Anda di halaman 1dari 7

Nomor : YM.01.02/D.

VI/110/2024 16 Januari 2024


Lampiran : 4 lembar
Hal : Evaluasi Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit
Tahun 2023

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi;
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
3. Direktur Utama/ Direktur/ Kepala Rumah Sakit.
Seluruh Indonesia

Menindaklanjuti Surat kami sebelumnya Nomor YM.01.02/VI.2/4685/2021 tanggal 2 November


2021 hal pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) rumah sakit, dapat disampaikan bahwa kami
memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi rumah sakit yang telah melakukan pengukuran dan
pelaporan INM rumah sakit dan Dinas Kesehatan yang telah berupaya mendorong kepatuhan pelaporan
INM rumah sakit dimaksud, selain itu dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 tentang Indikator Nasional Mutu
Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan
Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan Unit Transfusi Darah, menyatakan
bahwa setiap rumah sakit harus melakukan pengukuran dan evaluasi mutu melalui Indikator
Nasional Mutu, INM merupakan bagian dari kewajiban rumah sakit yang harus dipenuhi, dan
Pelanggaran atas kewajiban dapat dikenai sanksi administratif.
2. Berdasarkan evaluasi data pelaporan INM rumah sakit hingga triwulan IV tahun 2023 yang telah
diterima Kementerian Kesehatan bahwa:
a. Kepatuhan pelaporan INM tahun 2023 cenderung menurun pada triwulan terakhir (bulan
oktober – desember)
b. Sebaran rumah sakit yang telah melakukan pelaporan INM rumah sakit sudah berasal dari
seluruh Provinsi di Indonesia.
c. Beberapa rumah sakit diketahui masih ada yang belum melakukan pengukuran di
beberapa indikator dan masih ada yang belum klik tombol kirim pada aplikasi SIMAR,
sehingga pelaporan belum dapat direkap oleh Kementerian Kesehatan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-2-

d. Beberapa rumah sakit juga diketahui belum mengukur indikator nasional mutu sesuai
dengan profil indikator yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
30 tahun 2022.
3. Sesuai dengan rata-rata capaian setelah dilakukan hasil cleaning data laporan INM rumah sakit
hingga triwulan IV tahun 2023, terdapat 5 (lima) indikator nasional mutu yang belum mencapai
target dengan analisa ketidaktercapaian terlampir:
a. Kepatuhan Penggunaan APD (94,66%)
b. Kepatuhan Identifikasi Pasien (97,72%)
c. Penundaan Operasi Elektif (7,68%)
d. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium (97,74%)
e. Keptuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh (96,98%)
Rata-rata capaian untuk masing-masing indikator disetiap bulannya masih fluktuatif dengan tren
capaian perbulannya cenderung konstan.
4. Berdasarkan penjelasan angka 1 dan angka 2 diatas, kepada dinas kesehatan daerah provinsi,
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, dan rumah sakit dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit dan keselamatan pasien untuk memperhatikan ketentuan:
a. Seluruh rumah sakit melakukan pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) rumah sakit
setiap bulannya pada aplikasi http://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar.
1) username: Kode Registrasi RS
2) password: 1234 (RS wajib mengubah password melalui aplikasi Mutufasyankes:
https://mutufasyankes.kemkes.go.id/)
3) Bagi rumah sakit yang terkendala password dapat menghubungi Dinas Kesehatan
Provinsi untuk dapat di-reset
b. Rumah sakit perlu mencermati profil indikator nasional mutu yang telah diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 tentang Indikator Nasional
Mutu Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan Unit Transfusi Darah
c. Rumah Sakit perlu segera melakukan perhitungan untuk indikator-indikator yang masih
belum diukur.
d. Mengingat adanya penguncian pelaporan pada sistem setiap tanggal 10 bulan
berikutnya, maka agar rumah sakit mengirim laporan dengan klik tombol kirim pada
aplikasi SIMAR sebelum tanggal 10 bulan berikutnya
e. Dinas Kesehatan melakukan pemantauan pelaporan INM rumah sakit di wilayah kerja
masing-masing melalui aplikasi yang sama, dengan:
1) username: Kode Propinsi/Kabupaten/Kota

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-3-

2) password: 1234 (Dinas Kesehatan wajib mengubah password melalui


aplikasi Mutufasyankes: https://mutufasyankes.kemkes.go.id/)
3) Kode Provinsi/Kabupaten/Kota: https://bit.ly/kode-propinsi-kabupaten-kota
4) Dinas Kesehatan Provinsi dapat me-reset password rumah sakit
diwilayahnya dengan klik menu user dalam aplikasi Mutufasyankes
5) Melaporkan segala kendala aplikasi SIMAR pada aplikasi Mantis untuk
dapat ditindaklanjuti oleh Bagian Informasi dan Humas, Setditjen Yankes,
Kemenkes.
f. Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit melakukan pemantauan dan upaya terhadap
capaian INM rumah sakit, sehingga terdapat peningkatan mutu pelayanan.

