? Jelaskan!
e. Apa yang dapat kalian pelajari melalui berita tersebut? Jelaskan!

PERMASALAHAN 4

Sejarah Dimulainya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Secara Langsung

Kompas.com - 31/05/2022, 12:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilu Presiden (Pilpres) digelar secara langsung untuk pertama
kalinya pada tahun 2004. Artinya, melalui pemilu tersebut, presiden dan wakil presiden dipilih
langsung oleh rakyat. Pada Pilpres periode-periode sebelumnya, presiden dan wakil presiden
dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui sidang umum.

Sejarah pemilihan presiden dan wakil presiden langsung dimulai dari amandemen Undang-
Undang Dasar 1945 yang ketiga pada tahun 2001. Pasal 6A Ayat (1) UUD menyebutkan,
presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. "Presiden dan Wakil Presiden
dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat," demikian bunyi pasal tersebut.
Selanjutnya, 31 Juli 2003, Presiden Megawati Soekarnoputri menandatangani Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Pasal 5 Ayat (4) UU itu menyebutkan bahwa calon presiden dan wakil presiden hanya dapat
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh sekurang-kurangnya
15 persen dari jumlah kursi DPR atau 20 persen dari perolehan suara sah secara nasional
dalam pemilu anggota DPR. Kemudian, pasangan calon presiden dan wakil presiden
dinyatakan terpilih apabila mendapatkan suara melebihi 50 persen dari jumlah suara dalam
pilpres, dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari
setengah jumlah provinsi di Indonesia.

Ketentuan ini diatur dalam Pasal 66 Ayat (2) UU Pemilu. Apabila tidak ada pasangan calon
terpilih sesuai dengan ketentuan tersebut, maka diadakan putaran kedua, yakni dua pasangan
calon yang mendapat suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali oleh rakyat secara
langsung melalui pilpres. Pemilu presiden langsung pertama digelar pada 5 Juli 2004. Pilpres
itu mempertemukan lima pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Wiranto dan
Salahuddin Wahid, lalu Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi. Kemudian, paslon Amien
Rais dan Siswono Yudo Husodo, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, serta Hamzah
Haz dan Agum Gumelar. Jumlah pemilih pada pilpres putaran pertama sebesar 153.320.544
orang. Dari angka itu, yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 79,76 persen atau
122.293.844 orang. Dari total suara yang masuk, yang dinyatakan sah sebanyak 97,84 persen
atau 119.656.868 suara.

Dari lima kandidat capres dan cawapres, pasangan SBY-Jusuf Kalla mendapat suara
terbanyak, disusul oleh pasangan Megawati-Hasyim Muzadi. Dari perolehan angka tersebut,
tidak ada satu pun pasangan calon yang mendapat perolehan suara lebih dari 50 persen. Oleh
karenanya, harus digelar pilpres putaran kedua yang mempertemukan dua paslon dengan
perolehan suara terbanyak yakni Megawati-Hasyim Muzadi dan SBY-Jusuf Kalla.

Pilpres putaran kedua digelar pada 20 September 2004. Saat itu, jumlah pemilih yang terdaftar
sebanyak 150.644.184 orang. Dari angka tersebut, yang menggunakan hak pilihnya sebesar
77,44 persen atau 116.662.705 orang. Lalu, dari total jumlah suara, yang dinyatakan sah
sebesar 97,94 persen atau 114.257.054 suara. Pilpres putaran kedua menetapkan SBY-Jusuf
Kalla sebagai pemenang, mengungguli Megawati-Hasyim Muzadi. SBY dan Jusuf Kalla pun
dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI pada 20 Oktober 2004. Sejak saat itu, Pilpres
selalu digelar secara langsung. Rakyat dapat menggunakan hak pilihnya secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.

Ringkas berita diatas!

1. Analisislah
a. Berdasarkan berita diatas apa manfaat demokrasi menurut kelompok kalian? Jelaskan!
b. Apa ciri-ciri demokrasi yang dapat kalian temukan berdasar berita tersebut? Jelaskan!
c. Berdasarkan berita tersebut nilai-nilai demokrasi apa yang dapat kalian peroleh?
Jelaskan!
d. Apa prinsip demokrasi yang yang dapat kalian peroleh dari berita tersebut? Jelaskan!
e. Apa yang dapat kalian pelajari melalui berita tersebut? Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai