Pada bab terakhir ini, kamu akan mempelajari dan mementaskan sebuah drama. Drama
adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah
laku acting atau dialog yang dipentaskan.
Nah, hari ini kita akan melanjutkan materi Bahasa Indonesia kelas 11 bab 8 mengenai
Bermain Drama. Yuk, langsung simak ulasan di bawah ini ya teman-teman.
Daftar Isi
Bab 8:
Bermain Drama
Susunan bagian-bagian drama tersebut sebenarnya merupakan salah unsur drama pula,
yakni yang biasa disebut dengan alur. Ketiga bagian itu diapit oleh dua bagian penting
lainnya, yakni prolog dan epilog.
1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita, yang
biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan ataupun amanat tentang isi
keseluruhan dialog.
Dialog dalam drama meliputi bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement).
3. Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-apa yang telah
mendahuluinya di dalam komplikasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama memiliki beberapa pengertian.
Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
Baca Juga: Materi Seni Budaya Kelas 11 Bab 7 Bereksperimen Dalam Seni Rupa
Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater. Terdapat beberapa bentuk drama, di antaranya, adalah sebagai berikut.
a. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi
atau menggunakan unsur-unsur puisi.
b. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
a. Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram,
yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan.
b. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan, di
dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.
c. Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita
tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
5. Bentuk-bentuk lain
a. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar alur, penokohan,
dan tematik.
b. Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
c. Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan (muncul abad
ke-18).
e. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh
utama.
f. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian
gereja (di Abad Pertengahan).
g. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada satu tema
dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
h. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat
yang ada (terutama di pedesaan).
1. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama, seperti di
rumah, medan perang, di meja makan.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama, seperti pagi
hari pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Penokohan
3. Dialog
b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari.
5. Pesan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu kepada
pembaca/penonton.
Menelaah Bagian-Bagian Penting dalam Naskah Drama yang Dibaca atau Ditonton
Untuk menulis naskah drama, sekurang-kurangnya kita dapat menggunakan tiga sumber,
yakni dari karya sudah ada, semacam dongeng, cerpen, ataupun novel. Bisa juga
berdasarkan imajinasi dan pengalaman sendiri ataupun orang lain.
Baca Juga: Materi Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 1 Antara Kolonialisme dan Imperialisme
Menampilkan Seorang Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau yang Ditonton
Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan tata laku yang
dipentaskan oleh para pemainnya, sesuai dengan cerita yang disusun sebelumnya oleh
penulis naskah.
Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan
oleh penulis naskah. Berdasarkan keluasan tema itu dapat dikelompokkan ke dalam dua
jenis, yakni tema utama dan tema tambahan.
Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog. Kalimat-kalimat yang
tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog atau tuturan langsung para tokohnya.
Ada kalimat-kalimat tidak langsung, ada pula pada bagian prolog dan epilognya.
Mementaskan drama berarti mengaktualisasikan segala hal yang terdapat di dalam naskah
drama ke dalam lakon drama di atas pentas. Aktivitas yang menonjol dalam memerankan
drama ialah dialog antartokoh, monolog, ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan
perpindahan letak pemain
1. Ulasan selalu ditujukan pada isi buku bukan pada pandangan sendiri sehingga dalam
memberikan ulasan harus dibantu oleh kerangka isi buku.
2. Berikanlah ulasan pada setiap bagian penting isi buku secara proporsional.
3. Kemukakanlah ulasan minimal satu paragraf singkat pada setiap bagian buku (fiksi) atau
setiap bab buku nonfiksi (buku pengayaan) yang dianggap menarik.
4. Pada bagian akhir, sampaikanlah kesan kamu setelah membaca buku tersebut.
Daftar Pustaka:
Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia Kelas XI
SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud