Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PEMANASAN GLOBAL
Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika

Guru : LA ODE FAHRUR RAZY

Disusun oleh:

Muh. Fajar Al Rafly Sam

Muh. Riziq Naufal Pratama

Vlora Novarina

Wa Ode Devina Aulia Zilu

Wa Ode Nur Alisya

Wa Ode Nur Iftita Farib

Yeni Septian Ramadani

Yuniar Tri Resky

SMAN 2 BAUBAU
Jalan Betoambari No.67

Baubau
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga tulisan

ini selesai. Tulisan ini dibuat untuk membagikan pengetahuan tentang Pemanasan

Global, penyebab dan antisipasinya, agar pembaca mengerti dan dapat ikut berperan

serta dalam menyelematkan bumi. Terima kasih penulis ucapkan kepada para anggota

kelompok yang sudah mau berkerja sama dalam pembuatan makalah ini. Penulis sadar

bahwa tulisan ini belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun tentu

akan penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan tulisan ini.

BAUBAU, 9 MEI 2023


DAFTAR ISI

1. HALAMAN JUDUL........................................................................................................

2. KATA PENGANTAR .....................................................................................................

3. DAFTAR ISI....................................................................................................................

4. BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

4.1...........................................................................................................................................

LATAR BELAKANG .....................................................................................................

4.2...........................................................................................................................................

RUMUSAN MASALAH .................................................................................................

4.3...........................................................................................................................................

TUJUAN...........................................................................................................................

5. BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................

5.1.......................................................................................................................................

PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL..................................................................

5.2. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL.....................................................................

5.3. DAMPAK DAN AKIBAT PEMANASAN

GLOBAL........................................................................................................................

5.4. UPAYA PENANGGULANGAN PEMANASAN

GLOBAL ...........................................................................................................................

6. BAB III PENUTUP............................................................................................................

6.1. KESIMPULAN ...........................................................................................................

6.2. SARAN .......................................................................................................................


7. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia
selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya.
Peradaban manusia sekarang telah mengalami banyak kemajuan. Selama
perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian
dan agrikultur. Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha
menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan
untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Manusia sekarang telah mengalami
zaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan pada bidang perindustrian.
Dengan menggunakan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami
kemunduran secara perlahan-lahan.
Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam
interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini
menghasilkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri
yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan
peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia
itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti
pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan
mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan
namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan
lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar
bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan
dan telah berkembang pesat saat ini. Dampak negatif ini
adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming.
Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih
diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming
adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian.
Masalah Global Warming ini tidaklah dapat diungkiri untuk diteliti dan diteliti lebih
lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu
permukaan bumi olehgas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal
berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global
cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam sebelumnya. Dan
sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu
berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai
aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan,
sepertiyang terjadi dinegara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan
perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang
mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan
kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi
Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari
Pemanasan Global, upaya untuk mengatasi Pemanasan Global, Mengukur pemanasan
global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi
berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang
pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia
berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi,
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap
di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gasrumah kaca yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus
meningkat
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut :
1) Apakah pemanasan global itu ?
2) Apakah penyebab pemanasan global ?
3) Apa dampak dan akibat yang ditimbulkan dari pemanasan global ?
4) Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global ?

C. TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1) Memahami tentang pemanasan global.
2) Memahami penyebab pemanasan global.
3) Memahami dampak dan akibat yang ditimbulkan dari pemanasan global.
4) Memahami upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global.

D. METODE PENULISAN
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kepustakaan dan browsing internet. Saya menggunakan kedua metode tersebut agar
isi makalah ini bisa lebih lengkap dan berbobot.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses


peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±


0.18 °C (1.33
± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah
dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara
G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju
dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Anomali suhu permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan
dibandingkan pada suhu rata-rata dari 1940 sampai 1980.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan


suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5
°F) antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan
oleh penggunaan skenario- skenario berbeda mengenai emisi gas-gas
rumah kaca di masa mendatang, serta model- model sensitivitas iklim
yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada
periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut
diperkirakan akan
terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas
rumah kaca telah stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari
lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan


perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta perubahan
jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain
adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya
berbagai jenis hewan.

2.2. Penyebab Pemanasan Global

Beberapa penyebab pemanasan global adalah gaya hidup, pola konsumsi


dan pertumbuhan penduduk yang tidak teratur, ditambah dengan beragam
aktivitas manusia yang ada kalanya merusak lingkungan. Berikut ini uraian
beberapa penyebab adanya pemanasan global.

2.2.1. Meningkatnya Gas Rumah Kaca


Gas rumah kaca terjadi akibat adanya pembakaran minyak bumi, seperti
bahan bakar batu bara serta pembakaran gas alam. sehingga hal tersebut
menyebabkan adanyapemanasan yang terpantul tidak diteruskan ke luar angkasa,
tetapi kembali lagi ke bumi, dan gas yang paling berpengaruh adalah
karbondiokasida.

2.2.2. Polusi Udara Karena Bahan Bakar


Bahan bakar mesin kendaraan bermotor, seperti mobil, sepeda motor dan
kendaraan lainnya menghasilkan gas karbondiosida yang tidak bisa diteruskan
keluar angkasa sehingga panas akan mengendap di bumi, sehingga
mengakibatkan bumi semakin panas.

2.2.3. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari.


Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya
menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap
sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan
metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap
dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus meningkat.
Perhitungan pemanasan global pada tahun 2001 dari beberapa model iklim berdasarkan
scenario SRES A2,
yang mengasumsikan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emis

2.2.4. . Efek Umpan Balik

Nasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses


umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air.
Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2,
pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang
menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca,
pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai
tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang
dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.
(Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,
kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena
udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara
perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. Umpan
balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya
(albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub
mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan
melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak
lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan
2.2.5. Penggunaan CFC Secara Berlebihan
Chlorofluorocarbon (CFC) adalah suatu bahan kimia yang diproduksi
untuk berbagai kebutuhan peralatan rumah tangga seperti AC atau pendingin
ruangan dan kulkas. Sekitar tahun 1970 zat-zat kimia seperti (CFC) dan
hydrochlorofluorocarbon (HCFC) sudah menyebabkan adanya penipisan
lapisan ozon. Zat kimia perusak lapisan ozon ini sangat stabil, sehingga bisa
mencapai stratosfer secara utuh. Ketika zat tersebut berada di stratosfer,
kemudian zat kimia ini diubah oleh radiasi ultraviolet sinar matahari dan
mengeluarkan atom-atom klorin perusak ozon. Setelah lapisan ozon menipis,
banyaknya bahaya ultraviolet yang mencapai bumi bertambah antara lain
menyebabkan perubahan ekosistem, kanker kulit, dan katarak. Pada zaman
sekarang, banyak sekali kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, dan barang
yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut banyak sekali yang menggunakan
CFC. Sebagian masyarakat menggunakan CFC dengan jumlah yang banyak,
dan hal ini berlangsung selama bertahun-tahun, senyawa-senyawa kimia
tersebut secara luas dipakai untuk pendingin ruangan (AC), media pendingin
pada lemari es (kulkas), bahan pelarut, dan proses pembuatan plastik.
2.2.6. Penggundulan Hutan
Perusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global, karena hutan
memiliki fungsi menyerap gas karbondioksida, dan hutan merupakan penghasil
oksigen.Semakin banyak terjadinya penebangan liar atau penggundulan hutan
maka jumlah karbondioksida akan makin banyak,berkumpul di atmosfer
sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan global. Kondisi ini mempunyai
arti bahwa oksigen di bumi akan semakin berkurang, padahal semua makhluk di
bumi memerlukan oksigen, sehingga dapat membahayakan kelangsungan hidup
makhluk hidup di bumi. Penggundulan hutan atau deforestasi juga
menyebabkan kecepatan perubahan iklim dan menyebabkan hilangnya
keanekaragaman hayati. Deforestasi banyak disebabkan karena adanya alih
fungsi hutan, misalnya adanya berbagai komoditas pertanian seperti jagung dan
kedelai yang memerlukan lahan yang tidak sedikit. Terjadinya deforestasi akan
menambah buruk pemanasan global karena hutan sebagai penghasil oksigen
dan paru-paru dunia ditebangi dan diganti dengan komoditas pertanian sehingga
menyebabkan penipisan lapisan ozon di atmosfer