Demikian disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes,

dr. Yanti Herman, SH, MH.Kes

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-4-

Lampiran
Nomor :
YM.01.02/D.VI/110/2024
Tanggal : 16 Januari 2024

1. Kepatuhan Pelaporan INM Tahun 2023

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-5-

2. Jumlah Rumah Sakit yang Melakukan Pelaporan INM RS Berdasarkan Provinsi dan Bulan Tahun 2023
Jumlah
RS (RS
PROVINSI JAN %jan FEB %feb MAR %mar APR %apr MEI %mei JUN %jun JUL %jul AGU %agu SEP %sep OKT %okt NOV %nov DES %des
Online 8-
1-24)
Aceh 77 19 24,7% 25 32,5% 22 28,6% 26 33,8% 26 33,8% 29 37,7% 31 40,3% 31 40,3% 34 44,2% 34 44,2% 33 42,9% 30 39,0%
Bali 75 40 53,3% 59 78,7% 57 76,0% 60 80,0% 64 85,3% 62 82,7% 68 90,7% 68 90,7% 69 92,0% 67 89,3% 68 90,7% 62 82,7%
Banten 128 49 38,3% 84 65,6% 93 72,7% 94 73,4% 96 75,0% 97 75,8% 93 72,7% 96 75,0% 95 74,2% 95 74,2% 96 75,0% 90 70,3%
Bengkulu 26 11 42,3% 22 84,6% 20 76,9% 22 84,6% 22 84,6% 21 80,8% 22 84,6% 23 88,5% 23 88,5% 23 88,5% 22 84,6% 22 84,6%
DI Yogyakarta 80 47 58,8% 55 68,8% 59 73,8% 64 80,0% 65 81,3% 65 81,3% 68 85,0% 66 82,5% 70 87,5% 75 93,8% 73 91,3% 75 93,8%
DKI Jakarta 196 111 56,6% 145 74,0% 167 85,2% 169 86,2% 168 85,7% 168 85,7% 168 85,7% 167 85,2% 166 84,7% 164 83,7% 165 84,2% 147 75,0%
Gorontalo 20 11 55,0% 13 65,0% 13 65,0% 11 55,0% 12 60,0% 14 70,0% 14 70,0% 14 70,0% 15 75,0% 15 75,0% 11 55,0% 14 70,0%
Jambi 42 16 38,1% 29 69,0% 31 73,8% 32 76,2% 30 71,4% 31 73,8% 32 76,2% 33 78,6% 32 76,2% 31 73,8% 32 76,2% 33 78,6%
Jawa Barat 415 196 47,2% 283 68,2% 301 72,5% 295 71,1% 303 73,0% 309 74,5% 307 74,0% 314 75,7% 332 80,0% 351 84,6% 341 82,2% 331 79,8%
Jawa Tengah 345 168 48,7% 250 72,5% 258 74,8% 260 75,4% 267 77,4% 270 78,3% 277 80,3% 266 77,1% 282 81,7% 288 83,5% 290 84,1% 280 81,2%
Jawa Timur 423 203 48,0% 293 69,3% 308 72,8% 302 71,4% 302 71,4% 311 73,5% 315 74,5% 321 75,9% 334 79,0% 332 78,5% 333 78,7% 329 77,8%
Kalimantan Barat 56 14 25,0% 32 57,1% 29 51,8% 29 51,8% 30 53,6% 33 58,9% 37 66,1% 38 67,9% 39 69,6% 42 75,0% 37 66,1% 35 62,5%
Kalimantan Selatan 52 23 44,2% 36 69,2% 41 78,8% 38 73,1% 42 80,8% 45 86,5% 48 92,3% 44 84,6% 46 88,5% 46 88,5% 43 82,7% 44 84,6%
Kalimantan Tengah 33 5 15,2% 15 45,5% 18 54,5% 16 48,5% 17 51,5% 19 57,6% 20 60,6% 21 63,6% 22 66,7% 20 60,6% 19 57,6% 21 63,6%
Kalimantan Timur 58 21 36,2% 27 46,6% 29 50,0% 36 62,1% 36 62,1% 40 69,0% 37 63,8% 38 65,5% 38 65,5% 39 67,2% 35 60,3% 37 63,8%
Kalimantan Utara 16 5 31,3% 5 31,3% 4 25,0% 4 25,0% 5 31,3% 5 31,3% 7 43,8% 9 56,3% 10 62,5% 9 56,3% 9 56,3% 8 50,0%
Kepulauan Bangka
Belitung 27 13 48,1% 20 74,1% 21 77,8%
81,5% 21 22 77,8% 24 88,9% 24 88,9% 25 92,6% 25 92,6% 23 85,2% 20 74,1% 22 81,5%
Kepulauan Riau 37 5 13,5% 12 32,4% 14 37,8%
43,2% 14 16 37,8% 14 37,8% 18 48,6% 18 48,6% 16 43,2% 26 70,3% 20 54,1% 20 54,1%
Lampung 81 53 65,4% 69 85,2% 69 85,2%
84,0% 73 68 90,1% 75 92,6% 71 87,7% 72 88,9% 73 90,1% 74 91,4% 66 81,5% 70 86,4%
Maluku 30 6 20,0% 14 46,7% 16 53,3%
56,7% 12 17 40,0% 17 56,7% 17 56,7% 19 63,3% 19 63,3% 18 60,0% 18 60,0% 17 56,7%
Maluku Utara 23 6 26,1% 10 43,5% 8 34,8%
34,8% 78 30,4% 8 34,8% 10 43,5% 10 43,5% 11 47,8% 11 47,8% 11 47,8% 11 47,8%
Nusa Tenggara Barat 45 21 46,7% 26 57,8% 25 55,6%
57,8% 31 26 68,9% 28 62,2% 33 73,3% 34 75,6% 37 82,2% 37 82,2% 31 68,9% 30 66,7%
Nusa Tenggara Timur 60 23 38,3% 26 43,3% 27 45,0%
50,0% 30 30 50,0% 33 55,0% 30 50,0% 30 50,0% 34 56,7% 38 63,3% 34 56,7% 27 45,0%
Papua 49 8 16,3% 10 20,4% 13 26,5%
30,6% 17 15 34,7% 14 28,6% 17 34,7% 16 32,7% 13 26,5% 16 32,7% 18 36,7% 11 22,4%
Papua Barat 24 5 20,8% 6 25,0% 9 37,5%
37,5% 11 9 45,8% 11 45,8% 10 41,7% 10 41,7% 11 45,8% 10 41,7% 12 50,0% 10 41,7%
Riau 79 57 72,2% 65 82,3% 70 88,6%
86,1% 69 68 87,3% 68 86,1% 69 87,3% 68 86,1% 71 89,9% 70 88,6% 67 84,8% 61 77,2%
Sulawesi Barat 15 2 13,3% 10 66,7% 12 80,0%
86,7% 12 13 80,0% 14 93,3% 14 93,3% 14 93,3% 13 86,7% 14 93,3% 13 86,7% 12 80,0%
Sulawesi Selatan 125 27 21,6% 56 44,8% 60 48,0%
56,0% 90 70 72,0% 90 72,0% 88 70,4% 92 73,6% 96 76,8% 96 76,8% 97 77,6% 102 81,6%
Sulawesi Tengah 40 29 72,5% 35 87,5% 35 87,5%
85,0% 38 34 95,0% 40 100,0% 39 97,5% 40 100,0% 39 97,5% 40 100,0% 36 90,0% 38 95,0%
Sulawesi Tenggara 43 10 23,3% 16 37,2% 23 53,5%
53,5% 22 23 51,2% 25 58,1% 26 60,5% 25 58,1% 28 65,1% 30 69,8% 28 65,1% 25 58,1%
Sulawesi Utara 57 23 40,4% 37 64,9% 33 57,9%
56,1% 35 32 61,4% 39 68,4% 40 70,2% 38 66,7% 36 63,2% 41 71,9% 36 63,2% 37 64,9%
Sumatera Barat 82 26 31,7% 44 53,7% 41 50,0%
53,7% 43 44 52,4% 48 58,5% 46 56,1% 46 56,1% 51 62,2% 47 57,3% 47 57,3% 44 53,7%
Sumatera Selatan 86 46 53,5% 73 84,9% 74 86,0%
82,6% 71 71 82,6% 75 87,2% 76 88,4% 75 87,2% 74 86,0% 75 87,2% 71 82,6% 63 73,3%
Sumatera Utara 212 48 22,6% 58 27,4% 61 28,8%
31,6% 10167 47,6% 130 61,3% 139 65,6% 158 74,5% 159 75,0% 162 76,4% 159 75,0% 146 68,9%
(blank) 1 1 1 1 1 1 5 8
Total 3157 1347 42,7% 1960 62,1% 2061 65,3% 2091 66,2% 2183 69,1% 2273 72,0% 2312 73,2% 2340 74,1% 2414 76,5% 2460 77,9% 2396 75,9% 2312 73,2%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-6-
3. Rata-rata Capaian Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit Tahun 2023

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-7-

4. Rata-rata Capaian Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit Perbulan Tahun 2023

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai