Anda di halaman 1dari 8

No Judul Penulis Tahun Variable (x- Hasil Rumus Metode Teori

Penelitian y)
2 Determinan Mery 2017-2021 X1 : - Rasio Likuiditas tidak Z Score Z-Score - Teori
Financial Distress Wanialisa, Likuiditas berpengaruh dan tidak Manufaktur (Model Sinyal
Pada Perusahaan Adinda X2 : signifikan terhadap GO Public : Altam) (Signal
Manufaktur Puspa Solvabilitas Financial Distress. 1,2X1 x 1,4X2 ling
Subsektor Makanan Chairissa X3 : - Rasio Leverage tidak x 3,3X3 x Theory
dan Minuman di Pertumbuhan mampu mempengaruhi 0,6X4 x )
BEI Periode 2017- - Rasio Pertumbuhan 0,999X5 - Teori
2021 Y : Financial Penjualan berpengaruh Agensi
Distress positif sekaligus Z Score (Agenc
signifikan terhadap Manufaktur y
Financial Distress. NON GO Theory
- Rasio Solvabilitas dan Public : 0,71X1 )
rasio Pertumbuhan secara x 0,84X2 x
simultan berpengaruh 3,10X3 x
terhadap Financial 0,420X4 x
Distress 0,998X5
3 Analisis Anis 2014 - - Metode z score 5 tahun - Metode
Penggunaan metode Trantri 2018 berturut-turut menunjukan Altman
Altman Z score, Nastuti 3 (SidoMuncul. Unilever, Z-Score
springate, Ultra jaya) perusahaan - Metode
zmijewski untuk tidak mengalami financial Zmijews
memprediksi
dstress dan 8 orang area ki
fianacial distrees
grey (PT Darya – Varia - Metode
pada perushaan IIS
Laboratoria, PT Indofoos Springat
CBP Sukses Makmur, PT e
Langgeng Makmur
Industri, PT Mustika Ratu,
PT Nippon Indosari
Corpindo, PT Mandom
Indonesia, PT Tempo Scan
Pasifict)
- Tidak mengalami financial
distress selama 5 tahun
berturut – tutut (PT Kalbr
Farma Tbk, PT Industri
Jamu dan Farmasi
Sidomuncul, PT Unilever
Indonesia
- Adanya perbedaan dari ke
tiga meetode

4 Faktor-Faktor Yang Pusvita 2019 X1 : - Financial distres disini Z = 3,3 𝑇11 + Z-Score teori
Mempengaruhi Indria Likuiditas dapat ditarik kesimpulan 1,2 𝑇2 + 1,0 (Model sinyal
Financial Distress Mei X2 : bahwa likuiditas, leverage, 𝑇3 + 0,6 𝑇4 + Altam) (signallin
Pada Perusahaan Susilowat Leverage operating capacity, dan 1,4 𝑇5 g theory)
Manufaktur Di i , M. X3 : profitabilitas berpengaruh
Indonesia Rizali Operating pada financial distress.
Fadlillah Capacity - Firm growth tidak
X4 : memiliki pengaruh pada
Profitabilitas financial distress.
X5 : Firm
Growth

Y: Financial
distress
5 Analisis Altman Z- Oktavian 2017-2020 X1 : Modal - 1 perusahaan yang Z = 1,2 X1 + Z-score
Score Untuk Dinda Kerja / Total mengalami grey area yaitu 1,4 X2 + 3,3 Altam
Memprediksi asset PT Indofood Sukses X3 + 0,6 X4 +
Financial Distress X2 : Laba Makmur 1,0 X5
(Studi Kasus pada ditahan / - 8 perusahaan dalam kondisi
Perusahaan Total Aset aman/sehat diantaranya :
Indusitri Barang X3 : EBIT / PT Tiga Pilar Sejahtera
Konsumsi yang Total Aset Food, PT Wilmar Cahya
Terdaftar di BEI) X4 : Nilai Indonesia, PT Delta
pasar / Nilai Djakarta, PT Buyung Poetra
buku hutang Sembada, PT Indofood CBP
X5 : Sukses Makmur, PT
Penjualan / Mayora Indah, PT Siantar
Total Aset Top, PT Ultrajaya Milk
Y : Hasil Industry & Trading
kebangkrutan company.
6 Prediction of Iskandar September X1 : - Hasil penelitian - Likuiditas :
Financial Distress in Bukhori, 2022 Likuiditas menunjukkan pada Current
Manufacturing Rita X2 : rentang tahun 2016-2019 Assets/
Companies: Evidence Kusumaw Aktivitas terdapat 33 sampel Current
from Indonesia ati dan X3 : perusahaan manufaktur liabilities
Meilani Leverage mengalami financial - Activity :
X4 : Sales distress, sedangkan 301 Total
Growth perusahaan tidak Sales/Total
mengalami financial Assetes
distress. - Leverage :
- Hasil penelitian juga Total
menunjukkan bahwa Liabilities/To
seluruh rasio yang diteliti tal Assets
berpengaruh terhadap - Sales Growth
financial distress. Selagi : sales (t)
- Variabel likuiditas, −Sales (t−1)
aktivitas, dan /Sales (t−1)
pertumbuhan penjualan
berpengaruh negatif,
leverage positif
mempengaruhi kesulitan
keuangan.
7 FINANCIAL DISTRESS Atika April 2023 X1 : - Berdasarkan 384 laporan -
PREDICTION: THE Widyo Leverage tahunan dan laporan -
ROLE OF FINANCIAL Ramadani X2 : keuangan perusahaan
RATIO AND FIRM SIZE , Dwi Liquidity manufaktur yang terdaftar di
Ratmono X3 : Bursa Efek Indonesia tahun
Operating 2018-2020 memberikan
Cash Flow bukti bahwa sekitar 50%
perusahaan sampel memiliki
Y1: Z-score nilai leverage dan likuiditas
Y2: Size yang tinggi.
- Hasil penelitian
membuktikan bahwa
leverage dan likuiditas
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap financial
distress,
- Arus kas operasi
menunjukkan sebaliknya.
Selain itu, ukuran
perusahaan mampu
memoderasi hubungan
antara leverage dan arus kas
operasi terhadap financial
distress.
- Berbeda halnya dengan
ukuran perusahaan yang
memperlemah hubungan
antara likuiditas dan
financial distress.
7 - -

