Skripsi Bab 1-5 PDF
Skripsi Bab 1-5 PDF
53 Pages 1.4MB
Aug 23, 2023 10:03 PM GMT+7 Aug 23, 2023 10:04 PM GMT+7
9% Overall Similarity
The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
8% Internet database 3% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
5% Submitted Works database
Summary
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
21
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan di latar belakang masalah,
maka dapat diidentifikasi masalah - masalah sebagai berikut:
1. Dalam konteks ini, perlu diperhatikan bahwa keterampilan berbahasa di
tingkat sekolah dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengembangan dasar kemampuan berbahasa peserta didik. Hal ini
disebabkan karena siswa-siswa yang berada di tingkat sekolah dasar
merupakan fondasi utama dalam pembentukan konsep dasar, termasuk
konsep berbahasa (komunikasi).
2. Peserta didik kurang terlibat aktif dalam belajar, tidak bersemangat,
tidak menikmati pembelajaran. Supaya proses pembelajaran berjalan
lancar dan baik, guru dapat menggunakan kalimat yang menarik atau
memotivasi sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah memiliki peran penting dalam penelitian untuk
menghindari penyimpangan atau pelebaran isu inti, sehingga memungkinkan
penelitian lebih terfokus dan mempermudah dalam pengembangan
pembahasannya. Beberapa aspek yang dibatasi dalam penelitian ini termasuk:
1. Lingkup penelitian ini terbatas pada informasi yang berkaitan dengan
metode komunikasi Lasswell dan konsep pembelajaran yang
menyenangkan.
2. Informasi yang disajikan yaitu : Metode Komunikasi, Model
Komunikasi lasswell, dan Suasana Pembelajaran yang Menyenangkan
di SD Negeri 2 Sutawinangun.
20
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan informasi yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah
di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana komunikasi guru dengan metode model lasswell di SD
Negeri 2 Sutawinangun?
9
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui komunikasi guru dengan metode model lasswell di
SD Negeri 2 Sutawinangun.
2. Untuk mengetahui suasana belajar yang menyenangkan di SD Negeri 2
Sutawinangun.
3. Untuk mengetahui metode komunikasi guru dengan model lasswell
dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan di SD Negeri 2
Sutawinangun.
F. Manfaat Penelitian
Dapat dijelaskan dibawah ini mengenai harapan manfaat dari penelitian ini
yaitu:
1. Secara Teoritis, dapat menambah kepustakaan tentang Guru Sekolah
Dasar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Cirebon.
2. Secara Praktis, dapat dijadikan acuan oleh sekolah - sekolah lain untuk
menciptakan inovasi baru dalam menggunakan komunikasi untuk
peserta didik.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Deskripsi Konseptual
Deskripsi konseptual adalah bagian dari laporan penelitian yang
mencakup sejumlah konsep teori yang berkaitan dengan tema penelitian.
Isinya mencakup analisis berbagai teori yang relevan dengan variabel
penelitian, termasuk variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini,
deskripsi konseptual akan membahas komunikasi guru dengan menggunakan
metode model Lasswell di lingkungan sekolah, serta mencakup aspek suasana
belajar yang menyenangkan di sekolah. Berikut dijabarkan deskripsi
konseptual masing-masing dalam penelitian ini:
10
11
In Which
Who Says What
Channel
With What
To Whom
Effect
Gambar 2.1
Urutan Metode Model Komunikasi Lasswell
a. Who? (siapa)
Pada tahap ini, kita mengidentifikasi komunikator atau sumber
komunikasi, yang dalam konteks ini adalah guru.
b. Says What? (berkata apa)
Ini berkaitan dengan konten atau materi yang akan disampaikan
oleh komunikator (guru) kepada penerima pesan (siswa).
c. In Which Channel? (melalui saluran apa)
Ini menyangkut pilihan saluran atau media yang digunakan oleh
guru untuk menyampaikan materi kepada siswa.
d. To Whom? (untuk siapa)
Tahap ini berfokus pada kelompok penerima pesan, yaitu siswa.
e. With What Effect? (dampak/efek)
Pada tahap ini, kita membahas dampak atau pengaruh yang timbul
pada siswa setelah menerima pesan dari guru, seperti perubahan sikap
atau peningkatan pengetahuan.
3
Siapa
Komunikator Controul Studies
Berkata Apa
Pesan Analisis Pesan
Media Kepada
Siapa Penerima Analisis
Audience dengan
Efek apa Efek Analisis
Tabel 2.1
Unsur – Unsur Model Komunikasi Lasswell
ini mendorong peserta didik untuk terlibat dalam berbagai tindakan dan
merangsang pemikiran tentang apa yang mereka lakukan. Ini termasuk
kegiatan seperti menulis, berpartisipasi dalam diskusi, berdebat, mencari
solusi untuk masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban,
menjelaskan, menganalisis, mengintegrasikan informasi, dan mengevaluasi
hasil.Pendidik atau guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dengan beberapa cara seperti:
12
1. Menyesuaikan penataan tempat duduk dengan karakteristik individu
peserta didik, jenis mata pelajaran yang diajarkan, dan aktivitas
pembelajaran yang direncanakan.