2.2.7. Polusi Metana Karena Peternakan, Pertanian, dan Perkebunan


Selain karbodiokasida, unsur yang berperan besar dalam menyebabkan
global warming adalah gas metana. Gas metana yang mempunyai kadar tinggi
dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer bumi sampai sekitar 19,5%.
Pada kadar yang lebih tinggi apabila gas metana bercampur dengan udara, dapat
menyebabkan kebakaran dan ledakan. Sektor pertanian adalah salah satu
penyumbang gas metana, yaitu berasal dari pakan ternak yang umumnya
mengandung gas metana.. Gas metana berasal dari bakteri yang kekurangan
oksigen untuk memecah bahan-bahan organik.. Gas metana mempunyai
dampak terhadap pemanasan global lebih besar dibanding gas karobondioksida.
Human Society International (2014) dalam Dzuikhija (2016) menyatakan
bahwa dalam jangka waktu 20 tahun, metana memiliki angka GWP (Global
Warming Potential) setidaknya 25 kali lipat dibanding karbondioksida. Artinya,
gas metana yang dihasilkan oleh kegiatan hasil peternakan memiliki dampak
yang lebih signifikan dibanding gas karbondioksida yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar fosil. Sektor peternakan berkontribusi sebanyak 35%-
40% dari total keseluruhan gas metana secara global. Diperkirakan setiap tahun
ada 86 juta ton metana yang dilepaskan ke atmosfer sebagai hasil dari
pencernaan hewan ternak. Penghasil gas metana adalah peternakan sapi,
peternakan kambing dan domba. (Dzuikhija 2016)
Kegiatan di sektor peternakan selain menghasilkan gas metana, secara
tidak langsung juga bertanggung jawab terhadap emisi gas karbondioksida.
Kegiatan distribusi pakan, ternak, daging, susu, telur dan produk-produk olahan
hasil peternakan membutuhkan bahan bakar fosil yang akan melepas gas
karbondioksida ke atmosfer. Selain itu, perkebunan jagung dan kedelai yang
memerlukan pupuk sehingga mengakibatkan munculnya pabrik-pabrik pupuk
kimia. Dengan adanya pabrik pupuk maka menghasilkan gas rumah kaca yang
dilepas ke atmosfer. Pembakaran bahan bakar fosil alam distribusi pakan dan
komoditas hasil peternakan, serta emisi dari pabrik-pabrik pupuk tersebut secara
tidak langsung merupakan dampak dari industri peternakan. (Dzuikhija, 2016).
Secara garis besar, masalah pada sektor peternakan dan lingkungan dapat dibagi
menjadi empat yaitu adanya metana sebagai hasil pencernaan secara biologis
pada rumen ternak poligastrik, emisi gas karbondioksida pada proses distribisi
pakan dan komoditas hasil peternakan, deforestasi akibat pembukaan lahan
untuk ditanami komoditas bahan baku pakan ternak, dan emisi gas rumah kaca
oleh pabrik pupuk.

2.2.8. Boros Penggunaan Listrik


Faktor penyebab pemanasan global yang lainnya adalah penggunaan
listrik yang boros. Pemborosan listrik membuat cadangan energi listrik menjadi
semakin menipis karena energi listrik memerlukan pembakaran batu bara
sehingga meningkatkan pemanasan global. Oleh karena itu sebaiknya
pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan agar tidak
menyebabkan pemanasan global.

2.2.9. Poludi Udara Akibat Industri Pabrik


Pertumbuhan pembangunan industri, disamping memberikan dampak
positif, di sisi lain juga memberikan dampak negatif, berupa pencemaran udara
dan kebisingan, baik yang terjadi di dalam ruangan (indoor) maupun di luar
ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Industri
pabrik menyebabkan banyaknya asap yang yang dihasilkan, dan dapat
mengakibatkan polusi udara yang akan membuat lingkungan tercemar dan
terjadinya pemanasan global. Zat yang keluar dari proses industri berupa zat
yang berbahaya seperti Karbon Monoksida, Hidrokarbon, dan senyawa lainnya
yang dapat membahayakan kesehatan alam dan manusia. Jadi pengoperasian
industri berpotensi menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara
dan peningkatan kebisingan.
Ganbar 2.1. Polusi Udara Akibat Industri
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fsonysugiarto.wordpress.com%2F2014%2F10%2F12%2Fpencemara-
udara-oleh-industri
2.2.10. Sampah Plastik
Menurut penelitian, ketika plastik terkena sinar matahari dan berakibat
rusak mengeluarkan gas metana dan etilena. Gas metana alami atau buatan
dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim, dan hal ini berhubungan
dengan peningkatan pemanasan global. Sampah yang setiap hari dihasilkan
manusia terutama sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti
styrofoam dan plastic juga menjadi sumber lain dari emisi CO2.

