Adalah pemeriksaan tes Anti HCV serum pada pasien ODHIV (Orang dengan HIV) untuk PENGERTIAN mendiagnosis penyakit hepatitis C.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Untuk mengetahui status Hepatitis C nya TUJUAN 2. Mengubah prilaku berisiko menjadi tidak beresiko. 3. Klien mengenal hepatits C dan gejala yang timbul apabila terjadi infeksi hepatitis C 4. Klien dapat mengetahui penularan dan pencegahan penularan hepatitis C.
1. Peraturan Direktur Nomor 188.4/19443/UPT.RSBM.DISKES/2018 tanggal 9 Juli
2018 tentang Pedoman Pelayanan dan Asuhan Pasien pada Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali; KEBIJAKAN 2. Keputusan Direktur Nomor 188.4/6837/UPT.RSBM.DISKES/2017 tanggal 17 Oktober 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat Jalan pada Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali;
1. Mempersilahkan pasien masuk dan duduk berhadapan dengan petugas
kesehatan 2. Petugas kesehatan memperkenalkan diri kepada pasien. 3. Menciptakan situasi saling pecaya antara pasien dan petugas kesehatan. 4. Menjelaskan kepada pasien tentang hepatitis C dan risiko penularannya serta penatalaksanaannya apabila hasil positif. 5. Melakukan feed back kepada pasien tentang penjelasan yang sudah diberikan. PROSEDUR 6. Berkoordinasi dengan penanggungjawab pasien untuk pembuatan form permohonan lab terkait tes hepatitis C 7. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang hal-hal yang masih meragukan. 8. Membuat perjanjian dengan pasien untuk menerima hasil tes. 9. Apabila hasil tes sudah keluar, petugas mempersilahkan pasien masuk dan duduk berhadapan dengasn petugas kesehatan. 10. Membuka hasil di hadapan pasien setelah pasien 11. Menjelaskan tentang hasil yang tertera kepada pasien. 12. Untuk hasil tes negatif / non reaktif, maka pasien ODHIV tidak terinfeksi hepatitis C 13. Orang dengan hasil pemeriksaan anti-HCV Reaktif dilanjutkan pemeriksaan HCV RNA untuk menegakkan diagnosis hepatitis C 14. Konfirmasi diagnosis menggunakan pemeriksaan viral load (VL) untuk mencari virus hepatitis C hidup dalam darah. 15. Jika VL HCV RNA tidak terdeteksi/negatif, maka dinyatakan bukan Hepatitis C kronis dan tidak perlu terapi. Jika perilaku berisiko terus ada maka lakukan konseling perubahan perilaku dan anjurkan pengulangan tes VL HCV 6 bulan kemudian. 16. Jika VL HCV RNA terdeteksi/positif, maka dinyatakan hepatitis C kronis dan perlu terapi. 17. Untuk pasien yang hasilnya reaktif : a. Menangani reaksi emosi yang ada pada pasien b. Memberikan support mental kepada pasien. c. Untuk pasien asimtomatis, didiskusikan untuk mencegah penularan ke orang lain / pasangan d. Merujuk pasien ke Manager Kasus e. Merujuk pasien ke layanan kesehatan yang terdapat layanan pengobatan hepatitis C UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan