Efektivitas Penguatan Literasi Dan Moderasi Beragama Melalui Poster Digital
Literasi dan Moderasi
Sosial dan Humaniora
MAN 2 Kota Makassar
Makassar, Sulawesi Selatan
Tahun 2023 BAB 1. PENDAHULUAN (12 pt)
1.1 LATAR BELAKANG (12 pt)
Literasi membaca merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kegiatan membaca, berpikir, dan menulis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami informasi secara kritis, kreatif, dan reflektif (Gogahu & Prasetyo, 2020)(Gogahu & Prasetyo, 2020). Menurut Suyono (2017: 116-123) literasi bisa digunakan sebagai dasar pengembangan pembelajaran efektif di sekolah yang dapat membuat siswa terampil dalam mencari dan mengolah informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan berbasis ilmu pengetahuan pada abad ke-21. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat literasi yang tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dalam Laporan studi IAEA (International Achivement Education Assocation) di Asia Timur, literasi membaca terendah anak-anak, dipegang oleh negara Indonesia dengan skor 51,7 dibawah negara Filipina yang memiliki skor 52,6 serta negara Thailand dengan skor 65,1 Singapura skor 74,0 dan Hongkong memiliki skor tertinggi yaitu 75,5. Hasil dari laporan ini, menunjukkan dan membuktikan bahwa Indonesia masih sangat kurang dalam hal membaca. Data yang kedua Menurut Program for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh OECD, Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah di tahun 2019, di peringkat 62 dari 70 negara. Salah satu penyebab dari kurang literasi adalah terjadinya intoleransi yang dapat menimbulkan perpecahan. Hal tersebut disebabkan masalah pemahaman agama para pelaku intoleransi yang dinilai dangkal, parsial, radikal, dan tidak mendalam (Sanusi & Muhaemin, 2019). Penyebab terjadinya intoleransi di indonesia seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman seseorang mengenai pemahaman pemahaman nilai-nilai agama dan pancasila. Maka dari itu Salah satu penyebab dari terjadinya intoleransi adalah kurang literasi. Menurut pendapat Prothero dan Kerbi (2015) literasi agama cukup berpengaruh dalam mengembangkan sikap toleransi seseorang, sebagaimana. Secara simultan, variabel literasi agama memiliki hubungan yang signifikan dengan toleransi agama. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah Azzahra M; Dr. Mohammad Iqbal Ahnaf (2020) Secara simultan, variabel literasi agama memiliki hubungan yang signifikan dengan toleransi agama. Namun, untuk variabel pengetahuan dasar agama, tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan toleransi agama. Hal ini berbeda dengan dua variabel lainnya, yaitu multitafsir dalam beragama dan sikap dalam literasi agama, dimana mempunyai hubungan yang signifikan dengan toleransi agama. Meskipun cukup penting, pengetahuan dasar agama tidak berpengaruh atau hanya berperan sangat kecil sekali dalam menjadikan seseorang toleran. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan rasa toleransi adalah dengan moderasi beragama dimana menurut Prof. Dr. Ali Ramdhani (2022), moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bernegara(Permana, 2022). Dalam moderasi juga di perlukan literasi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai moderasi itu sendiri, demi menciptakan toleransi antar umat beragama. Berdasarkan berbagai pendapat dan hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa literasi dan moderasi dapat menciptakan toleransi. Oleh karena itu untuk meningkatkan rasa toleransi di Man 2 Kota Makassar peneliti tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul Efektivitas penguatan literasi dan moderasi beragama melalui poster digital. 1.2 RUMUSAN MASALAH (12 pt) Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka pokok-pokok permasalahan yang akan di bahas pada penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana Efektivitas penguatan literasi dan moderasi beragama melalui poster digital? 2. Bagaimana respon siswa MAN 2 Kota Makassar terhadap penggunaan poster digital sebagai media untuk penguatan literasi dan moderasi beragama
1.3 TUJUAN PENELITIAN (12 pt)
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektivita penguatan literasi dan moderasi beragama melalui poster digital. 2. Untuk mengetahui siswa MAN 2 Kota Makassar terhadap penggunaan poster digital sebagai media untuk penguatan literasi dan moderasi beragama.
1.3 MANFAAT PENELITIAN (12 pt)
Bagian ini menguraikan manfaat teoretis dan praktis hasil penelitian. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA (12 pt)
2.1 KAJIAN TEORI
1. Efektivitas pengembangan Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor public sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang telah ditentukan. Menurut Mardiasmo (2017: 134) Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran (Output) program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. Sedangkan definisi pengembangan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2002 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru. 2. Literasi Secara etimologis, literasi berasal dari bahasa latin litera yang memiliki pengertian sistem tulisan yang menyertainya. Literasi adalah kemampuan indvidu dalam menggunakan potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam hidupnya dengan kata lain kemampuan dalam kata membaca dan membaca dunia. Literasi merupakan kemampuan untuk mengolah dan memahami informasi ketika melakukan aktivitas membaca dan menulis. Peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang sangat luas melalui kegiatan literasi karena berkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis (Rohman, 2022). Literasi saat ini tidak hanya kemampuan membaca dan menulis, tapi saat ini banyak sekali kemapuan dan keterampilan literasi salah satunya Literasi Digital. Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi digital, perangkat atau jaringan komunikasi, evaluasi, membuat dan menggunakan informasi. Kemampuan memahami dan menggunakan informasi itu dalam berbagai format yang luas dari berbagai sumber ketika disajikan melalui komputer. Literasi digital ini meliputi kemampuan membaca dan mengintrepretasi media, memproduksi data dan gambar melalui manipulasi digital dan mengevaluasi serta menerapkan pertambahan pengetahuan baru dari lingkungan digital (Tuna, 2021). 3. Moderasi beragama Kata Moderasi berasal dari bahasa latin moderation yang berarti kesedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). Kata itu juga berarti penguasaan diri (dari sikap sangat kelebihan dan kekurangan). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyediakan dua pengertian kata Moderasi, yakni pengurangan kekerasan, penghindaran keekstriman. Sedangkan Menurut Prof. Dr. Ali Ramdhani (2022) Moderasi Beragama 2 adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bernegara (Permana, 2022). Dapat disimpulkan Moderasi beragama merupakan sikap beragama yang seimbang antara keyakinan terhadap agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan terhadap orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif) atau toleransi dengan penganut agama lain. 4. Poster digital Menurut Sudjana dalam (Megawati, 2017) mengatakan poster adalah media yang kuat akan warna, pesan, dan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat, tetapi cukup menanamkan gagasan di dalam ingatannya.Poster memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku, sikap, dan nilai seseorang. Karena menekankan kekuatan pesan, gambar, dan warna, poster memiliki kekuatan yang kuat untuk diserap bagi yang melihatnya. Dan media poster yang berbentuk gambar besar dengan fokus pada satu atau dua tema utama yang disampaikan secara sederhana dan jelas, menekankan pesan, gambar, dan warna, merupakan salah satu media pembelajaran. Poster yang baik cepat dipahami orang yang melihat poster dan dapat menyerap pesan yang dikandung di dalam poster tersebut. 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Adapun beberapa penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian ini, yaitu di antaranya penelitian yang dilakukan oleh: 1. Penelitian Dita Arimbi Sitorus, (2021) dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Media Poster Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas Xi Di Sma Tamansiswa Binjai”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media poster terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen dengan metode Quasi Eksperimen. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa media poster yang diterapkan dikelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Penelitian Ezra Tari, (2022) dengan judul“ Mengembangkan moderasi beragama di kalangan generasi milenial melalui perspektif Perjanjian Baru “. Tujuan tulisan ini untuk memberikan wawasan kepada umat Kristiani mengenai moderasi beraga-ma dalam perspektif perjanjian baru bagi generasi milenial, agar umat kristiani memiliki kesadaran kolektif dalam memahami agama sendiri. Metode kualitatif-deskriptif dipakai untuk menganalisis berbagai data yang didapatkan. Analisis data dapat dilakukan melalui kegiatan penyusunan dan penafsiran untuk menyusun kesimpulan. Hasil analisis memberikan solusi kepada generasi milenial sebagai motor penggerak moderasi beragama. Usaha yang dilakukan adalah generasi ini memperlakukan orang lain lebih dahulu diperlakukan. Ada upaya untuk saling menghargai satu sama lain, tidak bersifat eksklusif dan terlibat aktif dan organisasi keagamaan serta kesadaran mayoritas untuk menghargai minoritas. 3. Penelitian Jam’an kamal, (2016) dengan judul “ Efektifitas Penggunaan Media Poster Dalam Meningkatan Minat Belajar Siswa Kelas Iv Pada Mata Pelajaran Ipa Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Tebedak Ii “Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan media poster dalam meningkatan minat belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Tebedak II. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah perhitungan TSR dan analisa uji test ”t”. Dari analisis tersebut maka diperoleh kesimpulan yaitu: pertama, Dari analisis minat belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Tebedak II antara minat belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media poster secara signifikan ada perubahan atau perbedaan. BAB 3. METODE PENELITIAN (12 pt)
