FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN
PENDAHULUAN
STUDIO I RTBL
RENCANA TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN
2023
ANGGOTA KELOMPOK
SYAHRILA MUHTIAWATI (221910501003)
FAUZAH SEKAR WARDANI (221910501017)
WIDYA PRAMESTHI (221910501019)
NAYA MAHESWARI EL SETYO (221910501049)
EVAN JAVIER FIRGIYANTORO (221910501051)
IRMA AYU NARA SULIH (221910501063)
REVANSA FIRGO DEWANGGA (221910501065)
ILHAM ADITYA SAPUTRA (221910501069)
AURILLIA SALSABILLA INDARTO (221910501077)
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
BAB I
PENDAHULUAN
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
LATAR BELAKANG
Kawasan koridor Jl. Pattimura-Jl. Urip Sumoharjo adalah
salah satu koridor pada Kecamatan Pandaan yang
berpotensi dikembangkan menjadi kawasan industri karena
di dalamnya terdapat beberapa pabrik, yaitu PT Infion, PT
Widatra, PT Natura Laboratoria Prima, dan lain-lainnya.
Berdasarkan RDTR Pandaan, proses pengembangan harus
diperhatikan tujuan penataan ruang wilayah perencanaan,
yaitu di antaranya mewujudkan pusat industri yang
nyaman dan tenang tetap berwawasan lingkungan.
Sementara itu, perlu menyusun rencana penerapan
ekolologi industri sehingga dapat memberikan solusi untuk
mewujudkan pembangunan industri yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
PENDEKATAN PERENCANAAN
TOP DOWN
Pendekatan top-down adalah pendekatan yang berarti top-down ke bawah. Dalam konteks ini, top-down
berarti suatu pendekatan melakukan penelitian terhadap rencana yang dibuat oleh pemerintah lalu turunkan
versi ke dokumen RTBL ini.
BOTTOM UP PLANNING
Bottom Up merupakan konsep yang bermula dari bawah menuju ke atas dalam artian melibatkan aspirasi
masyarakat. Aspirasi masyarakat digalih untuk mengetahui pendapat, kebutuhan dan saran kepada
masyarakat terkait konsep perencanaan.
BAB II
KAJIAN TEORI
DAN TINJAUAN
KEBIJAKAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Industri dan Ekologi Industri
2 Kawasan Industri
3 Lahan
4.Kawasan
5. Struktur Peruntukan Lahan
6. Tata Bangunan
7. Intensitas Penggunaan Lahan
8. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau Sistem Ruang
9. Tata Kualitas Kawasan Penataan
10 Konsep Orientasi Lingkungan
11. Sistem Prasarana dan Utilitas Kawasan
12. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
TINJAUAN KEBIJAKAN TERHADAP WILAYAH PERENCANAAN
KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH
RENCANA STRUKTUR RUANG KECAMATAN PANDAAN
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
BAB III
GAMBARAN
UMUM
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Koridor Jl. Patimura-Jl Urip Sumoharjo termasuk kawasan industrial karena
dikenal memiliki banyak pabrik dan fasilitas industri yang beroperasi di
sepanjang jalan tersebut. Pabrik-pabrik ini berkontribusi pada perekonomian
lokal dan bergerak di berbagai sektor, seperti manufaktur, pengolahan
makanan, atau produksi barang konsumen. Selain adanya banyak pabrik-
pabrik yang beroperasi, Koridor ini juga memiliki stadion yang dapat
dikembangkan, yaitu Stadion Plumbon Pandaan.
Batas fisik pada koridor Jl. Patimura-Jl. Urip Sumoharjo terletak pada
perempatan patung sapi dan pertigaan nogosari. Dengan adanya patung sapi
juga dapat menjadi nodes pada koridor tersebut. Nodes atau simpul-simpul
pada koridor digunakan untuk memetakan ruang di dalam RTBL. Nodes ini
dapat mewakili titik-titik penting seperti persimpangan jalan, area publik, atau
fasilitas umum lainnya. Dengan adanya nodes, dapat dibuat tata ruang yang
terorganisir dan terstruktur. Pengambilan batas pada koridor ini berdasarkan
oleh 1 bangunan industri serta yang ada hubungannya dengan koridor jalan
tersebut.
PETA KORIDOR PERENCANAAN
DATA FISIOGRAFIS
GEOGRAFIS
Hampir seluruh pabrik yang berada di koridor Jalan Jalur transportasi koridor Jalan Pattimura
Pattimura memiliki kotak sampah dengan jumlah yang didominasi oleh transportasi darat seperti motor,
memadai, sehingga tidak ditemukan luapan volume
sampah yang berlebih pada area industri. mobil, dan truk.
ASPEK PENGGUNAAN LAHAN
INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
MASALAH
HIDROLOGI
Pencemaran lingkungan yang terjadi terutama
pencemaran air adalah hasil dari kebiasaan buruk
masyarakat yang tinggal di koridor perencanaan.
Drainase terbuka yang berukuran cukup lebar
mempermudah masyarakat sekitar untuk membuat
sampah dan mencemarinya.
SALURAN DRAINASE
Koridor Jalan Pattimura – Jalan Urip Sumoharjo memiliki
drainase yang cukup baik. Namun, ada drainase yang
terbilang kumuh dan ditumbuhi oleh rumput dan
sampah. Saluran drainase yang seharusnya
dipergunakan untuk saluran air malah dipergunakan
untuk pembuangan sampah, hal ini mengakibatkan
saluran drainase tidak berfungsi dengan baik.
POTENSI DAN MASALAH
POTENSI
GEOLOGI
Kondisi geologi pada koridor Jalan Pattimura – Jalan Urip
Sumoharjo memiliki potensi, yaitu batuan permukaan, batuan
sedimen, dan batuan api yang apabila dimanfaatkan
dengan baik, maka dapat digunakan sebagai bahan
material bangunan seperti pasir, kerikil, dan batu-batu besar
yang sesuai dengan peruntukan koridor Jalan Pattimura –
Jalan Urip Sumoharjo sebagai kawasan industri.
BAB IV
METODE
PENGERJAAN
ALUR PIKIR
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
BAB V
MANAJEMEN
DAN STRUKTUR
ORGANISASI
KEGIATAN
STRUKTUR DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
PENGERJAAN
KOMPOSISI PERSONIL
Team Leader
Ahli Ekonomi Keuangan
Ahli Arsitektur
Asisten Hukum
Ahli Teknik Sipil
Operator Surveyor
Ahli Landscape
Juru Gambar/Drafter
Ahli Teknik Lingkungan
TERIMA KASIH