2. Memastikan bahwa volume dan intonasi suara guru selama proses
pembelajaran dapat dengan jelas didengar oleh peserta didik.
3. Berbicara dengan sopan dan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta didik.
4. Merancang materi pembelajaran agar sesuai dengan tingkat kecepatan
dan kemampuan belajar peserta didik.
3
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, penulis merujuk pada penelitian sebelumnya yang
memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini. Berikut
adalah beberapa temuan penelitian terkait yang digunakan sebagai sumber
referensi oleh peneliti. Kurniawan (2018) menyimpulkan hasil indikator
bahwa model komunikasi lasswell yang diterapkan guru telah sukses dalam
mendidik anak didik dari aspek cognitive (pengetahuan) dan aspek affective
(sikap).
Wijayanti (2018) mengatakan beberapa orang berpandangan bahwa
komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menjaga hubungan antar manusia
tetap harmonis. Ini disebabkan oleh kemampuan komunikasi dengan sesama
manusia yang memungkinkan kita untuk memperluas lingkaran pertemanan,
meningkatkan sumber penghasilan, menarik lebih banyak pelanggan, dan
juga menjaga hubungan yang positif antara rekan kerja dan atasan di dalam
18
C. Kerangka Pemikiran
Suasana Pembelajaran
Komunikasi Lasswell yang menyenangkan
(Pendidik / Guru) (Peserta Didik /
Siswa)
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
D. Asumsi Penelitian
Asumsi atau anggapan dasar adalah gambaran berupa prakiraan, dugaan,
opini, atau teori awal yang belum diverifikasi. Menurut para ahli sebagaimana
dijelaskan dalam buku "Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,"
asumsi atau anggapan dasar adalah sebuah landasan pemikiran yang diterima
oleh peneliti sebagai kebenaran awal.
Berdasarkan definisi asumsi di atas, dalam penelitian ini diajukan asumsi
bahwa penggunaan Metode Komunikasi Guru dengan Model Lasswell
memiliki potensi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang
menyenangkan di SD Negeri 2 Sutawinangun.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengutamakan
deskripsi dan analisis fenomena sosial atau kemanusiaan dengan
menggunakan data dan informasi dari responden. Menurut Sugiyono
(2011), metode penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk penelitian
kuantitatif yang didasarkan pada aliran pemikiran postpositivis. Digunakan
untuk melakukan percobaan dalam kondisi yang mudah dipahami dimana
subjek percobaan dijadikan sebagai instrumen, proses pengumpulan data
bersifat terarah dan bersifat snowball, analisis data bersifat induktif atau
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih signifikan.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif, suatu jenis
penelitian di mana hasil-hasilnya tidak diperoleh melalui analisis statistik
atau prosedur penghitungan matematis lainnya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif berbentuk studi kasus
yang mengeksplorasi aspek-aspek yang terkait dengan penerapan metode
komunikasi Lasswell dalam lingkungan pembelajaran yang
menyenangkan. Penelitian ini dijadwalkan untuk diselesaikan pada bulan
Agustus 2023. Dalam konteks ini, peneliti berperan sebagai alat
pengumpulan data yang juga mendukung pelaksanaan penelitian sebagai
instrumen. Peneliti juga memiliki status sebagai informan. Penelitian
kualitatif ini dilakukan dalam konteks alamiah atau lingkungan asli.
Alasan di balik pendekatan ini adalah karena keadaan alamiah ini
dianggap sebagai kesatuan yang utuh yang tidak bisa dipahami
sepenuhnya jika dianalisis secara terpisah dari konteksnya.
Penelitian ini menggunakan model komunikasi Lasswell yang
21
22
6
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Sutawinangun – Kedawung
Cirebon. Adapun pertimbangan mengapa tempat penelitian dilaksanakan
di SD Negeri 2 Sutawinangun karena Peneliti telah melakukan
pengamatan awal dan bekerja di sekolah tersebut. Berdasarkan
pengamatan awal oleh peneliti, diketahui masih ada guru yang tidak bisa
berkomunikasi dua arah dan menjadikan pembelajaran yang diajar tidak
menyenangkan.
13
Tabel 3.1. Waktu Penelitian
Mei Juni Juli Agustus
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul proposal
Bimbingan
s.d.persetujuan proposal
penelitian
Menyusun proposal
Seminar proposal
Penelitian
24
6
Pembahasan masalah
dan kesimpulan bab IV
dan V
Penyelesaian akhir
daftar, lampiran dan
cover
Sidang Skripsi
E. Sumber Data
Data merupakan pencatatan dari berbagai fakta yang ada. Dalam
konteks kehidupan sehari-hari, data merujuk pada informasi yang dapat
diamati secara konkret. Informasi ini dihasilkan melalui pengamatan
terhadap berbagai variabel, yang dapat berupa angka atau kata-kata.