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian (12 pt)
Penelitian ini direncanakan pada 15 sampai 31 September 2023, bertempat di MAN 2 Kota Makassar. 3.2 Sumber Data, Alat, dan Bahan (12 pt) Sumber Data Dalam melakukan penelitian ini digunakan dua jenis data yang digunakan Dalam melakukan penelitian ini digunakan dua jenis sumber data yang dibedakan berdasarkan cara mendapatkannya yaitu : 1. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan dan pengamatan atau wawancara yang dilakukan secara langsung kepada siswa Man 2 Kota Makassar. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari objek penelitian. Seperti buku/literature yang berkaitan dengan evaluasi serta jurnal ilmiah, informasi web, blog yang berhubungan dengan penelitian. Sedangkan Alat dan Bahan Alat Penelitian ini adalah 3.3 Metode Pemerolehan Data (12 pt) Metode pemerolehan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keteranganyang diperlukan dalam penelitian. (Sugiyono, 2017:137).Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengamatan (Observation), yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti. 2. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan caratanya jawab dengan pimpinan atau pihak yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti. 3. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan satu persatu kepada responden yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti. 4. Dokumentasi, yaitu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data (12 pt) Metode pengolahan dan analisis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah u ji deskriptif statistik. Menurut Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain. Analisis deskriptif statistik digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, situasi, fenomena dari berbagai variabel penelitian yang dilakukan melalui observasi, survey serta mengungkapkan penelitian melalui bahan-bahan dokumenter. DAFTR PUSTAKA (12 pt) Beni. 2016. Konsep dan Analisis Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Era Otonomi. Jakarta Pusat: Taushia. Dita Arimbi Sitorus. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMA TAMAN SISWABINJAI. Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam. http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimpai/article/view/52/pdf FATIMAH AZZAHRA M; Dr. Mohammad Iqbal Ahnaf. (2020). LITERASI AGAMA DAN HUBUNGANNYA DENGAN TOLERANSI MAHASISWA DI YOGYAKARTA. MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA, 20. Gogahu, D. G. S., & Prasetyo, T. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Bookstory untuk Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 1004– 1015. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.493 Jam’an, K. (2016). EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM MENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA TEBEDAK II. (Skripsi). April 2014, 1–23. http://eprints.radenfatah.ac.id/176/ Mardiasmo (2018). Perpajakan, Edisi terbaru 2018- penerbit Andi Megawati. (2017). PENGARUH MEDIA POSTER TERHADAP HASIL BELAJAR KOSAKATA BAHASA INGGRIS (Eksperimen di SDIT Amal Mulia Tapos Kota Depok). Getsempena English Education Journal (GEEJ, 4(2), 101. Prothero, Stephen, and Lauren R. Kerby, 'The irony of religious illiteracy in the USA', in Adam Dinham, and Matthew Francis (eds), Religious literacy in policy and practice (Bristol, 2015; online edn, Policy Press Scholarship Online, 17 Sept. 2015), https://doi.org/10.1332/policypress/9781447316657.003.0004, accessed 29 Apr. 2023. Permana, A. (2022). Pentingnya Mewujudkan Moderasi Beragama di Lingkungan Kampus. Institut Teknologi Bandung. Pentingnya Mewujudkan Moderasi Beragama di Lingkungan Kampus Rohman, A. (2022). Literasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Era Disrupsi. EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia), 2(1), 40. https://doi.org/10.30821/eunoia.v2i1.1318 Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV. https://massugiyantojambi.wordpress.com/2011/04/15/teori-motivasi Sanusi, I., & Muhaemin, E. (2019). Intoleransi Keagamaan Dalam Framing Surat Kabar Kompas. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 17–34. https://doi.org/10.15575/cjik.v3i1.5034 Tari, E. (2022). Mengembangkan moderasi beragama di kalangan generasi milenial melalui perspektif Perjanjian Baru. Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 8(1), 114. https://doi.org/10.30995/kur.v8i1.474 Tuna, Y. (2021). Literasi digital dalam pembelajaran di sd sebagai upaya peningkatan kualitas pendidik. 5(November), 388–397. Undang-Undang No 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.