2.3. Dampak dan Akibat Pemanasan Global

Sebagai sebuah fenomena global, dampak pemanasan global dirasakan


oleh seluruh umat manusia di dunia, termasuk Indonesia. Posisi Indonesia
sebagai negara kepulauan, menempatkan Indonesia dalam kondisi yang rentan
menghadapi terjadinya pemanasan global. Sebagai akibat terjadinya pemanasan
global, Indonesia akan menghadapi peristiwa :

 Kenaikan Temperatur Global, menyebabkan mencairnya es di kutub


utara dan selatan, sehingga mengakibatkan terjadinya pemuaian massa
air laut, dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini akan menurunkan
produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya pemutihan terumbu
karang (coral bleaching), dan punahnya berbagai jenis ikan. Selain itu,
naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan pulau-pulau kecil dan
daerah landai di Indonesia akan hilang. Ancaman lain yang dihadapi
masyarakat yaitu memburuknya kualitas air tanah, sebagai akibat dari
masuknya atau merembesnya air
laut, serta infrastruktur perkotaan yang mengalami kerusakan, sebagai
akibat tergenang oleh air laut.
 Pergeseran Musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah
hujan. Perubahan iklim mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada
periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang. Di beberapa
tempat terjadi peningkatan curah hujan sehingga meningkatkan peluang
terjadinya banjir dan tanah longsor, sementara di tempat lain terjadi
penurunan curah hujan yang berpotensi menimbulkan kekeringan.
Sebagian besar Daerah Aliran Sungai (DAS) akan terjadi perbedaan
tingkat air pasang dan surut yang makin tajam. Hal ini mengakibatkan
meningkatnya kekerapan terjadinya banjir atau kekeringan. Kondisi ini
akan semakin parah apabila daya tampung badan sungai atau waduk
tidak terpelihara akibat erosi.

Kedua peristiwa tersebut akan menimbulkan dampak pada beberapa sektor :

Kehutanan.
Terjadinya pergantian beberapa spesies flora dan fauna. Kenaikan suhu
akan menjadi faktor penyeleksi alam, dimana spesies yang mampu beradaptasi
akan bertahan dan, bahkan kemungkinan akan berkembang biak dengan pesat.
Sedangkan spesies yang tidak mampu beradaptasi, akan mengalami kepunahan.
Adanya kebakaran hutan yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan suhu
di sekitar hutan, sehingga menyebabkan rumput-rumput dan ranting yang
mengering mudah terbakar. Selain itu, kebakaran hutan menyebabkan punahnya
berbagai keanekaragaman hayati.

Perikanan.
Peningkatan suhu air laut mengakibatkan terjadinya pemutihan terumbu
karang, dan selanjutnya matinya terumbu karang, sebagai habitat bagi berbagai
jenis ikan. Suhu air laut yang meningkat juga memicu terjadinya migrasi ikan
yang sensitif terhadap perubahan suhu secara besar-besaran menuju ke daerah
yang lebih dingin. Peristiwa matinya terumbu karang dan migrasi ikan, secara
ekonomis, merugikan nelayan karena menurunkan hasil tangkapan mereka.
Pertanian.
Pada umumnya, semua bentuk sistem pertanian sensitif terhadap
perubahan iklim. Perubahan iklim berakibat pada pergeseran musim dan
perubahan pola curah hujan. Hal tersebut berdampak pada pola pertanian,
misalnya keterlambatan musim tanam atau panen, kegagalan penanaman, atau
panen karena banjir, tanah longsor dan kekeringan. Sehingga akan terjadi
penurunan produksi pangan di Indonesia. Singkatnya, perubahan iklim akan
mempengaruhi ketahanan pangan nasional.

Kesehatan.
Dampak pemanasan global pada sektor ini yaitu meningkatkan frekuensi
penyakit tropis, misalnya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (malaria dan
demam berdarah), mewabahnya diare, penyakit kencing tikus atau leptospirasis
dan penyakit kulit. Kenaikan suhu udara akan menyebabkan masa inkubasi
nyamuk semakin pendek sehingga nyamuk makin cepat untuk berkembangbiak.
Bencana banjir yang melanda akan menyebabkan terkontaminasinya persediaan
air bersih sehingga menimbulkan wabah penyakit diare dan penyakit
leptospirosis pada masa pasca banjir. Sementara itu, kemarau panjang akan
mengakibatkan krisis air bersih sehingga berdampak timbulnya penyakit diare
dan penyakit kulit. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) juga
menjadi ancaman seiring dengan terjadinya kebakaran hutan.

2.4. Upaya Penanggulangan Pemanasan Global

Ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global, cara-


cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara
serius oleh kebanyakan orang.

1. Batasi Penggunaan kertas

Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan


selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu
gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-
balik pada setiap kertas. Bila anda nge- print sesuatu yang tidak terlalu penting,
gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.

2. Ganti bola lampu.

Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu
neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat
setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan
sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke
depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.

3. Buka jendela lebar-lebar

Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari
rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas,
kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur
termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela
lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi.

4. Gunakan pupuk organik.

Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen,


yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas
Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun
gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula.

5. Tanamlah rumpun bambu

Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata


pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari
pohon-pohon lain.