Dalam metode penelitian seperti penelitian kepustakaan (library research)
dan observasi tertutup, sumber data berasal dari materi tertulis dan dapat
7
dibagi menjadi dua jenis, yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder, sebagai berikut:
1. Data Primer adalah informasi yang dikumpulkan secara perlahan dari
sumber pertama, seperti pustaka yang mempunyai pengetahuan baru
tentang suatu ide atau fakta yang baru ditemukan. Data primer adalah
data yang diperoleh secara terus menerus dari subjek penelitian dan
digunakan sebagai informasi terkini. Informasi ini mungkin bisa
disebut sebagai data Tangan pertama. Data Primer dalam penelitian ini
dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain buku-buku nasional
dan internasional.
2. Data sekunder adalah jenis data yang tidak diperoleh langsung oleh
peneliti melalui interaksi dengan subjek penelitian, tetapi sebaliknya,
data ini diperoleh melalui pihak lain. Dengan kata lain, data sekunder
adalah data pendukung yang mendukung atau melengkapi data utama
atau data primer. Dalam konteks penelitian ini, data sekunder
diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, artikel, dan
sumber-sumber lainnya.
26
F. Instrumen Penelitian
1. Lembar Wawancara
Lembar wawancara adalah alat pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan data
melalui wawancara. Menurut Koentjaraningrat, wawancara adalah
suatu metode yang digunakan untuk tujuan khusus yang mencoba
untuk memperoleh informasi secara lisan dari responden dengan
berkomunikasi secara langsung. (Rachmawati, 2007)
2. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah alat pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif yang digunakan untuk mencatat kejadian atau perilaku
yang diamati. Lembar observasi dapat berupa daftar cek atau daftar
pertanyaan terstruktur atau tidak terstruktur. Alat observasi yang
akan digunakan peneliti ialah berupa daftar pertanyaan. Daftar
pertanyaan dalam observasi adalah daftar pertanyaan yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dari
responden. Daftar pertanyaan tersebut berisi serangkaian pertanyaan
yang dibuat secara terstruktur dan juga tidak terstruktur. (Salma,
2022).
3. Lembar Dokumentasi
Lembar dokumentasi adalah alat yang digunakan untuk mencatat
hasil pengamatan atau observasi dalam bentuk tertulis. Dokumentasi
adalah tindakan pembuatan, penghimpunan, dan penyimpanan data
dalam bentuk tertulis, visual, atau audio dengan maksud sebagai
referensi atau penggunaan pada periode yang akan datang.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah langkah pengumpulan informasi dari berbagai
jenis dokumen seperti arsip, buku, surat-surat, catatan, laporan
penelitian, jurnal, dan dokumen lainnya. Proses ini dimulai dengan
mengumpulkan dokumen-dokumen tersebut, kemudian memilih
dokumen yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian, dan
selanjutnya mencatat serta melakukan interpretasi terhadap isi
dokumen tersebut.
Data yang diperoleh melalui metode dokumentasi dalam penelitian
ini mencakup bukti foto wawancara dengan guru kelas rendah dan
suasana kegiatan belajar mengajar dikelas SD Negeri 2
Sutawinangun serta dokumen-dokumen lain yang diperlukan.
Peneliti menggunakan kamera telepon genggam sebagai alat
dokumentasi selama penelitian.
H. Validasi Data
Menurut ahli mengenai pengertian validitas, Validitas mengacu
pada sejauh mana data yang ditemukan dalam penelitian mencerminkan
dengan tepat data yang ada pada objek penelitian. Reliabilitas, di sisi lain,
berkaitan dengan konsistensi dan stabilitas data atau temuan penelitian.
Reliabilitas sering kali diukur dengan tingkat akurasi, yaitu sejauh mana
hasil penelitian sesuai dengan kerangka pemikiran yang telah dirumuskan
dalam literatur yang ada. Dalam konteks skripsi, tesis, dan disertasi,
reliabilitas sering kali bergantung pada ketekunan dalam pengamatan dan
pencatatan data. Sebuah penelitian yang cermat dapat berdampak positif
pada kekonsistenan dalam penemuan makna data.
Untuk menjaga validitas data dan memastikan bahwa penafsiran
peneliti sesuai dengan konsep metode komunikasi Lasswell yang
dijelaskan oleh Harold D. Lasswell, peneliti melakukan verifikasi ulang
hasil penelitian kepada individu yang memiliki pemahaman yang baik
tentang konsep tersebut.
29
pesan yang lengkap tanpa adanya pemalsuan data. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis).
(Asfar, 2019).
Tujuan dari teknik analisis isi adalah untuk mengumpulkan dan
menganalisis dokumen-dokumen yang memiliki karakter resmi, memiliki
tingkat validitas dan keabsahan yang terjamin, termasuk dokumen-
dokumen seperti hukum dan kebijakan resmi serta hasil-hasil penelitian.
(Sitasari, 2022)
Pengujian analisis juga bisa diterapkan pada buku-buku teks,
termasuk yang bersifat teoritis maupun empiris. Berikut adalah tahapan
dalam menganalisis data:
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah data yang dicatat dan dirangkum tentang hal
penting agar langsung mengetahui tema permasalahan. Ahli
mengatakan catatan yang telah diperoleh di lapangan secara deskripsi
ataupun uraian dan hasil konstruksinya disusun dalam bentuk refleksi.
Paragraf ini akan terus tumbuh dan berkembang selamanya, dan
kemungkinan besar akan meningkatkan kecemasan jika analisisnya
tidak benar-benar berurutan. Esai semacam ini perlu ditulis, sopan,
membahas isu-isu yang relevan, fokus pada hal-hal penting, dan
memiliki tema atau fokus.
b. Display Data
Pentingnya mengelompokkan unit analisis berdasarkan fokus dan
aspek permasalahan yang sedang diselidiki adalah karena ketika ada
data yang berlimpah atau laporan yang panjang, akan menjadi sulit
untuk melihat gambaran keseluruhan dan membuat kesimpulan yang
akurat.
c. Penarikan Kesimpulan
Langkah akhir dalam proses penelitian adalah menyusun
kesimpulan, yang berdasarkan data yang diperoleh secara sah melalui
penelitian. Peneliti seharusnya telah berupaya untuk mencari makna
31
Pada bab ini, penelitian membahas hasil dari penelitian yang telah
dijabarkan sebelumnya dalam bab-bab sebelumnya. Hasil penelitian ini akan
dikemukakan berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Pembahasan dalam bab ini didasarkan pada data yang
terkumpul melalui studi dokumentasi, observasi, serta wawancara dengan
informan yang relevan dalam penelitian. Diskusi akan difokuskan pada isu-isu
yang menjadi fokus penelitian.
Dalam bab ini, penelitian akan menguraikan temuan yang diperoleh
melalui wawancara yang dilakukan pada bulan Agustus 2023 di SD Negeri 2
Sutawinangun Kabupaten Cirebon. Temuan tersebut berkaitan dengan metode
komunikasi guru dengan model Lasswell dalam konteks suasana pembelajaran
yang menyenangkan di SD Negeri 2 Sutawinangun.
A. Penyajian Data
Dalam penyajian data penelitian ini, beberapa langkah telah diambil
oleh peneliti dalam menjalankan penelitian, yaitu:
Pertama, peneliti melakukan wawancara menggunakan teknik tanya
jawab. Hal ini membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang
diperlukan untuk mengungkap permasalahan yang menjadi fokus
penelitian. Wawancara ini berfokus pada komunikasi guru dengan model
Lasswell, dan dilakukan dengan guru kelas satu dan dua, yaitu Ibu Hanni
Prasetyanti, S.Pd dan Ibu Triya Heti Rokmasari, S.Pd. Isi dari wawancara
mencakup komunikasi guru kelas rendah, komunikasi dengan peserta didik
dalam kelas dan sekolah, komunikasi dengan masyarakat di SD Negeri 2
Sutawinangun, serta penerapan komunikasi Lasswell dalam pengajaran
guru kelas satu dan dua.
Kedua, penelitian menemukan bahwa komunikasi Lasswell telah
digunakan oleh guru kelas satu dan dua, dengan mempertimbangkan lima
32
33
unsur yang diajukan oleh Harold D. Lasswell, yaitu "who, says what,
channel, to whom, with what effect."
Ketiga, peneliti juga melakukan dokumentasi dengan menggunakan
kamera telepon genggam selama proses wawancara dengan guru kelas
rendah, yaitu guru kelas satu dan dua. Dokumentasi ini merupakan
tambahan untuk mengumpulkan data yang mendukung hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi guru dengan
metode model Lasswell telah diterapkan di sekolah, khususnya di kelas
rendah (kelas satu dan dua). Selain itu, suasana pembelajaran yang
menyenangkan juga telah tercipta dengan baik di sekolah, dan metode
komunikasi Lasswell dalam suasana pembelajaran ini membantu guru
kelas rendah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Dalam proses analisis data, peneliti melakukan langkah-langkah
berikut:
1. Pengumpulan Data: Data dikumpulkan menggunakan berbagai
teknik seperti wawancara, observasi di SD Negeri 2 Sutawinangun,
dan dokumentasi (melalui foto) atau dari sumber-sumber penelitian
yang sudah ada (penelitian kepustakaan). Penelitian ini berusaha
mendapatkan data primer dan sekunder. Data lapangan dijelaskan
secara deskriptif, mencakup apa yang dilihat, didengar, dan dialami
oleh peneliti. Catatan lapangan dibuat tanpa tafsiran subjektif dari
peneliti terkait fenomena yang diamati.
2. Reduksi Data: Pada tahap ini, peneliti menyaring informasi yang
relevan dan penting terkait dengan metode komunikasi guru
menggunakan model Lasswell dalam suasana pembelajaran yang
menyenangkan di sekolah dasar.
3. Penyajian Data: Data disajikan dalam bentuk naratif teks untuk
memudahkan pemahaman tentang apa yang terjadi dan
perencanaan penelitian terkait metode komunikasi guru dengan
model Lasswell dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan
di SD Negeri 2 Sutawinangun. Penyajian data dalam penelitian
34
dan akan digunakan dalam penulisan laporan akan sesuai dengan apa yang
dimaksudkan oleh sumber data atau informan.
Teknik membercheck ini dilakukan dengan cara peneliti melakukan
wawancara dengan kedua informan yang telah dipilih. Hasil wawancara
tersebut kemudian di-transkripsi oleh peneliti pada lembar yang sudah
disiapkan sebelumnya. Proses ini membantu memastikan bahwa data yang
diperoleh dari informan sesuai dengan apa yang telah diungkapkan selama
wawancara.
8
Setelah data yang relevan terkumpul, langkah selanjutnya adalah
penyajian data. Data ini merupakan hasil dari penelitian lapangan yang
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan,
yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Dari hasil wawancara langsung yang dilakukan oleh peneliti kepada
guru kelas rendah di SD Negeri 2 Sutawinangun, diperoleh data yang
dijelaskan sebagai berikut:
1. Komunikasi Guru Dengan Metode Model Lasswell di Sekolah
Hasil wawancara dengan guru kelas rendah menghasilkan
identitas sebagai berikut:
1. Guru kelas satu, Ibu Hanni Prasetyanti, berjenis kelamin
perempuan, berusia 33 tahun, dan telah mengajar selama
sepuluh tahun di kelas satu.
2. Guru kelas dua, Ibu Triya Heti Rokmasari, berjenis kelamin
perempuan, berusia 28 tahun, dan telah mengajar selama 3
tahun di kelas dua.
Analisis dalam penelitian ini berfokus pada metode komunikasi
guru dengan model lasswell dalam suasana pembelajaran yang
menyenangkan di sekolah dasar, yang terkait dengan beberapa
unsur rumusan masalah. Proses analisis menggunakan dua teknik
pengumpulan data, yaitu studi lapangan dan studi pustaka. Untuk
memastikan objektivitas dan akurasi data, peneliti juga mencari
informan tambahan melalui wawancara mendalam, yang bertujuan
37
B. Pembahasan
a. Komunikasi Guru dengan Metode Model Lasswell di Sekolah
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
15
Gunawan, R. M. (2020) yang berjudul "Penerapan Lasswell
Communication Model Berbasis Lesson Study Terhadap Peningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau Dari Habits Of Mind
Peserta Didik." Dalam penelitiannya, Gunawan menemukan bahwa di
SD Negeri 2 Sutawinangun, komunikasi yang baik antara guru kelas
rendah dan sesama guru serta peserta didik sudah terjalin dengan baik.
Konsep komunikasi Lasswell harus mengandung kesamaan makna
antara kedua pihak yang terlibat. Komunikasi harus dapat dipahami
dan diterima oleh orang lain, serta membentuk pemahaman bersama
tentang suatu konsep atau tindakan di sekolah. Dewasa ini, ilmu
komunikasi telah berkembang lebih dari sekadar pertukaran informasi;
ini juga mencakup pembentukan opini publik dan pengaruh sikap
dalam konteks lingkungan sekolah. Komunikasi guru dengan model
komunikasi Lasswell memiliki potensi untuk mengubah perilaku
peserta didik di sekolah dan di dalam kelas, tetapi perlu ditekankan
bahwa komunikasi yang efektif dari seorang guru haruslah bersifat
komunikatif.
Dalam penelitian ini, teknik triangulasi digunakan untuk
menggabungkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk menguji
validitas dan kredibilitas data melalui berbagai sumber dan metode
pengumpulan data yang berbeda.
41
Guru Kelas
Rendah
Peserta
Komunikasi
Didik
Gambar 4.1
Triangulasi dengan tiga sumber data
Guru
(Pendidik)
Suasana
Pembelajaran Yang Komunikas lasswell
Menyenangkan
Gambar 4.2
Triangulasi sumber data pembelajaran yang menyenangkan
Waktu
Nama Informan Tempat Wawancara
Wawancara
18
Identitas informan kunci yang dipilih untuk penelitian ini adalah
orang yang peneliti percayai dapat memenuhi kebutuhan penelitian
dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Informan kunci
dalam penelitian ini adalah Ibu Hanni Prasetyanti, S.Pd, yang juga
merupakan guru kelas 1 di SD Negeri 2 Sutawinangun. Ibu Hanni
dikenal sebagai guru yang menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan melalui penerapan metode komunikasi berdasarkan
konsep Lasswell.
