Anda di halaman 1dari 3

Disusun Oleh

Kelompok : #. Muhamad Indra Kurnia | 173410075 # Nuraisyah | 173410374


#. Yoga Bahari | 173410832 # Anisa Ardani | 173410537
#. Fitra Anugrah Ramadan | 173410700

Kelas : 4 B Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UIR


Mata Kuliah : Environmental Geology
Dosen Pengampu : Dewandra Bagus Eka Putra, B.Sc (Hons) / Yogafri Zaini, ST, MURP

Pemilihan Lokasi Pembangunan Sanitary Landfill


Sanitary Landfill adalah sistem pengelolaan (pemusnahan) sampah dengan cara membuang
dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya , dan kemudian menimbunnya dengan
tanah.

Lokasi yang dipergunakan biasanya jauh dari pemukiman untuk menghindarkan berbagai
masalah sosial karena bau menyengat yang dihasilkan dari pembusukan sampah. Hal ini juga
dilakukan agar bibit penyakit yang ada dalam sampah tidak sampai ke wilayah pemukiman.

Dalam hal ini peneliti ingin mengambil daerah Pekanbaru karena merupakan daerah terdekat
untuk melakukan sebuah studi penelitian dan juga merupakan daerah yang kini pusat pertumbuhan
kotanya sangat pesat, akibat dari pertumbuhan perkotaan yang pesat itulah maka kebutuhan akan
fasilitas persampahan maupun limbah sangat tinggi, hal ini tentu dipertimbangkan dengan
pengevaluasian potensi untuk dijadikan pembangunan Sanitary Landfill.

Gambar Citra Satelit Wilayah Studi

Untuk daerah lokasi penelitian ini mengambil wilayah dengan koordinat 0°25'35.3"N
101°31'25.1"E wilayah ini tepatnya berada di daerah Desa Baru, wilayah Pasir Putih. Daerah tersebut
sangat sesuai dengan beberapa kriteria lahan yang diperlukan untuk pembangunan Sanitary Landfill
karena bentuk Geologi dan Hidrologi Tanah yang Hampir mirip dengan TPA Muara Fajar yang
terletak di Rumbai, untuk keberadaan daerah permukiman cukup jauh yaitu berada di kisaran 15 km
dari pinggiran kota pekanbaru dan untuk daerah hutan lindung tidak ada yang berdekatan di wilayah
tersebut. Namun terdapat beberapa rumah rumah kecil yang bukan kampung di wilayah tersebut
seperti rumah bedeng maupun rumah kebun, untuk penggunaan lahannya sendiri sebenarnya sudah
banyak dialih fungsikan menjadi perkebunan khususnya sawit, namun tak sedikit juga terdapat
beberapa lahan kosong yangg ada di daerah tersebut.

Jika melihat dari kondisi tanah di wilayah tersebut termasuk wilayah dengan kondisi tanah
yang tidak banyak berbatu, tanah yang ada di daerah tersebut merupakan tanah dasar debu dan liat,
juga bisa dikatakan lahan dengan kondisi yang Akuitard dimana tanah tidak membuang air dengan
cepat, hal ini tentu berfungsi untuk air lindi agar tidak cepat menyebar ke daerah daerah lain serta
merupakan perlindungan yang alami bagi limbah itu sendiri. Untuk kedalaman air tanah diwilayah
berkisar lebih dari 3 meter karena kondisi wilayah yang sedikit berbukit, sungai terdekat yang berada
pada kawasan daerah lokasi penelitian adalah anak Sungai sail yang berada sekita diatas 200m. Untuk
masalah letak tata guna lahannya Sanitary Landfill pasti dapat menarik perhatian burung yang
tentunnya dapat berbahaya bagi lapangan landasan terbang / bandara, wilayah ini sangat jauh letaknya
dari Bandara Sultan Syarif Kasim II yang berkisar lebih dari 20km.

Untuk masalah iklim daerah ini juga termasuk daerah yang turun hujan namun bisa dikatakan
intensitas hujannya normal seperti wilayah tropis lainnya, masalah banjir pun tidak ada diwilayah
tersebut karena bukan merupakan wilayah rendah. Akses jalan ke wilayah studi tersebut sangatlah
mudah dijangkau karena hanya cukup melewati Jalan Raya Pasir Putih dengan kondisi jalan yang
sangat lancar, hal ini tentu sangat berpengaruh dalam Pembangunan maupun Operasional
pengangkutan limbah ke lokasi, Pelayanan juga dapat ditingkatkan karena operasi lahan tidak perlu
memodifikasi sistem jalan.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah wilayah studi ini hanya untuk sekedar referensi saja
dalam mempelajari bagaimana sistem pembangunan Sanitary Landfill yang tentunya ilmu yang sangat
berguna dalam Perencanaan Wilayah & Kota, untuk lebih rincinya bagaimana sistematika maupun
prosedur perencanaannya yang akan di laksanakan tentu perlu adanya beberapa penelitian lebih
mendalam oleh para ahli dibidangnya.

REFERENSI:

Tata cara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah. SNI 19-3241-1994

Riani Natalina, Jecky Asmura, David Andrio. 2016. KAJIAN KELAYAKAN RENCANA LOKASI
BARU TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI KELURAHAN MUARA FAJAR –
KOTA PEKANBARU. Pekanbaru: Teknik Lingkungan. Universitas Islam Riau.
Google Maps

Anda mungkin juga menyukai