6. Naik kendaraan umum

Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin
sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca
ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi
emisi gas rumah kaca,

7. Jangan pakai kantong plastik

Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai


dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong
pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic
sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh
1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah.

Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah
ke kantong kain, misal dari kain serat alami.

8. Hidup efisien

Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita
diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah
seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan,
tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara
lebih banyak berpikir, dan sebagainya.

9. Mengemudi cerdas

Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila


mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan
kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah
jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila
anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara
bahan bahan bakar terpakai.
BAB IV
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pada intinya penyebab pemanasan global adalah perilaku manusia, dan
berdasarkan hasil yang telah diuraikan terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan:
3.1.1. Penyebab Pemanasan Global
a) Meningkatnya gas rumah kaca
b) Polusi udara akibat pemakaian bahan bakar
c) Efek rumah kaca
d) Penggunaan CFC secara berlebihan
e) Penggundulan hutan
f) Polusi metana karena peternakan, pertanian, dan perkebunan
g) Penggunaan listrik yang boros
h) Polusi udara akibat industri pabrik polusi udara akibat industri pabrik
i) Sampah plastik

3.1.2. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pemanasan Global


Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, dan dapat
menyebabkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem lainnya
karena adanya perubahan iklim dunia. Salah satu contoh dampak yang
ditimbulkan dari pemanasan global adalah mencairnya glasier dan es di kutub.
Pencairan gleyser ini akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut dan
membuat sebagian daerah terendam air laut. Bagi negara kepulauan seperti
Indonesia, hal tersebut dapat menyebabkan pulau-pulau kecil tenggelam.
Dampak buruk lainnya akibat pemanasan global adalah curah hujan yang tinggi,
kegagalan panen, hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai spesies,
hingga penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi. Dampak yang lain adalah
adanya perubahan iklim, atau fenomena penyimpangan iklim, misalnya
terjadinya tiga bencana hidrometeorologi, yaitu angin puting beliung, banjir,
dan tanah longsor, bahkan mungkin ditambah dengan gelombang laut yang
tinggi yang dapat menelan korban jiwa manusia. Kerugian yang diakibatkan
oleh adanya bencana tersebut bukan hanya kerugian jiwa saja, akan tetapi juga
ada kerugian materiil,

3.2. SARAN
Manusia mempunyai peran penting untuk ikut serta mengembalikan
keseimbangan lingkungan, karena aktifitas manusia merupakan unsur yang
dominan dalam terjadinya ekosistem yang terganggu, Manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang berakal semestinya sadar akan pentingnya menyelamatkan
lingkungan hidup. dapat menciptakan lingkungan yang baik, sehingga perlu
adanya edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sri Mulyani, 2021, Antisipasi Terjadinya Pemanasan Global Dengan


Deteksi Dini
Suhu Permukaan Air Menggunakan Data Satelit, Jurnal Centech, Volume
2, Nomer 1, April 2021, halaman 22-29.
Cut Rindayu, Institute for Essential Services Reform, 2011, (diakses tanggal 10
Juli 2021 pukul 14.07)
Ismiyati, Devi Marlita, Deslida Saidah, Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor, Jurnal Manajemen Transportasi dan Logistik
(JMTTransLog), Vol.1, Nomor 3, 2014
Sella Dzuikhija Departemen Gama Cendekia Coorporation 2016, Isu Kegiatan
Peternakan sebagai Penyumbang Terbesar Pemanasan Global – Dilema Antara
Usaha Peningkatan Produktivitas Bahan Pangan Hewani dan Gerakan Cinta
Lingkungan https://gc.ukm.ugm.ac.id/2017/07/isu-kegiatan-peternakan-sebagai-
penyumbang-terbesar-pemanasan-global-dilema-antara-usaha-peningkatan-
produktivitas-bahan-pangan-hewani-dan-gerakan-cinta-lingkungan/(diakses
tanggal 10 Juli 2021)
Vivi Triana, 2008. Pemanasan Global, Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Universitas Andalas, Padang.
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/ Pemanasan Global dan Dampak Buruknya Bagi
Kehidupan Bumi (diakses 9 Juli 2021 pukul 19.22 WIB)
dlh.semarangkota.go.id, Ilmugeografi, Penyebab Pemanasan Global (diakses 9
Juli 2021 pukul 20.13 WIB)
http://ditjenppi.menlhk.go.id/, Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
melalui Pakan Ternak (diakses tanggal 10 Juli 2021 pukul 13.56 WIB)
http://ditjenppi.menlhk.go.id/, Ganti Pendingin dengan Pendingin Tanpa CFC
(diakses pada tanggal 10 Juli 2021 pukul 16.12 WIB)

Anda mungkin juga menyukai