 Teori Sinyal (Signalling Theory)


Berdasarkan Brigham dan Houston (2011), “Teori sinyal menguraikan pandangan mengenai manajemen dengan perkembangan
perusahaan pada waktu mendatang, dimana akan mempengaruhi respon calon investor dengan perusahaan”. Sinyal yang dimaksud
berwujud informasi yang mengungkapkan upaya tata kelola demi mengabulkan animo pemilik. Informasi demikian ditafsirkan sebagai
indikator krusial dalam kacamata investor sekaligus pelaku bisnis untuk mengekstraksi keputusan investasi.
 Teori Agensi (Agency Theory)
Teori agensi (agency theory) dipaparkan Jensen dan Meckling tahun 1976. Teori ini mengasumsikan, hubungan agensi terwujud ketika
seorang individu atau lebih (principal) merekrut agent demi mewujudkan suatu jasa yang kemudian mendelegasikan wewenang dalam
penarikkan keputusan. Principal ialah pemilik saham maupun investor sementara agent ialah pihak tata kelola perusahaan. Agent ditunjuk
oleh principal untuk mengelola perusahaan yang mengandung perwakilan kekuasaan dari principal kepada agent untuk bertindak dalam
nama principal. Sehingga, agent patut mengantongi wawasan yang lebih luas apabila dikomparasikan pada principal.

Alasan mengapa harus meneliti Financial Distress :


1. Menjaga bias industry menjadi lebih homogen
2. Perusahaan yang menguasai kebutuhan orang banyak
3. Manufaktur : yang terbesar di indonesia hasil produk manufaktur banyak di butuhkan orang
4. Makanan minuman bisa dibandingkan mana yang issi dan yang bukan issi

 Perusahaan manufaktur makanan minuman yang terdaftar di ISSI : https://syariahsaham.id/daftar-issi-2023/


 Kategori Perusahaan manaufaktur : https://ajaib.co.id/perusahaan-manufaktur-yang-terdaftar-di-ojk/

Sektor Industri Barang Konsumsi

a. Sub Sektor Industri Makanan dan Minuman:


1. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk PT)
2. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry Tbk PT)
b. Sub Sektor Farmasi
3. Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)
4. Kalbe Farma Tbk (KLBF)
c. Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga
5. Mustika Ratu Tbk (MRAT)
6. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
d. Sektor Peralatan Rumah Tangga
7. Integra Indocabinet Tbk, PT (WOOD)

 Kategori Perusahaan non issi


a. Sub Sektor Industri Makanan dan Minuman
1. Delta Djakarta Tbk (DLTA)
2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT (TPSF)
3. Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
e. Sub Sektor Farmasi
1. Pyridam Farma Tbk (PYFA)
b. Kosmetik dan keperluan Rumah tangga
1. Kino Indonesia Tbk (KINO)
c. Rokok
1. Gudang Garam Tbk (GGRM)
2. Indonesia Tobacco Tbk (ITIC)

4 tahap :
a) Latency merupakan tahap dari Return On Assets (ROA) suatu perusahaan akan mengalami penurunan.
b) Shortage of Cash merupakan tahap kekurangan kas. perusahaan tidak memiliki sumber daya kas yang cukup untuk memenuhi
kewajiban perusahaan saat ini. meskipun perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang cukup kuat.
c) Financial Distress merupakan tahap kesulitan keuangan yang dapat dianggap sebagai keaadaan keuangan darurat. Pada kondisi ini
mendekati kebangkrutan
d) Bankruptcy merupakan tahap kebangkrutan. jika perusahaan sudah tidak dapat menyembuhkan gejala kesulitan keuangan
(financial distress).
3 metode financial distress

1. Model Altman (Z-Score)


2. Springrate (S-Score), Zmijewski (X-Score)
3. Grover (G-Score).

Fenomena :
Fenomena wabah pandemi yang diakibatkan oleh virus Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada keberlangsungan sektor industri
makanan dan minuman. Sektor pangan adalah satu diantara bidang yang terkena implikasi dari wabah pandemi Covid-19 yang disebabkan
adanya penurunan daya beli masyarakat (Santia, 2020). Hal ini disebabkan karena diterapkannya kebijakan pemerintah seperti social distancing
dan pembatasan sosial berskala besar yang secara tidak langsung berdampak pada penurunan kinerja perusahaan serta ketidakmampuan
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan. Fenomena yang baru baru ini terjadi di Indonesia adalah delisting beberapa perusahaan
pada tahun 2015. Delisting adalah apabila saham yang tercatat di Bursa mengalami penurunan kriteria sehingga tidak memenuhi persyaratan
pencatatan, maka saham tersebut dapat dikeluarkan dari pencatatan di Bursa. Fenomena perusahaan dilikuidasi, hal ini terlihat dimana banyak
perusahaan-perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban kepada perbankan.

Research GAP :

Berdasarkan adanya perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka dalam penelitian ini menggunakan
variabel Current Ratio untuk membuktikan bagaimana sebenarnya kemungkinan pengaruh rasio likuiditas terhadap financial distress.

Anda mungkin juga menyukai