Anda di halaman 1dari 10

Konsep Dasar

Statistik
Statistik
Deskriptif &
Inferensi
Statistik Deskriptif
Bagian dari statistic yang mempelajari cara
pengumpulan dan penyajian data.

Menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan


mengenai suatu data.

Berfungsi menerangan keadaan, gejala, persoalan.

Contoh:
Tingkat motivasi belajar peserta didik kelas XI adalah
57% yaitu masuk dalam kategori sangat tinggi.
Statistik Inferensi
Bagian dari statistic yang mempelajari penafisran dan
penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum dari
data yang telah tersedia.

Berhubungan dengan pengujian hipotesis.

Berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan.

Contoh:
Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap
keyakinan diri (regresi).
Pembagian Statistik
Berdasarkan Bentuk
Parameternya
STATISTIK PARAMETRIK
Bagian dari statistic yang
parameter dan populasinya STATISTIK PARAMETRIK
mengikuti suatu distribusi
tertentu, seperti berdistribusi
normal, dan varians homogen.
STATISTIK NON
PARAMETRIK
Bagian dari statistic yang
parameter dan populasinya
tidak mengikuti suatu distribusi
STATISTIK NON PARAMETRIK tertentu atau memiliki distribusi
yang bebas dari persyaratan,
serta variansnya tidak perlu
homogen.
Pembagian Data
Menurut Skala
Pengukurannya
(Jenis Data)
Timeline Style

Data Data Data Data


Nominal Ordinal Interval Rasio
JENIS DATA

N I
Data Nominal Data Interval

Data yang diberikan pada objek atau kategori Data yang objek/kategorinya memberikan
yang tidak menggambarkan kedudukan objek à informasi tentang interval. Dapat ditambah atau
hanya sbg label/kode. Disusun tidak logis. dikurangi dan memiliki rentangan yang sama.
Contoh: Contoh:
Jenis kelamin manusia: 1 pria; 0 wanita A=1; B=2; C=3; D=4.
A-C= 3-1=2; C-D=4-3=1; Dijumlahkan 2+1=3

Jenis atau 4-1=3. Tidak ada nol mutlak.

Data Ordinal Data Data Rasio

Data yang penomoran objek atau kategorinya Data rasio merupakan satuan terurut yang
disusun menurut besarannya, yaitu rendah ke memiliki selisih yang sama. Nilai rasio hampir
tinggi atau sebaliknya. Rentangan tidak harus sama dengan nilai interval, dengan perbedaan

O R
sama. Disusun logis. bahwa rasio memiliki nol mutlak.
Contoh: Contohnya adalah tinggi, berat, panjang, dsb.
Nilai A = 85-100; Nilai B = 84-80; dst

Anda mungkin juga menyukai