Gambar 4.3
Kegiatan wawancara dengan guru kelas 1
Gambar 4.4
Kegiatan wawancara dengan guru kelas 2
A. Kesimpulan
“Dalam hasil penelitian, terungkap bahwa peserta didik merasa
bahwa komunikasi guru saat pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran mampu meningkatkan semangat dan minat mereka.
Sebagian peserta didik menganggap pembelajaran menjadi lebih menarik
dan mengasyikkan ketika guru menerapkan pendekatan komunikasi ala
Lasswell. Menggunakan model komunikasi ini untuk mengajarkan
perbedaan budaya membantu pengembangan keterampilan sosial peserta
didik selama pembelajaran. Model komunikasi Lasswell memberikan
solusi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dalam mengatasi rasa
bosan, perilaku peserta didik, dan masalah dalam komunikasi dua arah
selama proses pembelajaran.
Dalam praktiknya, model komunikasi Lasswell yang
dikembangkan oleh Harold D. Lasswell memasukkan banyak interaksi dan
umpan balik, sehingga pembelajaran berubah menjadi komunikasi dua
arah dari pendidik ke peserta didik. Gaya komunikasi ini diterima dengan
baik dalam konteks pembelajaran karena mendorong peserta didik untuk
menjadi aktif dan mengembangkan kritisisme.
Penggunaan model komunikasi Lasswell dalam pembelajaran yang
menyenangkan berperan penting dalam menyampaikan pesan secara
efektif sesuai dengan karakteristik masing-masing peserta didik dalam
lingkungan sosial mereka. Model ini sangat berguna bagi peserta didik
yang belajar melalui penglihatan.
Studi ini menunjukkan bahwa interaksi antara peserta didik dan
pendidik selama proses pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
dan motivasi peserta didik. Sejumlah peserta didik merasa lebih
bersemangat ketika guru menggunakan pendekatan komunikasi ala
47
Lasswell. Model ini membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran
dengan menghindari dampak negatif."
B. Saran
Berdasarkan analisis dan temuan dari penelitian ini, dapat
disimpulkan beberapa hal penting. Komunikasi memiliki peran yang
sangat krusial dalam kesuksesan pendidikan. Oleh karena itu, komunikasi
dalam konteks pendidikan harus dijalankan dengan penuh pertimbangan
dan perencanaan yang matang. Komunikasi pendidikan harus disusun
secara sistematis agar dapat mencapai tujuan pendidikan dalam aspek
kognitif, afektif, dan motorik.
Ada banyak opsi yang bisa dipilih untuk merancang komunikasi
dalam dunia pendidikan. Namun, salah satu pilihan yang tepat adalah
model komunikasi jenis Lasswell. Model Lasswell memberikan panduan
yang jelas tentang tahapan komunikasi yang benar. Meskipun demikian,
dunia pendidikan selalu berkembang dan menghadapi tantangan dan
masalah baru. Oleh karena itu, penggunaan model komunikasi tidak boleh
terbatas hanya pada model Lasswell. Sebaliknya, kita harus terbuka untuk
menerapkan dan mengembangkan model-model komunikasi lainnya agar
dapat mengatasi permasalahan dan tantangan yang muncul dalam
pendidikan yang terus berubah.
48
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L., & Rusmana, I. M. (2019). Prosiding Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika Sesiomadika. Education, 1.
Almareza, M. (2021). Penerapan Lasswell Communication Model Berbasis
Masalah Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Terhadap Kemampuan
Komunikasi Matematis Ditinjau Dari Gaya Belajar. Edukasi.
As Singkily, R. (2021). Model Komunikasi Pembelajaran, A. Analisis Model
Komunikasi Pembelajaran Kelas 1 Tema 1 Diriku dan Kelas IV Tema 1
Indahnya Kebersamaan Analysis of Learning Communication Model Class
1 Theme 1 Myself and Class IV Theme 1 The Beauty of Togetherness. In
Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (Vol. 1).
Asfar, A. M, Irfan Taufan. (2019). Analisis Naratif, Analisis Konten, Dan
Analisis Semiotik (Penelitian Kualitatif). Research Gate. Analisis-Naratif-
Analisis-Konten-Dan-Analisis-Semiotik.pdf
Deasy Natalia Kumaat, T. (2020). Belajar Menyenangkan Dengan Media Video
Animasi. Jambura Elementary Education Journal, 1, 83–90.
Efendi, Erwan; Ayubi, Muhammad; Aulia, N. (2023). Model - Model
Komunikasi Linear. Education, 5(1).
Gatot. (2012). Model Komunikasi Efektif Dlm Proses Pembelajaran
Dihubungkan Dengan Teori Belajar. Kuliah Komunikasi: Model
Komunikasi dalam Pendidikan (gatot-uniwa.blogspot.com)
Gunawan, R. M. (2020). Penerapan Lasswell Communication Model Berbasis
Lesson Study Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis
Ditinjau Dari Habits Of Mind Peserta Didik. Education.
Gusti, I., Gede Wiadnyana, A., Ketut Erawati, N., Kezia, F., & Apriliani, K.
(2022). Emasains Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Pembelajaran
Menyenangkan dengan Edpuzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Edukasi Matematika Dan Sains. https://doi.org/10.5281/zenodo.6635412
Hayati, Rina. (2023). Pengertian Validitas dan Reliabilitas, Hubungan,
Perbedaan, Serta Contohnya. Penelitian Ilmiah. Pengertian Validitas dan
49
Reliabilitas, Hubungan, Perbedaan, Serta Contohnya (penelitian
ilmiah.com)
Haris, I. A. (2022). Penerapan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Dan
Menyenangkan (Pakem) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di
Smp Muhammadiyah 01 Padang Ratu Lampung Tengah. Jurnal Mubtadiin,
8, 2022. https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin
Hary. (2020). Triangulasi. Triangulasi: Pengertian dan Pada Penelitian Kualitatif
(jopglass.com)
Idhayani, N., Nasir, N., & Jaya, H. N. (2020). Manajemen Pembelajaran untuk
Menciptakan Suasana Belajar Menyenangkan di Masa New Normal. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1556–1566.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.911
Kadar M. Yusuf. Tafsir Tarbawi: Pesan-pesan Al-Qur'an Tentang Pendidikan,
(Cet.II, AMZAH:Jakarta, 2015), h. 169.
Kurniawan, Dani. (2018). Komunikasi Model Lasswell Dan Stimulus-Organism-
Response Dalam Mewujudkan Pembelajaran Menyenangkan. Jurnal
Komunikasi Pendidikan, Vol2 No.1. P-ISSN 2549-1725, E-ISSN 2549-4613
Lani, N. M. (2021). Model Komunikasi Dakwah Komunitas Ayo Cinta Masjid
(Acm) Dalam Pengamalan Syiar Islam Di Masjid Taqwa Kota Metro. In
2021.
Magdalena, I., Azhari, N., & Sulistia, H. (2020). Strategi Pembelajaran Daring
Aktif, Kreatif, Menyenangkan Di Sd Negeri 1 Pegagan Lor. In EDISI :
Jurnal Edukasi dan Sains (Vol. 2, Issue 2).
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi
Musfirowati Hanika, I., Indriana Putri, M., Asha Witjaksono, A., Pertamina, U.,
& Teuku Nyak Arief, J. (2020). Sosialisasi Literasi Media Digital Di Jakarta
(Studi Eksperimen Penggunaan YouTube terhadap Siswa Sekolah Dasar di
Jakarta). Edukasi.
Muzammil, O. M., Rowena, J., & Wijaya, A. (2020). MANAJEMEN
Komunikasi Dan Interpretasi Diri Sebagai Pembekalan Dunia Kerja (Smk
Yadika-Jakarta). Jurnal Pengabdian Dan Kewirausahaan, 4(1).
50
https://journal.ubm.ac.id/index.php/pengabdian
Novita, Y., & Sari, P. (2022). Model Komunikasi Verbal (Lasswell) Dalam
Proses Pembelajaran IPS Sebagai Sarana Meningkatkan Sikap Evaluatif
Terhadap Budaya Asing. Edukasi. https://scholar.google.com/
Nur Ramdania, V., Wulan, S., Dwiprabowo Pendidikan Guru Sekolah Dasar, R.,
& Kusuma Negara, S. (2020). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
dalam Mata Pelajaran Matematika dengan Strategi Pembelajaran Aktif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Education.
Rachmawati, Nur, Imami. 2007. Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif
Wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.1, Maret 2007;
hal 35-40. bahrian pro,+7.+Imami+Nur+Rachmawati.pdf
Rahmawati, E. (2022). Konsep Pembelajaran Menyenangkan Bagi Siswa Kelas
Bawah Tingkat Sekolah Dasar. Reslaj: Religion Education Social Laa
Roiba Journal, 4, 171. https://doi.org/10.47476/reslaj.v4i1.568
Rifa Nur Fauziyah, Asep Dudi Suhardi, & Fitroh Hayati. (2022). Strategi Guru
Dalam Menerapkan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM) pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SDN X Astanaanyar Kota Bandung. Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam,
1(2), 120–126. https://doi.org/10.29313/jrpai.v1i2.547
Rosyidah, I. (2017). Peran Guru Kelas Dalam Menciptakan Suasana. In
Education.
Ryan Tobing. (2022). Pengenalan Metode Belajar Hybrid Dan Meningkatkan
Motivasi Belajar Anak Panti Melalui Kegiatan Belajar Menyenangkan.
ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains Dan Teknologi,
1(2), 114–120. https://doi.org/10.55123/abdikan.v1i2.236
Santoso, J. T. B., & Widiyanti, A. (2022). Kahoot! Sebagai Inovasi Evaluasi
Hasil Belajar Siswa Yang Efektif Dan Menyenangkan. JINoP (Jurnal
Inovasi Pembelajaran), 8(2), 171–184.
https://doi.org/10.22219/jinop.v8i2.21384
Setiawan, Aji, Perdana Kiki Esa, Wahyudi, Johan, Maryani, Lesi, Estuningtyas,
Retna Dwi, Ghifari, Muhammad; Zakiyah, U. (2021). Analisis Model
51
Komunikasi Lasswell Pada Halaman “@aswaja_sunda” Dalam Turut
Mempertahankan Ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah di Media
Instagram. Islam Nusantara Civilization, 5(1), 18.
Shintya Lestari. (2022). Model Komunikasi Interpersonal Orangtua Dalam
Memotivasi Semangat Belajar Anak Di Masa Pandemi Covid-19.
Education.
Sitasari, Wahyu, Novendawati. (2022). Mengenal Analisa Konten Dan Analisa
Tematik Dalam Penelitian Kualitatif. Forum Ilmiah Volume 19 Nomor 1
Januari 2022. UEU-Journal-23188-11_2248.pdf (esaunggul.ac.id)
Sri K, Vincentia. (2018). Penggunaan E-office dalam Komunikasi Organisasi
oleh Unit Sumber Daya Manusia Di PT. Kereta Api (Persero) Kantor Pusat
Bandung dalam memenuhi Kebutuhan Informasi Bagi Karyawan.
Universitas Komputer Indonesia. Skripsi
Sufyan Ats-Tsauri, M. (2022). Analisis Komunikasi Pembelajaran Buku Tematik
Kelas Iii Sd/Mi. Edukasi.
Sutiono. (2023). Triangulasi: Pengertian - Jenisnya. Triangulasi: Pengertian -
Jenisnya - HaloEdukasi.com
Tormo Sheva, V. S. (2020). Hannah Arendt on Political (Ex)Communication in
the light of Harold Lasswell's communication model. Ars Administrandi
(Искусство Управления), 12(1), 1–24. https://doi.org/10.17072/2218-
9173-2020-1-1-24
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah (Cet. I, Remaja Rosdakarya: Bandung,
2010), h. 183.
Wahyono, S., & Hardianto, D. (2021). Pembelajaran Menyenangkan Sebagai
Upaya Menanggulangi Pandemi Covid-19. In Jurnal EPISTEMA (Vol. 2,
Issue 1). https://www.youtube.com/watch?v=NMre6IA
Wijayanti, R. (2018). Model Komunikasi Dalam Membangun Karakter
Siswa Melalui Outbound Di Sekolah Alam Lampung. Education.
William, K., Siahaan, A., Sinabutar, A. T., & Haloho, U. N. (2020). Pengaruh
Metode Quantum Teaching Dalam Menciptakan Pembelajaran Yang Aktif
Pengaruh Metode Quantum Teaching Dalam Menciptakan Pembelajaran
52
Yang Aktif Dan Menyenangkan Pada Anak Sd. Jurnal Elementaria
Edukasia, 3.
Zaim, M., & Negeri Padang, U. (2018). Peningkatan Keterampilan Berbahasa
Siswa Melalui Pemanfaatan Media Teka-Teki Silang: Menciptakan Kelas
Yang Menyenangkan
53
Similarity Report ID: oid:16696:41334380
9% Overall Similarity
Top sources found in the following databases:
8% Internet database 3% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
5% Submitted Works database
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.
ejournal.undiksha.ac.id
1 1%
Internet
elibrary.unikom.ac.id
2 1%
Internet
repository.radenintan.ac.id
3 <1%
Internet
123dok.com
4 <1%
Internet
zombiedoc.com
5 <1%
Internet
umc on 2023-08-22
6 <1%
Submitted works
repository.uin-suska.ac.id
7 <1%
Internet
idr.uin-antasari.ac.id
8 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:16696:41334380
slideshare.net
9 <1%
Internet
id.123dok.com
10 <1%
Internet
journal.tarbiyahiainib.ac.id
11 <1%
Internet
umc on 2023-08-22
13 <1%
Submitted works
iGroup on 2013-04-22
14 <1%
Submitted works
scholar.ummetro.ac.id
15 <1%
Internet
researchgate.net
17 <1%
Internet
ecampus.iainbatusangkar.ac.id
19 <1%
Internet
eprints.walisongo.ac.id
20 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:16696:41334380
repository.um-palembang.ac.id
21 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:16696:41334380
EXCLUDED SOURCES
umc on 2023-08-22
37%
Submitted works
umc on 2023-08-21
37%
Submitted works